NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cleora dan Jeff

Cleora sengaja melipir ke ruangan kembarannya buat ngasih tau kalo dia mau pergi ke apartemen Jeff.

Kata kata Eriel memang benar kalo dialah penyebab Jeff jadi sakit begini dan jadi menyusahkan mereka.

"Mereka belun pulang?" gumamnya pelan. Matanya menatap pada meja Zoya yang sepi.

Kemudian dia mengecek pintu ruangan Nathan.

Terkunci, batinnya. Kemudian dia berbalik dan melihat kehadiran Eleanor yang sedang berjalan ke arahnya.

"Mereka belum kembali?" tanya Eleanor yang senpat melihat Cleora memutar handle pintu.

Cleora ngga menyahut. Dia malah terus melangkah melewati Eleanor.

Hati geredeh setiap melihatnya. Tangannya ditahannya kuat kuat agar ngga mencakar wajah dan menjambak rambut pirang perempuan yang selalu berada di sekitanya.

"Dengar Cleo. Kamu ngga akan bisa mendapatkan Jeff kalo Nathan ngga jadi milikku," ucap Eleanor seraya berbalik ke arah kembaran Nathan-laki laki yang dia puja. Matanya menatap meremehkan.

Cleora ngga merasa harus menanggapinya, dia malah mempercepat langkahnya menjauhi Eleanor. Mau muntah rasanya jika dia lama lama di dekat gadis ngga tau malu itu.

Dia ngga akan pernah sudi membiarkan Nathan jadi milik piala bergilir itu. Kembarannya pantas mendapatkan yang terbaik. Zoya mungkin. Tinggal menunggu saja perkembangan baik hubungan sahabatnya dengan kembarannya itu.

Eleanor hanya tersenyum sinis melihat kepergian Cleora.

*

*

*

"Akhirnya datang juga. Kenapa lama sekali," seru Eriel gemas dan kesal karena sedari tadi sudah mondar mandir ngga sabar menunggu kedatangan Cleora. Dia sudah hampir terlambat.

"Kamu kira jaraknya lima meter. Pikirkan. Juga kalo di jalan macet," gerutu Cleora pun balas mengomel.

Masih untung dia mau datang, omelnya lagi berlanjut di dalam hati.

"Nih, sekarang temenin dulu, ya, si bodoh itu. Tiga jam lagi aku balik," pesan Eriel sebelum beranjak pergi.

Cleora hanya menghembuskan nafas kesal sebelum dia menutup pintu.

Apartemen ini hanya diisi warna warna abu abu dan hitam khas laki laki. Kamar Nathan juga begitu..

Cleora memperhatikan setiap sudut ruangan. Sangat minimalis sekali alias minim perabotan.

Di ruang tamu hanya ada dua sofa panjang warna merah dan sebuah meja kaca bulat kecil. Mungkin cuma itu satu satunya. Selainnya berwarna abu abu dan hitam

Sangat berbeda dengan apartemenya dulu waktu kuliah. Tepatnya Cleora yang membuang barang barang Jeff yang serba hitam menjadi warna merah muda.

Cleora hanya mengerjainya saja waktu itu, tapi Jeff sama sekali ngga marah.

Tapi sekarang dia membenci warna merah muda itu sekarang.

Sekarang hatinya sudah menggelap.

Cleora menarik nafas panjang panjang dan menghembuskannya perlahan lahan. Seakan sesaknya ingin dia hempaskan semua.

Perempuan sialan itu. Dia mengatakan pada Cleora kalo ngga punya perasaan apa pum pada Jeff. Katanya hanya mencinta kembarannya.

Tapi ternyata itu adalah kebohongan yang sangat besar. Dia menggoda Jeff di saat laki laki itu baru saja diterimanya jadi pacarnya

Memang benar kata Eriel, Jeff laki laki bodoh. Belum satu jam resmi jadi pacanya, Cleora pun memutuskannya saat melihat dengan matanya sendiri Jeff menikmati dicumbu Eleanor.

Tanpa terasa tangan Cleora mengepal kuat. Tubuhnya bergetar. Kenangan buruk itu masih saja terpentang nyata di pikirannya. Ngga tau sampai kapan akan bisa dia lupakan.

Cleora masih mematung di depan pintu kamar Jeff tanpa niat untuk masuk ke dalamnya.

Kenangan buruk itu menghambat langkahnya.

Cleora lebih memilih tiduran di sofa panjang setelah terlebih dahulu menepuk nepuknya. Seakan menyingkirkan sisa sisa debu di sana.

Dia pun berbaring dengan mengganjal kepalanya dengan bantal kursi yang empuk sambil memainkan ponselnya.

Melihat lihat apa yang viral hari ini di sosial media. Memang cukup membosankan tiga jam menunggu kedatangan Eriel. Tanpa sadar Cleora pun tertidur.

Jeff yang terbangun, melihat ke sekeliling kamarnya.

Eriel mana? batinnya karena ngga menemukan keberadaan sahabatnya yang bawel itu.

Dia pun bangkit dan duduk sambil menyandar. Dengan perlahan mencabut jarum infus di tangannya.

Rasanya keadaannya sudah lebih baik dari tadi. Cairan di dalam botol infus pun sudah lebih dari setengah botol diserap di dalam tubuhnya.

Walau masih lemah, Jeff pun berjalan keluar dari ruangannya.

Tubuhnya mematung ketika mendapati Cleora tengah tertidur di sofanya.

Jantungnya berdebar ngga menentu.

Dia masih ngga mengerti kenapa Cleora bisa ada di apartemennya yang bahkan harusnya Cleora ngga tau.

Ngga ada yang tau kecuali hanya sahabat sahabatnya saja. Oma dan opanya apalagi orang tuanya juga ngga tau.

Ini tempat persembunyiannya yang paling aman.

Dan sekarang mantan pacarnya tau. Sudut bibirnya ketarik cukup lebar.

Jeff mendekat dan duduk di depan Cleora. Netranya memandang penuh rindu.

Mungkin karena Cleora yang ngga berniat tidur, dia pun membuka matanya setelah merasa cukup lama sudah ketiduran.

Cleora terkejut saat melihat Jeff ada di sofa di depannya, sedang memandangnya.

Reflek dia langsung bangun dari tidurnya dengan menyisakaj debaran di dada.

"Tidurlah. Maaf kalo aku mengganggumu," kata Jeff sambil bangkit dari duduknya karena merasa Cleora ngga nyaman melihatnya.

Hatinya cukup.sakit melihat Cleora sudah benar benar membencinya.

Dia akan kembali ke kamarnya kalo itu bisa membuat Cleonya tetap berada di apartemennya.

Cleora manatap kepergian Jeff dengan berbagai perasaan.

Jangan egois, Cleo. Dia lagi sakit. Nanti nanti lagi aja marahnya kalo dia sudah sembuh, batinnya memberikan nasihat.

Cleora masih ngga menggubris. Tapi ketika dia mendengar suara handle pintu yang diputar, Cleora terpaksa mendengarkan suara menyebalkan dari batinnya.

"Aku tadi bawa bubur. Sebentar aku hangatkan dulu," ujar Cleora sambil berjalan ke arah dapur.

Untumglah masih ada magic com, microwave, dan teko listrik. Tidak ada peralatan lain. Kompor juga ngga ada. Kulkas dua pintunya pun ngga ada stok makanan, hanya air mineral dan softdrink.

Apartemen ini hanya tempat singgahnya saja?

Saat Cleora menghangatkan bubur yang sengaja dia bawa, Jeff duduk di meja bar sambil memperhatikan Cleora. Ngga tau kapan lagi dia bisa melihat aktivitas Cleora di apartemennya seperti dulu.

Semua terasa sangat menyenangkan sebelum alkohol membuatnya dalam masalah.

Cleora bukannya ngga sadar kalo sedang diperhatikan mata biru Jeff. Tapi dia pura pura ngga peduli padahal jantungnya berlarian dengan sangat kencang.

Ngga lama kemudian Cleora membawa bubur itu ke hadan Jeff.

"Kamu harus memakannya walau ngga suka," tegas Cleora ngga mau dibantah.

Cleora tau Jeff paling ngga suka disuruh makan bubur. Makanan Indonesia lainnya dia cukup suka. Soto, bakso dan rendang termasuk favoritnya. Hanya bubur saja yang dia ngga suka.

"Ya, akan kumakan. Jangan khawtir," senyum Jeff ketika Cleora menyerahkan mangkok bubur yang sudah hangat itu padanya.

Cleora memalingkan wajahnya tanpa meras perlu membalas senyum Jeff.

Hening.

Jeff terus menyuapi buburnya walaupun kerongkongannya menolaknya hingga tingga sepertiganya. Dia sudah ngga sanggup lagi. Takut dimuntahkannya.

Cleora paham dan segera mengambil mangkok Jeff dalam diam.

"Sampai kapan Cleo kamu akan menghukumku?" tanya Jeff lemah.

Cleora menoleh padamya.

Menghukumnya? Mungkin saja, batin Cleora getir.

"Tapi jangan khawatir. Asal itu darimu, aku ngga apa apa," sambung Jeff lagi dengan dada sesak.

Cleora menoleh dan bersitatap dengan sepasang mata biru yang tampak berpendar sedih.

1
pawang buaya jantan🐊
kebanyakan naskah, dialognya kurang
EldistinKardula
Kecewa
EldistinKardula
Buruk
Reni Setia
makasih author untuk karya novelnya
Rahma AR: sama sama.....
total 1 replies
Nirmala
Luar biasa
Sakinah Amalia
Lumayan
Fit Fitriani
Harvard
langit sore
Luar biasa
Nur Lina
mantap👍
Astrid Bakrie S
Karma di bayar tunai tuan Moko
Astrid Bakrie S
Semoga sukses lamarannya sampai hari H tanpa kendala.
khitara
sakitnya hati keduanya
Astrid Bakrie S
Bijak banget bos Dirga
bunda
Luar biasa
Bintang 1016
pokoknya kerennn kak
Fatchi
itu sih beneran kaya yg agak kaya jg
Christine Liq
Luar biasa
Elis Nursiana
Bagus ceritanya ringan.... sukses untuk author nya 🥰
Bintang 1016
Luar biasa
Ida Naurah
mampus aj tuh simoko,,,,Astagfirullah jd ngawur nih saking emosi'a
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!