Kado Kecil Untuk Bunda

Cemburu ya Anyelir cemburu saat melihat betapa terbukanya Bayu pada Juna, sampai-sampai Anyelir selalu bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu, padahal Juna orang asing, dan sekarang dia sudah tahu jawabannya, tanpa harus bertanya pada Bayu, kenapa dia sedekat itu dengan Juna, dari pada dengannya.

Perjalanan tidak terasa jauh bagi Juna dan Bayu karena mereka terus bercanda tawa, tapi bagi Anyelir perjalanannya kali ini terasa sangat jauh karena rasa kesalnya.

Anyelir yang tidak fokus langsung turun dari mobil setelah Juna memintanya turun, namun saat akan melangkah Anyelir yang sudah melihat restoran yang akan mereka kunjungi, tiba-tiba diam mematung dan hal itu membuat Bayu berkata "Bu ayo kenapa diam disini"

Anyelir yang masih menatap bangunan restoran berbintang itu langsung berkata "kamu dan Pak Juna saja yang masuk, ibu tunggu didalam mobil" sebuah keputusan yang menurut Anyelir tepat, karena jika dia masuk sudah pasti dia yang akan mempermalukan dirinya sendiri. Niat hati ingin mempermalukan Juna, tapi jika restoran seperti ini yang dikunjungi sudah pasti kebalikannya.

Juna yang mengerti kenapa Anyelir berkata seperti itu langsung berkata "Lo ko gitu, bukankah tadi kamu bilang jika kita bertiga akan makan malam bersama?"

"Iya tapi, lihat aku masih pakai seragam kerja" ucap Anyelir sambil menatap dirinya.

"Ya gak apa-apa, selagi kamu nyaman itu tidak masalah bagiku, iyakan Bayu?" dan Bayu yang ditanya langsung mengangguk setuju.

"Sudah ayo kita masuk!!" ajak Juna dan tentu saja anyelir menolak, cuman orang gila yang akan masuk kesana dengan seragam OG.

Juna yang tidak mungkin makan malam hanya berdua dengan Bayu langsung berkata "Aku dan Bayu tidak mungkin masuk kedalam tanpa kamu"

"Tapi pakaianku?" ucap Anyelir mengeluh tentang pakaiannya lagi.

"Ya sudah ayo keapartemenku dulu, kamu ganti baju disana, kebetulan di apartemen ada gaun yang aku beli untukmu" ajak Juna

"Memangnya apartemenmu dimana?" tanya Anyelir, sebenarnya banyak pertanyaan tapi yang penting saat ini adalah menanyakan dimana letak gedung apartemen juna.

"Ada dekat sini," jawab Juna.

Tunggu dekat dari sini, itu artinya setiap pagi Juna berangkat kerja dari sini dan harus muter-muter hanya untuk menjemputnya kerja, padahal ada jalan lain yang bisa dia lewati, dengan jarak yang lebih dekat, jujur Anyelir merasa terharu akan perjuangan Juna.

"Bu, ko diam?" tanya Bayu karena sang ibu malah diam dan karena mengingat perjuangan Juna saat menjemputnya tiap pagi, Anyelir pun mengangguk setuju.

Dan disinilah mereka didepan pintu apartemen Juna yang berada dilantai atas.

Juna langsung menekan pin untuk membuka pintu apartemennya, dan Anyelir yang kebetulan bisa melihat apa yang ditekan Juna. Hanya bisa melebarkan matanya, saat tahu jika no pin yang digunakan Juna sama persis dengan tanggal bulan dan tahun kelahirannya.

"Bu, ibu harus tahu jika no pin apartemen kak Juna, persis seperti tanggal bulan dan tahun kelahiran ibu" ucap Bayu setelah Juna masuk.

"Kamu tahu dari mana?" tanya Anyelir penasaran.

"Satu tahun lalu saat aku diajak kesini, aku melihat kak Juna menekan no pin pintu ini, dengan nomer-nomer itu" jelas Bayu dan entahlah sekarang pikiran Anyelir kacau sekali.

Tadi perjuangan juna saat menjemputnya, sekarang no pin apartemennya, lalu nanti apa lagi kejutan Juna untuknya.

"Kenapa kalian diam saja, cepat masuk!!" ucap Juna saat melihat Anyelir dan Bayu malah sibuk mengobrol diluar apartemennya.

Anyelir dan Bayu masuk, Anyelir yang baru pertama kali menginjakan kakinya diapartemen Juna, langsung menatap setiap sudut apartemen Juna, sementara Bayu langsung kearea dapur tanpa permisi seolah sering main kesana.

"Anyelir ini gaunnya," ucap Juna dan Anyelir langsung mengambilnya.

Anyelir yang tidak diberitahu harus kemana, langsung bertanya dimana kamar mandinya dan juna menunjuk salah satu kamar, Anyelir masuk dan langsung berganti pakaian tanpa perlu mandi, karena dia memang sudah mandi tadi, dan setelah itu dia merias wajahnya, dengan alat makeup pemberian Juna dulu, yang sering dia bawa, tapi belum pernah dia pakai, walau tahu cara memakainya dan setelah itu dia menata hijabnya.

Anyelir keluar kamar dan pujian langsung keluar dari mulut Bayu "Bu kalau dandan kaya gini cantik kelihatan lebih muda"

Anyelir tersipu atas pujian Bayu, sementara Juna langsung mengabadikan momen tersebut sebagai kenang kenangan untuknya, yang tidak mungkin bisa melihat Anyelir lagi setelah malam ini, seperti permintaan Anyelir yang meminta Juna agar tidak menemuinya setelah malam ini.