NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:299.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

...Haruskah aku menjadi pinjol, agar bisa membuat harimu berbunga-bunga....

...>Ziven <...

...☠️☠️☠️...

Sinar matahari mulai naik, memberikan hawa panas jika mengenai kulit. Ziven mengendarai motornya menuju area pemakaman, dia memarkirkan motor itu di tepi pintu masuk. Helm full face berwarna gelap, dia lepas dari kepalanya. Pemuda itu meraih sebuket bunga Lobelia yang sejak tadi dia bawa dari ransel. Bunga itu memiliki arti kebencian di balik warnanya yang cantik.

Ziven mulai melangkah menuju salah satu nisan yang terlihat mulai usang, pemuda itu termenung melihat tulisan di nisan tersebut.

"Aku datang, Pah," ujar Ziven, dia berjongkok dan meletakan bunga tersebut ke atas makam ayahnya.

"Bagaimana kabar anda di sana? Apa mungkin anda sudah sampai di neraka,"

Ziven mengelus nisan bertuliskan Nugroho Maximilian, tidak ada raut sedih sedikit pun di wajah pemuda itu. Tapi jika di perhatikan lebih dekat, kedua mata pemuda tersebut terlihat berkilat penuh kebencian.

"Aku harap anda menderita lebih dari yang pernah aku bayangkan," gumam Ziven.

Tanpa Ziven sadari tangannya yang bertengger di atas nisan menggenggam erat nisan itu, kilasan memori tentang kejadian yang pernah menimpanya masih terasa sangat baru meski kejadian itu sudah lama berlalu.

"Aku tidak pernah menyesal melakukan itu semua, bahkan hal itu aku rasa belum cukup untuk anda!"

Ziven bangkit dari jongkoknya, dia kembali melangkah menuju makam yang lain. Dia mengeluarkan dua buket bunga mawar hitam berukuran sedang, lalu meletakannya di kedua makam tersebut.

"Maaf saya baru sempat datang, Tan. Om, Saya sudah berhasil menemukan dia, saya pasti akan menepati janji saya pada kalian, semoga kalian berdua mendapat tempat terbaik di sisinya," gumam Ziven sendu.

Terlihat kerinduan yang sangat mendalam di balik wajah tampannya, Ziven menyeka kedua matanya saat terasa mulai basah. Dia tersenyum simpul, lalu mengelus kedua nisan tersebut.

Beberapa saat kemudian, Ziven kembali berdiri dan mulai meninggalkan area pemakaman itu.

...***...

Di sisi lain, Zella tengah menuju kampus. Dia mendapat kelas siang makanya dia sempat makan siang bersama putranya terlebih dulu. Tak berselang lama, mobil Zella mulai memasuki pekarangan kampus. Dia mengarahkan mobilnya ke area parkiran, dari dalam mobil dia bisa melihat sosok Ziven sudah berdiri sembari bersandar pada tembok. Zella membuka pintu mobil setelah mematikan mesin mobil tersebut, dia melangkah menghampiri Ziven.

"Udah lama, Ven?" tanya Zella begitu sampai di hadapan pemuda tersebut.

Ziven menggeleng, "Belum kok, tumben lo ngajak ketemu duluan emang ada apa?"

"Nanti aja bahas nya, kita masuk dulu yuk bentar lagi kelas gue di mulai," ajak Zella sembari melihat jam tangannya.

Ziven mengangguk, dia mengekori langkah Zella. Akan tetapi begitu mereka melintasi lapangan outdoor, tali sepatu Ziven lepas. Mau tak mau dia harus mengikatnya kembali, Ziven berjongkok lalu mengikat tali sepatunya, begitu selesai dia hendak memanggil Zella untuk memintanya menunggu.

Akan tetapi, tatapannya terkunci pada sebuah pot berukuran sedang yang terbuat dari tanah berada di tepi tembok, pot itu mulai bergoyang seperti akan jatuh dan sialnya Zella berada persis di bawah pot itu. Sontak Ziven terperangah, dia berdiri dan langsung berlari ke arah Zella.

Drap. Drap. Drap.

"ZELLA, AWAS!"

Grep.

Pemuda itu mendekap sekaligus mendorong tubuh Zella beberapa langkah, tepat setelah itu pot berukuran sedang jatuh di tempat Zella tadi berdiri.

"Zel, lo nggak apa-apa, kan?" tanya Ziven mengabaikan tatapan dari para mahasiswa yang ada di sana.

Zella mengangguk, dia melihat ke belakang tubuh Ziven lalu kembali berkata, "Ven, minggir bentar,"

Ziven lantas menyingkir, dia mengernyit bingung ketika Zella mengeluarkan sarung tangan plastik dari dalam tasnya dan mulai memungut pecahan pot tersebut.

"Ngapain lo mungutin pecahan itu segala, Zel?" heran Ziven.

"Nggak apa-apa, mungkin aja ada sidik jari orang yang sengaja jatuhi pot ini,"

Jawaban Zella cukup lantang hingga bisa terdengar hingga sisi lapangan, dia melirik sekilas pada para mahasiswa yang sedang berkerumun sambil mencurigai satu sama lain. Di antara kerumunan itu, Zella bisa melihat salah satu orang yang terlihat cukup panik setelah mendengar perkataan Zella barusan.

'Ah, jadi dia biang keroknya,' batin Zella tersenyum puas.

Dia melihat orang tersebut keluar dari kerumunan menuju lorong kampus, tak ingin kehilangan jejak Zella bersiap menyusul tapi tangannya lebih dulu di pegang oleh Ziven.

"Lo mau kemana? Jangan bilang lo mau kabur dari gue?" cecar Ziven curiga.

Zella berdecak sebal, dia menjawab, "Ada tikus yang perlu di kasih makan, lo masuk duluan sana nanti gue nyusul,"

"Tapi, Zel-"

"Sana, jangan banyak tanya nanti gue jelasin deh," Zella melepas pegangan tangan Ziven, dan berlari menuju lorong.

Ziven mengusap wajahnya dengan kasar, Zella begitu aktif dan tidak kenal takut hal itu membuat Ziven sangat cemas membiarkan perempuan itu berkeliaran sendirian. Terlebih saat ini banyak orang yang menargetkan dia.

"Aish, tuh anak aktif banget sih nggak sadar apa kalo dia lagi dalam bahaya," dumel Ziven. Tak ayal dia pun berlari menyusul Zella yang sudah jauh di depan.

...***...

Di sisi lain, seorang gadis sedang berlari menghindari kejaran dari Zella. Hingga dia memilih bersembunyi di lemari yang terletak di dalam gudang, berharap Zella tidak menemukannya di sana.

'Jangan ke sini, jangan ke sini! Gue mohon,' batin gadis itu panik.

Tiba-tiba dia mendengar suara dobrakan pintu, di susul langkah kaki yang mulai memasuki gudang. Gadis itu tersentak di dalam lemari tempatnya bersembunyi, dia mendengar suara lantang dari Zella yang memintanya keluar.

"Woi, pengecut! Keluar lo sekarang, sebelum gue sediri yang narik kepala lo keluar!"

Zella celingukan ke segala sisi ruangan tersebut, di sana terdapat banyak barang yang nampak sudah lama tidak di pakai. Zella mulai meneliti barang-barang tersebut, hingga tatapannya terkunci pada lemari yang berada di bagian paling belakang.

Dia menyingkirkan beberapa peralatan olah raga yang di letakan di depan lemari tersebut, saat dia sudah berhadapan dengan lemari itu dia langsung menarik gagang lemarinya, begitu lemari terbuka lebar, Zella menemukan orang yang dia cari sedang meringkuk di pojokan dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Keluar lo, atau mau gue seret sekalian?" ujar Zella dingin.

"A-ampun, Zel. G-gue ngaku s-salah," ucap gadis itu gagap.

Zella memutar kedua bola matanya dengan malas, dia lalu menarik rambut gadis itu dan memaksanya keluar dari lemari.

Bruuk.

Gadis itu terduduk di lantai begitu Zella berhasil membawanya keluar, dia kembali membungkuk dan meraih sepatu Zella sembari memohon ampun.

"Z-Zel, gue m-minta maaf,"

"Siapa yang nyuruh lo?" ujar Zella tanpa menjawab ucapan gadis itu.

Namun bukannya jawaban yang Zella dapat, tapi sebuah gelengan dan permintaan maaf yang terus terulang dari gadis tersebut. Merasa sia-sia jika hanya menekannya seperti itu, Zella memilih menggunakan cara ekstrim. Dia berjongkok, dan menarik kembali rambut gadis itu hingga membuat wajah gadis itu mendongak ke atas.

"Apa peringatan gue tempo hari, lo anggap cuma candaan hah?" sentak Zella menatap tajam gadis itu.

Gadis tersebut menggeleng brutal, dia merasakan sakit di kepalanya akibat tarik yang di lakukan Zella begitu kencang.

"S-sakit, Zel. L-lepas,"

Zella menampilkan senyum smirk di bibir, lalu melepas tarikan di rambut gadis itu. "Katakan, kenapa lo berniat mencelakai gue kalau memang nggak ada orang yang nyuruh lo?"

Sontak tubuh gadis itu menegang, "Gue nggak ada n-niat mencelakai lo, g-gue bahkan nggak tahu kalo ada pot yang jatuh dari lantai atas,"

"Gue belum bilang kalo lo berniat mencelakai gue pake pot tuh, tapi ternyata itu ulah lo," tawa remeh terdengar dari bibir Zella.

'Sial, gue di jebak.' Batin gadis itu kelabakan.

Zella mundur beberapa langkah, dia kembali berucap, "Lo tahu, kan, gue paling nggak suka ketenangan gue di ganggu! Berhubung lo yang mulai jangan nyalahin gue kalo lo harus masuk rumah sakit nantinya,"

Gadis itu melihat ke arah Zella, seketika kedua pupil matanya melebar dia menggeleng brutal di sertai air mata yang mulai menetes.

"Z-Zel, J-JANGAN..."

1
Asih Asih
ziven semangat temukan zella segera...banyak teka-teki dan jebak an dlm mencari zella.semoga ziven bisa berhati-hati dan hidup bahagia bersama zella nanti
Ayu Dani
sat set si ziven gue suka gaya loh
Aldiza azahra
wah mantp ziven q suka cara kerj mu
Bolobou Kosuabon
jadi oon dong
Bolobou Kosuabon
bagus dong hahhahahahahhahahaha
Grey
keren
Zee✨: makasihh kak
total 1 replies
Rossy Annabelle
next,, cemangat Thor buat up-nya,dah q vote lho😁
Zee✨: waahhh makasih kak😍😍
total 1 replies
Aiko Clearesta
crta ini sdah bisa lah hnya saja kpn happy ending ya thor,terlalu bnyak konflik dan drama yg buat bingung crta ini.malah muncul orang2 yg tidak jelas.inti cpt happy ending aja lah.selesaikan semua.kpn lah mati semua dari silla dan zion.keluargnya lain juga.
Zee✨: Oke nnti aku usahain y, tp jangan berharap lebih hehe
Aiko Clearesta: pmran utama jgn meninggal ya kak,buat happy ending smpai ada anak nih.syang bgt jka meninggal pula kan.
total 3 replies
Agustin Pratiwi
nyesek banget dah Thor
Osie
yaacch silla game over..maunya biarin dia hdp walau sekarat.. biar zella bs balas dendam sm tuh perempuan n ortunya
Zee✨: belum weh Silla masih hidup, dia lgi nongki kak wkwk
total 1 replies
Myss Guccy
kirain cm orvie ternyata msh ada yg lain
Win26
gass pollll thor
sesungguhnya digantung itu tidak enak 😂😂
Zee✨: bsk lg y nunggu mood bgs dulu wkwk
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus sih ceritanya tp ky mbuled ya knp Silla mati duluan sm orvi hhhh
Zee✨: yakin sila udh metong hm??
total 1 replies
Fahzar Soemantry
apakahh dalamh yang sebenarnya masih berkeliaran atau ad yang memanfaatkan kejadian itu,,,,,🤔🤔🤔🤔


truss semngatttt 👍👍👍👍
Marianti Lim
bunga utk thor....
Zee✨: makasihhhhh
total 1 replies
Ayu Dani
pasti Marco itu biang kerok nya
tapi ngomong ngomong enak amat itu sila martinya cuma d panah padahal dosanya terlalu banyak minimal ya di buat cacat gtu Thor seumur hidup jgan kau biarkan dia mati semudah itu
Chauli Maulidiah
duh thor, knp si silla dibuat tewas dl. aku kurang lega klo zella blm ngebanting silla emaknya dan bpk nya..
Zee✨: entahlah, tungguin besok y🥳
Chauli Maulidiah: lho.. lha sp yg mati? mosok ethan thor? apa zivem?
total 3 replies
Erni Nofiyanti
berarti ada yg lebih dari orvie.kira2 siapa y
Hafidz Narend
kereeeennn
Osie
yaacchh teganya author bikin zella n arzen antara hdp n mati..hikx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!