NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kenangan

Cinta Dan Kenangan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Momy Gimiks

Ketika cinta yang begitu besar harus berakhir dan menjadi kenangan...ketika dipertemukan kembali oleh takdir,apakah semua hanya sebatas kenangan atau akankah takdir berkata lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Gimiks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbakar api cemburu

Hari itu Rani bekerja dengan penuh semangat. Dia menghadapi klien - klien penting dengan sangat cakap dan membuat pelanggan VVIP merasa benar - benar dilayani dengan baik. Tidak terkecuali seorang Ibu yang terlihat sangat anggun ini. Dari penampilannya,Ibu ini terlihat sangat elegant,anggun dan tentu saja datang dari kalangan atas. Karena para pelanggan yang datang ke store tempat Rani bekerja sudah pasti orang berduit. Ibu ini nampak kagum dengan pengetahuan Rani yang begitu luas dan bisa menangani para customer nya dengan begitu baik. Cara Rani menghadapi para customer VVIP dianggap begitu berkelas dan tidak mengada - ada.

"saya melihat,wawasan kamu sangat luas mengenai brand - brand mahal... Apa kamu sudah lama bekerja disini? " tanya Ibu yang tertera namanya Ibu Anggun,seanggun penampilan dan tutur bicaranya.

"saya belum lama Bu bekerja disini,baru beberapa bulan.. Hmm.. Saya banyak membaca Bu,kebetulan saya memang hobi membaca.. Pekerjaan yang saya geluti selalu membuat saya ingin tahu lebih banyak,sebelumnya saya bekerja cukup lama di sebuah hotel,sebagai customer care juga,jadi saya mempelajari berbagai bahasa.. Nah sekarang saya bekerja di dunia fashion high class,jadi saya mempelajari itu lewat buku dan majalah juga Bu..." jelas Rani dengan perlahan dan wajah ramah.

"kamu memang mengagumkan saya dari pertama saya melihat kamu tadi menghadapi customer yang tampak marah akibat kelalaian temanmu tadi. Kesabaran , pengetahuan dan sopan santunmu terlihat begitu jelas tadi. Zaman sekarang ini,susah sekali menemukan orang dengan kepribadian baik dan santun. Pertahankan itu ya." kata Bu Anggun sembari tersenyum kepada Rani.

"terimakasih Bu Anggun,anda sudah sangat lama menjadi member VVIP , namun jika saya boleh tahu,mengapa anda lebih sering meminta untuk dibawakan ke rumah? Bukankah lebih menyenangkan dan lebih puas memilih langsung di store kami?"

"iya... Itu karena saya belum bertemu sama kamu.. Saya belum merasakan dilayani dengan baik. Tapi mulai hari ini,saya pastikan saya akan langsung ke store ,berbelanja dan menyapamu." kata Bu Anggun menyandai rani.

"Ah Bu Anggun bisa saja... Terimakasih Bu, lain kali saat Ibu ada waktu luang,silahkan saja datang Bu..."

"iya.. Kalau begitu saya harus kembali pulang....lain kali kita berjumpa lagi ya..." kata Bu Anggun.

"iya.. Terimakasih Bu..." jawab Rani sambil mengangguk.

Begitulah pertemuan pertama Bu Anggun dengan Rani.

...****************...

"hallo???" Rani menjawab panggilan telefon .

"Rani??? Ini Bu anggun..."

"oh...halu Bu,maaf saya kira siapa..."

"iya tidak apa... Maunya saya langsung ke store mengundangmu,tapi ada rapat mendadak tadi jadi saya tidak sempat... Begini,saya ingin mengundangmu di acara makan malam ulangtahun saya..." kata Bu Anggun.

"sa...saya Bu? Ibu mengundang saya? " tanya Rani kaget dan terheran.

"iya... Bisakah kamu datang? Besok di The Palace hotel jam 8 malam?"

"baik Bu... Terimakasih banyak atas undangannya... Saya pasti datang.."

"terimakasih ya... Saya tunggu.. Tidak usah membawa apapun,kamu datang saya sudah senang."

"baik Bu.."

panggilan pun berakhir. Rani menunggu jemputan William. Tak lama kemudian William datang dan mereka pergi makan malam.

*di sebuah restaurant,saat makan malam*

"bagaimana pekerjaanmu hari ini sayang?" tanya William

"baik... Sangat berjalan lancar... Bagaimana denganmu sayang?"

"huh...... Ya berjalan baik juga...."

"kamu kenapa Will? Kenapa mendengus? Itu menandakan sesuatu tidak baik... Bicaralah..."

"aku merasa kurang enak badan hari ini.. Aku tidak fokus bekerja karena tubuhku terasa letih.."

"ya tuhan... Kenapa kamu tidak bilang dari tadi? Kita kan bisa langsung ke dokter , tidak usah makan diluar."

"tidak apa - apa... Aku tadi sudah ke dokter..."

"sudah ke dokter? Kapan? Dengan siapa?"

"tadi,saat istirahat makan siang... Puspa yang mengantarku... "

"apa?!"

"aku...tadi merasa lemas sekali jadi aku tidak bisa menolak... Teman - teman yang lain juga meminta Puspa yang mengantarku ke dokter karena hanya Puspa yang hari ini bekerja membawa mobil..."

"oke... Baiklah... Lalu apa kata dokter?" Rani berusaha tetap tenang walau dalam hatinya terasa panas.

"aku kelelahan.. Karena dua hari ini aku lembur terus..."

"lalu?"

"lalu kami pulang dari dokter..."

"lalu?"

"Sayang......"

"lalu?!!!"

"kami kerumah Puspa... tapi aku bersumpah tidak terjadi hal yang begitu...." kata William sambil memegang tangan Rani yang menggenggam sendok dengan sangat erat karena menahan emosinya.

"kenapa harus kesana?!"

"Puspa tidak berkata apa.. Aku fikir kita kembali ke kantor,karena motorku masih dikantor.. Tapi ternyata,Puspa membawaku kerumahnya. Kata Puspa aku butuh dirawat,Ibunya membuatkanku bubur. Jadi aku makan bubur lalu minum obat dari dokter,dan kemudian tertidur disana. Obat nya ternyata membuat ngantuk."

"apa?! Tidur?!"

"tapi... Aku tidak melakukan hal yang tidak - tidak sayang!"

"ya kamu!!!! Tapi bagaimana dengan Puspa?!" bentak Rani

"dia...dia sempat menciumku....tapi aku tepis..."

"sudah kuduga kan?! Bahkan saat moment ada aku dia berani mencoba mencumbumu Will!!! Apalagi saat hanya ada kalian!!!!"

"tidak... Ada Ibu nya dirumah.... aku bersumpah sayang..."

"dimana dia mencoba menciummu?!"

"dikamarnya...."

"kan!!!! Dikamar itu hanya kalian kan?!!!" Rani habis kesabaran,lalu berdiri dan berusaha pergi.

"sayang...sayang...dengar dulu...." William memegang tangan Rani agar tidak pergi. Tapi Rani terlihat sangat marah dan melepas tangan William.

"sayang.. Sayang.. aku mohon jangan salah faham... Dia memang berusaha menciumku,tapi aku tepis sayang... Sumpah..."

Rani masih tidak mau mendengarkan dan pergi meninggalkan William yang masih membayar tagihan hidangan yang mereka pesan tadi. Belum semua dihidangkan,Rani sudah pergi. Setelah itu William berusaha mencari - cari Rani.

"Rani.....Sayang....." teriak William mencari Rani namun tidak ada jawaban dan dia tidak melihat Rani. William mengambil ponselnya lalu terus berusaha menghubungi Rani namun tidak mendapat jawaban.

"sayang..dimana kamu? Kenapa cepat sekali menghilangnya?... William berusaha mencari Rani dengan sepeda motornya. Hingga akhirnya William tiba di depan rumah Rani,namun Rani tampaknya belum pulang kerumah karena gerbang masih terkunci dari luar. William benar - benar bingung mencari Rani kemana. Dia terus mengirimi Rani pesan.

Di sebuah coffe shop,terlihat Rani duduk sendiri sambil memainkan ponselnya. Dan secangkir kopi dihidangkan di meja nya. Rani membaca semua pesan yang dikirimkan oleh William. Dia terdiam tanpa kata. Namun dalam hatinya bertanya - tanya,

"kenapa aku semarah ini??? Belum pernah aku merasakan cemburu hingga merasakan panas dihati seperti ini.. Ada apa denganku? Apa aku terlalu berlebihan dengan William? Padahal dia sudah jujur.. Bisa saja dia menutupi itu,tapi dia memilih bicara jujur denganku. Bukankah harusnya aku hargai itu? Bukan malahan marah begini... Tapi Puspa menciumnya!!! Mencium pacarku!!! Argh!!!" Rani kembali emosi dan lalu menyeruput kopinya.

...****************...

Sesampainya Rani di depan rumahnya,dia turun dari taxi. Dan kemudian membuka gerbang rumahnya. Tiba - tiba seseorang memeluknya dari belakang. Rani terkejut dan menoleh.

"Rani... "

"Romi?! Sedang apa kamu disini?!"

"Rani,ayo ikut denganku... Kita bicara di cafe kenanga..." ajak Romi

"Romi,maaf aku tidak bisa... "

"sekali ini saja Ran...."

"Romi!! maaf aku tidak bisa...!"

"kenapa Ran?!"

"aku sedang tidak mood,aku sedang tidak ingin diganggu!! Lagian kamu kan tahu Rom,kita sudah lama putus dan aku sudah bersama William!"

"aku tidak rela kamu bersamanya Ran!"

"rela ataupun tidak,faktanya aku sudah bersmanya Rom,sadarlah!!!"

"Rani....kumohon tetaplah bersamaku..." kata Romi sambil memeluk Rani.

DUG!!!!!!!!!!!!!!!

seketika sebuah pukulan mendarat di wajah Romi. Itu adalah William.

"berani - beraninya ya kamu memeluk wanitaku!!!" William kembali mendaratkan pukulannya di pipi Romi.

Romi pun berusaha membalas pukulan itu dengan menendang William.

"hentikan!!!!" teriak Rani

seketika Romi dan William berdiri diam. Romi tampak terluka di bagian pelipis kanan nya. Dan William memegangi pinggangnya yang terkena tendangan Romi.

"kalian pergilah!!! Jika kalian perduli terhadapku,maka saat ini pergi dari sini! Aku sedang tidak ingin diganggu!!!" bentak Rani yang kemudian masuk ke dalam rumahnya.

Sampai di dalam rumahnya,Rani berganti pakaian lalu membersihkan diri dan berusaha tidur cepat. William dan Romi juga menuruti perkataan Rani dengan pergi dari sana tanpa membuat kegaduhan.

Dalam perjalanan pulang,Romi berkata sendiri dalam hatinya,

"sepertinya hubungan mereka sedang tidak baik - baik saja... Hahahahahaha" Romi merasa puas walau wajahnya terluka.

Malam itu William merasa tidak tenang. Dia terus menghubungi Rani namun tidak mendapat jawaban. William akhirnya tertidur karena efek dari obat yang diminumnya.

Malam itupun berlalu berganti pagi hari.

...****************...

1
Phoenix Ikki
Bikin penasaran!
Ayu Kristina: terimakasih comentnya 🥰
total 1 replies
douwataxx
Pembaca setia datang lagi untuk memintamu mengupdate thor!
Ayu Kristina: terimakasih suportnya 🥰 sudah terbit episode 3
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!