Terjerat Cinta Pria Beristri

Sedang kan kemarin sore saat Mama Dewi tengah menghadiri sebuah pesta pernikahan anak dari sahabat nya.tidak sengaja mata nya menangkap sebuah kejadian memalukan.

" Loh Mbak! Bukan nya itu menantu Mbak Ya?"ujar Adik Mama Dewi sembari menunjuk Jeni yang baru saja datang dari arah luar langsung masuk ke sebuah lift yang akan mengantarkan dia ke lantai atas.

" Bergandengan tangan sambil cium- ciuman segala lagi."ucap Tante dari Arki yang bernama Desi .hari ini mereka sengaja datang berdua mewakili suami masing-masing yang sedang sibuk bekerja.

" Murahan." lirih Mama Dewi kecewa.segera saja ia menghubungi Arki menanyakan di mana keberadaan menantu nya . jawaban yang Arki berikan membuat Mama Dewi kembali meradang.putra nya juga ikut di bodohi oleh menantu nya itu.Mama Dewi langsung mengirimi Arki bukti yang ia lihat di depan mata nya.sedangkan Arki yang melihat pesan dari Mama nya hanya tersenyum miring.akhir nya sang Mama tau sendiri tanpa harus bersusah payah menjelaskan lagi.

Kesal,marah,kecewa itu lah yang Mama Dewi rasakan setelah melihat Jeni bergandengan mesra dengan lelaki lain.ternyata Jeni selama ini tak sebaik yang di kira.selama ini Jeni selalu berkata lebih betah di rumah bersama suami ketimbang di luar sana.tapi pada kenyataan nya apa yang di katakan Jeni penuh dusta dan Mama Dewi sudah termakan oleh dusta yang di taburkan oleh menantu nya.

" Cukup tau saja Aku ternyata seperti ini kelakuan dia di luar sana.pantasan saja selama ini mereka belum memiliki anak."ujar Mama Dewi sangat sakit hati padahal selama ini Jeni adalah menantu kesayangan nya yang selalu di perlakukan baik seperti anak perempuan sendiri.

" Arki nya suruh gugat cerai aja tu perempuan.nggak tau diri suka main sama banyak laki-laki." Tante Desi ikut geram mengetahui keponakan kesayangan nya di permainkan oleh wanita seperti Jeni.selama ini Jeni seperti wanita baik-baik yang ternyata cukup pandai dalam bersandiwara menyembunyikan belang nya.

" Masa Arki yang kaya dan tampan dapat wanita pembohong seperti dia.rugi besar keponakan ku itu."sambung Tante Desi masih tidak percaya jika yang mereka lihat tadi adalah Jeni.

Tante Desi juga kenal baik dengan Jeni karena mereka sering berkumpul bersama keluarga besar, shopping, jalan-jalan dan segala macam nya sudah mereka lakukan bersama aneh nya Jeni terlihat biasa saja tidak ada gejala tukang selingkuh.

Mama Dewi yang sudah pusing kepala nya langsung masuk ke tempat acara tanpa menghiraukan Jeni.terserah Jeni mau melakukan apa yang jelas Mama Dewi sudah tidak perduli.tapi yang jelas saat ini Mama Dewi kecewa mulai membenci Jeni.

Hingga keesokan harinya,Mama Dewi yang sengaja menginap di hotel atas permintaan dari sahabat nya itu ingin keluar mencari sarapan bersama adik nya.sekali lagi tanpa sengaja Mama Dewi melihat Jeni sedang bergandengan tangan dengan pria yang sama seperti yang tadi malam mereka bertemu.

" Kayak nya mereka memang punya hubungan deh." bisik Mama Dewi kepada adik nya.penampilan Jeni saat ini terbilang seksi dengan celana hotpants serta tank top hitam sehingga memperlihatkan lekuk badan nya secara jelas.di tambah lagi di punggung Jeni masih ada tanda merah segar yang belum tertutupi foundation.bola mata Mama Dewi membelalak lebar melihat tanda merah itu.kakak beradik ini sengaja mendekati Jeni ingin melihat lebih dekat tanda merah bukti kegatelan nya sebagai seorang wanita bersuami.Jeni yang merasa di perhatikan oleh seseorang mendongakkan kepalanya.betapa kaget nya Jeni melihat ternyata orang yang memperhatikan nya sejak tadi adalah mertua nya sendiri.mau tidak mau Jeni melepas paksa genggaman tangan Dimas lebih menghampiri Mama Dewi.

" Mama...Tante... Sedang apa kalian di sini?" tanya Jeni gugup apalagi sorot mata Mama Dewi begitu tajam .

" Memang nya hanya Kamu saja yang boleh menginap di hotel,kita juga bisa,ya kan Mbak?" seru Tante Desi judes menatap jijik kepada Jeni.

" Kamu berbohong kepada putra ku,kata nya ada acara keluarga dan menginap di rumah orang tua mu,lantas kenapa Kamu bisa berada di sini.apalagi sejak malam tadi kami juga sudah melihat Kamu bersama kekasih gelap mu itu."

" Benar-benar tidak bisa di kasih kepercayaan.sudah berapa lama Kamu punya selingkuhan?" tanya Mama Dewi tepat sasaran karena sudah jengah melihat Jeni.

" Dia adalah sepupu sekalian teman baik Aku sejak kecil Ma." dusta Jeni ingin menyelamatkan diri nya.Dimas yang mendengar pembicaraan itu hanya bisa tersenyum getir mendengar Jeni yang lagi-lagi tidak menganggap dirinya sebagai kekasih.sudah terbiasa seperti ini Arki melanjutkan menghabiskan sarapan pagi nya membiarkan Jeni menyelesaikan sendiri masalah yang baru tercipta.

" Tukang bohong.jelas- jelas kami melihat kalian bercumbu di lorong hotel lalu masuk ke dalam lift.apa ada seorang saudara melakukan adegan intim itu kepada saudara wanita nya sendiri.aneh sekali Kamu ini." gerutu Tante Desi kesal karena Jeni masih saja berbohong padahal dia sudah ketahuan di depan mata mereka sendiri.

" Sialan! Ternyata mereka berdua sudah melihat Aku tadi malam." ucap Jeni dalam hati.permainan bibir Dimas membuat dia lupa jika mereka masih berada di luar ruangan.sekali rangsangan saja Jeni di buat mabuk kepayang masa bodoh dengan sekitarnya.akhir nya rahasia yang selama ini berusaha di tutup rapat terbongkar juga oleh mertua nya sendiri.

" Ya sudah sana Kamu lanjut kan saja liburan mu bersama Sepupu mu itu,kita berdua mau makan .kalau ada Kamu di sini selera makan kita jadi hilang." usir Mama Dewi pedas lebih memilih pindah meja makan dari pada harus bergabung dengan Jeni menantu jahat nya.

Jeni seketika panik,ia terlihat sangat gelisah bahkan lelaki yang sejak kemarin menemani nya mendadak ia lupakan.Dewi dan Desi bukan lah orang bodoh yang mudah di bohongi.Jeni pusing sendiri mencari alasan yang tepat untuk di berikan kepada suami nya nanti.

" Jangan sampai kejadian pagi ini sampai ke telinga Mas Arki.Papa sama Mama bisa marah kalau sampai ketahuan oleh Arki." batin Jeni mulai bingung ingin melakukan apa .

Kegelisahan nya buyar saat melihat Dimas meninggal kan diri nya sendiri kembali masuk ke dalam hotel.di mana barang-barang berharga milik nya masih berada di sana.mau tidak mau perempuan ini ikut masuk ke dalam mengabaikan perut nya yang belum terisi oleh makanan apapun.

Di tempat yang berbeda, selesai mengurus masalah Jeni .Arki kembali ke apartemen menemui kekasih kecil nya yang sejak pagi tadi ia tinggalkan.

" Mas!" seru Dila senang Arki pulang lebih awal dari biasa nya.

" Kangen ya sama Aku." goda Arki terlihat santai meskipun baru saja menjalankan misi penting untuk hidup nya.

" Nggak." balas Dila tak mau kalah egois.

" Sayang...Kok ngomong gitu." Arki merengek seperti anak kecil sangat berbanding terbalik dengan jumlah umur nya.Dila yang ingin mengerjai Arki malah tertawa ngakak melihat tingkah Arki.

" Ya Aku mana pernah kangen sama Kamu, orang Kamu duluan yang ngejar - ngejar Aku sampai Aku di paksa buat melayani Kamu.sampai sekarang juga sering di paksa tapi..."

" Jangan mengungkit masa lalu lagi sayang, sebentar lagi Kamu akan menjadi istri sah ku,berkas nya segera Aku urus setelah Aku resmi bercerai dari Jeni."

" Lagian Kamu juga ikut menikmati permainan ku itu, sampai kamu tiada henti uh ah uh ah sepanjang malam bahkan minta nambah 1 ronde lagi." Arki tak mau kalah dengan Dila .mulut pedas nya kini mulai berfungsi setelah sekian lama bungkam karena sangat menyayangi Dila.dulu mulut pedas ini hanya di gunakan untuk karyawan yang suka membuat kesalahan.sekarang ia ikut terpancing ucapan Dila tanpa sadar kembali ke setelan awal.

Dila yang malu mendengar ucapan Arki lebih memilih diam.Arki sudah mode on pasti Dila akan kalah telak jika berdebat dengan dia.

"Bagaimana kalau sekarang kita pergi berburu makanan,Kamu pasti belum makan kan sayang?" ajak Arki mencair kan suasana.

" Tadi Aku sudah makan sama Maisya juga Bima.tapi kalau Kamu mau traktir Aku juga boleh sih." Dila mengubah posisi duduk nya tergiur dengan ucapan Arki.

" Makan bakso mau?" tanya Arki memastikan.

" Boleh." jawab Dila antusias langsung bangkit merias wajah dan mengganti pakaian yang lebih tertutup.Arki akan melarang nya keluar jika hanya menggunakan sehelai Tank top tanpa lengan.

" Padahal dia sudah punya banyak uang,tapi masih saja seperti orang kesusahan yang sangat suka gratisan." batin Arki geleng-geleng kepala.

Arki menunggu di sofa membuka jas mahal nya lalu menyisakan kemeja putih lengan di gulung sebatas siku.benar- benar gila pesona calon duda ini.Dila yang masih muda belia saja di buat takluk tidak berkutik oleh Arki Jhon Wibisono.

Masalah Jeni akan dia cerita kan nanti malam kepada Dila.sekarang bukan lah waktu yang tepat untuk membahas tentang Jeni.

" Aku sudah siap Mas."seru Dila keluar dari kamar memakai kaos oblong putih di padukan dengan celana jins kekinian.

" Ayo berangkat sekarang sayang."ajak Arki lembut karena tidak mau membuang waktu lagi.

Sepasang kekasih ini pun pergi meninggalkan apartemen.Dila sudah menyiapkan masker yang akan di gunakan untuk menutupi wajah nya nanti ketika bertemu dengan seseorang yang mereka kenal.jati diri Dila sengaja di tutup rapat sampai Arki resmi bercerai dari Jeni.

"Apa yang Kamu beli di mall tadi?" tanya Arki ingin tahu.

" Baju , perhiasan,tas sama yang lain nya.Aku juga beliin Kamu kemeja sama sepatu jalan.maaf ya duit nya Aku habisin banyak hari ini." ujar Dila cengengesan.sekarang shopping menjadi kegiatan rutin nya tanpa takut kehabisan uang.bahkan semua pakaian yang tertata di walk in closet tidak ada yang murah seperti yang pernah dulu ia koleksi.

" Nggak papa sayang,kamu boleh beli apapun yang Kamu mau.Mas kerja keras ya untuk Kamu dan calon anak kita." Arki mengusap penuh sayang rambut hitam Dila.rasa cinta nya kepada Dila makin hari semakin bertambah banyak menendang secara paksa nama Jeni untuk keluar dari dalam hati nya.

" Terimakasih Mas sayang." Dila mengecup pipi Arki membuat Arki terdiam.

" Nanti ciuman yang lebih panjang lagi ya sayang." Arki kembali menggoda Dila memainkan alis nya .suka sekali ia membuat Dila marah.kalau sudah marah besar malah dia kelimpungan setengah mati mencari cara membujuk kekasih nya itu.

" Mesum! Ini mau makan bakso di mana Mas?" tanya Dila sengaja mengalihkan pembicaraan.

" Ada tempat favorit ku waktu masih sekolah dulu,lagian kenapa Kamu suka sekali makan bakso,padahal hampir setiap malam Kamu memakan bakso milik ku.berikut mie keriting nya juga.beda nya bakso ku ini punya mayonaise yang sangat mematikan jika sudah menembak ke dalam gawang mu." celetuk Arki sengaja memancing lagi kemarahan Dila.

" Mas! Kenapa Kamu jadi begini sih, jorok banget tau." keluh Dila tak percaya jika yang berada di samping nya adalah Arki kekasih arogan nya.

" Jorok pun tapi Kamu suka kan sayang." Arki tertawa di ikuti oleh Dila yang juga sudah tidak bisa lagi menahan diri untuk menertawai kegilaan Arki hari ini.

Setelah setengah jam berkendara akhirnya mobil mewah milik Arki berhenti di sebuah ruko yang sedang ramai pembeli.Arki membantu membuka pintu mobil untuk Dila.membuat Dila merasa sangat di ratukan oleh pria ini.

Arki mengajak Dila untuk naik ke lantai atas yang menampilkan pemandangan yang sangat indah.

Bersambung...