ini adalah sebuah divisi rahasia yang menyelidiki hal-hal yang tak masuk di akal. Ki sarma aji sebagai pemimpin divisi ini akan menguak tabir gelap kasus-kasus mistis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ihsan halomoan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayi satu suro bag 7
Kemudian kakek itu mengetuk tongkatnya ke tanah 3 kali. "Dug..dug..dug". Tiba-tiba mata tengkorak itu bersinar merah dan tak lama setelah itu dari arah sebuah cabang goa yang gelap keluar makhluk mirip tuyul. Tapi anehnya mereka mempunyai sayap kelelawar dan mempunyai taring di giginya. Hingga kesan nya tak lucu lagi. Sinar mata yang merah menambah kesan angker pada makhluk itu. Inilah jelmaan dari 2 bayi yang telah di curi sebelumnya. Kakek laknat itu telah menghisap rohnya dan membuat mereka menjadi makhluk mengerikan.
"Anak-anak ku. Kemarilah".
Maka dua makhluk itu menghampiri kakek itu dan memeluk kakinya. Mereka elus-elus kaki itu. Kakek itu pun tersenyum.
"Anak manis. Hey...apa kalian lapar?". Mereka pun menganggukkan kepalanya. Lalu kakek itu mengelus kepala botak makhluk itu sambil membaca mantra. Seakan memberi petunjuk pada dua makhluk itu
"Nah. Pergilah anak ku. Pergi ke arah yang ku inginkan. Disana kalian bisa berpesta pora hahahaha".
Lalu ke dua makhluk itu pun meraung dan mengeluarkan desisan yang aneh . "Sssstt argh argghh sssst'. Tak lama kemudian mereka pun terbang dan pergi keluar gua.
Sementara itu di markas, mahendra sedang membicarakan langkah mereka selanjutnya untuk berangkat ke kaki gunung slamet bersama ki sarma. Namun mahendra meminta agar ki sarma berpikir ulang bila berangkat kesana hanya berdua saja.
"Kita harus punya back up ki. Tak bisa kita hanya berdua saja. Kemungkinan besar padepokan itu mempunyai penghuni yang tak sedikit. Aku khawatir bila kita akan kewalahan melawan mereka". Ki sarma mendesah dalam
"Hmm..kau tenang saja mahendra. Kita kesana bukan dalam rangka penyerangan. Tapi hanya penyelidikan. Lagi pula aku kenal dengan guru mereka. Kau jangan bercuriga dulu". Namun mahendra memprotesnya sambil mengerutkan kening.
"Guru. Aku hormati prasangka baik guru. Tapi kita tak bisa terlalu baik walaupun orang itu kita kenal. Aku tahu guru menghormati seorang teman. Tapi kita sudah pada tahap mencari salah satu muridnya yang telah melakukan penculikan. Dan kemungkinan buruk bisa terjadi guru. Kita harus punya back up".
"Mahendra. Guru mereka adalah salah seorang yang pernah berjuang dengan ku dulu. Aku tahu persis sifatnya. Jadi kurasa kelakuan muridnya tak ada hubungan nya dengan gurunya. Ki waja permana adalah orang yang baik. Bisa saja salah satu muridnya menyeleweng. Tapi ki waja bukan seorang yang gila dengan kekuatan ghaib". Mahendra pun mendesah kecewa.
"Baiklah guru bila itu yang kau inginkan. Aku ikut saja". Namun dalam hati mahendra ia berniat akan menghubungi kakek wana perihal pencarian cucu nya di kaki gunung selamet. Lalu ki sarma mengalihkan pembicaraan
"Hey mana benji??. Kenapa dia tak datang ke markas mahendra?".
"Biasa lah guru. Malmingan dia sama pacarnya". Ki sarma pun menggerutu.
"Anak itu tak ada kapoknya. Hampir tiap malam minggu pacaran. Nanti uang habis minjam lah dia kesana kesini".
Lalu ki sarma pun menghubungi benji. Namun hape benji ternyata di matikan.
"Gimana guru?".
"Kurasa hapenya dimatikan. Mahendra apa kau tahu kemana benji?".
"Ohh. Katanya sih nonton layar tancap guru sama pacarnya di cibubur. Kebetulan teman nya yang nikah nanggap layar tancap".
"Kau tahu tempatnya?".
"Tahu guru".
"Nah kau jemput lah dan suruh kesini".
"Alamak. Lebih baik tadi aku bilang tidak tahu saja. Malas lah guru".
"Hey mau ku pukul kau mahendra hah?".
"Aih jangan lah guru.baik..baik asyiaapp".
gua baca selanjutnya
who dewi?
Yo bahayaaa