Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.
Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.
Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.
Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.
Tidak ada lagi bisnis besar.
Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.
Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.
Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.
-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.
-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Dalam sebuah mansion mewah, diruang tamu mansion Ludwig, Ronan duduk sendirian di atas sofa sembari memandangi sesuatu yang hanya dirinya saja yang bisa melihatnya.
Setelah aksinya sebelumnya, waktu telah berlalu selama beberapa minggu, misi yang dulu dia dapatkan juga akhirnya telah selesai dengan sistem yang memberinya sebuah hadiah.
Nama: Ronan Adgar
Usia: 18 Tahun
Keterampilan: Seni Bela Diri, Ahli Memasak, Ahli Berkendara, Pemahaman Cepat, Penembak Jitu, Dokter Ajaib, Akting Luar Biasa, Mata Tajam.
Misi Terselesaikan: 102
Ronan menatap status sistem miliknya, meski dia hanya mendapatkan satu keterampilan dari apa yang dia kerjakan selama beberapa Minggu sebelumnya, itupun hasil dari misi penyelamatan keluarga Richard.
Ronan tidak berkecil hati, dia malah merasa sangat senang dengan hadiah yang dia dapatkan saat ini.
Mata Tajam.
Deskripsi: Dengan Mata Ini, Pengguna Akan Memiliki Pandangan Yang Agak Tidak Manusiawi, Mampu Melihat Menembus Dalam Kabut Dan Kegelapan Meski Samar.
Ronan sebelumnya telah mencobanya, dia mematikan lampu dan menatap melalui kegelapan, tidak semuanya terlihat tapi, Ronan secara samar mampu melihat beberapa hal.
Jujur saja, bagi Ronan, mata ini agak mistis.
“Yah, ini akan sangat berguna..“
Ronan tersenyum pelan sebelum dia akhirnya mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya.
Kaden datang sendiri dan menghampirinya, Eisell tidak terlihat karena sedang dalam melakukan suatu kegiatan sekolah yang Ronan tidak ketahui.
Jadi, hari ini hanya ada Ronan dengan Kaden yang akan berbicara berdua.
“Bagaimana?“
Ronan bertanya dengan tenang, setelah menghabiskan waktu bersama dengan keluarga Ludwig untuk waktu yang cukup lama, Ronan mulai terbiasa untuk bersikap santai.
Kaden menatapnya kemudian mengangkat bahu dan tersenyum kecil:
“Bagaimana apanya? Tentu saja lancar kan?“
Menganggukkan kepalanya dengan puas, Ronan tersenyum kecil.
Di villa yang berada di Coral Lagoon, Ronan tidak membunuh satupun dari mereka dan membiarkan seluruh penjaga hidup hidup.
Adapun tentang para tahanan yang ditahan di ruang bawah tanah, Ronan sama sekali tidak melepaskan mereka, hal ini juga termasuk pada keluarga Richard.
Meski begitu, saat ini para penjaga villa itu telah dikepung oleh petarung yang berasal dari keluarga Ludwig, senjata mereka dilucuti.
Demi rencana, Ronan membuat para penjaga villa sebelumnya untuk terus melakukan aktivitas mereka dan mengatakan pada Albert bahwa semuanya baik baik saja dan tidak ada yang terjadi.
Bagaimana jika ada salah satu dari mereka yang melaporkan Albert secara sembunyi-sembunyi? Tentunya tidak ada yang berani, karena mereka akan mati jika melakukan itu.
Untuk waktu yang dekat ini, akan ada sebuah pesta yang diadakan di salah satu keluarga ternama.
Ronan sebelumnya sama sekali tidak tertarik pada pesta ini bulan lalu, tapi mengetahui bahwa Albert dan kepala sekolahnya akan hadir, Ronan mulai sedikit tertarik namun belum cukup untuk membuatnya ingin hadir.
Namun, sekarang berbeda karena Ronan memikiki sebuah ide di benaknya dan masalah terakhir saat ini adalah, bagaimana dia bisa masuk ke pesta itu?
Pesta itu biasanya didatangi oleh beberapa pria tua untuk berbincang dalam beberapa hal bisnis namun di tengah aula akan dipenuhi dengan anak muda, semudah Ronan.
Ronan tidak memiliki undangan.
“Jadi bagaimana menurutmu?“
Ronan memandang Kaden, apakah Kaden mungkin bisa membantunya dalam hal ini?
Namun Kaden hanya menggelengkan kepalanya.
“Kamu cerdas dan pasti kamu tau jika hanya ada satu cara untuk masuk ke pesta..“
Ronan terdiam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya dan menghela nafas kasar.
“Apa tidak boleh?“
Dengan keras, Kaden menganggukkan kepalanya.
“Sangat sangat tidak boleh.“
“Aku tau itu..“
Satu satunya cara adalah dengan menjadi tunangan dari Eisell.
Eisell berasal dari keluarga Ludwig yang menjadi salah satu keluarga paling terpandang di dunia, bagaimana mungkin keluarga seperti ini tidak di undang dalam pesta?
Namun, untuk bertunangan dengan Eisell jelas adalah sesuatu yang mustahil.
Ludwig sangat protektif kepada putrinya hingga melarangnya untuk bertemu dengan seorang lelaki karena banyak hal yang bisa terjadi.
Tentu saja Ronan adalah pengecualian.
'Aku perlu mencari jalan lain..'
Saat Ronan sedang melamun dan tenggelam dalam pikirannya, sebuah suara yang manis dan lembut datang dari suatu arah.
“Kenapa tidak ayah?“
Itu adalah Eisell yang baru saja kembali dari kegiatan sekolahnya, dia kembali dengan seragam sekolah khusus putri.
Ronan dan Kaden menatap Eisell kemudian keduanya sedikit terkejut, terutama Kaden yang dimana, Ronan disisi lain mampu menahan keterkejutannya dan kembali tenang dengan cepat.
“Eisell..?“
Kaden berkata dengan suara yang agak bingung dengan pernyataan Kaden, namun Eisell hanya tersenyum.
“Ronan sudah menyembuhkan ibu, jadi kenapa kita tidak membalas bantuanya lebih banyak lagi? Maksudku, aku tidak masalah dengan pertunangan itu. Lagipula pertunangan ini hanya berlangsung selama beberapa hari hingga pesta selesai kan?“
Omongan Eisell masuk akal.
Memang, Ronan hanya butuh bertunangan dengan Eisell beberapa hari dan itupun untuk masuk ke dalam pesta.
Namun, bagi Eisell yang sangat jarang datang ke sebuah pesta tentu akan membuat Kaden yang protektif menjadi khawatir.
“Eisell.. apa kamu ingat apa yang terjadi pada hari pertamamu ke pesta dulu? Apa kamu mau hal itu terulang kembali?“
Eisell menatap Kaden, tatapan matanya yang dulunya terlihat tak bersemangat kini dipenuhi dengan kepercayaan diri.
“Hal itu tidak akan terjadi lagi.. lagipula, Ronan akan melindungiku sebagai tunangannya kan?“
Eisell melirik Ronan yang menatapnya, jika memang sesuatu terjadi, Ronan tentu saja akan membatu Eisell.
Hanya saja Ronan sedikit terkejut dengan pernyataan dari Eisell yang begitu terus terang. Dimata Ronan, Eisell benar benar memiliki suatu kecerdasan dan.. sesuatu yang agak aneh?
Pupil mata Eisell entah bagaimana terlihat memiliki sesuatu yang terlalu dalam sehingga mampu melihat jauh ke dalam diri Ronan, tentu Ronan tidak tau perasaan apa itu.
Saat itu, Ronan menyadari bahwa Kaden sedang menatapnya.
“Aku akan melindunginya, aku bersumpah untuk itu.“
Ronan langsung berbicara saat dia mengerti dengan apa arti dari tatapan Kaden.
Mendengar ucapan Ronan, Kaden terlihat memijat pelipisnya lalu dengan enggan menerima usulan dari putrinya.
“Baiklah, kamu harus memegang janjimu itu dan Eisell.. jangan pergi jauh dari sisi Ronan. Pertunangan kalian akan segera dilaksanakan dan akan langsung dipublikasikan mengerti?“
Wajah Kaden dipenuhi dengan keengganan saat dia berkata demikian. Namun untuk menerima pertunangan ini sudah cukup bagi Ronan untuk merasa senang.
Ini adalah bukti jika Kaden mempercayainya dan sama sekali tidak waspada padanya yang sebelumnya hanyalah orang asing.
***
⭐⭐⭐⭐⭐