NovelToon NovelToon
Sweet Like Sugar

Sweet Like Sugar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu Mang

Cerita ini hanya karanganku saja, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya, mohon permaklumkannya🙏.


Kehidupanku berubah saat ku lulus SMA, orang tuaku tiba-tiba memaksaku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku yang sekarang sudah menjadi suamiku. Pernikahan ini merupakan sebuah pernikahan bisnis yang digunakan sebagai simbol kesepakatan merger antara kedua pihak keluarga. Suamiku selalu bersikap dingin kepadaku dan itu sudah berlalu selama 2 tahun setelah menikah. Tapi sikapnya tiba-tiba berubah hangat setelah melihatku jatuh menabrak meja! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?




Makasih bagi yang udah mau mampir🙌, aku masih baru jadi mohon bimbingannya.... Jangan lupa like kalau suka, beri kritik dan saran juga ya guys ❤️ love buat kalian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Masalah selesai

Begitu aku membuka mata, terlihat plafon digantungi lampu mewah. Aku berada di sebuah kamar yang besar, mewah, dan terlihat begitu asing di mataku.

Dua orang pelayan yang tak ku kenal masuk ke dalam membawa bubur dan air. Mereka bukan Suri dan Hilda, aku mencoba untuk bangun tapi kepalaku terasa sangat pusing.

"Astaga, Nyonya muda sudah sadar!" Kata salah seorang pelayan terkaget dan kemudian berlari keluar untuk memberitahu semua orang.

"Dimana?" Tanyaku lemas

"Nyonya jangan bergerak dulu, apa anda mau ke toilet? Biar saya antar" kata pelayan

"Aku tanya, aku ada dimana sekarang?" Tanyaku kesal

"Ah sekarang anda sedang berada di rumah utama. Anda di bawa ke sini karena Tuan Renji masih berurusan di kantor polisi" kata pelayan itu menjelaskan seraya menyiapkan mangkuk bubur dan obat-obatan untukku

"Anakku... Tidak selamat ya?" Tanyaku sambil meraba perutku yang rasanya plong seperti semula.

"Apa anda lapar? Sebaiknya anda makan dulu, kemudian minum obatnya. Setelah itu anda bisa kembali beristirahat" kata pelayan itu mengalihkan topik tanpa menjawab pertanyaan ku.

Tanpa jawaban pun aku sudah tau, entah aku merasa senang atau sedih aku tidak tau. Walau begitu aku tetap merasa sedikit kehilangan, bayi yang akan menyatukan seluruh keluarga kini telah tiada.

TIN! TIN!

Suara klakson mobil di depan gerbang rumah, penjaga membukakan pintu dan kemudian mobil yang di kendarai oleh Renji itu memasuki garasi rumah.

Aku melihat ke luar jendela, angin berhembus menerbangkan dedaunan kering di halaman belakang. Sejuk, tempat ini terasa lebih nyaman daripada di rumah.

KRIEETT....

Pintu terbuka, terlihat sosok Renji yang begitu lelah menghampiri ku.

"Yona!" Panggilnya, aku tersenyum menyambut kedatangannya.

"Selamat datang Tuan Muda Pertama" sambut si pelayan yang masih berada disana sejak tadi.

"Ayah dan ibu kemana? Mereka tidak terlihat" tanya Renji ke pelayan itu

"Tuan besar dan Nyonya besar sedang pergi keluar, katanya masih ada beberapa urusan. Saya dan pelayan lain tidak tau kemana beliau berdua pergi" jelas si pelayan.

Tak lama kemudian, pelayan yang lagi satu masuk ke kamar.

"Nyonya Muda Per- eh? Tuan Muda juga ada disini? Tuan dan Nyonya besar telah kembali!" Kata pelayan itu memberi kabar, yang kemudian kembali undur diri.

"Aku mau turun" kataku, pandanganku masih terlihat berputar-putar dan kepalaku sangat pusing.

"Turun kemana?" Tanya Renji bingung

"Ke lantai satu, aku harus menyambut mertuaku" sahutku

Renji tertawa kecil begitu mendengar kata-kata ku itu.

"Di rumah utama tidak ada lantai 2 dan seterusnya, hanya ada satu lantai. Apa kau lupa?" Tanyanya

Aku hanya pernah ke rumah ini saat menikah dan datang ke acara tunangannya Reymon dengan Caca, dan itupun secara singkat hingga aku benar-benar lupa pernah datang ke rumah ini. Tapi itu kan tidak lucu.

Aku di papah oleh Renji berjalan keluar kamar, si pelayan membantuku membawakan tiang infus.

"Renji kau datang" kata ayah mertua

"Iya ayah" sahut Renji sembari mengantarku duduk di sofa ruang tamu. Aku duduk berhadapan dengan ibu mertua, sedangkan Renji dan ayah mertua masih berdiri.

"Kau sudah menemukan pelakunya kan? Bagaimana? Hukuman apa yang dia dapatkan? Pengacara yang ayah sewa tidak mengangkat telepon dari tadi, apa maksudnya?" Tanya ayah mertua

"Aman, aku sudah mencabut laporannya " kata Renji

"Apa?"

PLAK!

Suara tamparan yang begitu renyah terdengar membuat semua orang terkejut, ibu mertua yang berdiri kembali duduk dan bersikap tenang seperti biasanya.

Tanganku gemetar, aura mencekam mengarungi ruangan. Ayah mertua terlihat benar-benar murka saat ini, Renji hanya diam memegangi pipinya yang memerah sebelah.

"Cucu pertamaku meninggal! Dan kau malah mengatakan sudah mencabut laporannya?! Apa kau gila? Dimana otakmu? Gunakan otakmu untuk berfikir sebelum membuat keputusan!" Kata ayah mertua marah besar

"Itu karena ketidaksengajaan" sahut Renji

"Hah? Apa menurutmu seseorang secara tidak sengaja mengirimi menantuku pesan menggunakan nomormu, dan kemudian mengajaknya ke tempat sepi kemudian mendorongnya? Secara tidak sengaja? Dan sekarang kau merasa bangga dengan keputusanmu itu? Cuih! Bodoh sekali!"

Ayah mertua mondar-mandir sambil berkacak pinggang, tangannya mengacak-acak rambutnya yang beruban. Matanya melototi Renji yang hanya diam daritadi.

"Ryodan tenanglah! Renji pasti memiliki alasan kenapa dia memilih keputusan itu!" Kata ibu mertua sambil menarik lengan baju suaminya.

Ayah mertua menghempaskan lengannya, ibu mertua terdorong ke sofa.

"Diam! Seharusnya kau tetap diam seperti yang selalu kau lakukan selama ini! Gara-gara kau yang selalu diam, anakmu jadi tidak tau apa yang benar dan apa yang salah. Yang pertama maupun yang kedua semuanya sama! Sama-sama bodoh! Bodoh!"

Ayah mertua kemudian duduk dan meminum teh yang ada di depannya, dia meneguknya dalam sekali tegukan. Renji masih tetap berdiri di belakangku, aku hanya bisa diam, tidak ada yang bisa ku lakukan sekarang.

Aku juga bersalah dalam kejadian ini, yang bodoh bukanlah Renji melainkan diriku sendiri. Karena yang mengirimiku pesan adalah Renjiku, walau sedikit mencurigakan tapi aku menepis kecurigaan itu hingga kecelakaan yang tak diinginkan pun terjadi.

"Pelakunya itu Paman Si Won" kata Renji yang membuat ayah mertua dan yang lainnya terbengong

"Apa? Kenapa dia melakukannya?" Tanya ayah mertua rada tidak percaya dengan ucapan anaknya itu.

"Itu karena kesalahanku di masa lalu, aku menyakiti Midori. Walau itu hanya kesalahpahaman, tapi aku sudah membuat anaknya Paman Si Won kecewa." Jelas Renji

Aku mengernyit,

"Siapa itu Midori? Mantan pacarnya Renji? Mereka sekarang masih berhubungan?" Kataku dalam hati

"Lalu apa yang kau lakukan kepada Si Won?" Tanya ayah mertua amarahnya mereda.

Dia seakan mengerti kondisi Renji ketika dia mulai menceritakan tentang seseorang bernama Midori itu.

"Aku memecatnya" sahut Renji

"Ah begitu, baiklah. Anggap saja kejadian kali ini murni hanyalah sebuah kecelakaan. Bersabarlah menantu, sebaiknya kau beristirahat sekarang" kata ayah mertua yang tiba-tiba tenang dan menerima dengan begitu saja kepergian cucu yang dinantikannya.

Aku dan ibu mertua saling pandang sejenak, kami tidak mengerti apa yang Renji dan ayah mertua katakan. Tidak ada yang kami mengerti, tapi mau bagaimana lagi aku harus mengikuti apa yang ayah mertuaku katakan.

Dengan demikian kasus tentang kecelakaan yang menyebabkan ku keguguran di tutup begitu saja. Ayah mertua dan Renji melupakannya dengan cepat, aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Hari-hari mulai berjalan seperti biasa, setelah seminggu aku cuti kerja, kini aku kembali ke rutinitas biasanya.

Sebagai karyawan baru, aku terlalu sering mengambil cuti, tapi aku masih tetap bekerja. Karyawan lain merasa iri denganku, banyak desas-desus mengatakan kalau aku memiliki hubungan dengan Ketua tim Yuden.

Karena perlakuan Yuden begitu hangat dan berbeda jika dibandingkan dengan yang lain. Walau itu hanya sebatas gosip, tapi aku merasa tidak nyaman dengan gosip yang hanya menyerang diriku dan Kepala Tim Yuden saja.

1
🎀
👋👋
🎀
bye bye Yona dan Renji 👋👋
Day
Ini beneran ending? siapa nama anaknya?
OkitaNiken: Iya udah aku ending-in biar cepet
total 1 replies
🎀
walah, pdhal udah suudzon dia sengaja bawa shima 😁
OkitaNiken: Semoga aja, doain dong
🎀: ya kan baru aja, coba nunggu sampai kontrak baru byk pembacanya
total 7 replies
🎀
dih sok tau
🎀
kasian deh lo shima
🎀
bukannya sadar diri malah ngelunjak
🎀: wkwk kalau ga gitu susah sadar 😅
OkitaNiken: Wkwkk nanti bakal di marahi ayahnya, lalu dia pergi kok
total 2 replies
🎀
sayang hubungan mereka kandas
🎀
kok caca malah selingkuh sih? padahal reymon secinta itu sama dia
🎀: biarpun pengangguran kalau uang lancar mah aman aja ya 😂😂
OkitaNiken: Alasannya banyak, karena Reymon itu pengangguran juga
total 4 replies
🎀
knp tuh reymon sama caca
🎀
😅😅
🎀
hehhhh, apanya yg lucu! 🤦🏻‍♀️
🎀
gpp yuden, suaminya ga ada kbar kok
Fitria Ragiel
ah kelihatan nya renji selingkuh..ah semoga saja..biar Yona sama yuden..
OkitaNiken: wkwkk ngga kok, kan Yona cuma mimpi
total 1 replies
🎀
semangat thor, udah aku kirimkan /Rose/ untukmuu
Day
Cih pakek pura-pura kerasukan segala, kalau sang* bilang aja sang*
Tugek Shinta P
Ih jijik, pantes aja Gio ga pernah punya pacar. Orang kelakuannya aja kek setan
🎀
Waduh, Yona dalam bahaya 😲😲
🎀
Renji kalo ngilang gitu entar beneran ada yang ngambil si yona
Day
Sekarang masih belum, siapa tau nanti dia beneran jadi pelakor
OkitaNiken: kamu benar wkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!