NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXV

Lotus membuka matanya, dia tak bisa tidur dengan tenang, meskipun merasa lelah dan mendapatkan kenyamanan dengan berbaring seperti ini, di ranjang Elion yang terasa begitu lembut. Tetapi rasa kantuknya tak kunjung datang, meskipun matanya terasa berat ingin terpejam. gadis itu sudah mematikan lampu, mendengarkan instrumen musik klasik yang bisa memancingnya tidur, namun, perasaan gelisah menghalanginya.

Pertama, dia tak ingin menginap di tempat Elion, dan dia masih was-was dengan sikap pria itu. Entah kenapa, dekat dengan Elion membuatnya seperti sedang merasa terancam, sekaligus khawatir.

Meskipun harus ia akui, dia sudah menerima pria itu. Tetapi dia tetap harus mengantisipasi hal -hal buruk yang berpotensi menyakiti nya kan?

Lotus menghela nafasnya, dengan gerakan cepat dia keluar dari kamar dan mengendap-endap di apartemen pria itu. Memeriksa ruang demi ruang untuk mencari keberadaan pria itu.

Lotus langsung merasakan kekecewaan sangat besar saat mendapati pria itu tak ada di apartemennya, seperti di timpa batu besar. Dalam artian pria itu tega meninggalkannya seorang diri setelah membawanya ke apartemennya.

Ada pekerjaan? Lalu kenapa bersikeras membawanya.

Lotus menelan ludahnya yang terasa berat, lalu dia menangis, dia tau itu bodoh. Tapi air matanya keluar tanpa bisa di tahan. Akhir-akhir ini dia memang menjadi lebih sensitif dan emosional tanpa alasan yang jelas.

Lotus menghabiskan waktunya di ruang tengah. Baru membawa tubuhnya yang ringkih kembali ke kamar setelah hampir pagi.

Karena merasa lelah, Lotus tertidur selama beberapa jam, terbangun dari tidur-tidur ayamnya begitu merasakan sebuah beban berat menimpa perutnya. Dia menghela nafas, sudah pasti Elion adalah pelakunya. Bau sabun mandi tercium dari tubuh pria itu, sepertinya dia baru saja membersihkan tubuhnya. Terasa sangat segar sekaligus dingin, Lotus melirik jam dinding di dekat pintu, meskipun cahayanya temaram, dan waktu baru menunjukkan pukul delapan.

Elion tidak memakai bajunya, pria itu bertelanjang dada. Lotus kemudian mengusap rambutnya yang terasa masih basah. Dia berpikir Elion sangat rajin, sudah bangun bahkan sudah mandi saat ia bahkan masih bisa melanjutkan mimpi selama beberapa saat, atau jika tidak. Maka pria itu baru saja mandi? Kenapa jorok sekali? Apakah dia tidur semalam? Atau menghabiskan waktu untuk bekerja?

Sebenarnya dari mana dia semalam?

Dan pulang jam berapa? Lotus beringsut mundur, berinisiatif untuk melihat Elion, gadis itu menyalakan lampu yang memang sengaja dibiarkan mati agar semua terlihat jelas. Dan yang ia dapati punggung Elion terlihat memar, Lotus otomatis membesarkan matanya. "Apa kau baik-baik saja?" Lotus bertanya dengan suara bergetar.

Dia segera meraih wajah Elion yang terbenam di dadanya, kemudian wajahnya memucat.

Wajah Elion di penuhi lebam keunguan dan sudut bibirnya pecah, pria itu terluka cukup parah. Lotus sangat terkejut, gadis itu bertanya dengan matanya yang bengkak karena menangis semalaman. "A-apa yang terjadi?" Tanyanya bingung.

Meskipun dengan susah payah, Elion tetap berusaha menampilkan senyum.

"Aku tidak apa-apa" dia kesulitan menjawab.

Lotus melirik bajunya yang terkena darah dari luka yang Elion miliki. "Aku akan mengobati mu" Ucap Lotus, dia tak mau bertanya lebih banyak lagi karena sadar Elion pasti kesulitan untuk berbicara karena luka-luka di wajahnya.

Tetapi Elion justru malah menahannya, menggenggam lembut lengannya namun disertai kekuatan yang dapat menahannya. "Tidak perlu, aku baik-baik saja" kemudian Elion berdesis setelah mengatakan hal tersebut.

"Astaga baik apanya?" Ucap Lotus  frustasi.

"Jangan berlagak keras kepala, kau terluka!" Lanjut Lotus dipenuhi kepanikan dan ke khawatiran.

Gadis itu menghempas cekalan lengan Elion dan bergerak mengambil kotak P3K. Kebetulan saat dia memeriksa keseluruhan kamar Elion dia melihat kotak itu tersedia di kamar mandinya.

Dengan terburu-buru dia kembali ke hadapan Elion dan dengan cekatan mengeluarkan obat-obatan yang sekiranya dapat mengobati luka pria itu. Yang pertama ia lakukan adalah membersihkan mukanya dengan cairan pembersih luka.

Akhirnya Elion tak menolaknya saat ia mulai membersihkannya dengan bantuan kapas, dan menghentikan pendarahan dengan menekan sudut bibirnya yang terluka dengan pelan. pria itu hanya meringis kesakitan. Kemudian tersenyum bodoh melihat wajah khawatir Lotus yang tampak menggemaskan. Gadis itu terlihat sangat serius dan itu terlihat sangat cantik dimatanya.

Selanjutnya gadis itu memperhatikan wajah Elion dengan seksama untuk menilai, sebelum memutuskan mengkompres luka memarnya dengan es batu. Dia membungkus beberapa es batu dengan kain handuk kecil untuk mengompres luka memar pada wajah Elion, itu berlangsung selama kurang lebih lima belas sampai dua puluh menit untuk mengurangi bengkak dan nyeri, gadis itu terus mengulangi hal itu dengan tujuan menyempitkan pembuluh darah yang mengalami cedera agar luka memar tidak semakin meluas.

Lotus juga membuat posisi bantal Elion menjadi lebih tinggi dan memberikan obat pereda nyeri pada pria itu. Yang tentu saja di terima dengan senang hati. Gadis itu begitu telaten merawatnya.

Saat mendapatkan perundungan di masa sekolahnya dulu, Lotus juga selalu melakukan hal yang sama. Merawatnya dengan telaten, kemudian melindunginya. Lotus benar-benar tidak berubah. Dari dulu dia selalu merasa kesepian, selain ibunya yang selalu ada di sisinya, kehadiran Lotus juga lah yang begitu berarti dan menghiburnya.

Kenapa ia harus mendengarkan sang ayah untuk menjauhi Lotus hanya demi menjadi anak yang berbakti.

Padahal ayahnya sendiri yang dulu menelantarkannya. Sang ayah juga membutuhkan dirinya sekarang hanya demi kepentingan perusahaan.

Ada banyak cara lain untuk menjadi anak berbakti kan?

"Istirahat lah, bagaimana bisa direktur perusahaan mempunyai luka babak belur seperti itu? Apa kata orang-orang nantinya? Dan memangnya apa yang kau ributkan semalam. Seharusnya aku tidak tidur lebih cepat kan? Jangan bilang kau mau mengurusi pekerjaan itu adalah berkelahi. Aku tak perlu mendengar jawaban mu sekarang karena kau pasti kesusahan untuk menjawab, hanya mengeluarkan unek-unek ku saja. Tapi serius. Kau ini gila! Apa terjadi kekacauan? Apa yang harus aku lakukan? Kau libur kerja dulu kan? Apa ada preman yang menyerang mu? Apa mereka tidak tau kau seorang direktur? Matilah mereka!!" Lotus mengeluarkan semua yang terlintas di kepalanya.

Elion terkekeh mendengarnya, kemudian meringis merasa otot wajahnya sakit semua. Kemudian dia meminta Lotus mendekat kearahnya dengan sebuah isyarat.

Karena khawatir Lotus bertanya dengan lembut. "Apa?" Tanya Lotus. Gadis itu langsung membereskan kembali kotak P3K. Dan bergegas mendekat pada Elion.

Lotus menghela nafas saat yang dilakukan pria itu hanyalah meminta pelukannya. Lotus menuruti kemauan pria itu, dan membiarkan pria itu tidur meringkuk seperti seorang bayi besar dalam pelukannya. Entah apa yang sudah dilewati pria itu hingga babak belur. Tetapi Lotus merasa sakit hati melihatnya. Lotus tak bisa menahan tangisannya, sekuat tenaga menahan isakanya. Mengigit bibirnya bawahnya kuat-kuat. Tetapi tetap tidak berhasil. Elion tersenyum tipis. Dan mengerang karena kesakitan. "Sttt Aku baik-baik saja aku tak akan mati" Ucapnya susah payah.

Lotus semakin kencang menangis, dia memeluk Elion, namun dengan perasaan tak senang.

"A-aku hiks, akan menelpon dokter Nayla. Dan mengabari Riko" cicitnya pelan. "Kau sepertinya benar-benar butuh pertolongan lain"

Elion tak bisa menahan senyumnya, baginya babak belur bukanlah suatu masalah. Dia rela babak belajar setiap hari jika itu membuat Lotus semakin dekat dengannya. Selain itu dia juga merasa lega telah berkata dengan berani di depan ayahnya. Mengeluarkan unek-unek seolah mengobati rasa sakit hatinya bertahun-tahun.

Tbc

Tes ombak

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!