NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemukan Pelakunya?!

Akhirnya ada waktu untuk Laras dan Reni berbicara berdua. Saat ini Lin sedang berbicara dengan Axel dan seseorang yang baru saja datang di dalam kamarnya. Sementara mereka berada di ruang tamu saat ini.

"Nona, akhirnya anda kembali juga ke rumah ini. Saya sangat senang"

Reni tidak bisa menahan diri lagi, dia langsung memeluk Laras dengan air mata yang menetes begitu saja. Sungguh dia begitu senang melihat Laras kembali ke rumah ini. Dan melihat keadaan Laras yang baik-baik saja sekarang.

Laras tersenyum, dia mengelus punggung Reni dengan lembut. "Aku juga senang bisa kembali lagi ke rumah ini. Tapi aku ingin Mbak jangan memanggilku Nona lagi. Sekarang kita bisa lebih dekat lagi dan menjadi teman, bagaimana?"

Reni melerai pelukannya, dia menatap Laras dengan sedikit bingung. Namun dia langsung tersenyum. "Baiklah, bolehkah aku menganggapmu teman sekarang?"

Laras langsung mengangguk dengan senyum yang bahagia. "Tentu saja Kak, aku ingin mempunyai teman dekat selama ini"

"Kak?" Reni mengerutkan keningnya, jadi sedikit bingung ketika mendengar Laras merubah panggilannya.

"Aku ingin lebih dekat lagi, dan seolah tidak ada batasan diantara kita. Aku akan memanggil seperti itu mulai sekarang. Bolehkah?"

Reni mengangguk dengan bahagia. "Tentu saja, kamu bisa memanggilku apapun itu yang kamu mau"

"Em Kak, kenapa...?"

Reni menghela nafas pelan, dia tahu apa yang ingin ditanyakan oleh Laras saat ini. Pasti tentang Lin yang tidur di kamar yang dulu dia tempati. Reni langsung memegang tangan Laras dan menatapnya lekat.

"Ras, selama ini Tuan Muda benar-benar begitu hancur setelah kepergianmu. Dia tidak seperti Tuan Muda yang dulu lagi. Dia menyesali semua perbuatannya Ras, bahkan dia seolah tidak punya tujuan hidup lagi. Aku juga merasa sangat kasihan melihatnya, tapi terkadang aku jua kesal karena itu semua juga karena ulahnya. Dan sejak kepergianmu itu, dia selalu tidur di kamar itu dengan memeluk bajumu yang tertinggal disana"

Penjelasan Reni itu sungguh membuat Laras hampir tidak percaya akan hal itu. Bagaimana mungkin suaminya yang selalu bersikap kasar dan membenci Laras, sampai melakukan hal seperti tu setelah kepergiannya. Laras benar-benar tidak menyangka akan semua itu.

"Kak, terima kasih karena selama aku pergi sudah menjaganya dengan baik. Sekarang aku juga akan menjaganya, meski dia tidak tahu jika itu adalah aku. Tidak papa, karena memang ini yang aku inginkan" ucap Laras.

Saat ini Laras tidak akan memikirkan tentang perasaannya dulu. Dia hanya akan fokus merawat suaminya, sampai dia benar-benar akan sembuh. Dia sudah berbicara pada Dokter, dan hanya perlu donor mata yang cocok untuk mengembalikan penglihatannya. Laras akan menunggunya sampai Lin mendapatkan donor mata, setelah itu di akan memikirkan lagi sebuah keputusan apa yang akan dia ambil selanjutnya.

*

Di dalam kamar, Lin, Axel dan Rama, sedang membicarakan hal cukup serius. Lin yang tidak mungkin kembali bekerja dalam keadaan seperti ini, membuat dia meminta bantuan Rama yang juga seorang pengacara untuk menyelesaikan kasus adiknya. 

"Semua bukti ada di Laptop di ruang kerjaku. Aku meminta bantuan kamu untuk menyelesaikan kasus adikku ini dan bersihkan nama orang yang tertuduh itu. Sekarang aku hanya bisa mengandalkanmu, Rama. Axel juga akan membantumu"

"Baik Kak, aku akan membantu Kak Lin menyelesaikan kasus ini" ucap Rama.

"Tenang saja, aku akan membantumu. Kau katakan saja apa yang perlu aku bantu" ucap Axel sambil menepuk bahu Rama.

Akhirnya Lin bisa sedikit bernafas lega dengan permasalahan ini. Dia ingin sekali dia segera membersihkan nama baik istrinya itu. Salahnya yang langsung menuduh dan menetapkan tersangka tanpa banyak menyelidiki hal lainnya. Sekarang, untuk menyesal pun sudah terlambat.

"Sekarang ambilah Laptop di dalam ruang kerja. Axel, kau bantu dia membawanya" ucap Lin.

"Oke"

Lin hanya berdiam saja setelah menugaskan kedua temannya itu untuk pergi ke ruang kerja dan mengambil semua bukti disana. Lin meraba-raba tempat tidurnya, mencari sesuatu yang akan selalu dia peluk setiap malam. Selama di rumah sakit dia tidak menghirup aroma tubuh istrinya itu. Mendapatkan apa yang dia cari, Lin langsung memeluknya dan mencium aroma yang sudah mulai hilang dari baju itu.

"Aku begitu merindukanmu"

Suara ketukan dan pintu yang terbuka terdengar. "Siapa?"

"Rasti Tuan, saya membawa makan siang untuk Tuan. Dan sekarang juga sudah waktunya minum obat" ucap Laras.

Lin langsung membenarkan posisi duduknya. "Baiklah"

Sebenarnya saat masuk ke dalam kamar ini, Laras cukup terkejut ketika melihat suaminya yang sedang memeluk dan mencium bajunya yang tertinggal disini. Sungguh Laras tidak pernah menyangka jika Lin akan sampai seperti ini sejak kepergiannya.

Laras duduk di pinggir tempat tidur, menatap bajunya yang berada di atas pangkuan Lin. Dia menatap penuh prihatin pada suaminya ini. "Tuan, kemana yang lainnya?"

"Oh, mereka sedang mengerjakan sesuatu di ruang kerja"

Laras mulai menyuapi Lin dengan lembut, setiap kali dia melakukan ini, maka Laras selalu merasa sedih. Melihat suaminya yang sekarang bahkan tidak bisa melakukan apa-apa sendirian. Padahal dulu saja, Lin adalah seorang pria tampan yang mapan dan selalu perfect dalam hal apapun.

"Rasti, kau sudah diberi kamar oleh Reni? Kau bisa menempati kamar yang sama saja" ucap Lin.

"Saya memilih kamar di sebelah, Tuan. Biar dekat dengan kamar anda dan saya bisa lebih mudah jika nanti anda membutuhkan sesuatu" ucap Laras.

Lin hanya mengangguk saja, dia tidak terlalu peduli tentang itu. Sekarang dirinya saja sudah terlalu banyak pikiran. Dia ingin segera menyelesaikan kasus adiknya.

Saat Laras masih terus menyuapi Lin, pintu kamar terbuka. Rama dan Axel masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah Laptop dan juga berkas yang ada.

"Lin, kita sudah menemukannya. Sekarang kita harus segera pergi untuk membawanya ke Kantor polisi" ucap Axel.

Laras langsung menatap pada Axel dengan bingung. Mendengar kantor polisi, selalu membuatnya takut sekarang. Berada disana hanya dalam waktu sebentar saja, sudah membuatnya takut untuk kembali. Apalagi jika harus lebih lama dari itu dia tinggal disana.

"Baiklah, kalian bisa pergi sekarang. Aku benar-benar minta bantuan kalian untuk kasus ini" ucap Lin.

"Tenang saja Kak, kita akan menyelesaikannya" ucap Rama.

Setelah mereka berdua pergi, Laras jadi ingin bertanya pada Lin tentang pembicaraannya tadi. "Em Tuan, maksudnya kasus apa ya?"

"Adikku, dia meninggal karena di dorong dari atas gedung. Dan aku sudah menemukan pelaku sebenarnya" ucap Lin.

Laras langsung terdiam mendengar itu, tiba-tiba saja tangannya bergetar. Dia sangat takut jika mengingat tentang kejadian beberapa bulan lalu. Sebuah hal yang sangat menakutkan dan seolah menjadi sebuah mimpi terburuk dalam hidupnya.

Bersambung

1
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!