NovelToon NovelToon
Daily Pasutri

Daily Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

keseharian seorang pasutri sebagai seorang pegawai negri, sebagai pasangan suami istri Dimas dan Indah saling melengkapi. namun terkadang perasaan cemburu dari Indah membuat Dimas merasa pusing. akan kah Dimas bisa bertahan dengan sikap kekanak kanakan istrinya?
simak cerita selengkapnya dalam kisah Daily pasutri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngidam

Masa masa ngidam Indah masih terus berlanjut, meski mual dan muntahnya sudah mulai reda. Akan tetapi Indah masih sering menginginkan suatu hal, dan itu harus dituruti oleh Dimas. 

"Sayang.. " Panggil Indah dengan manja. 

"Iya sayang kenapa?" Tanya Dimas yang berbalik menghadap kearah Indah. 

"Aku ngidam lagi nih" Kata Indah menjawab masih dengan nada yang manja, ditambah lagi Indah bergelayut manja kepada Dimas. 

"Kamu mau apa? Mau martabak?, spaghetti?, pizza? Atau apa?" Kata Dimas mencoba menawarkan. 

"Aku bukan ngidam makanan" Jawab Indah. 

"Terus, kamu ngidam apa? Ngomong aja sayang"

"Tapi aku yakin kamu pasti nggak mau"

"Ya gimana aku bakal mau kalau kamu nggak ngomong, udah ngomong aja. Mau apa?" Kata Dimas mendesak Indah untuk mengatakan apa yang tengah ia inginkan. 

Bukannya menjawab, Indah malah masuk kedalam kamar dengan langkah dan ekspresi wajah yang bersemangat. 

"Eh sayang, jangan lari lari. Hati hati sayang" Tegur Dimas pada Indah. 

Tak lama kemudian Indah keluar dari kamar dengan membawa daster dan bando, yang biasa iya gunakan untuk menyebabkan rambut saat maskeran wajah. 

"Untuk apa?" Tanya Dimas pada Indah saat Indah memberikan daster itu. 

"Aku mau kamu pakai itu, dan belikan aku kue pancong didepan gang" Kata Indah seraya tersenyum sumringah. 

"Haaaaaaa, yang benar saja sayang, ah.. Aneh aneh aja kamu, nggak mau ah. Masa kamu suruh aku pakai beginian, ini kan buat cewe" Tolak Dimas menyerahkan daster itu pada Indah. 

"Tapi aku ngidamnya itu sayang, ayo sayang. Demi si dede" Kata Indah masih membujuk. 

"Yang lain aja sayang, jangan kayak gini. Aku nggak mau ah, apa lagi beli kue pancong didepan gang. Nanti disangkanya aku mau mangkal" Tolak Dimas lagi. 

"Ayo lah sayang, biar aku puas. Plissss" Indah memohon mohon pada Dimas agar Dimas mau melakukannya. 

Akan tetapi Dimas tetap bersi keras untuk tidak memakainya, alhasil indah masuk kedalam kamar dengan rasa yang kecewa teramat dalam pada Dimas. Dimas cuek saja saat Indah masuk kedalam kamar, dan Dimas memilih untuk menonton televisi. Akan tetapi samar samar Dimas mendengar suara Indah menangis, Dimas mengecek apakah benar Indah menangis atau ada orang lain yang menangis. 

Dimas berdiri didepan pintu, kemudian memasang telinganya mendengarkan suara tangisan yang ada didalam kamarnya. 

"Sayang, kamu kenapa nangis?" Tanya Dimas seraya mengelus tangan istrinya, yang tengah berbaring dengan posisi miring. 

"Pakek nanya, gara gara kamu lah. Kamu nggak mau nurutin apa yang aku mau, kamu jahat, nggak sayang kamu sama anak kamu. Nanti kalau anak kamu ngeces gimana? Kamu mau?" Jawab Indah sambil menangis. 

"Ya ampun sayang, ya nggak segitunya juga. Ya masak aku suruh pakai daster. Malu lah sayang, aku kan laki laki" Kata Dimas yang masih bertahan menolak keinginan Indah. 

Akan tetapi semakin lama tangisan Indah semakin menjadi jadi, tak tega Dimas melihatnya. Akhirnya dengan rasa terpaksa, Dimas menuruti apa mau Indah. 

"Ya udah, ya udah. Ini aku turuti apa mau kamu, tapi jangan nangis" Kata Dimas yang mengalah pada Indah. 

"Beneran?" Tanya Indah yang kini ekspresinya sudah berubah sumringah. 

"Iya deh, demi kamu sama si dede" Jawab Dimas namun wajahnya sangat terlihat kalau terpaksa. 

Dimas memakai daster yang diberikan oleh Indah, serta bando yang memiliki bentuk seperti telinga kelinci. 

"Sayang, ini serius aku disuruh beli kue pancong kayak gini?" Kata Dimas sambil berdiri menatap dirinya dari oantulan cermin. 

Sementara Indah sudah tertawa terpingkal pingkal melihat suaminya itu. Bayangkan, badan Dimas yang tinggi tegap, berotot dan berwajah tegas. Memakai daster berwarna pink dengan gambar hello kitty, lengannya pendek sehingga area keteknya terekspos dengan jelas ketika ia mengangkat tangan. Untung saja bulu ketiaknya tak ada, karna Dimas rajin mencukur bulu ketiaknya. Dimas menoleh pada Indah yang malah tertawa seraya guling guling diatas kasur. 

"Sayang kamu jangan ketawa ya, awas kamu nanti aku beri pelajaran" Kata Dimas seraya mengulum senyum. 

Dimas lalu menghampiri istrinya dan ikut berbaring seraya menggelitiki Indah. 

"Kamu jangan ketawa ya, dasar ada ada saja ngidammu ini. Udah lah batalin aja, aku ganti baju ya" Kata Dimas. 

"Jangan, kan belum beli kue pancong nya, sekarang berangkat pakai itu beli kue pancong" Kata Indah mencoba menetralka  tawanya. 

"Aku nggak mau kalau sendirian, sama kamu ayo cepat. Aku malu tau kalau pakai kayak gini" Kata Dimas lagi memprotes. 

Sementara Indah masih saja menertawakan Dimas, karna Dimas terlihat seperti pinki boy. 

"Gimana rasanya sayang?" Tanya Indah pada Dimas. 

"Yang bawa semriwing" Jawab Dimas seraya mengulum senyum. Mendengar jawaban Dimas, Indah malah semakin tertawa terbahak bajak, sampai sakit perutnya ia rasa. 

Dimas dan Indah kini mengendarai mobil menuju ke depan gang kontrakannya, sampai ditempat pedagang kue pancong. Dimas mencoba mengumpulkan mentalnya  untuk keluar dari mobil, menarik nafas lalu menghembuskannya lewat mulut. 

"Ayo sayang semangat, demi si dede" Kata Indah yang menyemangati Dimas, sudah seperti mau tandi di tournamen boxing saja. 

"Sayang tapi aku malu" Kata Dimas pada Indah. 

"Udah buruan sudah sampai sini juga" Kata Indah yang malah terkikik.

Wajah Dimas sangat tertekan kala itu, yang Dimas takutkan bukan bertemu dengan bapak penjual kue pancong atau orang yang berlalu lalang. Ia hanya takut jika ada teman kantornya yang tak sengaja meluhat dia, sudah dipastikan jika Dimas bertemu dengan rekan kantornya. Malunya tingkat kuadrat, mencoba menimbang nimbang lagi mencoba bernegosiasi dengan Indah. Akan tetapi indah tetap bersikukuh menginginkan hal nyleneh itu. 

Dengan rasa terpaksa, Dimas akhirnya memberanikan diri untuk keluar mobil bersama Indah. Jelas saat mereka keluar mobil mereka menjadi pusat perhatian, seolah olah semua pasang mata tertuju padanya. Namun apa boleh buat, itu demi Indah dan sijabang bayi yang ada didalam perut Indah. Dimas kemudian memesan dia porsi kue pancong untuk istrinya dan dirinya, bapak penjual kue pancong itu tak henti henti nya melirik kearah Dimas. 

Merasa jika dilirik terus, Dimas kemudian berkata kepada bapak penjual itu. Menjelaskan jika istrinya ngidam, ingin dibelikan kue pancong tapi dia diminta untuk pakai daster.

"Jadi gitu pak, jangan  anggap saya waria ya. Saya masih normal kok. Cuma istri saya saja yang ngidamnya aneh" Kata Dimas menjelaskan pada bapak penjual. 

"Ooh, ada ada saja ya ngidamnya" Jawab penjual kue pancong itu menanggapi. 

Sementara itu Indah tak henti hentinya terkikik menertawai suaminya sedari tadi, padahal wajah Dimas sudah terlihat masam. Ia menahan malu karna selalu diperhatikan oleh orang orang yang lewat. 

Usai mendapatkan apa yang Indah mau, Dimas bergegas masuk kedalam mobil bersama Indah. Lalu segera pulang ke kontrakan mereka. 

"Puas kamu sayang, sudah mengerjai suamimu ini? Hemm?" Kata Dimas  yang menggelitiki istrinya seraya mengetatkan rahangnya karna gemas pada Indah. 

Indah hanya terkikik kegelian, dan berusaha menghindar serangan tangan suaminya yang menggelitikinya. 

Indah merasa puas pada malam itu sudah berhasil mengusili sang suami, sementara di sebuah kontrakan yang jauh dari kontrakan Dimas dan Indah. Ada seorang laki laki terbaring telentang menatap plafon kontrakannya. Laki laki itu adalah Romi, ia terbaring telentang dengan tanganya ia gunakan sebagai bantalan kepalanya. Disamping Romi tergeletak sebuah dompet yang terbuka pada bagian foto yang ada didompet tersebut. 

"Harusnya aku nggak menunda nunda untuk menyatakan perasaanku ke Hanifah. Kalau sudah begini, aku bisa apa" Monolog Romi dalam hati. 

"Ckkn akkgggrrhh, kenapa jadi gini sih. Haduuuh fah kamu kenapa buat aku jadi galau nggak nentu gini sih, laki laki ini siapa sebenarnya. Ada hubungan apa kamu sama dia" Monolog Romi yang kini bangkit dari tempat tidurnya seraya mengacak rambutnya kasar. 

"Apa aku tanya dia saja ya sekarang?" Romi tampak menimbang bimbang, hendak menghubungi Hanifah namun ia ragu. 

Dilain tempat, Hanifah yang membuat hati Romi galau. Ia duduk diatas ranjang seraya menonton film dilayar laptopnya, ia belum menyadari jika dompetnya tak ada ditempatnya. Ia tertawa sendiri karna melihat serial film online yang ia tonton. 

Sedang asyik menonton, tiba tiba ponselnya berdering. Panggilan masuk dari Dani, kaka kandungnya. 

"Fah, sepatu kakak ketinggalan ya dikontrakan kamu?" Tanya Dani diujung telfon.

"Nggak ada kak, nggak ada sepatu disini. Cuma punyaku aja" Jawab Hanifah pada Dani. 

"Duh, dimana ya. Besok mau kakak pakai lagi" Kata Dani diujung telfon sana dengan rasa panik. 

"Ya elah kak. Emang cuma punya satu sepatu apa? Timbang sepatu aja paniknya kayak orang kehilangan emas" Cibir Hanifah pada kakaknya. 

"Ya punya dua sih. Tapi satunya ketinggalan di rumah Dewita" Jawab Dani yang tanpa ia sadari. 

"Hah? Dewita siapa kak?" Tanya Hanifah penasaran. 

"Oohh, itu. Anu.. Kemarin kakak ada meeting di rumah client. Dan pas hujan waktu itu, eh kakak jatuh ke hotel akhirnya sepatu kakak basah. Disana dipinjami sendal dan kakak pulangnya pakai sendal" Jawab Dani berbohong. 

"Ooh, kirain siapa. Ya udah lah ya kakak ganggu, aku lagi nonton film ini. Bay" Hanifah mengakhiri telfonnya. 

"Aduh hampir aja aku salah ngomong" Tutuk Dani seraya menepuk keningnya. 

1
TheNihilist
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Kurnia Sari: terimakasih 🙏
total 1 replies
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Kereeeen!
Beerus
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!