"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.
"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.
Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.
Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Bawa Ke Ruang BP Lagi
Aya langsung bangun dari atas badan Boy. Lalu Aya dengan cepat mengambil bukunya yang ada di atas meja. Aya berlari menuju kamarnya. Aya sangat malu karena tadi bibirnya menempel di bibir Boy.
Boy lalu bangun dari tidurnya di sofa sambil matanya terus melihat ke Aya yang berlari menuju kamarnya. Setelah Aya tidak terlihat, Boy mengusap bibirnya. Setelah itu Boy pun tersenyum.
Boy menyandarkan kepalanya di sandaran sofa saat teringat kejadian tadi.
Aya sampai di kamar menjatuhkan badanya di kasur. Aya juga mengusap bibirnya.
"Ya Tuhan, kenapa jadi begini," Aya bicara dalam hatinya. Setelah itu Aya pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan mencuci bibirnya. Saat melihat ke kaca, Aya mengusap bibirnya dengan jari tangannya. Aya tidak menyangka kalau ciuman pertamanya untuk Boy.
Setelah selesai Aya keluar dari kamar mandi. Aya bersiap untuk tidur. Tapi ternyata matanya tidak mau terpejam. Aya rupanya teringat tentang kejadian tadi di sofa.
"Ya Tuhan. Kenapa aku ngga bisa tidur gini sih," Aya bolak balik miring kanan kiri ngga jelas.
Aya terus saja memejamkan matanya. Sedang Boy di kamar juga ngga bisa tidur. Boy terus mengusap bibirnya dan mengingat kejadian tadi saat bibirnya dengan bibir Aya menempel.
"Kenapa perasaan ku ke Aya seperti ini. Apa yah artinya."
Boy terus saja berpikir, sampai akhirnya Boy pun tertidur. Pagi hari Aya buru buru bersiap dan akan pergi ke sekolah.
Aya sedang berpikir pasti akan canggung bertemu Boy. Boy hari ini belum masuk sekolah. Jadi Boy masih santai bangun tidurnya.
Aya dan Ayu sarapan di temani Bunda. Saat Aya dan Ayu sudah selesai sarapan, Boy turun. Aya melihat Boy turun langsung cepat cepat berdiri dan akan pergi ke sekolah. Aya melihat Boy seperti melihat setan. Aya merasa malu rupanya.
"Bun, Aya berangkat dulu."
"Iya. Hati hati ya."
Aya keluar dulu, lalu di susul Ayu. Boy hanya bisa melihat saja. Boy lalu duduk dan akan sarapan.
"Pagi Bun."
"Pagi Boy. Gimana lukanya?"
"Sudah ngga sakit. Lebamnya juga sudah nggak hilang."
"Syukurlah kalau begitu. nanti sore Mamih sama Papih kan pulang."
"Iya Bun."
"Ya sudah, kamu sarapan setelah itu minum obatnya ya. Bunda mau ke kamar dulu."
"Iya Bun."
Boy sarapan sendirian. Setelah sarapan, Boy yang bete pergi ke belakang rumah untuk bersantai di dekat kolam renang.
Boy lalu membuka hpnya untuk mencari tempat untuk kuliah nya nanti di luar negri.
Boy cari kampus di Belanda agar bisa tinggal di rumahnya yang lama. Dulu Boy dan Mamih nya pernah tinggal di Belanda cukup lama sebelum Papih memboyongnya ke jakarta.
Sampai tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 siang. Dan sudah terasa panas. Boy lalu masuk ke dalam dan menuju kamarnya. Boy lalu belajar di kamar.
Aya di sekolah sedang ada di kantin bersama Una. Keduanya sedang menikmati baso.
"Gimana keadaan Boy Ya?"
"Boy sudah lebih baik."
"Besok Boy sudah bisa masuk sekolah kan?"
"Iya."
"Besok juga Marsel sudah masuk sekolah kan?" Aya mengangguk.
Saat Aya dan Una sedang mengobrol, tiba tiba ada yang datang dan menggebrak meja, membuat Aya dan Una kaget.
"Gila kamu ya!" Una langsung berdiri dan marah pada orang yang tiba tiba menggebrak meja.
"Jadi kamu yang merebut Marsel dariku!?" Una langsung menatap tajam. dalam hati Una berkata, oh ini cewe selingkuhannya Marsel.
"Kalau iya kenapa ha! Kamu mau apa!? Anak kecil sok sokan lo. Kamu berani sama Aku!!?"
"Una udah. Jangan bikin keributan. Nanti kamu dapat masalah," Aya menarik Una agar tidak buat masalah.
"Biarkan aku kasih pelajaran sama nih cewe Ya."
Una dan si cewek saling tatap. mata keduanya sama sama melotot. Lalu ada yang bisikin si cewek kalau yang selingkuhannya Marsel itu yang sebelahnya. Mata si cewek lalu beralih menatap Aya.
Tiba tiba si cewek mengambil gelas yang berisi es dan menyiram wajah Aya.
Byur...
Aya langsung kaget, begitu juga Una. Una yang melihat Aya di siram langsung mendorong si cewe. setelah di dorong Una menampar wajah si cewe dengan keras sampai di cewek tersungkur ke tanah.
Plak...
"Kamu anak kecil berani beraninya yah," Una berkata sambil menunjuk.
Si cewe yang di pukul tidak terima. Lalu si cewe bangun dan menarik rambut Una. Keduanya berkelahi dengan saling Jambak rambut.
Aya yang melihat itu langsung memisahnya. Begitu juga dengan Teman si cewek.
Aya menarik Una dan pergi dari kantin. Sedang si cewek yang juga di pegang temanya terus berteriak marah.
"Awas kamu! Aku akan balas."
Aya terus menarik Una untuk pergi dan tidak meladeninya.
"Una sudah. Biarkan dia. Kamu nanti bisa di panggil guru BP lagi."
Aya yang bajunya basah lalu pergi ke kelas untuk mengambil baju olah raga. Tadi jam pertama olahraga. Jadi Aya akan mengganti bajunya. Aya dan Una pergi ke toilet. Una menyisir rambutnya yang berantakan. Sedan Aya di dalam kamar mandi untuk ganti baju dan cuci muka. wajah Aya basah kena es, jadi rasanya lengket.
Ternyata kejadian tadi ada yang merekamnya. Tadi di kantin rame karena jam istirahat. Jadi banyak siswa dan siswi yang lihat.
Yang merekam itu mengirim video nya ke Boy. Boy di rumah melihat Videonya merasa marah karena Aya telah di permalukan.
Setelah Aya dan Una selesai, keduanya balik ke kelas. baru saja Una dan Aya duduk, ada guru yang datang. gurunya ngga sendiri, tapi bersama guru BP.
"Una! Kamu ikut bapak sekarang ke kantor."
Una hanya mengangguk dan bangun dari duduknya.
"Aya. Kamu juga ikut ke kantor!"
Aya juga mengangguk dan ikut ke kantor. Saat Una dan Aya sampai ruang BP, ternyata si cewek yang buat masalah tadi sudah ada di ruangan BP.
"Sekarang ceritakan kenapa kalian buat masalah di sekolah!"
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
lanjut thor