Lord Of The Seven Lights

Jumat pagi.

Aku membuka mataku saat masih berbaring di tempat tidur. Segera, rasa sakit menjalari tubuhku.

Steel Boar dan Black Owl.

Tidak peduli berapa kali aku memikirkannya, monster yang kuburu kemarin terlalu berat. Beruntung aku berhasil kembali sebelum jam malam. Jika tidak, aku akan menghadapi hukuman disiplin dan poin minus.

“Argh...”

Untungnya, hari ini adalah hari jumat, jadi tidak ada kelas yang mengharuskanku menggunakan tubuh. Bangun dengan lelah, aku memeriksa smartwatch-ku terlebih dahulu.

Ada tiga pesan yang belum kubaca.

[819.000 zeny telah disetorkan.]

[450.200 zeny telah disetorkan.]

[Ini adalah pembayaran untuk monster kemarin. Saya berharap dapat bekerja sama dengan anda lagi. Manager AB Agency, Aaron Berry.]

Itu lebih cepat dari yang kuharapkan. Jika aku ingat dengan benar, kontrak eksklusif memiliki pembayaran bulanan. Milikku pasti cepat karena itu adalah kesepakatan satu kali. Tapi tetap saja, agar mereka dikerjakan dalam satu malam ... dia benar-benar cepat dalam pekerjaannya.

Seperti yang diharapkan dari Aaron.

Kemudian, terima kasih padanya juga. Aku sekarang memiliki sesuatu untuk dilakukan untuk hari itu. Sekarang aku bisa membuka akun pialang dan membeli saham guild Smile of Deceit. Satu juta zeny terdengar seperti awal yang baik. Aku berjalan ke kamar mandi dengan berbagai pikiran di kepalaku.

Setelah membasuh sisa kantukku dengan dinginnya air, aku mengeringkan tubuhku, memakai seragam kadet, dan menuju ke kelas.

*

Kelas pertama di hari jumat adalah analisis alam fenomena. Dari apa yang dikatakan taruna lain, sepertinya kami diberi kelas teori yang paling sulit karena kami tidak memiliki pelatihan fisik hari ini. Tentu saja, itu tidak berlaku untukku.

Aku duduk di kursi acak dan mengeluarkan laptopku. Setelah mengetahui bahwa hanya aku yang bisa melihatnya, aku secara terbuka mengutak-ngatiknya di kelas.

\=\=

[Uniqueness]

□「Expert Sharpshooter」[Low-intermediate Rank] [Spirit Attribute] [Evolving — Grade 8] [Exp 13%]

— Kemampuan Expert Sharpshooter

 Keakraban dengan semua senjata jarak jauh.

 Dapat melihat lebih jauh dan memprediksi jalur pergerakan target dengan cukup baik.

 Meningkatkan kecepatan dan persepsi sebesar 1.5 poin.

 Dalam pertarungan, anda dapat menikmati ‘Domain Arloji’ selama 10 detik setiap 24 jam sekali setelah dipasangkan dengan Arloji Arkeolog Kuno.

[Advance-Rune]

□「Weapon Master 」「Grade — 3」

— Rune-Skill Weapon Master

 「Weapon Master」「Kategori Pasif 」「Peringkat Rendah」— Mencapai tingkat keakraban tertentu dengan setiap jenis senjata. Keakraban akan meningkat seiring naiknya tingkat keahlian pengguna.

 「Sniper Reversal」 「Kategori Pasif」「Peringkat Rendah」— Tergantung pada stat non-variabel keberuntungan, anda dapat menangani kerusakan bonus saat melawan musuh yang lebih kuat.

\=\=

Sniper Reversal, skill berperingkat rendah yang aku dapatkan setelah mengalahkan seorang Arcanist, cukup bagus. Expert Sharpshooter juga telah mencapai grade 8. Tentu saja, kecepatan pertumbuhannya akan menurun seiring dengan naiknya grade.

“Duduk.”

Sementara aku mengamati pertumbuhanku dengan gembira, profesor masuk.

“Ada ujian tertulis hari ini seperti yang saya sebutkan terakhir kali.”

Sebuah tes diumumkan tiba-tiba. Erangan sepenuh hati meletus dari para taruna. Sepertinya aku bukan satu-satunya yang baru mendengar tentang ini.

“Serius? Aku tidak belajar sama sekali!”

Di depanku, Luna bergumam dengan putus asa. Leon, yang duduk di sebelahnya, segera menunjukkan catatan yang dia buat kemarin. Luna terbatuk karena malu.

“Sekarang, tenang.”

Profesor membungkam para taruna dengan nada tak berperasaan sebelum membagikan lembar ujian. Setelah beberapa suara gesekan kertas, aku juga menerima lembar ujian.

Masalah 1. Jelaskan monster, Pygmalion!

Masalah 2. Jelaskan tentang tujuh kejahatan!

Masalah 3. Sebutkan atribut yang dapat diwujudkan manusia di alam fenomena!

Masalah 4...

Kesulitan dan ambiguitas masalah lebih tinggi dari dari yang kubayangkan. Taruna lain juga menghela nafas saat mereka melirik masalah. Tapi aku berbeda. Aku memiliki jawaban untuk semua masalah di dalam laptopku.

[Pygmalion adalah hantu jatuh yang kecerdasannya melebihi manusia. Mereka tidak dapat dilihat di alam fenomena, dan mereka bertindak sebagai manusia setelah memiliki mereka. Karena perilaku ini, beberapa orang berpendapat bahwa mereka harus diklasifikasikan sebagai Arcanist...]

Tentu saja, aku akan mendapatkan jawaban yang salah jika salah satu pengaturannya diubah, tetapi bahkan itu lebih baik. Itu berarti aku akan belajar lebih banyak tentang pengaturan yang telah berubah.

“... Apa?”

Setelah aku hampir selesai menulis semua jawaban...

“Apa yang terjadi?”

Laptopku tiba-tiba mati. Artinya, garis hidupku ditutup. Aku mulai berkeringat karena kejadian yang tak terduga ini. Dan karena aku sedang ujian, tidak ada yang bisa kuperbuat. Kemudian, kata-kata biru tiba-tiba muncul di layar.

[Sebulan telah berlalu.]

[Fungsi laptop akan diperbarui.]

[Uniqueness Eyes of Wisdom akan diperkuat.]

**

Ada pertemuan setiap hari jumat genap. Sheryl menyebut pertemuan kepemimpinan sosial ini, Noble Society. Sheryl ingin Noble Society menjadi sumber koneksi penting setelah dia lulus, tetapi Luna, yang merupakan koneksi terpenting, tidak terlalu memikirkannya.

Bagi Luna, Noble Society seperti reuni alumni dimana dia bertemu dengan teman-teman masa kecilnya. Pertemuan Noble Society hari ini di sebuah kedai kopi di Ultima.

“Bagaimana nilaimu?”

“Cukup bagus.”

“Zealot yang aku kenal tidak akan puas kecuali dia mendapat tempat pertama.”

Hanya Zealot dan Sheryl yang ada di kedai kopi. Tidak ada pelanggan lain yang hadir. Itu adalah kedai kopi yang populer, tapi Sheryl telah berbicara dengan pemiliknya untuk menyewakan tempat tersebut.

“Seperti yang kukatakan, itu cukup bagus.”

“... Ya, baiklah.”

Kling ~

Lonceng di pintu kedai berbunyi.

Sheryl dan Zealot berbalik ke arah pintu. Itu adalah Luna, yang mengenakan pakaian seperti Luna — jeans biru dengan jaket hitam di atas kemeja putih yang sedikit tembus pandang. Dia berjalan seperti laki-laki, tetapi sosoknya yang anggun lebih menawan daripada wanita manapun.

“Luna, kamu datang hari ini?”

Zealot melambaikan tangannya sebagai salam. Luna berjalan mendekat dan berbicara setelah melihat sekeliling ruangan.

“Hei, kemana perginya antek-antekmu?”

Di mata Luna, Zealot adalah tipe orang yang suka membawa antek. Para pengikut Zealot ini umumnya adalah anak-anak dari perusahaan besar atau serikat pekerja, dan meskipun sebagai ‘teman’, hierarki dalam hubungan mereka jelas terlihat oleh siapa saja.

“Mereka sedang berlatih. Ujian tengah semester sebentar lagi.”

“Oh, orang-orang itu juga mempersiapkan ujian?”

Luna membuat komentar sinis dan duduk.

“Daripada itu, bagaimana hasil ujian tertulis terakhirmu?”

“Apakah kamu mengolok-olokku?”

“Tidak, hanya saja kamu bertanya apakah orang lain sedang mempersiapkan ujian.”

“... Itu berbeda. Aku sedang berbicara tentang ujian tempur. Siapa yang peduli jika kamu pandai teori...”

Berbeda dengan saat bersama Sheryl, Zealot aktif mengangkat topik pembicaraan. Tapi balasan Luna tidak berbeda dari biasanya.

Sheryl menyaksikan pertukaran mereka dengan tenang. Dia tidak terlalu memikirkannya. Mereka hanya berbiara sebagai teman. Namun raut wajah Zealot saat berbicara dengan Luna, senyumnya yang lembut, dan matanya yang ramah, tidak terlalu menyenangkan bagi Sheryl.

Krrk...

Sheryl mengatupkan giginya dan mengambil cangkir kopi yang dia pesan untuk Luna. Karena dia memesannya tiga puluh menit yang lalu, itu suam-suam kuku. Dia melepaskan kekuatan sihirnya ke dalam cangkir untuk memanaskan kopi.

“Ngomong-ngomong, apakah kamu kenal Griss?”

Tetapi pada saat itu, fokusnya benar-benar tersebar dan telinganya terbuka. Sheryl secara tidak sengaja bergabung dalam percakapan.

“Griss?”

“Ya.”

“... Bagaimana dengan dia?”

Wajah Luna menjadi sangat terdistorsi.

“Apa pendapatmu tentang bajingan itu?”

Sheryl merasa hatinya jatuh. Griss. Biasanya dia tidak perlu memikirkan seseorang seperti Griss. Bahkan jika dia melakukannya, penilaiannya tentang pria itu adalah ‘Aku tidak peduli’ atau ‘Orang gila itu’. Tapi keadaannya telah berubah.

Ada sesuatu tentang dia. Dia tidak yakin persis apa, tapi dia yakin tidak begitu sederhana.

Tapi Sheryl sengaja menyembunyikan pikiran batinnya.

“... Apa maksudmu? Dia hanya pria biasa.”

“Tidak, tidak apa-apa.”

Luna meraih cangkir kopinya dengan kasar. Sheryl menelan ludahnya melihat reaksi aneh Luna.

“Bajingan itu pasti menyembunyikan sesuatu.”

“Apa yang membuatmu begitu marah?”

Kali ini, Zealot bertanya. Wajahnya penuh senyuman, seolah senang melihat Luna yang sedang marah.

“Kamu tidak tahu? Ada Arcanist di Museum Senjata Nasional selama insiden monster baru-baru ini di Ultima. Lalu, bajingan itu...”

Dengan itu, Luna meneguk kopinya. Dia kemudian segera menyemburkannya.

“Ak! Sial, ini panas! Air, air!”

Terengah-engah, dia mencari air dingin. Sheryl dengan hati-hati menghiburnya, merasakan simpul di hatinya dilonggarkan.

“... Luna, itu kopi, bukan air dingin. “

“Kau tidak berubah sama sekali.”

Zealot tertawa, sementara seorang karyawan dengan cepat berlari dengan air dingin.

“H-disini.”

Luna dengan cepat meraihnya dan meneguknya.

“Aaagh, aku membakar lidahku.”

Kemudian, dia menarik napas sebelum melanjutkan pernyataannya.

“Ngomong-ngomong, Arcanist itu lebih kuat dari yang aku dan Leon pikirkan. Bahkan aku...”

Pada saat itu, Luna berhenti sekali lagi dan memperhatikan kedua pendengarnya. Karena apa yang terjadi saat itu memalukan, dia tidak ingin membicarakannya secara detail.

“... Bahkan aku sedikit kesulitan. Leon adalah cerita yang berbeda, tapi bagaimana seorang kadet biasa seperti dia bisa memberikan kerusakan fatal seperti itu pada seorang Arcanist?”

“Apa yang sebenarnya terjadi?”