Laura yang sedang di kejar seseorang,ia berlari terburu buru tanpa melihat ke depan.Alhasil ia menabrak seseorang dan terjatuh bersamaan
Brukk....
" Aaaa.....ciuman pertama kuuu " Teriak Laura histeris tepat di depan wajah laki-laki tersebut
Laura refleks menapar wajah laki-laki tersebut cukup keras, membuat pipi laki-laki itu memerah.
" Dasar laki-laki mesum,cari kesempatan dalam musibah " Teriak Laura
Laura teringat kalau ia sedang di kejar orang suruhan ayahnya,Laura melihat orang itu semakin mendekat ia pun berdiri dan langsung lari meninggalkan Raynad yang masih terbaring di tanah.
" Tuan sedang apa " Ucap Bian asisten Raynad
" Bantu aku berdiri" Ucap Raynad
Bian pun membantu Raynad berdiri
Raynad memandangi punggung Laura yang mulai menjauh,dan ia masuk ke dalam mobil.
" Sial, kenapa orang itu terus mengejar ku " Umpat Laura
" Aku harus cari tempat untuk sembunyi " Ucap Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#25
" Siapa suruh kau mendekati,calon suami ku " Ucap April menatap tajam ke arah Laura,dengan PD nya April mengatakan kalau Raynad ada colon suaminya
" Calon suami " Laura kaget dengan apa yang April katakan
" Iya, Raynad adalah calon suami ku.Jadi kau menjauh lah dari Raynad,jangan berharap untuk dekat dekat dengannya" Ucap April
" Dan kau harus sadar diri,kau hanyalah wanita kampungan entah dari mana asalmu.Lihat lah penampilan mu sangat norak dan kampungan,kau tidak pantas dekat dengan Raynad apa lagi berharap dengannya.Ku harap kau bisa sadar diri dengan posisimu itu " April mengolok-olok Laura tanpa memikirkan perasaan Laura sama sekali, seharusnya April tidak perlu mengatai Laura seperti itu.
Laura yang kesal karena sudah di kata katain, padahal Laura hanya mengatakan untuk pelan pelan.Tapi kenapa April ngomong kasar terhadap nya
" Maaf Nona,saya tidak perduli jika dia itu calon suami mu itu bukan urusan ku.Dan ingat aku tidak pernah mendekatinya,dia sendiri yang mendekati ku jadi Nona tidak perlu mengatai ku seperti tadi.Dan aku sadar diri aku itu siapa,aku tau betul Nona wanita seperti apa " Laura mengatakan dengan sangat lantang tidak ada rasa takut sama sekali dengan April
" Tau apa kau tentang ku,ha " Ucap April menatap tajam ke arah Laura di ia sudah berdiri di depan Laura
" Wanita model seperti Nona, mendekati Tuan Raynad hanya mengincar hartanya saja.Sangat jelas dari tingkah Nona, diluar sana banyak wanita seperti mu Nona " Ucap Laura menekan setiap kata yang ia ucapkan dan tak kalah ia menatap tajam ke arah April
" Beraninya kau, mengatakan itu terhadapku " April sangat marah mendengar perkataan Laura.April mengangkat tangannya akan menampar Laura,tapi dicegah oleh Raynad
Laura menutup mata saat April hendak menamparnya,tapi Laura merasa heran kenapa tamparan tersebut tidak mendarat ke pipinya.Laura pun membuka mata dan melihat ada sebuah tangan kekar yang sedang mencengkram tangan April dengan sangat kuat.
" Jangan coba coba kau menyakiti nya,jika hidupmu ingin aman " Antam Raynad dengan tatapan membunuh
" Auh,Ray tangan ku sakit.Tolong lepaskan" Rintih April kesakitan karena Raynad mencengkram sangat kuat sampai tangan April merah
" Pergi dari sini dan jangan kembali,dan aku peringatkan kau jangan muncul di hadapan ku lagi " Ucap Raynad melepaskan tangan April dengan sangat kasar
" Ray,kenapa kau mengatakan itu.Apa kau lupa dengan apa yang di katakan Om Rehan " Ucap April menangis ia tidak percaya jika Raynad bisa berkata kasar dengannya
" Aku tidak perduli,sekarang pergi dari sini " Usir Raynad dengan suara tinggi
" Ini semua gara gara kau, wanita sialan.Awas saja aku akan membalasnya " Ucap April menatap tajam ke arah Laura
" Aku tunggu " Ucap Laura tak kalah menatap tajam ke arah April
April pun keluar dari ruangan Raynad dengan emosi yang memuncak,ia pergi dari perusahaan R.A mengendarai mobil sport kesayangan nya untuk menuju ke perusahaan milik ayahnya.
April tidak terima dengan prilaku Raynad terhadap nya,selama April mengenal Raynad.Ia tidak pernah di bentak atau diperlakukan kasar seperti barusan,ini pertama kali Raynad bertindak kasar dengannya.
April berpikir kalau semua yang terjadi barusan adalah akibat Laura,padahal Laura tidak melakukan apa pun kenapa Laura terlibat dengan urusan mereka.
" Awas saja kau wanita sialan,aku kan membalasmu kau tidak tau sedang berurusan dengan siapa " Ucap April menatap lurus ke arah jalan
Kembali ke ruangan Raynad.
Laura yang akan pergi tapi di hentikan oleh Raynad,dia tidak bisa bergerak karena paha Laura dihimpit oleh kaki Raynad.
" Lepaskan saya " Ucap Laura
" Aku tidak aku melepaskan mu " Ucap Raynad menatap ke arah Laura
" Apa mau mu " Ucap Laura
" Aku ingin kau, selalu disisi ku " Ucap Raynad
" Kau jangan berlebihan,aku sudah menjadi asisten pribadi apa itu kurang " Ucap Laura
" Yah itu kurang " Ucap Raynad
" Lepaskan, apa kau akan tanggung resiko nya " Ucap Laura tanpa rasa takut
" Oh Iyah " Raynad menantang Laura
Laura yang di tantang ia pun langsung melakukan aksinya,Laura berusaha melepaskan kakinya dari himpitan Raynad dengan sekuat tenaga.
Laura tidak menyangka jika tindakan nya akan mengenai si joni,cukup keras kaki Laura mengenai si joni.Raynad langsung kesakitan saat si Joni kena benturan keras
" Auh, kau...." Ucap Raynad memegangi si Joni yang terasa nyeri samapai ke ubun ubun
" Rasain,siapa suruh tidak mau melepaskan ku " Ucap Laura menjulurkan lidahnya dan ia langsung lari meninggalkan Raynad sendirian
" Lauraa....." Teriak Raynad
Laura tidak memperdulikan teriakan Raynad yang marah kepadanya,ia memilih untuk pergi dari ruangan Raynad.
Laura memutuskan berkeliling perusahaan milik Raynad,dari lantai atas sampai lantai bawah.Laura sesekali takjub dengan perusahaan yang di pimpin Raynad,Laura memang pernah masuk ke perusahaan ini tapi ia hanya mengantarkan makan tidak mengelilingi perusahaan ini.
Tiba tiba perut Laura keroncongan menandakan ia perutnya minta di kasih amunisi,tapi Laura binggung bagaimana ia makan sedangkan Laura tidak memegang uang tas milik nya di ruangan Raynad.
Laura tidak mau keruangan itu untuk sementara,jika Laura kesana itu namanya Laura menyerahkan diri ke Raynad.
Laura terus berpikir bagaimana dia untuk membeli makanan,saat Laura sedang berpikir dia melihat Bian yang akan masuk ke dalam lift.Laura langsung mengejar Bian,sebelum pintu lift tertutup.
" Om " Teriak Laura
Bian yang mengenali suara itu dan dia tau persis siapa yang memanggil nya dengan kata 'Om',siapa lagi kalau bukan Laura.
Kini Laura sudah di samping Bian yang sedang menunggu lift terbuka, kebetulan disini ada beberapa karyawan yang memenang sedang menunggu lift juga.
" Om,aku boleh pinjem uang gak " Ucap Laura melihat ke arah Bian
" Untuk apa " Tanya Bian dengan wajah datarnya
Para karyawan yang mendengar panggilan Laura ke Sekertaris Bian debgan sebutan 'Om',mereka kompak membulat matanya bahkan ada yang mulutnya terbuka.
" Om,kenapa bocah itu memanggil sekertaris Bian dengan panggilan Om "
" Siapa bocah ini,sangat berapa memanggil Sekertaris Bian.Om "
" Apa bocah ini, keponakan sekertaris Bian "
Begitulah yang ada di pikiran karyawan,setelah mendengar sebutan 'Om' untuk sekertaris Bian.Mereka memang belom tau kalau bocah disamping Bian adalah Asisten Pribadi CEO.
" Saya lapar om,dan saya tidak membawa uang.Tas ku di ruangan Tuan Raynad,saya sedang tidak mau bertemu dengannya.Menyebalkan " Ucap Laura dengan wajah kesal
" Jadi " Tanya Bian
" Jadi saya pinjam uang om,nanti aku kembalikan.Saya sudah kelaparan,apa om mau aku pingsan disini " Jawab Laura dengan dramatis
" Menyusahkan " Ucap Bian merogok saku celananya dan mengambil dompet,Bian memberikan dua lembar uang bewarna pink ke Luara.Laura menerima dengan senang hati
" Makasih Om,nanti akan aku kembalikan " Ucap Laura dengan wajah berbinar tidak lupa senyuman manisnya.
Setelah mendapatkan uang,Laura langsung melangkah menuju kantin yang ada di perusahan tersebut.Kebetulan kanti nya ada dilantai satu,jadi tidak terlalu jauh dari posisi Laura sekarang.
"Ada apa dengan mereka berdua " Batin Bian memikirkan Laura dana Raynad
perlu d revisi
sejauh ini sep /Ok/