NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duel

Merasa ada yang memperhatikannya dari arah belakang Alaric mencoba untuk tetap tenang dan dengan segera membuka tabel skill miliknya.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (1x) + ]

[ - Insting (1x) + ]

[ - Kecepatan (1x) + ]

[ - Kekuatan (4x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

"Dengan begini sekuat apapun musuh yang berada di belakangku aku pasti bisa menahan serangannya" Ucap Alaric dari dalam hatinya sambil mengangkat perisai miliknya.

"Ada apa? Kenapa kamu mengangkat perisai milikmu?" Tanya Sanchia dengan ekspresi bingung.

"Sepertinya ada..." Kresek... Keresek... Belum sempat menyelesaikan kalimatnya Alaric mendengar ada sebuah suara yang terdengar berasal dari semak-semak yang berada tepat di belakangnya.

Tidak lama setelah kemunculan suara itu muncul juga seekor harimau besar yang melompat dari belakang semak-semak yang berada di belakang Alaric.

"Alaric awas" Sanchia berteriak dengan sangat kencang dan wajahnya juga terlihat sangat panik menunjuk ke arah harimau yang terlihat sedang melompat ke arah Alaric.

Terkejut dengan teriakan Sanchia dengan segera Alaric membalikkan badannya lalu mengangkat perisai miliknya.

Di sisi lain tepatnya di tembok perbatasan seseorang yang sedang berjaga di menara pengawas mendengar ada sebuah teriakan yang muncul dari dalam hutan.

"Kapten Miles saya mendengar ada seseorang yang berteriak dari dalam hutan" Dengan sigap penjaga menara pengawas itu langsung melaporkannya kepada kapten Miles.

"Teriakan? Oh Baron Alaric" Ucap Miles berbicara kepada dirinya sendiri.

"Siapa saja cepat bawakan aku 3 ekor kuda, lalu 2 orang prajurit ikut denganku ke dalam hutan" Ucap Miles kepada para prajurit yang berada di sekitar tembok perbatasan.

Setelah itu Miles dan dua orang prajurit bersenjata lengkap sudah bersiap di belakang gerbang perbatasan sambil menunggangi seekor kuda.

"buka gerbangnya" Ucap Miles.

Setelah mendengar perintah dari kapten Miles 2 orang penjaga gerbang segera membuka gerbangnya lalu kapten Miles dan 2 orang prajurit lainnya segera memacu kudanya ke arah hutan.

Kembali ke hutan tepatnya saat harimau besar itu melompat ke arah Alaric, Alaric mampu menahan terjangan harimau besar itu walaupun harus terjatuh.

"Tubuh kecil ini masih terlalu lemah walaupun aku sudah meningkatkan kekuatannya" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Ting... anda mendapatkan 1 poin peningkatan" Sebuah tulisan hologram yang tiba-tiba muncul di depan wajah Alaric.

"Waktu yang tepat" Ucap Alaric sambil membuka tabel skill miliknya dengan keadaan sedang menahan serangan dari harimau besar itu menggunakan perisainya.

Melihat Alaric yang sedang diserang oleh harimau itu Sanchia dengan segera merapal sihirnya lalu berhasil menembakkan 2 bola api ke arah tubuh harimau besar itu.

Melihat ada yang mengganggunya harimau itu dengan segera berlari ke arah Sanchia, Sanchia yang hanya bisa menatap mata harimau besar itu hanya bisa pasrah, karena hal itu akhirnya Alaric mampu terlepas dari terkaman harimau itu.

Melihat Harimau besar itu berlari ke arah Sanchia dengan spontan Alaric segera menarik ekor harimau itu dan harimau itu berhasil ditahan oleh Alaric.

"Ting... Anda mendapatkan 1 poin peningkatan" Tulisan hologram yang sebelumnya muncul kini muncul kembali, setelah itu dengan segera Alaric membuka tabel skill miliknya.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (1x) + ]

[ - Insting (1x) + ]

[ - Kecepatan (1x) + ]

[ - Kekuatan (6x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

Setelah meningkatkan kekuatannya itu dengan tubuh kecilnya Alaric mampu menahan harimau besar itu hanya dengan menarik ekornya dan bahkan mampu menarik harimau itu kebelakang.

Karena Alaric sangat merepotkan Harimau itu kembali menyerang Alaric dengan mencoba menggigit tangan Alaric yang sedang memegangi ekornya.

Dan untung saja Alaric mampu melepaskan tangannya dari ekor Harimau tersebut dengan tepat waktu sehingga berhasil menghindari gigitan Harimau itu.

Setelah serangan harimau itu gagal harimau itu mencoba untuk mengelilingi Alaric sambil mencari celah untuk menyerangnya, Alaric yang sadar akan hal itu segera membuka tabel skill miliknya kembali.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (2x) + ]

[ - Serangan (1x) + ]

[ - Insting (2x) + ]

[ - Kecepatan (2x) + ]

[ - Kekuatan (3x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

"Dengan begini aku sudah siap untuk berduel dengan harimau besar itu" Ucap Alaric dari dalam hatinya sambil memandangi harimau yang memiliki tubuh setinggi Alaric.

"Alaric tangkap ini" Ucap Sanchia sambil melemparkan belati milik Alaric, dan Alaric mampu menangkap belati itu dengan sangat sempurna.

Setelah mendapatkan kembali belati miliknya Alaric langsung melepas perisai miliknya dan kemudian memegang belati miliknya itu menggunakan kedua tangannya.

"Apa yang dia pikirkan? Bukankah itu sangat berbahaya?" Sanchia bertanya kepada dirinya sendiri di dalam hatinya.

Setelah itu harimau besar itu langsung menerjang Alaric dari arah samping Alaric, Brag... Alaric dengan sengaja menjatuhkan dirinyadirinya bersama harimau tersebut, karena Alaric tidak memakai perisainya tubuh Alaric dicabik-cabik oleh harimau itu dengan mudah.

Sanchia yang merasa shock melihat itu langsung terjatuh lalu pingsan di tempat, Alaric yang melihat Sanchia tidak sadarkan diri mencoba untuk menusuk jantung harimau itu menggunakan belati miliknya.

Karena kekuatan yang diberikan oleh sang dewi tubuh Alaric yang tercabik-cabik oleh harimau dengan cepat berangsur-angsur kembali pulih, akan tetapi Alaric tetap merasakan rasa sakit dari cakaran harimau tersebut.

Sambil menahan rasa sakit itu Alaric menancapkan belati miliknya ke arah jantung harimau itu, akan tetapi belati milik Alaric bahkan tidak mampu untuk menembus kulit harimau itu, karena Alaric merasa itu akan menjadi hal yang sia-sia Alaric kembali membuka tabel skill miliknya.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (4x) + ]

[ - Insting (1x) + ]

[ - Kecepatan (1x) + ]

[ - Kekuatan (3x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

Karena perubahannya itu kini Alaric bisa merasakan bagaimana rasa sakit sebenarnya saat tubuhnya sedang dicabik-cabik oleh seekor Harimau.

Sambil mengeluarkan air mata karena merasakan perih yang teramat parah Alaric kembali mencoba menusuk jantung harimau itu menggunakan belati miliknya.

Aaaaaa...... Teriak Alaric.

Akhirnya kini rencana Alaric membuahkan hasil, belati miliknya berhasil menembus kulit harimau itu dan dengan mengerahkan segala kekuatannya akhirnya Alaric berhasil menusuk jantung harimau itu.

Setelah berhasil menusuk jantung harimau tersebut darah mengucur dari tubuh harimau tersebut lalu mengenai wajah Alaric dan secara perlahan serangan harimau itu melambat dan akhirnya harimau itu mati tepat di atas tubuh Alaric.

Setelah berhasil membunuh harimau itu akhirnya Alaric bisa bernafas lega sambil mengistirahatkan tubuhnya dibawah tubuh harimau yang sudah mati itu.

Dan kini kondisi Alaric terlihat sangat menyeramkan, tubuh dan wajahnya penuh dengan darah dan pakaian miliknya kini sudah rusak karena dicabik-cabik oleh harimau.

Tidak lama setelah itu Miles dan kedua pasukannya akhirnya telah sampai di dalam hutan dan melihat Alaric sudah terbaring lemah di bawah tubuh harimau besar itu.

"Sial, bagaimana caranya aku bisa menjelaskan kejadian ini kepada mereka" Ucap Alaric sambil melihat Miles dan kedua pasukannya turun dari kudanya dan berlari ke arah Alaric.

1
Aegis Aetna
iya bener masa boong
Aegis Aetna
iya lu udah mati, malah nanya.
Aegis Aetna
iya bang, mending ke isekai aja sh kalo kata gw mah
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!