Butuh pikiran terbuka dan kebijkan membaca novel ini.
Mona Ayunda, itulah nama seorang wanita pengantar pizza yang tidak sengaja bertemu dengan seorang pengacara terkenal bernama Abraham Reno Winata, di sebuah Penthouse mewah milik sang pengacara.
Dengan kehidupannya yang sulit di sebabkan ibu tirinya. Mona harus bekerja paruh waktu sambil berkuliah di sebuah Universitas Swasta terkenal dengan beasiswa yang dia dapatkan.
Namun peristiwa berdarah yang melibatkan keluarganya membuat dirinya terpaksa terikat pernikahan kontrak dengan sang pengacara. Selama perjalanan pernikahan kontrak itu, Mona harus menerima semua perjanjian yang di tetapkan sepihak oleh sang pengacara, yang merugikan dirinya.
Di tambah kisah masa lalu yang sedikit demi sedikit terkuak, memperburuk hubungan keduanya.
Bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya? Apa kebencian mereka bisa berubah cinta atau semakin jauh jarak dia antara keduanya.
Ikuti terus cerita My Love My Lawyer
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rimza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siasat
Setelah mengetahui kejadian pembunuhan sebenarnya. Mona menerka-nerka siapa pria yang mengancam adiknya itu.
"Siapa pria itu sebenarnya? Apa dia ada hubungannya dengan tante Ratna?" batinnya.
"Hei, Mona." Suara Resti membuyarkan lamunannya. "Kau kenapa? Apa kamu sakit?" Tanya Resti sambil menyentuh dahi temanya itu.
"Ah tidak apa-apa. Apa ada pesanan yang harus di antar?"
"Iya, sepertinya hari ini kau akan sibuk. Karena banyak pesanan yang masuk." sambil memberikan tumpukan box pizza yang akan dia antar ke para pelanggan.
"Baiklah aku, berangkat."
Lekas Mona mengantar pesanan-pesanan tersebut.
Ketika tak sengaja melewati area apartemen mewah yang tak asing baginya, tiba-tiba dia teringat dengan Reno. Setelah beberapa kali bertemu dan mengalami kejadian yang tak terduga bersama sang pengacara, Mona merasa takdir sudah mempermainkannya.
...----------------...
"Pak Reno, anda di panggil Tuan Teddy untuk ke rumah utama malam ini." ucap sekertaris pribadi ayahnya, yang kini sedang berada di penthouse miliknya.
Beberapa kali Teddy menghubungi Reno, tapi teleponnya tak di angkat putranya itu. Akhirnya dia mengutus Budiman untuk menjemputnya.
"Apa ini begitu penting, sampai aku harus di jemput seperti ini?" Ucap Reno yang tak senang dengan kedatangan pria di hadapannya ini.
"Maaf kan saya, kalau kedatangan saya membuat Pak Reno merasa terganggu. Tapi saya hanya menjalankan tugas dari ayah anda."
Reno memijit pelipisnya, dengan tindakan ayahnya itu. "Ada hal penting apa sampai ayah menyuruhnya menjemput ku? Padahal aku sudah susah payah menghindari teleponnya." batin Reno sambil menatap menyelidik ke arah Budiman.
"Baik, keluar lah. Aku akan sampai kesana dalam 30 menit."
"Baik, Pak" Segera Budiman meninggalkan penthouse milik Reno.
"Tuan Teddy, Pak Reno bersedia datang ke rumah utama." ucap Budiman yang tengah melapor pada Teddy melalui ponselnya.
"Baiklah, segera siapkan berkasnya, dan segera kembali."
"Baik Tuan."
"
"
Reno yang kini sudah berada di parkiran mobil, melangkah cepat menuju mobilnya. Dengan melajukan mobil sport mewahnya dengan cukup cepat, dia sampai ke rumah utama keluarga Winata lebih cepat 10 menit dari perkiraan.
Langkahnya menuju ruang keluarga, dimana ayahnya menunggu. Namun sorot matanya teralihkan pada keberadaan Wilma yang ternyata berada di sana. Kehadiran ibu tirinya membuat dia kehilangan mood nya.
Wilma sendiri tetap bersikap tenang walau tatapan tak suka dari putra tirinya itu seperti anak panah yang siap menembus jantungnya. Karena dia pun sadar akan seperti ini keadaanya.
Suasana begitu canggung, hawa permusuhan antara kedua orang tua dan anak ini begitu kentara. Sampai Budiman yang berada di antara ketiganya mencoba tetap tenang.
"Ada perlu apa Ayah memintaku kemari?" tanya Reno sambil melipat tangan di atas dada.
Teddy menggerakkan jari telunjuknya memberi perintah kepada Budiman. Segera sang sekertaris memberikan dokumen kepada Reno.
"Apa ini?" tanya Reno sambil menatap tajam Teddy.
"Kau baca saja."
Reno membaca isi dokumen itu. Nampak jelas raut kekesalannya ketika membaca isi dokumen itu.
"Apa-apaan ini?! Apa Ayah pikir aku akan mau dengan perjodohan ini? Tak akan pernah!" Reno menolak mentah-mentah keinginan ayahnya.
"Kalau kau menolak, aku bukan hanya mencabut hak warismu, tapi rumah ibumu yang ada di Badung juga tak akan aku berikan padamu, dan mungkin bisa saja aku akan bongkar rumah itu." Ancam Teddy. Dia tahu kelemahan putranya pasti bersangkutan dengan mendiang ibunya. Karena itu dia menggunakan alasan itu agar Reno mau memenuhi keinginannya.
"Ayah! Jangan pernah menyentuh rumah kenangan ku bersama ibu. Itu satu-satunya yang aku miliki bersama beliau."
Begitu geram Reno dengan ancaman Teddy. Dia tidak mengira ayahnya akan menggunakan rumah peninggalan ibu kandungnya yang penuh kenangan sebagai alat untuk mengancamnya.
"Ini untuk kebaikanmu dan keluarga kita, Reno. Keluarga Wiguna bukan hanya keluarga terpandang, tapi putrinya adalah seorang wanita terdidik dan memiliki latarbelakang yang baik. Coba pertimbangkan sekali lagi." Teddy berusaha menyakinkan Reno.
Sejenak Reno terdiam sambil memikirkan sesuatu. Lalu tiba-tiba. "Hahaha" Tawa puas Reno yang terdengar memenuhi seisi ruangan.
"Kalaupun aku setuju, sepertinya aku tidak bisa menikah dengan putri keluarga Wiguna itu."
"Apa maksudmu?" Teddy yang bingung dengan ucapan Reno. Sedangkan Wilma tetap diam menyaksikan keduanya berdebat. Karena wanita itu tak mau berdebat dengan Reno, yang sejak awal tak menyukai dirinya. Dia hanya pendukung suaminya saja.
"Aku sudah merenggut paksa kehormatan seorang wanita sampai dia hamil. Dan dia ingin aku bertanggung jawab." Ucap Reno.
"Kau" ucap Teddy singkat, sambil mengepalkan kedua tangannya. "Apa kau tidak waras! Bagaimana kau bisa lakukan perbuatan yang bisa mencoreng nama baik keluarga dan namamu sendiri!" teriak Teddy. Dia merah dan kecewa atas perbuatan putra semata wayangnya.
"Bukankah Ayah hanya menginginkan keturunan dariku, sampai Ayah harus berusaha keras membujukku menikah. Dan sekarang Ayah akan mendapatkan apa yang Ayah mau, seorang penerus keluarga Winata yang bisa Ayah setir sesuka hati." Ucap Reno sambil tersenyum sinis. Dia ingin membuat ayahnya semakin kesal dengan kata-kata nya.
"Dasar kau anak..." Teddy tak sanggup melanjutkan ucapannya. Dia memijat kepalanya yang terasa sakit karena pengakuan putranya. Dia seperti baru di hantam kenyataan yang sulit dia terima.
"Lalu bagaimana dengan latar belakang keluargannya?" tanya ayahnya yang semakin penasaran. Dia bisa melihat ekspresi penasaran ayahnya yang begitu ingin tahu wanita yang dia maksud.
"Dia hanya seorang wanita pengantar pizza."
"Apa!" baik Teddy maupun Wilma begitu terkejut.
Benar saja, wanita yang di maksud Reno adalah Mona. Entah kenapa saat di paksa menikah, yang terlintas di pikirannya adalah Mona. Dia merasa wanita itu bisa dimanfaatkan olehnya untuk menghindari perjodohan yang tidak dia inginkan. Walau tindakannya terbilang impulsif, tapi hanya ini yang bisa dia lakukan.
"Bagaiman kau bisa menikahi wanita seperti itu, Reno?" Ucap Teddy yang merasa kecewa.
"Memang kenapa aku menikahi orang biasa?" Sambil memicingkan matanya. "Oh ya aku lupa. Ayah kan juga menyesal menikahi ibu karena ibu orang biasa. Iya kan Ayah?" ucap Reno tersenyum sinis.
"Kau jangan bilang sembarangan. Wanita itu berbeda dengan ibumu. Situasinya pun berbeda. Ayah menikahi ibumu karena Ayah mencintainya. Sedangkan dirimu..."
"Omong kosong" Reno menyela ucapan Teddy. "Apa dengan menikahi wanita lain, itu bentuk cinta Ayah kepada ibu, lalu membiarkannya menderita terpisah dengan putranya sendiri. Jangan pernah bicara cinta di hadapanku, Ayah, karena itu menggelikan."
Teddy langsung terdiam tertampar dengan perkataan putranya, sampai dia tak bisa melanjutkan perdebatan itu lagi.
"Lalu, apakah kau akan menikahinya?"
"Ya, secepatnya" ucap Reno singkat. Lalu dia meninggalkan rumah itu.
Di dalam mobil yang sedang melaju, Reno terus terusik oleh ucapannya sendiri saat berdebat dengan ayahnya.
"Apa benar keputusanku ini? Kenapa bisa terlintas wanita itu?" gumam Reno sambil mencengkram tengkuk lehernya sendiri.
...****************...
...Jangan lupa kasih...
...like 👍...
...Comment 🗣️...
...Subscribe ✔️...
...Follow ➕...
...Vote 💌...
...Nilai⭐⭐⭐⭐⭐...
...jangan lupa hadiahnya 🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁...
nambah satu bab dulu sambil ngopi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Coffee//Rose/
defenisi jodoh gak ke mana /CoolGuy/
tenyta naskah yang sama/Bye-Bye/
pe sini dulu, segelas kopi untuk mar2