NovelToon NovelToon
Hingga Akhir Waktu

Hingga Akhir Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bpearlpul

Era ketika Dewa Iblis naik ke bumi untuk mengotori seluruh dunia dan melahap alam semesta demi membinasakan seluruh makhluk dan merubahnya menjadi Neraka.

Tentu saja, para dewa tidak akan tinggal diam dan membiarkannya melakukan tindakan yang menentang Langit dengan memusnahkan seluruh kehidupan di Tiga Dunia.

Hingga pertempuran pun terjadi. Para dewa sampai harus membayar harga mahal demi menyelamatkan dunia membuat Dewa Iblis menerima kekalahan telak dan jiwanya pun musnah.

Jutaan tahun kemudian, Dewa Iblis terlahir ke bumi dalam wujud manusia. Hal itu membuat para dewa yang tersisa kembali tidak tenang mengingat bencana yang terjadi di masa lalu. Tidak ingin kehancuran itu terjadi untuk kedua kalinya, Dewi Cinta mengambil keputusan dengan turun ke bumi untuk menjadi manusia juga guna mencegah kebangkitan Dewa Iblis yang di masa depan akan mengakhiri peradaban manusia.

Berhasilkah Dewi Cinta mencegah kebangkitan Dewa Iblis atau justru sebaliknya? Yuk baca sekarang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bpearlpul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Manusia Salju

Di sebuah tempat yang tidak diketahui, tampak sosok pria sedang berdiri memantau perkembangan ikan ternak. Tidak lama setelah itu, ia melirikkan mata dan melihat sosok wanita mengenakan kimono motif bunga menghampirinya. ‘’Habis memantau para pengendali yang datang lagi … Yuki?’’

‘’Kau sendiri juga habis keliling dan menyebabkan keresahan, tapi aku tidak pernah mengurusimu,’’ kata Yuki.

‘’Sudah ada banyak para pengendali yang datang kemari, tapi ini pertama kalinya kau keluar begitu lama untuk pergi melihat mereka.’’

‘’Ada seseorang yang menarik perhatianku. Karena itu, Ushiuchibou … Temani aku bersenang-senang sebentar,’’ kata Yuki.

‘’Hee~ sampai membuatmu berkata seperti itu, aku jadi penasaran siapa sosok yang menarik perhatianmu ini,’’ kata Ushiuchibou.

......................

‘’Aku kembali,’’ kata Putri Kamiai yang baru saja tiba di rumah kayu setelah mencari makanan.

‘’Kenapa kau selalu saja begini? Pergi saat pagi-pagi buta tanpa membangunkan kami,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Apa kau tidak bosan mengomel terus setiap aku kembali?’’ tanya Putri Kamiai meletakkan keranjang punggung.

‘’Itu karena salahmu juga aku mengomel. Kau tidak memikirkan keselamatanmu dan pergi seorang diri di tengah hutan yang dipenuhi monster dan binatang buas ini. Bagaimana jika kau terbunuh tanpa kami ketahui?’’ omel Pangeran Ozora.

‘’Siapa suruh tidak tahu tentang satu pun tanaman. Satan juga asal mengambil saja tanpa tahu itu beracun atau tidak,’’ kata Putri Kamiai.

Ia menghela nafas sambil menggelengkan kepala. ‘’Tidak berguna dan payah. Itulah kenapa aku tidak membutuhkan kalian.’’

‘’Tidak berguna?’’ kata Satan.

‘’Payah?’’ kata Pangeran Ozora.

Ting!

Kedua pria itu menunduk dengan tatapan kosong membiarkan hembusan angin menerpa wajah mereka.

Putri Kamiai kemudian menyaring jamur sebelum tanpa sengaja melihat dua pria tadi sudah berdiri di tepi teras terbuka. ‘’Sekarang apa lagi yang kalian lakukan?’’

‘’Mataharinya terlihat begitu redup,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Seredup kehidupan Yang Mulia ini,’’ kata Satan.

‘’Kurasa itu adalah matahari terakhir yang kita lihat hari ini,’’ kata Pangeran Ozora.

Putri Kamiai memasang wajah bodoh melihat kedua pria itu melakukan drama panjang.

‘’Aku telah gagal menjadi pria sejati,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Yang Mulia ini tidak pantas hidup lagi,’’ kata Satan.

‘’Untuk apa hidup jika tidak berguna dan payah? Hanya menjadi beban saja,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Karena itulah, Yang Mulia ini….’’

‘’Pria tampan ini….’’

‘’Akan bunuh diri dan mengakhiri hidup kami saat ini juga!’’ seru Satan dan Pangeran Ozora bersamaan.

Keduanya langsung melompat ke bawah sambil Putri Kamiai menatap mereka dengan wajah bodoh. ‘’Tingginya hanya 1 m, itu tidak akan merenggut nyawa kalian.’’

......................

[Dunia Bawah]

Bakemono menatap wanita yang duduk di singgasana sambil mengetukkan jari sejak tadi.

Ini sudah kesekian kalinya Akuma-sama menghela nafas. Selain itu belum ada kabar dari Akuryo juga. Sepertinya ini yang membuat kondisi hatinya buruk, ucapnya dalam hati.

Bugh!

Bakemono sedikit tersentak karena wanita tadi tiba-tiba memukul pegangan tangan singgasana. ‘’Akuma-sama, aku pikir Akury—‘’

‘’Ah~ makanan hari ini sangat tidak enak. Apakah koki sialan itu sudah tidak tahu cara memasak?’’ gerutu Akuma.

‘’Eh?’’ tatap Bakemono.

Jadi, itu yang membuat Akuma-sama cemberut sepanjang hari. Kupikir dia sangat gusar karena Akuryo belum membawa Dewa Iblis kemari, ucapnya dalam hati.

‘’Jika koki sialan itu masih menghidangkan makanan yang tidak enak, aku akan membunuhnya. Oh iya Bakemono, kau sepertinya ingin mengatakan sesuatu tadi,’’ kata Akuma melirik.

‘’Aa, bukan hal penting,’’ kata Bakemono.

Akuma mengerutkan dahi. ‘’Apa-apaan itu?’’

......................

[Dunia Manusia]

‘’Kemarin-kemarin tanaman mugwort, sekarang jamur. Apakah tidak ada makanan lain yang layak di hutan ini?’’ keluh Pangeran Ozora.

‘’Yang Mulia ini bukan Super Mario yang bisa hidup hanya dengan memakan jamur,’’ kata Moran.

‘’Jadi orang jangan yang banyak memilih. Ini hanya jamur biasa bukan bom yang akan meledakkan tubuh kalian,’’ kata Putri Kamiai.

Tanpa sengaja mata Pangeran Ozora melirik ke atas tumpukan kayu. ‘’Manusia salju? Dari mana kau mendapatkannya?’’

‘’Lucu, kan? Aku menemukannya di sekitar tempatku memetik jamur,’’ kata Putri Kamiai meraihnya.

‘’Manusia salju? Apakah dia juga bisa berbicara seperti kita?’’ tanya Satan.

Putri Kamiai dan Pangeran Ozora saling bertatapan sebelum akhirnya tertawa.

‘’Apanya yang lucu?’’ tanya Satan dengan alis berkerut.

‘’Kau ini bodoh atau benar-benar bodoh? Kenapa manusia salju pun kau tidak tahu?’’ kikik Pangeran Ozora.

‘’Manusia salju bicara? Puff!’’ kikik Putri Kamiai.

Satan yang tidak tahan hendak merebut manusia salju tersebut. ‘’Yang Mulia ini juga ingin me—‘’

Bugh!

‘’Hei, apa yang kau lakukan?!’’ pekik Putri Kamiai.

‘’Ha? Kau yang menjatuhkannya, kenapa malah memarahiku?’’ protes Satan.

‘’Tapi tunggu. Sekarang memang sudah hampir musim dingin, tapi belum ada salju yang turun. Selain itu, manusia salju ini seharusnya sudah hancur saat terjatuh ke bawah tadi,’’ kata Pangeran Ozora.

Ketiga orang itu terdiam sebelum menatap manusia salju yang dimaksud.

‘’Kalau tidak ada salju, bagaimana manusia salju ini dibuat? Kamiai, kau bilang menemukannya di sekitar tempatmu memetik jamur,’’ kata Satan.

‘’Itu… Sebenarnya manusia salju ini tiba-tiba ada di dekatku begitu saja,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Eh? Maksudmu manusia saljunya muncul tanpa sebab?’’ tebak Pangeran Ozora dengan wajah pucat.

‘’Memang begitu,’’ angguk Putri Kamiai.

‘’Kyaaa!’’ pekik Pangeran Ozora.

‘’Ahhh!’’ teriak Satan.

Putri Kamiai langsung menjitak kepala Pangeran Ozora. ‘’Kenapa kau tiba-tiba berteriak?! Membuat orang kaget saja.’’

‘’Satan juga berteriak, kenapa hanya aku yang selalu dipukuli?!’’ protes Pangeran Ozora.

‘’Benarkah? Aku tidak dengar,’’ kata Putri Kamiai.

‘’Kau pilih kasih namanya!’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Yang Mulia ini pernah dengar, jika sesuatu tiba-tiba muncul di sekitar kita itu biasanya karena kiriman dari seseorang. Jadi, sebelum hal buruk terjadi, lebih baik hancurkan saja secepatnya,’’ kata Satan.

‘’Tapi manusia saljunya begitu lucu,’’ kata Putri Kamiai cemberut.

‘’Dengar, semut saja bisa mengangkat gajah meskipun aku belum pernah melihatnya secara langsung. Jangan tertipu dengan penampilan manusia salju yang imut ini,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Sungguh? Semut yang berukuran kecil itu bisa mengangkat seekor gajah?’’ tanya Satan.

Pangeran Ozora mengerutkan dahi. ‘’Tentu saja, kau bahkan tidak tahu hal sekecil ini?’’

‘’Itu tidak masuk akal. Sebelum mengangkat gajah, semut akan mati lebih dulu karena diinjak,’’ kata Satan.

‘’Aku juga sudah bilang belum pernah melihatnya secara langsung dan hanya mendengarnya dari orang-orang sekitar,’’ kata Pangeran Ozora.

‘’Hm, berarti satu-satunya cara untuk membuktikan pernyataan itu adalah melakukan uji coba secara langsung,’’ kata Satan.

Pangeran Ozora terdiam untuk sesaat. ‘’Kalau begitu, kau yang mencari gajahnya, sedangkan aku yang mencari semutnya.’’

Satan mengangguk. ‘’Sepakat!’’

‘’Setelah itu mari kita lihat, apakah semutnya akan mengangkat gajah tersebut atau malah mati karena diinjak lebih dulu.’’

Putri Kamiai memasang wajah bodoh dan lebih memilih mengabaikan kedua pria itu.

...Visual Yuki...

...Visual Ushiuchibou...

1
Dina⏤͟͟͞R
waah daebak. ganteng dan cantik semua😘😘😘😍😍😍
Bpearlpul: asiap kak diana/Kiss/
Dina⏤͟͟͞R: 😘😘 semangat kak pul
total 5 replies
LoloDomi
novel sebagus ini napa sepi woi?!/Toasted/
Bpearlpul: /Frown//Frown//Frown/
total 1 replies
Pisces Aprodithe
apakah mereka bakal keluar?
Bpearlpul: hmmm~
total 1 replies
Pisces Aprodithe
hmmm rokimaru suka arisu kah?
Bpearlpul: maybe/Chuckle/
total 1 replies
Pisces Aprodithe
lanjot!
Pisces Aprodithe
kata-katamu satan🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Pisces Aprodithe
pembahasannya diluar nalar
Pisces Aprodithe
satan-ozora asli duo yg bkin ngakak/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Bpearlpul: duo favku/Drool/
total 1 replies
Pisces Aprodithe
hem satan mulai ada rasa
Pisces Aprodithe
kekuatan satan akhirnya bangkit
Pisces Aprodithe
berkepala batu😅😂
Pisces Aprodithe
kelompok 7,,jdi tringat tim 7 naruto wkwkwkwkwk
Bpearlpul: wwwwww
total 1 replies
Pisces Aprodithe
loh ngapain mengeluh dri tdi klau tetep ikut🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Bpearlpul: itulah ozora/Facepalm/
total 1 replies
Pisces Aprodithe
yang satu ini juga bengek weh🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Pisces Aprodithe
mulutmu tolong dijaga ozora🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Pisces Aprodithe
lanjot!
Pisces Aprodithe
bunga tidur bukannya mimpi nggak sih?
Bpearlpul: yap, betul sekale anda
total 1 replies
Pisces Aprodithe
ngakak brutal🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Pisces Aprodithe
figuran kali/Facepalm/
Pisces Aprodithe
pelakunya si burung hantu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!