NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

“Pegangan, nanti jatuh…!” ucap Baim sambil menarik tangan Reina dan meletakkannya di perutnya.

“Apaan sih! Tak akan jatuh lah!” sahut Reina sambil menarik kembali tangannya yang tadi melingkar di pinggang Baim. Entah kenapa wajahnya tiba-tiba terasa panas; mungkin warnanya sudah semerah tomat busuk.

Baim menyeringai licik mendengar ucapan Reina, lalu…

“Aaaaa…!” Reina berteriak kencang karena kaget saat tiba-tiba saja Baim menambah gas pada sepeda motornya. Reina nyaris terjengkang ke belakang, dan kemudian secara refleks Reina memeluk erat Baim dan menyandarkan kepalanya di punggung Baim.

“Ha ha ha…!” Baim tertawa terbahak-bahak, dan masih melajukan motornya dengan kencang, merasa senang karena akhirnya Reina memeluknya.

Akan tetapi kemudian Baim mengurangi kecepatan motornya, semakin pelan dan semakin pelan. Baim merasa ada sesuatu yang aneh. Reina tak hanya memeluknya, tetapi Baim merasa basah pada punggungnya. Apakah Reina menangis? Oh my God, dia hanya berniat bercanda saja.

Tunggu, Baim tak hanya merasa Reina sedang menangis, tapi juga merasa kalau tubuh Reina bergetar. “Apakah Reina merasa takut hanya karena hal seperti tadi? Tapi mana mungkin, bukankah Reina bahkan bisa menghajar Starla seperti kejadian di rooftop tadi pagi?” Banyak pertanyaan bercokol di benak Baim.

“Rei, apakah kau baik-baik saja?” Tak ada jawaban selain Reina yang mendekapnya semakin erat. Baim menepi, kemudian menghentikan motornya, lalu menoleh ke belakang. Reina hanya diam dengan mata terpejam. Serta-merta Baim turun dari motornya, sambil memegang tangan Reina agar tidak terjatuh.

“Hei… are you okay…?” Baim tampak cemas karena Reina tak menjawab. Baim bisa melihat wajah Reina yang tampak seputih kapas.

“Reina, just tell me!! What happen on you…?” Tanya Baim sekali lagi sambil memapah Reina untuk turun. Baim terpaksa membawanya duduk di tepi jalan karena keadaan Reina sungguh di luar dugaannya.

Baim tahu semua tidak baik-baik saja, hanya saja dia tidak tahu penyebabnya. Maka yang bisa dilakukannya hanya menarik Reina ke dalam dekapannya agar gadis itu merasa tenang.

“Maaf, aku tadi hanya ingin kau memelukku. Aku tidak bermaksud menakutimu. Maaf, aku benar-benar minta maaf, aku tidak tahu kalau kau akan jadi seperti ini!” Ungkap Baim penuh sesal. Dia berkata jujur; dia memang hanya iseng, seperti yang sering dia lihat di layar drama—si cowok mengemudi dengan kencang agar si cewek berpegangan atau bahkan memeluk si cowok.

“Aku tidak mau mati lagi!” Ucap Reina setelah keadaannya tenang. Baim masih setia menggenggam tangannya.

“Lagi? Apa maksudmu…?” Baim tersentak dengan ucapan Reina.

“Ah… ti… ti… tidak. Maksudku aku takut mati…!” Jawab Reina gugup. Dia tidak sengaja mengucapkan kata “lagi”, dan juga dia tidak mungkin menceritakan apa yang pernah dialaminya pada Baim. Karena itu di luar nalar manusia; Baim tak akan percaya, yang ada dia pasti akan ditertawakan.

Tapi Baim melihat ketidakjujuran di raut Reina, juga keraguan dan ketakutan.

“Katakan padaku, kau baru saja mengucapkannya, Rei. Jadi jangan membuatku meraba-raba dalam kegelapan!” Baim mencekal tangan Reina, membuat Reina tersentak. Bukan hanya karena cekalan itu, tapi juga intonasi suara Baim yang tak seperti biasanya.

“Katakan…!” Baim berseru lagi karena Reina hanya diam menatapnya.

“Aku tidak bisa mengatakannya!” Sahut Reina, kemudian memalingkan wajahnya.

“Kenapa…?” Sahut Baim datar.

“Apa karena aku bukan orang yang bisa kau percayai…?” Sorot mata Baim dingin, tajam menusuk pada Reina.

“Bukan…!” Reina menggeleng pelan.

“Lalu…?” Kejar Baim karena semakin penasaran.

“Tak akan ada seorang pun yang akan percaya dengan apa yang akan kuceritakan. Yang ada mereka pasti akan menganggapku gila!” Elak Reina.

“Apa kau juga beranggapan aku orang yang seperti itu…?” Baim bertanya dengan suara menggeram. Entah kenapa dia merasa kecewa karena Reina tak bisa mempercayainya. Apa susahnya bagi gadis itu untuk menyerahkan segala permasalahan hidupnya hanya padanya saja? Apa ada yang kurang dari perlakuannya selama ini yang membuat gadis itu tak bisa mengandalkannya?

Reina kembali memalingkan wajahnya; dia tahu Baim baik padanya, tapi entahlah.

Baim menarik tangan Reina agar gadis itu berdiri, lalu membawanya agar kembali naik ke atas sepeda motor bututnya. Baim bahkan memakaikan Reina helm tanpa bicara apa pun. Tiba-tiba Reina bergidik ngeri. Entah apa yang akan dilakukan Baim, kenapa dia seperti benar-benar marah?

“Baim… tunggu, jangan begini! Aku benar-benar takut…!” Suara Reina sudah bergetar.

“Apa kau tahu? Jika ada seribu orang yang tidak mempercayaimu, aku akan jadi satu orang yang akan meletakkan apa pun demi tetap menyimpan kepercayaanku hanya padamu…?” Suara Baim sudah tak sedingin sebelumnya.

“Iya, maafkan aku sempat meragukanmu…!” Reina merasa bersalah karena telah meragukan Baim.

“Sekarang percayakan semua hanya padaku, aku akan membawamu ke tempat yang hanya aku yang bisa mendengar suaramu…!” Reina hanya bisa mengangguk. Entah kenapa dia merasa Baim sangat berbeda saat ini, dia sungguh… berkharisma.

“Jika kau takut, cukup tutup matamu, dan yakinlah semua akan baik-baik saja…!” Ucap Baim yang sudah naik di atas motornya. Lagi-lagi Reina hanya bisa mengangguk, seolah Baim yang berada di depannya dengan posisi membelakanginya itu bisa melihat gerakan kepalanya.

“Aku tidak akan takut lagi. Aku akan percaya padamu sepenuhnya! Dan aku akan membuka lebar kedua mataku. Aku percaya aku aman bersamamu…!” Ucap Reina ketika Baim baru saja hendak menstarter motornya.

“Aku ada di Jalan XX bersama gadisku. Jemput sekarang juga!” Ucap Baim pada seseorang yang dia hubungi lewat jam yang ada di pergelangannya. Reina tak tahu siapa itu, tapi dia percaya pada Baim. Dan apa tadi, “gadisku”? Baim menyebutnya “gadisku”? Pipi Reina terasa hangat.

Reina heran kenapa Baim minta dijemput, tapi tetap melajukan motornya. Tidak berapa lama, sebuah mobil boks besar melewati mereka.

“Baim, awas! Sepertinya mobil itu menghadang kita!” Ucap Reina. Terlihat olehnya mobil itu berada di depannya, tetap melaju, dan secara perlahan penutup belakang dari mobil itu terbuka.

“Apa kau percaya padaku…?” Baim sedikit menolehkan kepalanya ke belakang.

“Hem…!” Reina mengangguk pasti.

“Ayo kita bertualang!! Pegangan ya…!” Lagi-lagi Reina hanya mengangguk.

“Bruumm… bruumm…!” Suara motor Baim yang bertambah gasnya… dan…

“Bruumm… whuzzz…”

“Aaaaa…!” Reina berteriak dan refleks memeluk pinggang Baim karena kaget, tapi bukan teriakan ketakutan seperti sebelumnya.

Motor itu seperti terbang lalu masuk ke dalam mobil boks yang ada di depannya. Lalu mobil boks pun tertutup kembali, dan Baim mematikan motornya ketika keduanya sudah berada di atas landasan yang tersedia khusus untuk sepeda motor itu.

Mulut Reina menganga, sambil memegang dadanya, dengan apa yang baru saja dialaminya. Itu sungguh menakjubkan!

1
🌞MentariSenja🌞
emang
🌞MentariSenja🌞
nah itu ngerti,
🌞MentariSenja🌞
karena dirimu terlalu fokus sm starla sm reina, makanya gak merhatiin yg lain
🌞MentariSenja🌞
bingung amat sih mak, katanya orang kaya, gitu aja masih terkagum-kagum
🌞MentariSenja🌞
eeelah, sepemikiran, kirain si baim, tumben pake jass./Facepalm/
FT. Zira
apa yg akan dilakukan Baim?🤔🤔
FT. Zira
tangganya.../CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
🌞MentariSenja🌞: dah keduluan ternyate.../Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tangannnnnnnn/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
gambarnya ganti apa mmng dr awal ini y🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aku gak ganti cover tuh kak?
apa diganti sama editor ya?
tp kok gak ada pemberitahuan
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lanjut...sgra terungkap biar starla d usir
FT. Zira
langsung tau di retas si nyonya.. hebat juga😳
Cass
kisah Baim ternyata balas dendamnya lebih kuat. keren sih menurutku.

baru komen setelah di bab ini✌️✌️. maaf ya kak Author
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: hallo Kak. terima kasih sudah mampir. semoga ttp suka sampai akhir.

iya, gpp. tidak masalah kok itu
total 1 replies
Aafry
kalo beneran kolaborasi, keren sih ini
Aafry
jadi Baim di sini ya..
ini setting murid SMA kan? kalau di sebelah kuliah, apakah kaka author berkolaborasi dalam membuat cerita?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya cm gk pd aja sih.
mungkin karena yg ini nyungsep
gak kaya buku sebelumnya
Aafry: kok gitu? tulisannya dah bagus kok. punya ciri khas sendiri
total 3 replies
FT. Zira
giaman reaksinya kalo tau Reina anak kandung ya🤔🤔🤔
FT. Zira
Baim . siapa lagi
FT. Zira
amplop.. antara foto atau tes dna/Tongue//Tongue/
🌞MentariSenja🌞
tabir mulai terkuak...
bagaimana ya kira² klo tahu reina ternyata justru anak kandungnya 🤔🫣
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
semoga g kelamaan nya y bkn ny adiguna tau kl starla bkn anak kandungnya🙏
🌞MentariSenja🌞
baik, aku tunggu aksimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!