NovelToon NovelToon
Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Choi Lia, gadis cantik yang terkenal memiliki sifat arogant. Mencintai Lee Taeyong, sayangnya rasa sukanya bertepuk sebelah tangan. Untung ada sahabatnya, Giselle yang selalu ada untuknya.

Han Jisung, cowok pendiam dan penuh perhatian. Kemana mana selalu bersama Winter, entah apa hubungan di antara keduanya. Tak ada yang tahu pasti.

Cinta seiring waktu, kata yang tepat untuk Lia dan Jisung.

Tapi?

Ada sebuah rahasia tersembunyi ?

Lia? Jisung? Winter? Taeyong? Giselle?


#StrayKids

#AESPA

#ITZY

#NCT

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DuaPuluhTujuh

Hujan turun begitu lebat...

Jisung memutuskan untuk berteduh di sebuah Mini Market. Dia tadi habis dari mengantar Lia pulang.

Meminum segelas bir, sambil memengang ponsel nya. Dia tertawa saat melihat Foto Lia, terpanjang cantik di galeri nya. Seutas kenangan lama tiba tiba muncul dalam otaknya.

Kenangan 2 Tahun lalu, saat Musim Dingin.

Flasback 2 tahun lalu...

Seperti biasa, Jisung mengantar Winter sampai di Gedung Fakultas nya.

"Masuklah"

"Baik, Jisung Oppa" Winter yang hendak masuk ke dalam Kelas nya, berbalik lagi.

"Ada apa? Buku mu ketinggalan?"

"Nanti sore, ada pertandingan Basket Kak Taeyong. Ayo kita menonton bersama".

Hampir saja, Jisung lupa kalau tidak di ingatkan Taeyong. Bisa bisa nanti Sepupu nya itu akan marah. "Baiklah, mari kita menonton bersama", mengacak rambut Winter sebentar lalu pergi dari sana.

Jisung berjalan menuju Gedung Fakultas nya yang jarak nya agak jauh dari Gedung Fakultas Winter. "Maaf! , Kamu, gak apa apa?" Gara fokus membaca pesan dari ponsel nya, dia tak melihat orang yang ada di depan nya.

Seorang gadis terjatuh ke tanah, tangan nya agak sedikit lecet. "Lihat! Siku ku! Sedikit berdarah karena mu!", gadis tersebut meniup siku tangan nya.

Dengan segera, Jisung mengendong nya ala bride style menuju UKS. Untung masih sepi, jadi gak ada orang yang melihat hal tersebut.

Sesampainya, di UkS dengan sigap Jisung menurunkan gadis tersebut di sebuah kasur yang ada di sana. Mencari Kotak P3K, lalu mengobati gadis tersebut.

"Tahan, mungkin sedikit perih" Jisung memasang sebuah plester di siku gadis tersebut.

Gadis itu hanya diam, tak merespon perbuatan Jisung padanya soal nya dia gugup. "Makasih" ucap nya dengan nada malu.

Jisung tersenyum lebar mendengar ucapan tersebut. "Ini, makan lah. Aku tak bisa menemani mu di sini karena Kelas ku akan di mulai. Sekali lagi, aku mau meminta maaf sama kamu", memberikan sebuah kotak bekal makan di paha gadis tersebut baru pergi dari sana.

Gadis tersebut memandang kotak bekal pemberian Jisung dengan tatapan penuh tanda tanya. Tapi dia memakan bekal makanan ini karena sekarang perut nya sudah lapar.

Sore hari telah tiba...

Jisung dan Winter sekarang berada di Lapangan Basket.

Hari ini Universitas mereka akan Universitas lain untuk merebutkan tiket pertandingan Basket tingkat Nasional.

"Lee Taeyong! Lee Taeyong! Lee Taeyong" gemuruh penonton saat menyemangati sang Kapten Basket saat mengiring Bola Basket menuju Ring.

Jisung tak ikut bersorak seperti teman teman nya yang lain, lebih memilih fokus untuk menyaksikan Pertandingan tersebut hinga akhir.

Pertandingan berjalan begitu ketat untung Universitas mereka menang.

Winter lalu menarik Jisung untuk bertemu dengan Taeyong.

Taeyong yang masih bercucuran keringat, menemui keduanya sebentar.

"Selamat, Kakak" Winter lalu memeluk Taeyong, tentu Taeyong memeluk balik sang adik.

"Selamat atas kemenangan mu sepupu" Jisung menjabat tangan Taeyong.

"Kalian tunggu aku di luar, setelah ini akan ku traktir kalian", mendengar hal tersebut Jisung mengenggam tangan Winter pergi dari sana membiarkan Taeyong berganti pakian terlebih dahulu.

"Ah" Jisung memberikan satu potong daging yang telah terselimuti oleh daun selada kepada  Winter terlebih dahulu baru Taeyong.

"Kau, seharusnya memberikan suapan pertama pada ku bukan kepada Winter", pura pura sok marah dan sok dramatis. Begitulah Taeyong saat berkumpul dengan Adik dan Sepupu nya.

Jisung mana peduli dengan tingkah Taeyong, dia memilih sibuk memanggang daging.

Sekarang ketiganya berada di sebuah Restoran Daging tak jauh dari Universitas mereka.

"Ini hadiah, untuk mu Taeyong!".

Seorang gadis muncul secara tiba tiba memberikan sebuah kotak hadiah untuk Taeyong. Jisung yang sedang memanggang daging menghentikan kegiatan nya.

"Maaf, aku tak bisa menerima nya" Taeyong mengembalikan kotak tersebut pada gadis tersebut. Membuat gadis itu ingin menangis saja.

Melihat kejadian ini, Jisung bangkit dari duduk nya, lalu mengambil kotak hadiah tersebut. "Tenang, saja Taeyong akan membuka hadiah tersebut ku pastikan hal itu terjadi. Pulanglah, ini sudah malam dan udara dingin", ucap nya lembut.

Gadis itu lalu berterima kasih kepada Jisung, lalu pergi dari sana sambil membungkukan badan sebagai tanda terima kasih.

Taeyong tak percaya melihat hal ini, sampai menepuk pipi nya 5 kali. "Kau, dalam keadaan sadar kan?", memeriksa dahi Jisung.

"Aku masih dalam keadaan sadar", menyingkirkan tangan Taeyong dari dahi nya. Jisung kembali kegiatannya yaitu memanggang daging kembali.

"Oppa, mengenalnya?" Tak ada jawaban dari Jisung, dia menyuapi Winter kembali agar gadis itu tidak menayakan sebuah hal tak berguna.

Malam semakin larut, Jisung dalam perjalanan pulang. Dia sekarang sedang menungu bus.

Tring...

Ada sebuah pesan masuk dari ponsel nya, dia langsung melihat nya. Pesan dari Taeyong yang berisi di suruh untuk mengambilkan syal nya yang tertinggal di Restoran tadi.

Dengan malas nya, Jisung mengambil syal tersebut. Sesampainya di Restoran, dia langsung ke meja tempat makan nya tadi. Mengambil hal tersebut, lalu pergi dari sana.

Melihat jam di ponsel nya, ternyata sudah pukul 22.00 KST.

Bus nya terlewat terpaksa dia akan memesan Taksi.

"Turun salju", sunguh sial untuk nya pasti tak akan ada Taksi yang menerima orderan nya. Jisung terpaksa pulang jalan kaki.

"Tolong! Tolong! Tolong!" Suara teriakan seorang Gadis. Jisung lalu berlari mengikuti teriakan tersebut.

Ternyata ada seseorang Gadis yang sedang di kejar oleh 2 pria mabuk.

Dengan segera, Jisung menolong gadis tersebut menyembunyikan nya di belakang badan nya. Lalu menghajar Pria tersebut hinga pergi dari mereka. "Kau tak apa apa? Kan?", memastikan kondisi gadis tersebut.

Gadis itu tak menjawab, dia sudah pingsan di tempat.

Jisung mengendong gadis itu ala bride style, berlari menuju UGD terdekat dari sana.

"Kondisi pasien dalam keadaan baik baik saja. Mungkin hanya, syok ringan" Jisung lega mendengar penjelasan dari Dokter.

Dokter telah selesai memeriksa Gadis itu, Jisung duduk di samping ranjang nya. "Choi Lia, ternyata itu nama mu", dia tak sengaja membaca Buku Kuliah gadis itu yang tertera nama nya di sana.

Pagi telah tiba..

Jisung telah pergi dari sana, setelah membayar semua biaya Rumah Sakit.

"Anda, tak boleh bergerak dulu. Kondisi anda masih lemah untung anda punya pacar perhatian jadi anda segera di bawah ke sini. Oh, ya, pacar anda sudah pergi tapi dia meningalkan ini untuk anda"

Lia yang baru sadar tak mengerti maksud dari perawat tersebut. Dia lalu melihat sebuah syal di sisi kasur nya dan sebuah bingkisan. "Semoga, kondisi mu segera membaik. Minumlah, susu ini agar kondisi mu cepat pulih", dia membaca isi surat tersebut.

TAEYONG

Nama yang terukir di syal yang tertinggal di kasur nya.

Flasback selesai...

"Hahaha" tawa Jisung meledak mengingat hal tersebut. Karena itu adalah pertemuan pertamanya dengan Lia. Dan sejak itu dia mengawasi nya secara diam diam hingga berani berkenalan dengan nya saat Lia menangisi seorang Taeyong.

Biarlah kenangan ini tersimpan untuk nya.

Hujan telah reda...

Jisung pergi dari Mini Market untuk meneruskan perjalanan nya lagi.

Pagi ini, Jisung tak menjemput Lia karena gadis itu ada urusan. Dia gak masalah dengan hal tersebut, bukan tipe pacar yang suka memberi batasan.

Sesampainya, di Area Parkir Universitas dirinya langsung di hampiri Giselle.

Mendengar perkataan dari Giselle, Jisung langsung berlari.

Tanpa berbasa basi, Jisung menghantam Minho.

1
Cita Solichah
good
Bening Hijau: makasih
total 1 replies
Cita Solichah
kyknya lbh enak ad ket flashback on, flashback off jd gk bingung bacanya
Bening Hijau: maksud ku di pesan author nya
Bening Hijau: aku kan sudah kasih keterangan nya di kotak salam penulis yang di bawah
total 2 replies
Lukalama
/Rose//Rose/meluncur
Lukalama
"iya" pakai tanda kutip kak, jangan huruf kapital
Lukalama
cium kening doang 5 juta won mau dong.../Facepalm/
Lukalama
coba di Indonesia ada pohon sakura...🤭 udah botak pasti...🤣🤣🤣
Tini Timmy
ceritanya bagus banget, suka sama alurnya dan isi ceritanya 🥰

semangat berkarya kakak...
Tini Timmy
ini beneran udah tamat kakak? 🫠
Tini Timmy
cie johny/Chuckle/
Lei.
1 iklan buat cerita ini
Lei.
kok uda tamat aja sih kaa huhu
Bening Hijau: ini kan cerita nya simple
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu
Tini Timmy
restu tuan han tetap no satu /Facepalm/
ada iklan untuk mu biar semngt nulisnya/Joyful/
Tini Timmy: iya juga ya, /Facepalm/
Bening Hijau: yuna kan saudara kembar nya jisung...

makasih
total 2 replies
Tini Timmy
izin bertanya ini yuna atau lia Thor..?.
Tini Timmy: ohh oke/Chuckle/
Bening Hijau: yuna
ada typo
total 2 replies
Tini Timmy
lumayan kan/Chuckle/
Tini Timmy
makin gemes aku sma lia dan jisung/Joyful/
Tini Timmy
tolong aku yg baca baper
Tini Timmy
makin gemes aku /Facepalm/

bunga untuk kakak/Rose/
Tini Timmy
jisung panas gak nih/Facepalm/
Lei.
2 iklan untukmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!