My Arumi

Sesuai apa yang dikatakannya kepada Arumi tempo hari. Malik akhirnya mengumumkan secara resmi bahwa ia telah menikahi Arumi. Ia juga menyatakan jika ia sudah bisa berjalan kembali. Selain itu, Malik juga mengabarkan berita mengenai kehamilan Arumi serta gugatan perceraiannya dengan Alea yang tengah diproses oleh pengadilan agama.

Berita ini tentu saja menjadi kabar yang menggemparkan karena selama ini publik mengetahui jika pernikahan Malik dan Alea baik-baik saja kendati mereka memang jarang terlihat bersama.

Dalam hal ini, ada yang mendukung hubungan Malik dan Alea .Tapi ada juga yang tidak suka sehingga mereka mengata-ngatai jika Arumi adalah orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga Malik dan Alea.

Tapi semua pemberitaan buruk itu bisa ditekan dengan kekuasaan yang Malik miliki.

Sementara itu, Alea langsung berang saat melihat pemberitaan yang menghebohkan itu. Ia tak menyangka jika hubungan Malik dan istri keduanya seserius itu.

Alea bisa melihat ada banyak cinta dalam tatapan Malik kepada istri keduanya itu dan Alea sungguh cemburu karena Malik tak pernah memperlakukannya seperti itu.

Aku harus segera kembali

Aku tak bisa membiarkan wanita itu menggantikan tempatku di sisi Malik.

Alea dengan segera turun dari tempat tidur. Ia berniat untuk membereskan barang-barang miliknya. Persetan dengan jadwalnya yang masih ada 6 bulan tersisa. Kini Alea rela untuk mengganti penalti dengan merogoh koceknya sendiri. Padahal dulu jelas-jelas Malik bersedia mengganti tapi ia tak memedulikannya.

" Liam... Segera pesankan tiket pulang ! Aku akan pulang secepatnya " titah Alea saat menghubungi manajernya.

" What ? Pulang ? Kau gila Al ! Kita masih ada kontrak... "

" Aku tak peduli dengan kontrak itu. Aku akan mengganti penaltinya. Jadi segera carikan aku tiket pesawat sekarang juga ! " tekan Alea.

" Ok, ok....Aku akan mencarikan tiket pesawat untukmu " sahut Liam.

Sambungan telpon tertutup dan Liam hanya bisa membuang kasar nafasnya. Ia tahu apa yang membuat Alea dengan segera ingin kembali. Tentu saja berita mengenai Malik pemicunya.

Tak ingin membuang waktu, Liam pun akhirnya menuruti keinginan Alea. Ia juga menghubungi pihak terkait untuk meminta maaf atas nama Alea. Ia juga berkata akan membayarkan penalti atas pekerjaan Alea yang tak bisa diselesaikan.

Kamar Alea terketuk. Alea segera membuka pintu kamar hotel yang ditempatinya dan ia cukup terkejut saat melihat Stevan berdiri di depan pintu.

" Stevan... "

Stevan langsung melangkahkan kakinya memasuki kamar Alea. Dan betapa kagetnya Stevan saat melihat beberapa koper yang tengah dibereskan oleh Alea.

" Kau akan pergi ? " tanya Stevan sambil menatap Alea penuh tanya.

" Ya, aku akan pulang " jujur Alea.

" Tapi kenapa mendadak Al ? " heran Stevan.

" Aku harus mengamankan posisiku sebagai istri Malik. Oleh karena itu, aku harus segera kembali " sahut Alea.

" Lalu apakah Malik akan mempertahankanmu ? Come on Ale... Malik sudah mengumumkan tentang pernikahannya dan bahkan ia mengabarkan jika ia sudah mempersiapkan perceraiannya denganmu. Apalagi yang kau harapkan ? " tanya Stevan kesal.

" Tidak ! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kami tidak akan berpisah, ada anak diantara kami berdua dan aku yakin Malik akan mempertimbangkannya "

Jawaban diluar ekspektasi Stevan.

" Ck... Seharusnya kau itu sadar jika Malik melakukan hal itu berarti dia memang sudah memutuskan untuk berpisah denganmu " celetuk Stevan.

" Lupakan pria itu, Alea ! Aku jauh lebih bisa membahagiakanmu. Aku akan menerimamu dengan tangan terbuka " tambah Stevan. Kini ia berdiri di hadapan Alea. Menatap wanita itu dengan tatapan penuh cinta.

" Tapi aku tidak bisa, Stev. Aku hanya ingin bersama dengan Malik " tolak Alea.

" Cih... Kau ingin bersama pria yang tak mencintaimu ? " cibir Stevan.

" Dia mencintaiku, Stev. Bahkan kami telah memiliki anak, jangan lupakan itu ! " sanggah Alea tak terima.

Stevan tersenyum miring.

" Kalau dia mencintaimu, lalu mengapa kau mencari kehangatan bersamaku ? Aku tahu kau menikmati malam-malam panas bersamaku. Sesuatu yang tidak pernah kau dapat darinya. Jangan memungkirinya lagi, Al ! " serang Stevan.

Alea bergeming.

Ucapan Stevan itu memang benar adanya. Dengan Stevan ia mendapatkan kepuasan yang tak pernah diberikan oleh Malik. Akan tetapi, Alea terlanjur jatuh cinta kepada pria yang telah menikahinya itu. Lebih tepatnya terpaksa menikahinya sebagai bentuk tanggung jawab.

" Lupakan yang terjadi diantara kita, Stev ! Apa yang terjadi diantara kita berdua hanyalah sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Jangan berharap lebih ! " seru Alea.

" Jadi kau pikir ini hanyalah sebuah bisnis. Hubungan saling menguntungkan ? Begitu ? " sinis Stevan.

" Tentu saja, kau menikmati tubuhku dan aku mendapatkan uangmu. Bukankah itu adil bagi kita ? " sahut Alea.

Stevan mengepalkan tangannya. Bagaimana bisa Alea berpikir apa yang mereka jalani selama ini hanyalah sebuah bisnis saling menguntungkan.

" Sudahlah, anggap saja kerja sama kita sudah berakhir. Kau dan aku tidak perlu saling berhubungan lagi. Anggap saja aku hanya wanita penghangat ranjangmu saja. Lupakan aku ! " seru Alea berucap seolah tanpa beban.

" Sekarang, silakan tinggalkan kamar ini. Dan ini, aku kembalikan kartu yang pernah kau berikan. Terima kasih untuk kebaikanmu selama ini. Sekarang pergilah ! " usir Alea.

Stevan mengambil kartu dari tangan Alea. Ia menatap wanita cantik itu dengan tatapan tak bisa diartikan.

" Aku akan memastikan kau menjadi milikku, Alea ! " tegas Stevan seraya meletakkan tangannya di rahang Alea lalu mengelus pipi Alea.

Setelah itu, Stevan melangkah keluar dari kamar Alea.

Alea menatap kepergian Stevan dengan tatapan nanar. Harus ia akui, jika Stevan selalu membuatnya merasa dicintai. Perlakuan Stevan selalu lembut kepadanya. Apalagi Stevan bisa memberikan kepuasan kepadanya. Kepuasan yang tak pernah diberikan oleh Malik.

Seandainya saja, Alea bertemu Stevan lebih dulu. Hidupnya pasti akan jauh lebih bahagia karena ia tak perlu lelah untuk mencintai seorang pria yang ia tahu tak pernah mencintainya.

Meskipun Alea tahu seperti apa kenyataannya, namun ia tak akan membiarkan apa yang menjadi miliknya menjadi milik orang lain. Alea bertekad akan membuat Malik mencintainya dan membuat istri keduanya itu pergi dari kehidupan mereka.