NovelToon NovelToon
Kumpulan Cerpen Remaja

Kumpulan Cerpen Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Aliansi Pernikahan / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Seosen 1
Ini cerita kisah kasih Remaja saat masa - masa sekolah.
Setiap Bab yang memiliki judul, itu berarti sudah kisah yang berbeda dengan yang sebelumnya.

Seosen 2
Yang berceritakan kehidupan setelah jenjang sekolah, bisa perkantoran dan pernikahan.

Bisa di lihat dari judul- judulnya di dalam daftar bab.
Dalam seosen ke 2 mungkin bukan cerpen, bisa jadi novel pendek.

Selamat menikmati kisa cinta romantis saat duduk di bangku sekolah dan juga kisah lainnya.

Jangan lupa like, comment dan subribe ya reader.. 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 21 Persaingan

"Hi... Teman - teman kita akan mendapatkan teman baru!" tiba - tiba sigit berteriak saat memasuki kelas, anak - anak yang tadi riuh sekarang langsung terdiam dan menoleh ke arah sigit yang berdiri di depan kelas.

Sigit ketua kelas 11a-1 (sebelas a satu) atau di zaman dulu kelas 2a- 1 SMA, dia selalu memberi informasi ter-up date.

Cihuiii... Serempak anak - anak bersorak sambil memukul - mukul meja.

"Cowok atau cewek?" tanya Ririn

"Tentu saja cewek, kamu tahu enggak dia cantee..k banget." Sigit, walaupun ketua kelas tapi dia sedikit ngondek.

"Ah.. Kamu pasti becanda kan? Aku tetaplah yang tercantik." sambung Tuti dengan pede nya.

Tapi tiba - tiba anak - anak terdiam semua, ternyata Pak Sucipto kepala sekolah SMA N3 masuk kedalam kelas.

"Hei.. Cakep juga tuh cewek" bisik Tuti kepada Ririn.

"Sstt.." ririn meletakkan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri.

"Anak - anak! Kalian akan kedatangan teman yang baru." ucap pak sucipto setelah beberapa menit tadi diam melihat sekeliling kelas.

Pok, pok, pok, semua anak bertepuk tangan, kecuali Rini, Teni dan Susi. Mereka sepertinya memiliki rasa Iri ketika melihat kecantikan murid baru itu.

"Perkenalkan dirimu." suruh pak Sucipto

"Hallo semua, nama saya Lia Anggraini, senang berkenalan dengan kalian." ucap cewek itu.

Suiit.. Suit.. Anak - anak mulai riuh lagi.

"Sigit!" panggil kepala sekola.

"Iya pak"

"Sudah kau sediakan bangku untuk murid baru?"

"Sudah pak"

"Nah, tolong beritahu dia dimana dia harus duduk." ucap pak sigit dan berlalu keluar dari kelas.

Sigit menyuruh Lia duduk di bangku kosong yang nomor 3 dari belakang. Semua melirik dia ketika dia duduk. Kecuali Rini, Teni dan Susi, mereka senyum sinis ingin merencanakan sesuatu.

****

Pada jam istirahat mereka masih penasaran dengan murid baru tersebut, dan sebagian siswi kembali mengajak dia berkenalan.

Lia menjawab pertanyaan mereka dengan ramah, perilakunya mirip dengan wajahnya yang manis, murah senyum, dan tidak sombong.

Pada keesokan harinya Lia sudah akrab dengan beberapa siswi di antaranya Ririn, Tuti dan Sigit si ketua kelas yang melambai.

Hari - hari yang di laluinya ketika awal bulan masuk di sekolah barunya itu cukup berjalan dengan lancar, dia selalu bersama Ririn dan Tuti, terkadang sigit juga ikut, kadang dia ada tugas juga.

Hanya saja tetap ada siswi yang tidak menyukainya, dia sedikit bingung. 'aku tidak merebut pacar atau temannya, mengapa mereka membenciku' batin Lia saat melihat Rini dan kedua temannya menatap dia dengan sinis.

****

Sudah tiga bulan Lia berada di sekolah barunya, semua yang dia lalui terasa biasa - biasa saja, mengikuti pelajaran seperti biasa, bercengkrama dengan teman - temannya juga biasa - biasa saja.

Kring... Jam beker di atas nakas samping tempat tidur Lia berdering kencang. Dia tersentak karena terkejut. Dia melihat ke arah jam itu.

"hah...! Sudah jam 7, siapa yang utak atik jam beker ku?" teriaknya yang tergesa - gesa ke kamar mandi. Dia tidak sempat serapan lagi dan langsung pergi ke sekolah.

Ketika dia sampai di gerbang sekolah, baru bel tanda belajar sudah di mulai, dia berlari menuju kelasnya dengan nafas yang ngos - ngosan.

"Aduh.." Lia menabrak seseorang karena pertemuan di belokan menuju kelasnya, dia tidak melihat bahwa akan ada seseorang keluar dari belokan, karena dia sudah merasa sepi jadi tidak was - was. Tapi nyatanya dia menabrak orang.

"Ma.. Maaf" malah cowok itu yang berucap maaf kepadanya.

" tidak apa - apa" jawab Lia yang tidak memperhatikan wajah pria itu, karena dia langsung berlari lagi dan masuk ke dalam kelas.

1
Dewi Harefa
semangat buatku
S. M yanie
semangat kaka...
Mhila izuna
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!