NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diawasi

"Kenalkan aku Rahma." Seorang perempuan berambut sebahu menyodorkan tangannya mengajak berkenalan dengan Zahira. Kebetulan posisi duduknya bersebelahan dengan Zahira.

"Aku Zahira, senang berkenalan denganmu." Zahira tersenyum di balik cadarnya.

"Aku juga." Ucap Rahma balas tersenyum.

"Aku Reymon." Reymon mengulurkan tangannya ke arah Rahma.

"Aish.. bukannya tadi sudah berkenalan?" Rahma menyebik. Pasalnya tadi sebelum pelajaran di mulai dia sudah berkenalan dengan Reymon. Rahma baru tahu laki-laki di depannya agak tengil.

"Iya. Tapi kamu mewakili dia berjabat tangan. Kan aku belum berkenalan dengan ukhti Zahira. Ya itung-itung aku berjabatan dengan ukhti. Kan gak mungkin dia bersalaman kaya kita-kita. Iya gak?" Reymon mengangkat dagunya ke arah Rahma meminta persetujuan.

"Dasar.. mesum!" Rahma langsung memukul bahu Reymon dengan buku.

"Ih.. sakit!" Reymon pura-pura mengaduh.

"Syukurin!" Rahma puas telah memukul Reymon yang agak nyeleneh itu.

"Udah.. gak usah didengerin Zahira. Dia mah.. kaya orang kurang setrip." Ucap Rahma sambil menempelkan telunjuknya di keningnya. Menandakan kode bahwa Reymon gila.

"Ih.. apaan tuh kurang setrip?" Reymon mengerutkan keningnya. Dia belum tahu sebutan kurang setrip itu 'artinya apa?'

"Untung aja kagak nyaho. Udah-udah sana! Ganggu aja! Aku mau ngobrol sama Zahira. Awas!" Lagi-lagi Rahma mendorong badan Reymon agak menjauh.

"Ih.. begitu aja judes!" Ucao Reymon seperti menemukan teman bercanda. Rahma terlihat menarik Reymon untuk diganggunya.

"Biarin!" Sepertinya Rahma bener tidak mengalah.

"Kita ke kantin aja yuk Zahira! Disini ada setan yang suka godain manusia. Sayang setannya berwujud." Ucap Rahma sambil menarik tangan Zahira yang sudah selesai memasukkan bukunya.

"Ayo!" Jawab Zahira tidak mengindahkan dua manusia yang sedang berseteru.

"Ih.. masa gue dibilangin setan. Awas lo Rahma!" Reymon tidak merima disebut setan sama Rahma.

Zahira dan Rahma berjalan berdampingan pergi ke kantin. Ya sambil menunggu jam kuliah berikutnya.

Reymon mengekor dua perempuan yang sedang menuju kantin.

Setelah sampai di kantin, Rahma dan Zahira berdiri mencari tempat duduk yang kira-kira cocok untuk keduanya duduk.

"Disitu yuk!" Ajak Rahma menemukan tempat duduk dekat pagar yang mengarah ke taman.

"Ayo!" Jawab Zahira menyetujui ajakan Rahma.

Keduanya pun duduk di kursi.

"Eh..ngapain elo duduk disitu?" Tanya Rahma yang melihat Reymon duduk di sampingnya.

"Ya duduklah. Masa tidur?" Jawab Reymon cuek Bebek.

"Ih..itu tempat masih banyak. Kenapa juga malah disitu?" Rahma protes. Dia tidak mau Reymon duduk di sampingnya.

"Emangnya kantin ini milik nenek moyang kamu Rahma? Aku gak mungkin juga duduk di sampingnya." Ucap Reymon sambil menunjuk Zahira.

"Kalau iya ini kampus milik gue, gimana? Gue berhak ngusir elo yang rese." Rahma yang baru kenal Reymon mulai terusik dengan sikap Reymon yang senang membikin ulah.

"Duh..ampuun tuan putri." Reymon malah menambah level godaannya. Dia mengangkat kedua tangannya lalu dirapatkan dan mensejajarkan dengan keningnya.

"Apaan sih ribut aja! Gak di mana-mana kamu nyari masalah." Ucap Zahira mulai mengomentari sikap Reymon yang sejak pertemuan pertamanya memang ngeyel.

"Please...boleh yah aku duduk di sini! Lagian kalian tidak ada yang jaga. Gimana kalau ada cowok iseng sama kalian? Nanti abi kan cemburu.." Reymon benar-benar tengil. Dia menyebut dirinya dengan panggilan 'abi'

"Abi?" Zahira dan Rahma serentak melongo mendengar Reymon menyebut dirinya abi.

"He he..iya mama..umi..." Reymon nyengir kuda.

"Amit-amit deh..mama dari hongkong?" Cebik Rahma.

Zahira hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Reymon yang tidak ada jaim-jaimnya.

"Please..mama..jangan pukul abi! Biar nanti pukul-pukulannya di bulan Agustus saja! Sekarang kan sudah September. Kelewat ma.." Reymon menangkis pukulan Rahma yang kesal sama Reymon.

"Sudah-sudah. Kapan kita makannya kalau ribut terus. Keburu nanti masuk." Ucap Zahira ingin melerai keduanya. Dari tadi dua anak beda jenis kelamin itu selalu saja ribut.

"Ini nih dasar, Reymon." Rahma akhirnya diam tidak lagi memukuli Reymon.

"Ayo pilih mau yang mana mama..umi..biar abi belikan. Abi kan tipe suami siaga." Reymon tidak kapok-kapoknya terus bercanda.

"Bisa gak sih..elo.diam? Biar gue gak nafsu." Rahma mulai terlihat marah.

"Oke-oke. Abi diam." Reymon melingkarkan jari jempol dan telunjuknya sebagai tanda isyarat 'baik'

"Zahira kamu mau pilih apa?" Tanya Rahma menyodorkan kertas yang sudah dilaminating yang bertuliskan 'buku menu'

"Apa ya?" Zahira membaca-baca tulisan yang ada di kertas itu.

"Kayanya sandwich saja sama teh manis dingin." Zahira memilih menu yang tidak terlalu ribet. Berhubung Zahira belum bisa menyesuaikan diri karena ini pertama kali dia memakai busana tertutup. Jadi agak sulit untuk menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Oke. Aku..sih pengen bakso. Pengen nyoba enak gak ya? Kalau airnya sih samain aja kaya kamu." Rahma ingin mencoba menu bakso yang ada di kantin kampusnya.

"Biar aku aja yang kesana!" Ucao Zahira menawarkan diri memesan menu.

"Aish..kaum hawa duduk manis! Biar Adam saja yang pesan ya!" Ucap Reymon langsung berdiri hendak memesan makanan yang tadi sudah dipilih oleh Zahira dan Rahma.

"Ya udah sana! Jangan pake lama!" Rahma menyuruh Reymon cepat memesan makanan. Rahma dan Reymon yang baru saja kenal mirip anjing dan kucing. Selalu ribut.

"Oke..mama..Abi pergi dulu. Assalamu'alaikum." Reymon nyengir kuda sambil berlalu akan memesan menu.

Zahira dan Rahma menggelengkan kepala melihat sikap Reymon. Laki-laki tampan itu tidak ada sikap jaim-jaimnya. Dan herannya lagi, kenapa Reymon malah mengekor di kedua perempuan itu bukannya bergabung dengan laki-laki.

"Ih..kamu hebat Zahira. Bisa menjawab tantangan dosen Arsel dengan baik. Padahal tadi kita-kita sempet deg-deg an dengan tantangan itu. Padahal dosen Arsel bener-bener killer. Suer deh..aku salut sama kamu Zahira." Rahma mengungkapkan kebanggaan pada Zahira atas tantangan yang sudah dilaluinya tadi.

"Alhamdulillah...pertolongan Allah juga. Aku sih tadi sama kaya kalian. Deg-deg an juga. Tapi aku gak bisa mundur. Kalau tidak, bisa tamat riwayatku sebelum berperang." Ucap Zahira mengungkapkan ketegangan yang dia rasakan ketika diberi tantangan.

"Tapi asli..aku beneran kagum sama kamu Zahira. Kaya yang tenang gitu bawaannya.Atau..karena orang cadaran imannya kuat. Jadi tenang ya bawaannya." Rahma kagum dengan pembawaan Zahira yang terlihat kalem.

"Ah..enggak juga." Tolak Zahira.

"Padahal gue..emang sering disetrap Rahma. Jadi sedikit banyak sudah terlatih dihukum. Kok terlatih dihukum?"

Gumam Zahira menertawakan ucapannya sendiri. Cuman sayang hanya Zahira dan Tuhan saja yang tahu.

"Tralala...ini ladies...pesanan kalian..." Reymon membawa nampan yang berisi makanan yang telah dipesan. Tak lupa Reymon sudah membayar semua pesanannya cash dan tunai.

"Asikk..." Mata Rahma seakan hendak loncat ke mangkok bakso begitu isi mangkok baksonya begitu menggiurkan.

"Ait...bismillah dulu dong mama! Jangan main terkam gitu! Biar makanannya barokah. Gitu kata mamah dedeh juga." Reymon dengan ciri khasnya memberi nasehat dengan guyonan.

"Baik papa T-bob." Ucap Rahma. Dia pun mengucapkan basmalah.

"Nah gitu dong ma! Abi jadi senang deh..tambah cinta sama polygamy." Ucap Reymon langsung kena pukulan Rahma karena guyonan Reymon menyakiti gengsi perempuan itu.

"Aduh..mama galak banget sama abi. Abi kan gak salah. Kok. dipukul lagi. Nanti abi laporin ke pengadilan agama gara-gara mama KDRT." Ucap Reymon mengosok-gosok tangannya yang sudah tiga kali mendapatkan pukulan Rahma.

"Siapa suruh jadi tengil?" Rahma mencebik kesal.

Dan tanpa diketahui mereka bertiga, sepasang mata sedang memperhatikan gerak-geriknya di tempat yang sama. Siapa lagi kalau Arsel.

1
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!