NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:75.3k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 32-Sidang Ke 1

Pagi ini, sang mentari begitu bersinar terang. Sebagai manusia di belahan dunia sudah memulai rutinitas mereka, lelaki yang sebentar lagi menduda ini terlihat duduk di atas ranjang tanpa semangat hidup.

Semua yang ia nikmati seakan pergi karena keegoisannya. Tak ada lagi Arka yang selalu berpenampilan rapi dan juga duduk di dalam mobil tanpa kepanasan. Setitik air mata jatuh di pipinya, rasa penyesalan menjalar dalam dadanya. Ia tak ingin kehilangan Rani.

"Hari ini merupakan sidang pertama proses perceraian kami, aku harus berbicara langsung dengan Rani dan akan berjanji untuk merubah sikap burukku selama ini," gumam Arka tersenyum membayangkan jika Rani akan memaafkan kesalahannya.

Ia pun turun dari ranjang dan menyambar handuk yang berada di belakang pintu dan melangkah ke arah kamar mandi dengan siulan yang sudah lama hilang. Bu Sandra yang baru saja bangun tidur pun menatap Arka dengan pandangan heran.

Sandra pun mengedipkan bahu tak peduli dengan apa yang akan di lakukan oleh Arka. Kakinya melangkah ke arah kamar sang putri yang pergi dari rumah tanpa pamit, di tatapnya kamar yang tak berpenghuni ini dengan sendu andai ia tak berkata seperti itu mungkin saja Dina akan tetap disini.

Buru-buru Bu Sandra menghapus air matanya yang mengalir di pipinya. Ia pun terduduk di kursi meja makan sambil menunggu Arka. Di bukannya aplikasi sosmed yang ada di ponselnya dan mulai berselancar di dunia maya.

Matanya terbelalak kaget membaca status mantan bestinya yang mengucapkan ujaran penuh kebencian. Sandra mengepalkan tangannya tak terima di perlakukan seperti ini, ingin melabrak pun ia tak berani akhirnya ia keluar dari aplikasi dan menopang dagu.

"Ma, kok melamun sih?" tanya Arka yang baru saja selesai mandi.

Bu Sandra menoleh menatap Arka yang menatapnya dengan binggung. "Mama, kangen sama, Dina,Ka."

Arka menghembuskan nafas binggung melihat sang Ibu yang menderita karena kepergian Dina yang secara tiba-tiba. Ia pun mengusap lembut bahu sang Ibu.

"Setelah pulang dari pengadilan kita cari Dina ya, Ma?"

Sang Ibu hanya mengangguk lemah karena tak tahu harus mencari kemana. Menghubungi ponselnya pun percuma karena tak aktif.

"Sekarang Mama siap-siap ya, pokoknya kita harus menyakinkan Rani agar tak bercerai dengan, Arka, Ma."

Tanpa menjawab pertanyaan Arka, Bu Sandra pun masuk kedalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya yang terasa lelah. Kejadian-kejadian yang terjadi beberapa minggu belakang ini membuat kesehatan terganggu.

Setelah selesai dengan rutinitas mandi dan bersiap-siap Bu Sandra duduk di teras rumah sambil menunggu Arka membeli bensin motor butut peninggalan suaminya.

Sebenarnya ia begitu malu jika harus berpergian dengan motor butut milik mendiang suaminya bukan hanya suaranya yang khas tapi suara knalpotnya pun sangat khas bahkan bisa memekakkan telinga.

Bu Salma yang ingin ke warung pun berhenti tepat di pagar rumah Bu Sandra. Ia menatap Arka yang lagi memanaskan sih butut sambil terkekeh hingga membuat Sandra pun naik darah.

"Hey Salma... Ngapai kau tertawa di depan rumahku? Menganggu pemandangan saja," teriak Ibu Arka dengan keras. Hingga mengundang warga yang melintas untuk melihat apa yang akan terjadi.

"Santai dong Bu Sandra yang kaya raya nggak ketulungan. Saya hanya tertawa saja loh! Bukan nagih hutang," sindir Salma keras.

Terdengar gelak tawa dari warga yang menyaksikannya.

"Kayaknya sekarang Bu Sandra udah betah di rumah ya? Nggak kaya dulu lagi suka ngerumpi di rumah bestinya. Sebenarnya saya penasaran aja kok nggak dekat lagi? Kalau dulukan kalian ratu nyinyir disini," celetuk salah satu warga yang dulu kerap di bully Bu Sandra.

"Maaf ni ya Bu. Kok situ pedee banget sih naik motor yang begituan kalau saya udah tak buang barang rongsokan itu!"

"Terserah saya dong mau pakai motor itu aku nggak, nggak ada urusan sama luh," ketus Sandra marah.

wanita paruh baya tampak berdiri dari duduknya dan melangkah mendekati Arka yang sudah duduk atas motor. Suara yang khas membuat Bu Sandra terdiam malu dan muka yang di tekuk.

Sepanjang perjalanan keluar dari halaman rumahnya terdengar gelak tawa yang mengiringi mereka. Ingin sekali Bu Sandra membalasnya tapi ia tak memiliki keberanian lagi seperti dulu saat masih ada Rani.

Mereka pun terdiam tanpa adanya pembicaraan sedikitpun. Hati Bu Sandra begitu dongkol melihat tetangganya yang seperti ember bocor itu ingin sekali ia menyumpal mulutnya agar tak bisa bicara lagi.

Keheningan terjadi cukup lama hingga Bu Sandra baru sadar ia sudah melewati tanggal panen padi di sawahnya.

"Ka, seharusnya sawah kita sudah mulai panenkan? Kok Pak Ucok nggak kerumah ya," tanya sang Ibu kebingungan.

Arka terdiam binggung harus menjawab seperti apa? Ia begitu tau perangai Ibu jika sedang marah. Siska saja di siksaan habis-habisan.

Bu Sandra yang tak mendapatkan jawaban pun memukul bahu Arka dengan keras hingga motor mereka hampir nyungsep.

"Apaan sih Ma! Bikin kaget aja, kalau kecelakaan tadi kayak mana kita? Uang aja nggak punya." Kesal Arka.

"Pakai ngomel segala kau ini! Mama, lagi tanya bukannya di jawab malah marah-marah nggak jelas!"

"Lebih baik kau turunkan saja aku di sini kebetulan rumah Pak Ucok udah nggak jauh lagi," sambung Bu Sandra.

Arka kelabakan mendengar ucapan Ibunya, ia pun langsung tancap gas tanpa memperdulikan omelan-omelan Bu Sandra yang memekakkan telinga. Perjalanan yang panjang nan panas membuat Arka semakin mengencangkan pedal gasnya.

Membuat Bu Sandra tambah kesal melihat Arka membawa motor dengan kecepatan tinggi membuat rambut Bu Sandra yang awalnya tertata rapi menjadi amburadul seperti singa.

Akhirnya perjalanan yang panjang pun berakhir Arka dan Bu Sandra sudah sampai di parkiran pengadilan agama lebih cepat dari waktu yang di tentukan. Tujuannya tak lain dan tak bukan ingin bertemu dengan Rani agar mencabut gugatan cerai.

"Hahaha, kok penampilan Mama awut-awutan sih?"

"Udahlah nggak usah buat orang kesal, salah kau juga ngapain bawa motor ngebut kayak di kejar setan aja. Mana suara kenalpot motor butut itu memekakkan telinga."

"Hehe, Maaf. Udah nggak usah marah lagi, Ma. Nanti jika kita ketemu dengan Rani dan ia mencabut gugatan cerai Mama aku kasih uang deh buat shopping," ujar Arka semangat.

Mata yang awalnya redup seketika kembali bersinar karena mendengar ucapan Arka yang mampu membuat Bu Sandra senang. Ia pun mengangguk setuju dengan ucapan anaknya, sekarang Bu Sandra tak sabar menanti kedatangan Rani yang belum terlihat batang hidungnya padahal hari sudah menunjukkan hampir jam delapan. Namun, Rani pun tak datang membuat Bu Sandra dan juga Arka semakin gelisah. Akankah Rani datang dan mencabut gugatan cerainya?

Bersambung...

Next?

1
Rehaan Aamir
Novel apa She Nhe AMBURADUUUUULLLL Amaaatt Jln Crt Nya🤔🤔🤔🤔
Rehaan Aamir
Pusiiiiiiinggg Bacanya....Sebenarnya Yg Monolog Itu Siapa She....Kadang Rani Kadang Mertuanya....
ArlettaByanca
Suka merasa aneh seolah paket lengkap aja laki2 ga kerja/ga jelas kerjanya berikut tukang selingkuh....
Lucy
penyesalan Arka hanya sebatas ujung kuku... kok gak kapok sih?
Alfin
Luar biasa
Anhy Salewa
jual saja ibu sandra d kandang buaya biar mampus nih tuir
Anhy Salewa
bu sandra sadar diri napa udh tuir
Anhy Salewa
hahhahhha
Anhy Salewa
bosan ceritax kpn kelar tdk ada kemajuan cuma muter"
Anhy Salewa
nyonya Arka kerre Mokondo mkn tuh siska bikin aebel aja
Anhy Salewa
hahhahha ambil tuh mokondo
Anhy Salewa
ceraikan saja Rani juga suka
Anhy Salewa
astaga itu parahx menikah sama penagngguran
Anhy Salewa
dsar bnalu
Lina mfkr
/Kiss/
V'marbe
seru😘
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!