Baby Girl

"Baik lah, apa putri nya bunda tau bebek " Ara kecil mengernyit dahi bingung.

"Ala kan minta unda ajalai ala tulis angka unda , bukan tanya bebek " jawab nya polos, Dinda tersenyum mendengar jawaban putri polos nya itu tapi dia bangga di usia nya yang masih belia dia tumbuh menjadi anak yang cerdas tapi, setiap anak punya kecerdasan masing-masing dan jenis kecerdasan itu bukan hanya mata pelajaran saja itu hanya 1 dari 8 jenis kecerdasan yang lain

1.. Kecerdasan Bahasa.

2.. kecerdasan Artistik.

3..Kecerdasan secara Physical dan lain sebagainya.

Jadi menurut saya nilai pelajaran saja tidak akan menjamin kesuksesan dan sebaliknya , walaupun nilai pelajaran nya pun MUNGKIN tidak baik bukan bearti tidak akan sukses. Ada yang jauh lebih penting dari " IQ ".

Kalau di tanya IQ itu penting gak sih jelas penting, IQ jelas PENTING, kecerdasan PENTING tapi ada yah jauh lebih penting dari pada IQ dan yang lebih penting dari IQ adalah

" I CAN "

I CAN YOUR " I CAN " IS MUCH MOR IMPORTANT THAN YOUR " IQ "

Kemauan kami jauh lebih penting dari pada kecerdasan kamu, buat apa pinter tapi dikit-dikit gak mau di suruh belajar nggak mau, di suruh kerja nggak mau , di suruh ini itu nggak mau , nggak akan ada gunanya. Kecerdasan kamu nggak akan pernah bisa membawa diri mu ke mana pun kalau tidak di Sergai dengan KEMAUAN dan sebaliknya. Walau pun kamu bukan yang paling pinter , bukan paling cerdas TAPI kamu punya kemauan yang luar biasa , mau mencoba, mau belajar, mau bangkit dari kegagalan , mau tumbuh kemauan itu yang akan membawa kamu jauh melebihi orang-orang pinter tapi dikit-dikit nggak mau, jadi anak bisa sukses PASTI asalkan punya KEMAUAN .

" Iya sayang kita akan belajar menulis angkat tapi sebelum itu bunda tanya apa Ara bebek " tanya Dinda dengan setiap kata dia ucapkan dengan pelan supaya mudah untuk di pahami putrinya.

"Ala tau unda , bebek itu yang biasa nya belenang di ail kan unda " jawab nya polos.

"Iya benar, bebek berenang di air dan pernah kah ara menggambar bebek " tanya Dinda lagi.

"Pelnah unda, kan dulu unda pelnah ajali ala " jawab nya cepat dengan mengerjakan mata lucu.

"Dan bisa kah ara menggambar bebek itu sekarang " ucap Dinda.

"Bica unda " Ara kecil langsung mencoret coret kertas tanpa noda itu dengan cekatan.

"Sudah unda " sambil menunjukan hasil gambarnya yang kalau di bilang bebek ya bukan karna gambaran nya tak beraturan.

"Coba Ara perhatikan dengan seksama apa hasil gambaran ara menyerupai sesuatu " tanya nya lagi. Ara kecil langsung memperhatikan hasil gambaran nya dengan seksama.

"Unda " panggil nya pelan.

"Iya sayang, apa Ara menemukan sesuatu " dan di balas anggukan kepala oleh Ara kecil.

"Ayo katakan bunda ingin mendengar nya " ucap Dinda.

"Bebek nya kenapa sepelti angka dua ya unda " di balas senyuman oleh Dinda, benar sekali.

"Iya benar itu lah kenapa bunda bertanya apa Ara tau bebek Jadi jika membuat bebek saja bisa lalu angka dua juga bisa dong kan angka dua seperti dua di mana pun berada jika Ara lupa membuat nya ingat lah dengan bebek " dan di angguki kepala dengn semangat oleh putri nya.

"Bisa kita lanjut membuat angka selanjutnya " di angguki kepala sebgai jawaban nya, setelah putri nya paham dan bisa membuat angka yang nurutnya susah.

"Bica unda " Dinda tersenyum melihat senyum bahagia putri nya.

"Baik lah angka berapa selanjutnya " tanya nya.

"Tiga unda " jawab nya cepat. Oh God karna tak bisa menulis tidak di sebutkan padahal putri nya hafal.

"Ara pernah melihat kupu-kupu terbang " Ara kecil memikirkan ucapan bunda nya.

"Upu-upu unda " di ketuk ketuk kan nya jari kecil nya pertanda membayangkan kupu-kupu terbang .

"Bolehkan Ara membutkan kupu-kupu untuk bunda " dan di angguki kepala.

"Ini unda " setelah berapa menit putri nya membuat dan Dinda menerima hasil gambaran putri nya tapi tunggu kanapa jadi gambar gambar bola.

"Ala tidak Ica unda "jawab nya sambil menunduk kepala nya takut.

"Kemari, jika Ara tidak bisa bunda akan bantu dan dengan cekaten dia membantu putri nya sampai bisa " dan berhasil dengan angka seterusnya.