NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan Rumi

Aku lagi mengkonsumsi obat, dan efeknya bikin ngantuk, jadi up nya baru bisa malem, maaf yaaa...

Tetap jaga kesehatan, di cuaca panas seperti sekarang.

Happy reading.

Rumi sampai terlebih dahulu, dibanding sang pemilik kosan. Anggita mengatakan akan pulang terlambat, dikarenakan meeting dadakan dengan direktur tempatnya bekerja.

Rumi kembali mengunjungi kosan Anggita, selain untuk meminta saran pada kawannya, dia juga ingin menghindari lelaki yang semalam menidurinya.

Karena sering berkunjung, beberapa pakaian dan dalaman miliknya, sengaja disimpan di lemari Anggita.

Usai Maghrib, Anggita tak kunjung kembali, Rumi sudah mengirimkan pesan, tapi masih dua centang abu, mungkin kawannya masih meeting, sehingga tak sempat membalas pesannya. Perutnya mulai lapar, sayangnya di kulkas mini kamar kos, hanya ada air mineral, sehingga Rumi memutuskan untuk keluar membeli makanan.

Rumi yang telah mandi, mengganti pakaian kerja pemberian Dimas, dengan piyama selutut bergambar kartun kelinci berwarna merah muda.

Sedikit berharap tak bertemu dengan mantan tunangan Dimas, entah mengapa malas saja, atau mungkin tidak nyaman, entahlah.

Sayangnya harapan tinggal harapan, saat baru saja menutup pagar kosan, wanita yang dimaksud justru sedang berjalan ke arahnya.

Tatapan mereka bertemu, dan senyum mengembang menghiasi wajah wanita beranak satu itu. "Apa kabar? Ketemu lagi kita, kamu mau kemana?" tanya Diandra ramah.

Rumi meringis, berusaha ramah, tapi sepertinya dirinya tak berhasil, "Baik mbak, ini saya mau beli makanan." sahutnya kaku.

"Wah kebetulan, bareng yuk, saya lapar juga," Tak mungkin bagi Rumi menolak, akhirnya dia mengiyakan ajakan itu.

Seperti yang sudah Rumi perkirakan, Diandra akan bertanya tentang Dimas, yang menurut wanita itu adalah atasannya. Diandra juga menceritakan tentang kebaikan Dimas yang begitu menghormatinya, juga tentang ibu, dan kakaknya, yang mau menerimanya, padahal Diandra adalah anak yatim.

"Lalu bagaimana Dimas saat memimpin perusahaan? Apa dia baik pada bawahannya? Apa malah bersikap dingin, sama seperti semasa SMA dulu?" tanya Diandra.

Rumi jelas bingung, karena faktanya Dimas bukanlah atasannya, melainkan sebatas partner ranjang, "Pak Dimas baik kok, suka traktir bawahannya, ramah juga." jawabnya asal.

"Bagus deh, beda sama suami saya, dinginnya minta ampun, udah gitu kalau ngomong nyakitin."

Keduanya sampai di sebuah warung nasi, Diandra meminta Rumi untuk menemaninya makan, dengan terpaksa Rumi menerima ajakan itu.

Selama makan, Diandra juga menceritakan tentang harinya, wanita itu bekerja di toko kue di tepi jalan besar, tak jauh dari mulut gang, katanya untuk menyambung hidup.

"Mbak nggak kangen sama anak, dan suaminya?" tanya Rumi, setelah mendengar cerita wanita itu.

"Kangen sih, tapi kalau saya kembali, Denis pasti akan mengurung, dan membatasi gerak saya, saya ingin bebas berkeliaran, tapi saya tau batasan untuk tidak berinteraksi dengan lawan jenis, termasuk Dimas."

"Apa kalian pernah melakukan pillow talk untuk membahas kemauan mbak?"

"Pernah, tapi Denis beralasan, semua yang dilakukannya, karena tak ingin kehilangan saya, dan setiap membicarakan hal itu, kami akan berakhir dengan perdebatan, jadi saya malas membahasnya lagi, Denis itu egois, saya tidak suka."

"Semoga aja, pak Denis bisa mengubah sikapnya sedikit demi sedikit,"

"Tapi saya nggak yakin tuh," sahut Diandra.

Rumi bingung hendak berkomentar apa, dia sendiri belum pernah bertemu dengan sosok Denis, Rumi hanya mendengarnya dari Dimas, dan juga Diandra.

Setelah makan, keduanya sempat berbelanja di warung kelontong, sembari berbincang, yang tentunya didominasi oleh Diandra, sementara Rumi, menanggapi sekenanya.

Keduanya berpisah, saat Rumi telah sampai didepan pagar kos tempat kawannya tinggal, Diandra juga sempat meminta nomor ponselnya.

***

Anggita baru tiba di kosan pukul setengah sembilan malam, gadis itu mengaku meeting yang diikutinya lumayan memakan waktu lama.

"Untung bos gue ganteng, seenggaknya gue nggak bete pas meeting." ujar Anggita, saat dia dan Rumi tengah makan mie cup, sembari menonton drama, usai tadi Anggita mandi dan mengganti baju rumahan.

"Bagus lah, biar Lo nggak ngedumel sama gue," Terkadang Anggita menggerutu tentang manager keuangan yang merupakan atasannya langsung, dia mengatakan, jika managernya selalu mencari-cari kesalahannya. "Eh gue mau cerita,"

"Soal apaan? Mas Ari yang ngajak nikah atau Astuti bikin ulah lagi?"

"Kok Lo tau, mas Ari ngajak nikah, emang dia udah kasih tau elo?" tanya Rumi memicingkan matanya, dia tau jika Ari dan Anggita sering bertukar pesan, jika nomor Rumi tak bisa dihubungi, karena setau Ari, Anggita adalah sahabat terdekat Rumi. Mereka bertiga berkuliah di kampus yang sama.

"Gue nebak aja, tenang gue udah lama nggak wa sama mas Ari," ujar Anggita. "Terus soal Astuti gimana?"

Rumi menaikan bahunya, "Masa bodo gue, males ah ngebahas pengkhianat itu,"

Anggita menuang air dingin ke dalam gelasnya yang kosong, lalu meminumnya terlebih dahulu, "Terus masalah nikah gimana? Mau gede-gedean atau gimana?"

Rumi tersenyum kecut, lalu menarik nafasnya dalam, dan menghembuskannya sedikit kasar, "Gue mau batalin,"

Mendengarnya, Anggita tersedak mie cup level pedas, yang tengah dimakannya, Rumi dengan sibak menepuk punggung sahabatnya, dan memberikan minum.

Dirasa tenang Anggita melototi sahabatnya, "Maksud Lo apa?..." gadis itu mengomel, tentang bagaimana hubungan Rumi dan Ari terjalin selama kuliah, tentang pengorbanan keduanya, tentang berbagai badai yang menerjang, tapi keduanya tetap bisa melewati dengan baik, juga tentang usaha Ari meraih gelar master, demi bisa segera diangkat menjadi PNS, dan segera menikahi Rumi.

"Udah ngomongnya?" Rumi bahkan sampai menutup telinganya, mendengar omelan kawannya.

Anggita menghela nafas, dan kembali mengomel.

"Gue selingkuh," kata Rumi tiba-tiba, dan pengakuannya membuat Anggita sontak terdiam.

Anggita menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin, nggak mungkin sahabat gue selingkuh, gue nggak percaya, bercanda Lo nggak lucu tau, udah deh Harumi, Lo tuh nggak usah kebanyakan gaya, atau mau prank gue, nggak ngaruh gila!" sangkalnya. Jelas Anggita tak semudah itu percaya, dia ingat saat kuliah dulu, beberapa laki-laki tampan dan populer di kampus, menyatakan cintanya pada Rumi, tapi semuanya ditolak mentah-mentah, bahkan setelah itu, Rumi terang-terangan mengakui hubungannya dengan Ari, tapi tetap saja ada lelaki yang berani mendekatinya.

"Terserah Lo percaya apa nggak, yang jelas gue udah selingkuh, jadi gue nggak mungkin lanjut nikah sama lelaki sebaik mas Ari," Rumi mengatakannya dengan tenang.

"Muka Lo kenapa ngeselin banget sih? Kenapa juga lempeng bener, nggak ada sedih-sedih nya? Lo sengaja atau gimana? Apa karena Lo sakit hati camer lo memihak Astuti?" tanya Anggita memastikan.

"Gue ketemu cowok ganteng, dan punya badan bagus kayak aktor korea." jawab Rumi dengan santainya, wanita itu bahkan masih bisa menyeruput kuah pedas mie cup miliknya.

Mendengarnya, Anggita justru terkikik geli, "Halu Lo ketinggian Harumi, kebanyakan nonton Drakor jadi gini nih,"

"Serah lo deh Anggita, mau percaya apa nggak, yang penting gue udah cerita sama Lo!"

Anggita kembali mengisi gelasnya, dan meminumnya hingga tandas. "Gue ingat, sebelum Lo berangkat ke Bali, gue pernah mengingatkan, supaya Lo hati-hati, jangan sampai kepincut bule, tapi masa di Bali ada orang Korea ganteng, lo ngarang kan?"

"Bukan orang Korea, Anggita," bantah Rumi, "Cowok itu orang lokal, cuman ganteng, dan badannya bagus banget, ada enam atau delapan kotak diperut, gimana gue nggak melting, Lo kalau liat, gue yakin Lo bakal ngiler," jelasnya.

Anggita melambaikan tangannya, "Nggak mungkin, kecuali kalau itu cowok, gantengnya kayak bos gue, atau keponakanya," ujarnya, "Eh nambah satu lagi, cogan di kantor gue, sayangnya masih seragam SMA, itu anaknya keponakan bos gue, cuman udah sering ke kantor buat bantu-bantu." jelasnya dengan mata berbinar, "Kalau kayak mereka, fix kalau gue jadi elo, gue juga bakal selingkuh."

Rumi hanya menggelengkan kepalanya, Anggita memang selalu membanggakan bosnya, dia sudah tak heran. "Jadi menurut Lo, gue harus ngomong gimana sama mas Ari? Gue nggak tega."

"Bener juga sih, apalagi dia cinta banget sama Lo, duh gue juga bingung mau kasih saran," gumam Anggita sembari memegangi dagunya, "Terus misal Lo putus dari mas Ari, Lo bakal pacaran sama itu laki gitu?"

"Kalau bareng sama dia, gue nggak yakin sih, dia tuh tajir melintir, ya kali cewek kampung kayak gue, kepedean bersanding sama dia, sadar diri kali,"

"Lo Jomblo dong!"

"Iya, nemenin Lo, biar Lo nggak galau kalau malam Minggu,"

Anggita terdiam sejenak, gadis itu terlihat berfikir keras, "Biasa dong, nggak usah serius gitu, tenang aja, gue nggak bakal nangis-nangis, gue sadar diri, gue yang salah," kata Rumi.

"Bukan gitu, gue nggak bisa bayangin sepatah hati apa mas Ari, kalau sampai Lo putusin,"

"Nggak usah dipikirin lah," Rumi berusaha tetap tenang, walau pikirannya tak tenang memikirkan reaksi Ari, "Oh ya, gue mau resign dari showroom, jadi tolong kalau di kantor Lo ada lowongan, kasih tau gue, yang jelas gue nggak mau nganggur lama-lama,"

Anggita mengangguk, dia memang sudah lama meminta Rumi untuk sekantor dengannya, supaya lebih dekat, karena di ibu kota, keduanya sama-sama sebatang kara.

1
Aya Hadad
Selalu buka ttp aplikasi ini bt liat udeh up lom novel Harumi akhirnye up jg 😁😋😋😉🤗🤗 lanjut lg Kak double updatenye sellu ditungguuu...👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Ripah Ajha
semangat Thor, slalu bolak balik nunggu update an karyamu🥰
Ripah Ajha
keren👍👍👍
Nadila Nisa
Semangat kak... lanjut 💪🏻
Nadila Nisa
lanjut kak
Nadila Nisa
Termasuk diriku kak Herma, aku dari Sulawesi, suku Bugis...
Aya Hadad
Bos ama Asisten sm gokilnye mudah"an dilancarkan nikahnye Rumi & Dimas, good job, keren 😁😜😜🤗👍👍😉 lanjut lg dong Kak double updatenye sllu ditungguuu..👌👌😘🙏🙏 trs semangaaat...........
💪💪🤩
Aya Hadad
Pingin tau reaksi Anggita klu teman ranjang Rumi selm ini adalah bosnye yg digagumi Dimas, penasaran nich 🤔🤔🤨😱😱😉 lanjut lg dong double upnye selalu ditungguuu.........👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Ripah Ajha
bikin penasaran Thor, semangat karyamu slalu kutunggu🥰
Aya Hadad
Lanjut lg dong Kak crazy upnye selalu ditungguuu..................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & tetap semangaaat 👍💪💪🤗
Nadila Nisa
ada notif langsung cusss
Aya Hadad
Dimas parah abis biar bs miliki Rumi seutuhnye smpe pnya pikiran nekat biar disetujui ama Ibu & Kakaknye woow amazing 😁🤪🤪😜👍👍🤭 lanjut lg Kak updatenye selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪🤗
Nadila Nisa
😂😂😂
Nadila Nisa
lanjut kak
Aya Hadad
Pasti Arumi yg bikin buburnye gimn reaksi Dimas klu tau buburnye yg bikin wanita spesial yg bikin patah & sakit hati, penasaran nich 🤔🤨🤨😋😱😱 lanjut lg dong Kak double updatenye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Kasihan Dimas udeh mulai keluar konfliknye waaah makin menarik & seru 🥺😜😜🤗👍👍😲 lanjut lg dong double upnye Kak selalu ditungguuu...................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪😁
Nadila Nisa
sabar yaa Dim, kalau jodoh nggak bakalan kemana mana kok...
Nadila Nisa
Dimas atau Fero?
Aya Hadad
Keren makin menarik tambah penasaran 👍👍😉😱😱😜 lanjut lg dong double updatenye Kak selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
double up kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!