Kembalinya Sang Jenius

' \= Monolog dalam hati atau pikiran

" \= percakapan biasa

Ruddy sengaja melebih-lebihkan cerita, untuk menyulut kemarahan Victor. Ruddy lalu membungkuk dan memohon: “Bos, keluarga Smith memiliki kekuatan di Leaftown. Saya benar-benar tidak bisa melawannya, mereka seperti penguasa Leaftown.”

“Penguasa Leaftown?”

Victor mendengus kejam dan berkata, “Di mataku, keluarga Smith hanyalah setitik debu. Bahkan kepala keluarga mereka harus membungkuk dan memberi hormat kepadaku saat bertemu! Sekarang keturunan mereka beraninya membuatku marah. Benar-benar cari masalah!”

Setelah itu, Victor Gordon memasukkan kartu bank pemberian Ruddy ke dalam sakunya lalu berkata dengan dingin: “Ayo, kita lihat siapa bajingan yang berani menginginkan uangku!”

Willy berdiri dengan bangga di pintu Perusahaan Ruddy.

Ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan kekuatannya di depan ibunya Clea. Momen ini harus dimanfaatkannya dengan baik.

'Selama aku bisa mendapatkan hati ibunya, mengapa takut tidak bisa mendapatkan putrinya?'

Saat waktunya tiba, dia akan bersama Clea, salah satu wanita cantik dan terkenal di Leaftown. Dia menjadi bersemangat memikirkan hal ini.

Jadi, dia berkata dengan lantang, “Jangan khawatir, paman dan bibi, bos penipu ini akan datang dan mengembalikan uang kalian semua!”

Saat semua orang mendengarnya, mereka langsung bersorak dan bertepuk tangan dengan bersemangat. Hanya Jimy yang memandang Willy dengan seringai di wajahnya.

'Bocah ini terlalu pongah, dia tidak tahu siapa yang akan dihadapinya.'

Saat Willy mengangkat dagunya dan menikmati sorakan, pintu tiba-tiba didorong dari dalam dan terbuka. Ruddy berjalan keluar dengan seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan rapi.

Meskipun agak tua, pria paruh baya itu memiliki aura luar biasa. Dia adalah Victor Gordon!

Di belakang Victor, ada beberapa bawahan berbadan tegap yang mengikuti dengan ketat. Mereka adalah pengawal pribadinya, yang memiliki kekuatan luar biasa.

Status Victor sangat tinggi di Leaftown. Banyak orang yang telah mendengar namanya tapi belum memiliki kesempatan untuk melihat wajahnya. Jadi termasuk Willy, tidak mengenalinya.

Semua orang mengenali Ruddy Blend, pemilik perusahaan Asuransi Ruddy. Suasana kerumunan riuh seketika.

“Willy benar-benar bisa memanggil Ruddy keluar! Dia benar-benar luar biasa!”

“Ya, terima kasih kepada Saudari Selline kali ini. Ada harapan uang kita kembali!”

“Saudari Selline, pemuda baik ini jelas calon menantu luar biasa!”

Selline tenggelam dalam kebahagiaan karena sanjungan teman-temannya. Willy bisa membantu dirinya menaikkan martabat di depan semua teman-temannya hari ini.

Senyumnya semakin lebar, menatap mata Willy dengan kepuasan yang tak terlukiskan. Pada saat ini, Willy berjalan maju dengan bangga, dengan sikap yang sombong.

Dia tidak mengenal Ruddy dan Victor. Melihat sekilas sepertinya Ruddy begitu menghormati Victor.

Dia mengira Victor adalah bosnya. Jadi, dia memandang Victor dan berkata dengan bangga, “Anda bos Perusahaan Asuransi Victor?”

Victor menjawab dengan senyuman aneh, “Saya bukan bosnya. Saya hanya membantu. Jika ada perlu sesuatu, kamu bisa beri tahu saya.”

Willy tiba-tiba menyadari, dan kemudian tersenyum menghina: “Jadi kamu hanya asisten. Kamu tidak layak berbicara dengan saya. Menyingkirlah dan biarkan bosmu datang!”

Jimy menggelengkan kepalanya menatap Willy karena bertindak idiot. Dia langsung tahu pria dengan setelan lengan panjang yang rapi di hadapannya adalah Victor Gordon, penguasa dunia bawah Leaftown.

Bagaimanapun juga setelah dia kembali ke Leaftown 3 tahun lalu, dia secara diam-diam mengumpulkan semua informasi tentang orang-orang berpengaruh di Leaftown. Baginya hal ini sangatlah mudah.

Selline di samping juga mencibir dan berkata: “Willy, jangan bicara omong kosong dengan bajingan semacam ini, Bos Asuransi Ruddy itu yang ada di sampingnya!”

Ruddy tercengang. 'Pemuda dan wanita tua ini sangat berani!

'Dia berani menghina Victor sebagai bawahannya dan menyuruhnya menyingkir. Mereka benar-benar ingin mati!'

Siapa di Leaftown yang berani menghina Victor dengan begitu berani. Bahkan jika ada yang berani, Victor akan melemparkannya ke sungai untuk memberi makanan ikan.

Saat Willy menyelesaikan ucapannya, seorang bawahan Victor yang kuat segera melangkah maju, menjambak rambut Willy dan menamparnya di kanan kiri wajahnya.

“Persetan, Kamu bahkan bernai memarahi Bos Victor, apakah kamu bosan hidup!”

Kemudian dia meraih Selline, dan menampar wajah Selline. Dia memarahi: “Wanita tua busuk, berani memarahi bos kami. Percaya atau tidak, aku akan merobek mulutmu!”

Duuarr!

Willy dan Selline bagai tersambar petir!

'Apa?'

Pria di depannya adalah Bos Victor yang terkenal di Leaftown. 'Sialan, aku benar-benar dalam bahaya'

Baru saja mereka menghinanya tanpa tahu akibatnya bakal tetap hidup atau bakal mati. Wajah keduanya langsung pucat, dan berkeringat dingin. Mereka sangat ketakutan hingga mau pingsan.

Willy dengan cepat bertindak. Dia langsung berlutut di depan Victor, bersujud sambil menangis dan memohon: “Tuan, ini salahku, aku minta maaf! Aku buta dan tidak mengenalimu. Aku seharusnya tidak bicara untuk memarahimu! Orang tua sialan ini sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Tolong, selamatkan hidupku!”

Willy berlutut di lantai, mulai menampar dirinya sendiri, bersujud untuk meminta maaf lagi. Dia menangis memalukan.

Dia benar-benar tidak menyangka orang yang melindungi perusahaan penipu ini adalah Victor Gordon yang terkenal di Leaftown. Jangankan dirinya, bahkan keluarganya tidak mampu menyinggung Victor. Saat ini dia menyesal hingga ingin mati.

Dia hanya ingin mengambil momen untuk menunjukkan kekuatannya kepada ibu Clea. Harapannya bisa memiliki kesempatan untuk mendekati Clea.

Tanpa diduga, belum mendapatkan keinginan itu, dirinya telah menyinggung Victor Gordon. Jika ayahnya tahu tentang ini, dia akan dipukul sampai mati.

Melihat kejadian ini, para lansia yang datang terkejut. Mereka telah memberi kepercayaan pada Willy untuk membantu. Tetapi tidak disangka, detik berikutnya dia akan berlutut langsung dan meminta maaf kepada pria berjas di depannya.

Sedangkan Selline yang tadinya sangat angkuh, sekarang telah ditampar beberapa kali. Dia seperti anjing mati.

Victor mendengus kejam dan berkata kepada orang-orang di sekitarnya, “Karena mereka berdua banyak bicara, mberikan mereka 100 tamparan. Berhenti setelah selesai 100 tamparan.”

Willy sangat ketakutan membayangkan seratus tamparan tentu akan membuatnya mati.

Bawahan Victor menunjuk Selline yang rambutnya acak-acakan, dan berkata, “Bos, bagaimana dengan wanita tua ini?”

Victor melirik Selline dengan jijik, dengan santainya berkata, “Dia juga pantas mendapat 100 tamparan!”

Selline berlutut dengan bunyi gedebuk ketakutan. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, dia ketakutan setengah mati. 'Aku membuat marah Victor Gordon, apakah aku masih bisa hidup?'

Beberapa bawahan Victor meraih Willy dan sebagian meraih Selline. Mereka bersiap mulai menghitung tamparan.

Jimy menyaksikan adegan ini dengan tenang di kerumunan. Saat melihat ibu mertuanya dipukuli, dia tidak ingin ikut campur. Ibu mertuanya keras kepala dan serakah. Dia pantas mendapat pelajaran.