NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:87.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan

Erland merasa sepi saat dia sampai ke lantai ruangannya.

Padahal biasanya ngga pernah begitu. Mau ada atau engga sekretarisnya ngga terlalu mengganggu hari harinya selama ini.

Dia melirik ruang sekretaris yang pernah di diami si gadis club. Masih sepi. Adelia-sepupunya-belum datang. Dia memang terlalu pagi datang. Lebih cepat dari biasa.

Erland hampir saja tergelak untuk membuang pikiran konyolnya karea mengira gadis itu membatalkan niat pengunduran dirinya.

Dia sedikit berharap. Erland menghembuskan nafasnya lagi.

Tadi malam penampilannya jauh berbeda dari hari biasanya dia bekerja. Seperti penampilan awal mereka bertemu. Rambut panjang tergerai indah dan tubuh wangi yang dibaluti dres seksi yang cukup terbuka.

Padahal di saat jadi sekretarisnya, gadis itu mengenakan pakaian tertutup dan sopan.

Dia seperti punya dua kepribadian yang berbeda.

Sudut bibirnya agak tertarik jika mengingatnya.

Mengapa suasana ini langsung terasa jelas perbedaannya.

Tidak ada lagi yang bisa dia ganggu untuk melihat wajah marah dan meronanya.

Helaan nafas berat pun mulai dia hembuskan lagi.

Di tempat yang lain beberapa jam kemudian gadis yang laki laki itu pikirkan sedang bersama dua sepupunya di sebuah kafe

"Aku minta maaf," ucap Nevia.

"Aku juga," sambung Karla.

"Kalian memang kelewatan. Kalo kalian sudah kasih tau, aku, kan, ngga bakalan sekaget itu ketemu," semprot Laura sebal.

Ingatannya kembali lagi pada waktu itu, dia sudah hampir pingsan karena terkejut melihat siapa yang jadi bosnya.

Laki laki itu pun sama sekali ngga menunjukkan rasa bersalahnya. Malah lebih panjang lagi taringnya dari pada dirinya yang sudah jadi korban.

"Kami pikir kalo langsung dikasih tau, kamu pasti bakalan mundur dan ngga jadi kerja di sana," kilah Nevia membela diri.

"Sayang, kan, apalagi kamu udah susah susah ngelewati banyak tes biar dapat posisi itu," tambah Karla juga ngga mau sepenuhnya disalahkan.

Hening.

Laura hanya mendecih kesal.

Mereka ngga tau aja betapa dirinya udah ditindas oleh sepupu menyebalkannya itu.

"Kalo boleh tau, apa yang terjadi malam itu?" tanya Nevia akhirnya bisa membuka topik sakral itu.

Ngga ada yang mau membicarakannya. Mami, papi, om om dan tante tantenya. Apalagi sepupu sepupunya yang laki laki. Sepertinya hukumnya jadi haram jika mereka mengungkitnya.

"Aku juga penasaran. Kenapa kamu sampai mukul kepala Erland? Dia hampir meninggal," sambung Karla agak ngga terina.

"Aku ngga sengaja."

Dengan ringkas Laura menceritakan kejadian malam naas itu.

"Erland mabok? Aku udah duga, walau masih ngga percaya," seru Nevia tertahan. Sepupunya baru kali ini membuat heboh. Dia kalem dan dingin, ngga pernah membuat skandal selama ini.

"Aku juga masih ngga percaya kalo Erland mabok," tambah Karla lagi sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku ngga mungkin, kan, mukul orang tanpa alasan," sergah Laura agak kesal, merasa sudah disangka berbohong.

"Bukan begitu, Lauraaa..... Erland baru kali ini mabok sampai mau melecehkan perempuan," ralat Karla ketika melihat wajah horor Laura.

"Mungkin kamu ngga percaya, tapi Erland ngga pernah aneh aneh. Makanya kita semua shock waktu lihat dia di ICU," bela Nevia juga.

"Maminya nangis banget, soalnya Erland anak satu satunya. Kayak kita," timpal Karla lagi.

Kemarahan Laura perlahan menyurut juga.

Teringat lagi kejadian malam itu. Dia merasa ada kata kata yang aneh yang laki laki itu ucapkan, juga tubuhnya agak menggigil.

Memang malam itu bos mesumnya agak aneh.

Tapi Laura baru kali itu ketemu dengan orang mabok parah. Dia ngga sempat mikir yang lain.

Boro boro mikir, yang penting dia harus bisa pergi, itulah yang ada di pikirannya saat itu.

"Tapi kamu ngga sampai.... em.... hilang itunya, kan.....?" tanya Nevia ragu.

"Enggaklah. Tapi kalo engga aku pukul, mungkin saat ini aku sudah hamil," omel Laura kesal.

"Syukurlah," kekeh keduanya bersamaan.

"Tapi kalo sampai hamil, pasti Erland bakal tanggung jawab. Aku yakin banget,'" tukas Karla membuat Laura terdiam.

"Malah mami papinya akan syukuran karena anaknya akhirnya bisa dipaksa nikah," tawa Nevia yang dibarengi Karla. Terlihat sangat bahagia itu kalo itu terjadi.

Laura hanya memaksakan senyumnya. Laki laki itu memang akan bertanggung jawab, tapi dia yang ngga mungkin bisa percaya.

Lagipula Laura hanya mau menyerahkannya saat sah buat suaminya, bukan buat laki laki mabok ngga jelas gitu.

"Laura..... em.... Kamu ngga ada rasa dengan Erland?" tanya Karla penasaran.

Masa ngga naksir? Di luar sana banyak yang jumpalitan buat narik perhatian Erland.

"Soalnya Erland sepertinya suka dengan kamu," senyum Nevia penuh makna. Karla yang juga sudah tau tentang surat kontrak kerja nyeleneh Erland untuk Laura juga menatapnya jahil.

Laura hanya bisa diam dan tertegun.

Masa sih?

*

*

*

"Jadi hanya sampai di sini saja yang kamu selesaikan...!" ketus Nathalia ketika melihat baru sebagian saja yang direvisi Maura.

"Saya minta waktu lagi," mohon Maura sambil melirik Erland yang tampak cuek.

Nathalia mendengus ketika tau kemana arah lirikan Maura.

"Padahal mantan sekretaris Erland sudah memberikan kamu banyak keringanan," sambung Nathalia lagi, masih ketus, bahkan aura wajahnya makin kelam.

Mantan? Laura udah ngga kerja lagi di sini? Maura baru sadar kalo Laura ngga ada. Dia pikir sepupunya sedang mengerjakan tugas lain atau sengaja ngga dibolehin ikut meeting.

Dia dipecat, Maura menahan kedutan sinisnya.

Biarlah proyek ini gagal, tapi dia masih bisa gembira karena Laura ngga bekerja jadi sekretaris Erland lagi. Bisa bisa gadis itu menikungnya untuk dekat dengan Erland.

"Terpaksa aku memberikan empat desain yang belum di revisi ini pada Kemilau Desain," putus Nathalia cepat.

"Baiklah." Maura menjawab enteng, karena itu juga bukan desainnya. Desainnya sudah dia selamatkan lebih dulu bersama desain murni Laura.

Kening Nathalia berkerut mendengarnya. Biasanya seorang desain grafis akan menganggap hasil karyanya adalah anaknya. Ngga mungkin semudah itu akan diberikan pada orang lain. Apalagi saingan perusahaannya.

"Aku beri waktu sampai besok. Kalo desainnya ngga selesai, semua desain Kejora Desain ngga akan digunakan," kata Erland membuat berpasang pasang mata itu menoleh padanya.

"Tapi Er---," tukas Nathalia yang segera dipotong Erland.

"Jika besok Kejora Desain ngga bisa menyelesaikannya, aku minta Kemilau Desain mengganti semuanya." Suara Erland terdengar dalam. Ngga ada yang berani protes. Kepala kepala divisi yang ikut meeting mengangguk setuju tanpa protes.

Kedua sudut bibir Nathalia tertarik sedikit. Hatinya diliputi kesenangan kalo itu terjadi.

"Oke."

Maura hanya bisa diam dan memaki tiada henti dalam hati. Malam ini dia harus lembur menyelesaikan empat revisi itu.

Sialaaaannnn!

*

*

*

"Erland, kenapa kamu ambil keputusan begitu?" tanya Adelia ketika menjejeri langkahnya. Nathalia juga bersama mereka.

Kepala devisi yang lainnya sudah kembali ke ruangan mereka masing masing.

"Aku ngga suka kerja yang setengah setengah."

Kedua gadis kembar itu manggut manggut.

"Bener, sih. Akan terasa beda jiwanya," sahut Nathalia membenarkan. Tadi pun dia heran karena gadis itu langsung saja menerima putusannya. Harusnya dia menolak dan keukeh mempertahankan empat desain lainnya itu.

"Iya, sih."

Erland juga ingin tau kemampuan gadis yang merupakan sepupu mantan sekretarisnya itu.

Erland merasa ada sentuhan yang berbeda dari desain desain mereka. Ada yang utuh dari satu orang, tapi banyak juga yang merupakan kerjaan banyak orang.

Dan ada beberapa yang Erland tersentuh, seakan bisa melihat bayangan gadis club itu di sana.

Dia memang sudah gila.

1
Rahmawati
Paran ipar pada ngumpul,,ternyata kelakuannya melda dr dulu suka main gila
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Maura jgn sampai di bebaskan biar dia di penjara
Rencana pernikahan Laura dan Erlan tdk akan berjalan lancar
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Maura jgn sampai di bebaskan biar dia di penjara
Rencana pernikahan Laura dan Erlan tdk akan berjalan lancar
Bunda HB
Klo dipenjara 10th kurang itu,maura gk akan sadar/insaf sma kelakuan yg arogan sama dgn mbok lampir,nenek lampir.klo bisa seumur hidup....😂😂
Bunda Keisha
hanya satu kata *RASAKAN* Kau Maura dan Mamanya..
Dewi kunti
terlalu sayang ma ank yg suka bikin ulah ternyata jantung nya ta sekuat bambu🤭🤭🤭🤭🤭
Zea Rahmat
dobelll thor
Rahma AR: lg ngetik....
total 1 replies
Zea Rahmat
nenek lampir mau gagalin pertunangan laura sm erland.. malah dia dpt kejutannya dr anak tersayanggg... puas bgt maura di penjara 10 tahunnn🤣🤣🤣🤣🤣
Deandra Putri
selamat yaa yg bentar lagi nikah.... lanjutkan ya pak bagas, aku suport dari sini..
Uba Muhammad Al-varo
Melda sadarkah kamu atas semua kesalahanmu, semoga pernikahan Erland sama Laura dan Fathir sama Alisya berjalan lancar dan selamat sampai hari H.
selalu menunggu up-nya kakak Author 🙏💪💪💪
deandra syahfitri
Luar biasa
L B
ya iyalah, apa nggak geli si bagas berbagai l*bang dengan lelaki lain selama ini, jijik atuh.
Elizabeth Zulfa
dah gak sabar nunggu eps selanjutnya... up lagi yaaaaaa
Eris Fitriana
Aku mendukung mu Pak Bagas... akan lebih baik yang buruk dan kotor di singkirkan... Jd ga sabar pengen si nenek2 so berkuasa cepet sadar, dan melihat kenyataan buruk anak dan cucu kesayangan nya... dan semoga aja si Maura itu bukan anak kandung Pak Bagas...krn ga ada baik2nya sama sekali beda sama Laura dan Alisha...
Tri Handayani
sudah jatuh tertimpa tangga'kata"itu pas buat melda,,apalagi klu sampe terbukti maura bukan anak kandung papa bagas'wah...tambah tertubi"hukuman dr keluargamu yg kamu terima melda,nikmati saja apa yg kau tanam dr dlu.
Rahayu Ayu
Selamat untuk kedua pasangan Erland & Laura dan Fathir & Alisha,semoga lancar sampai hari H
Aq suka dengan keputusan Pak Bagas untuk segera menceraikan Melda, apapun nanti hasil tes DNA antara pak Bagas & Maura, yg pasti Melda harus di kasih faham kalau seorang istri tuh harus bisa menjaga marwahnya, mungkin memang dari dulu Melda itu suka berzina,makanya ketahuan karna sudah kenyang,
biar kapok apalagi itu si nenek " biar langsung struk setelah sadar nanti anak kesayangan di cerai dan cucu kebanggaan nya masuk penjara karna berbuat kriminal,
Yuli Ana
nyesel y pk bagas udh di jebak nenek sihir... bhkn mungkin maura bukn anaknya. hiks...hiks...hiks.... syedih bngt.... orang sebaik bagas diperlakukan kyak gt. mudah2an dpt pengganti yg baik.
Rahmawati
papa bagas baik gk mgkin anaknya kayak si maura itu,, semoga tesnya membuktikan kl maura bukan anaknya
Rahmawati
fathir gercep jg pengen dilamarin,, sekalian dah nikahnya bareng
Ddek Aish
hempaskan jalang itu dari hidupmu Bagas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!