NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyesal

"Arsel.. " Panggil Jacky yang sedang berada di area parkir perusahaan. Jacky yang kembali lagi ke perusahaan karena urusan perusahaan heran melihat Arsel yang sudah sore tapi malah pergi ke dalam perusahaan.

Arsel yang dipanggil pun membalikkan badan.

"Kamu... dari tadi kemana saja? Kamu gak tahu mama kamu sekarang dirawat?" Ternyata sepeninggal Arsel Raisya drop. Terpaksa Reymon membawa ke rumah sakit karena Michel tak mungkin membawa Raisya karena dia pun sedang berjaga.

"Mama.. di rumah sakit?" Dengan suara tercekat Arsel kaget mendengar berita ibunya sekarang sedang dirawat di rumah sakit.

Mama..

Terlihat wajah raut cemas di wajah Arsel. Rasa takut kehilangan akan ibunya seperti phobia yang dirasakan Arsel. Meski dia diam dan terlihat tidak peduli padahal hati kecilnya dia sangat merindukan ibunya dan dia tidak mau sampai kehilangannya.

"Memangnya kamu dari mana saja hah? Dihubungi sulit sekali membuat semua orang panik." Jacky merasa kesal dan marah pada Arsel yang sedari tadi sulit dihubungi. Tadi setelah menjenguk istrinya, Michael memberitahu bahwa Raisya dirawat di rumah sakit yang sama. Jacky pun melihat Raisya ke ruangannya tapi Arsel tidak ada disana.

Arsel terdiam.

"Bukankah tadi dia mencarimu? Kata Michel mama mencarimu? Jangan-jangan mama kamu syok karena bertengkar denganmu?" Jacky menatap tajam Arsel. Dia sedang menyelidiki apa penyebab Raisya, kenapa dia sampai sakit. Padahal waktu di rumah sakit dia tidak apa-apa.

Arsel masih terdiam tidak berani menjawab pertanyaan Jacky. Karena dia merasa bersalah. Apa yang dikatakan Jacky semuanya benar. Sebelum dia meninggalkan apartemen dia bertengkar dengan ibunya gara-gara mempermasalahkan tentang kasih sayang ibunya.

"Jawab! Benar apa yang aku katakan hah?" Jacky menarik kerah kemeja Arsel. Meski Jacky sudah lama berpisah dia masih sangat mencintai Raisya. Dia tahu betul apa yang dialami Raisya selama ini. Mulai dari penderitaan yang dialaminya karena ayahnya Arsel. Lalu.. dia pun ikut andil menyakiti Raisya karena perseteruan antara saudara tirinya yang telah menodai Raisya. Belum pengusiran yang dia lakukan. Dan semua itu membuat Jacky menyesal sangat banyak. Kalau ada kesempatan, dia ingin menebus semua kesalahannya dan ingin membahagiakan Raisya.

"Lepas! Aku akan menemui mama." Arsel menarik tangan Jacky dari kerah bajunya.

"Heh.. aku ingin bicara banyak sama kamu! Selama ini aku mencoba bersabar atas kelakuanmu semua dia. Tapi.. sekarang... aku tidak akan membiarkanmu menyakiti perasaannya apalagi fisiknya. Cukup selama ini dia menderita karena papamu. Apa perlu aku menceritakan semua yang telah dilakukan papamu hah? Apa selama ini kamu merasa mama kamu mengabaikan kamu? Padahal sepanjang hidupnya dialah yang mengorbankan diri demi kamu Arsel." Jacky sangat geram dan ingin melampiaskan kekesalannya selama ini pada Arsel.

"Cukup! Papih tidak berhak mengatur dan menghakimi aku! Papih pikir selama ini aku tidak bersabar? Aku diam bukan berarti aku senang. Selama ini aku hanya hidup sebagai boneka kalian. Apaan itu tidak cukup? Aku pun berhak menentukan hidupku dan kemauanku." Arsel membalas semua perkataan Jacky.

Plak

"Anak tak tahu diuntung! Sudah hidup enak dan diperhatikan malah melunjak dan tidak tahu diri. Kamu tahu, demi melahirkanmu saja mama harus koma lama dan hampir mati. Dan karena siksaan papamu mama kamu pun pernah hampir mati. Kalian memang sama saja. Manusia tidak tahu diri.

Deh

Dada Arsel merasa sesak dan nyeri. Selama ini tak ada satupun yang pernah menceritakan masa lalunya apalagi apa yang dialami ibunya. Arsel hanya memikirkan dirinya sendiri yang seperti korban. Dia merasa terbuang oleh ibunya dan dipaksa oleh keluarga besarnya untuk jadi penerusnya.

"Minggir aku ingin bertemu mama!" Dengan wajah merah dan mata berkaca-kaca Arsel mendorong tubuh Jacky.

"Heh.. kamu dengar ya! Pergilah ke tante Ratna! Sebaiknya kamu tanyakan apa yang dialami ibukmu selama ini. Biar kamu mikir dan dewasa. Kalau kamu sudah mendengar cerita semuanya, baru kami boleh menemui mamamu. Sekarang mama kamu perlu beristirahat dengan tenang. Dia mengalami syok sehingga jantungnya bermasalah. Lagian disana ada Reymon yang sudah menunggunya." Jacky sengaja menyuruh Arsel untuk menemui sahabat baiknya Raisya agar Arsel tahu masa lalu ibunya juga dirinya sendiri. Karena selama ini Arsel terlalu egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

Arsel melangkahkan kakinya meninggalkan Jacky. Hatinya begitu merasa tidak tenang. Karena sakit yang diderita ibunya akibat ulah dirinya sendiri.

Arsel membuka pintu mobilnya lalu menutupnya keras.

Brakk

Suara itu sampai nyaring terdengar di telinga Jacky. Kalau saja dia punya penyakit jantung pastilah jantungnya ikut meloncat karena kaget.

"Mama... " Arsel menunduk di atas setir. Tak terasa matanya basah air mata. Hatinya merasa sakit sekali. Dia sangat sedih dan juga takut. Dia sangat takut kehilangan Raisya.

"Maafkan aku ma... Aku tidak bermaksud menyakitimu." Ucap Arsel menyesali perbuatannya. Jauh dalam lubuk hatinya dia tidak ada niatan untuk menyakiti sang ibu. Tapi entah kenapa setiap bertemu dengan ibunya selalu saja ada bahan untuk dipertengkarkan. Dan semuanya selalu berakhir Raisya yang mengalah. Arsel tergugu di atas bulatan setir. Dia menangisi perbuatannya yang telah membuat ibunya jatuh sakit.

1
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!