NovelToon NovelToon
Pendekar Hantu Kabut

Pendekar Hantu Kabut

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Perperangan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Adidan Ari

Cerita ini mengisahkan tentang diri seorang pendekar muda bernama Lin Tian. Seorang pendekar pengawal pribadi Nona muda keluarga Zhang yang sangat setia.

Kisah ini bermula dari hancurnya keluarga Zhang yang disebabkan oleh serbuan para pendekar hitam. Saat itu, Lin Tian yang masih berumur sembilan tahun hanya mampu melarikan diri bersama Nona mudanya.

Akan tetapi sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepada pemuda itu. Lin Tian terpaksa harus berpisah dengan sang Nona muda demi menyelamatkan nyawa gadis tersebut.

Dari sinilah petualangan Lin Tian dimulai. Petualangan untuk mencari sang Nona muda sekaligus bertemu dengan orang-orang baru yang sebagian akan menjadi sekutu dan sebagian menjadi musuh.

Kisah seorang pengawal keluarga Zhang untuk mengangkat kembali kehormatan keluarga yang telah jatuh.

Inilah Lin Tian, seorang sakti kelahiran daerah Utara yang kelak akan menggegerkan dunia persil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adidan Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Pembebasan Para Tahanan 2

Di pihak Lin Tian, dia saat ini sedang menghadapi pengeroyokan tiga orang penjaga.

Tiga orang masing-masing bersenjatakan sepasang golok tajam. Mereka menyerang Lin Tian dengan formasi yang sangat rapi dan teratur.

Walaupun begitu, mereka bertiga sama sekali belum bisa mendaratkan satu seranganpun ke tubuh Lin Tian. Bahkan pemuda itu sedaritadi tidak mencabut pedangnya.

"Sialan!! Apa-apaan dia ini!!?" teriak salah satu dari mereka kesal sekaligus heran.

"Hm...? Hanya begini kemampuan kalian?" ucap Lin Tian santai sambil tangannya berkelebatan kesana-kemari menangkis setiap serangan yang datang.

"Bajingan...!!"

Orang itu lalu menebaskan kedua goloknya dengan gerakan menggunting kearah leher Lin Tian. Dia berharap dengan serangan ini, leher pendekar serba putih itu bisa ia pisahkan dari badannya.

Akan tetapi orang itu harus menerima kekecewaan. Lin Tian tentu saja bisa dengan mudah menghindari serangan itu.

Dengan gerakan ringan, pemuda itu melompat lalu ketika sedang melayang di udara, ia lalu mengirimkan pukulan jarak jauh kearah wajah orang itu.

"Aaahhh....!!" orang itu memekik kaget melihat serangan itu. Kemudian secepat kilat dia merendahkan tubuhnya guna menghindari serangan tersebut.

Angin pukulan itu terasa lewat di atas kepalanya. Akan tetapi, kembali dia dikejutkan ketika dirinya menengok keatas. Ternyata di sana Lin Tian sudah kembali mengirimkan serangan dengan cara menendangkan tumit kaki kanan kearah ubun-ubunnya.

Mata pria itu berubah menjadi bulat sempurna saking kagetnya. Dengan gerakan refleks, dia menebaskan salah satu golok kearah kaki Lin Tian dan melemparkan tubuhnya ke belakang.

"Claanggg....apa!!??" orang itu berseru kaget ketika melihat goloknya telah patah setelah menyentuh kaki Lin Tian.

"Setan dari mana kau!??" tanya orang itu membentak dengan sedikit perasaan gentar. Sadarlah dia jika sekarang ini lawannya adalah seorang tangguh.

"Serang bersama!!!" seru salah seorang lainnya memberi komando.

Kembali tiga orang itu membuat gerakan mengurung dan mengeroyok Lin Tian dari ke tiga sisi.

Namun sama halnya seperi tadi, Lin Tian hanya bergerak seenaknya menangkis semua serangan itu.

"Dasar sombong!! Rasakan ini....Hiaaaa!!!" Teriak si penyerang yang berada di belakang Lin Tian.

Pemuda itu kemudian membalikkan tubuh dan menahan laju golok itu dengan tangan terbuka.

"Plakk!!"

Penyerang itu terkejut. Pasalnya, ketika goloknya mengenai tangan Lin Tian, dia merasa seperti menebas sebuah kapas yang sangat halus.

Tapi, hanya sebentar rasa terkejutnya. Kembali ia tebaskan goloknya yang masih tersisa untuk memotong tangan Lin Tian yang sedang menahan senjata.

"Trang..."

Kali ini tangannya bergetar. Dirinya merasa seolah-olah telah menebas sebuah batang besi yang sangat keras sehingga membuat tenaganya membalik menyerang dirinya.

"Aduuhhh!!" seru orang itu kesakitan sambil melangkah mundur menjauhi Lin Tian.

Sedetik kemudian, pemuda itu merasa ada angin tajam yang datang dari arah kiri dan belakangnya. Dia tidak panik atau terkejut. Malah kemudian dia memutar tubuhnya dan mengibaskan tangan kanan dengan pengerahan tenaga dalam untuk mementalkan mereka.

"Wuusshhh...aaaaa!!!" dua orang itu terpental sejauh dua tombak dengan cara berputar-putar di udara. Kemudian mendarat dengan diawali kepala terlebih dahulu.

"Ah...bagaimana ini? Kalian begini lemah tapi berani bertindak sok penguasa dan sok hebat? Hmph menjemukkan benar!!" ucap Lin Tian membentak seraya memandangi tiga orang itu yang juga sedang memandangnya dengan tatapan benci.

Tak lama kemudian, dari jauh terlihat tujuh cahaya terang yang bergerak makin lama makin dekat ke tempat itu.

Setelah berada cukup dekat, kiranya cahaya itu adalah cahaya dari sebuah obor yang dibawa oleh tujuh orang.

"Hehehe....sebentar lagi tamatlah riwayatmu nak." kata pria yang tadi goloknya telah dipatahkan oleh Lin Tian.

Lin Tian sama sekali tidak takut. Akan tetapi dia juga tidak bodoh untuk menghadapi pengeroyokan ketujuh orang itu. Walaupun mungkin dirinya bisa selamat, akan tetapi pasti tidak akan mudah. Juga mengingat keadaan Hu Tao, walaupun kepandaian pemuda itu cukup tinggi, akan tetapi Lin Tian tidak bisa menjamin keselamatannya jika terjadi bentrokan dengan tujuh orang itu.

"Hu Tao, cepat selesaikan tugas kita!! Bantuan musuh datang!!" teriak Lin Tian sebelum kemudian menghampiri salah satu pengeroyoknya dan kembali menyerang. Kali ini Lin Tian tidak berani main-main lagi, dia lalu menyerang dengan jurus-jurus mematikan ciptaannya.

Orang yang Lin Tian serang itu adalah orang yang goloknya ditahan dengan tangan kosong oleh pemuda itu.

Orang itu terkejut melihat perubahan serangan Lin Tian yang tiba-tiba. Dan benar saja, hanya dengan tiga jurus saja Lin Tian mampu menghilangkan nyawa orang itu.

Kemudian pemuda itu langsung melompat kearah dua orang lainnya dan membunuhnya di tempat dengan cara membekukan jantung mereka menggunakan hawan dingin yang sangat kuat.

"Wah....itu Tuan muda, tangkaap diaaa!!" teriak salah satu orang dari tujuh orang itu yang sudah berada dekat di medan tempur.

Lin Tian yang melihat itu bergegas melompat kedepan dan menghadang laju tujuh orang itu.

"Siapa kau!!?? Minggir!!" bentak salah seorang dari mereka.

"Bunuh saja!!"

"Haaa!!"

Serenatak ketujuh orang itu maju bersama menyerang Lin Tian.

"Cih!!" Lin Tian hanya mendengus kemudian ikut menerjang ke depan menghadapi mereka.

Terjadilah pertarungan hebat antara Lin Tian melawan tujuh orang itu.

"Haha....agaknya temanmu itu sudah tak lama lagi umurnya." kata salah satu penyerang Hu Tao yang memegang pedang.

Hu Tao melirik sejenak kearah Lin Tian, terlihat di sana pemuda itu sedang bertempur mati-matian melawan pengurungan tujuh orang itu. Dia ingin membantu akan tetapi kedua musuhnya saja masih belum mampu ia robohkan, lantas bagaimana caranya agar dirinya bisa membantu?

Tapi ada sesuatu yang membuat pemuda itu mengerutkan kening. Dia melihat di sana Lin Tian bertarung menggunakan tangan kosong saja dan masih belum mau mencabut pedangnya. Diam-diam Hu Tao merasa kagum. Seberapa kuat dia sebenarnya?, begitulah pikirnya.

Memang benar saat ini Lin Tian masih belum mencabut pedangnya. Karena dia ingin mematangkan Ilmu Silat Halimun Saktinya terlebih dahulu dengan memperbanyak pengalaman bertarung.

Lin Tian berniat menggunakan pedang hanya ketika dalam keadaan yang benar-benar dibutuhkan.

Beberapa menit berlalu dan pertarungan Lin Tian sudah berjalan sebanyak seratus jurus. Selama itu pula, Lin Tian sama sekali belum terlihat terdesak, sungguhpun tidak bisa dikatakan bahwa pemuda itu yang lebih unggul.

"Gunakan formasi Barisan Singa Kelaparan!!!" teriak salah satu dari mereka memberi perintah.

Setelah itu, mereka bertujuh melompat mundur mengambil jarak dari Lin Tian. Tak berselang lama, mereka berjalan perlahan-lahan mengitari pemuda bertopeng itu.

Lin Tian yang berdiri di tengah sudah siap dengan kuda-kudanya. Sepasang mata di balik topeng itu melirik kesana-kemari untuk mengamati pergerakan musuhnya dengan sangat awas dan waspada.

Beberapa detik kemudian, terdengar bentakan keras dan orang yang berada di depannya sudah menerjang maju dengan pedang dituskkan kearah dada.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, maju pula orang yang di sebelah kiri, dan dari arah belakang meluncur beberapa senjata rahasia berbentuk paku-paku kecil.

Lin Tian yang cerdik langsung melompat ke kiri dan menghiraukan dua serangan lainnya. Karena lemparan beberapa senjata rahasia itu secara otomatis akan langsung menyerang orang pertama jika dirinya menghindar.

Dan benar saja, pria yang tadi berada di depan Lin Tian dan yang pertama kali maju berseru keras ketika melihat beberapa paku itu.

Orang itu lalu memutar pedangnya untuk melindungi tubuh dengan cara menangkis paku-paku tersebut.

Sedetik kemudian, berturut-turut empat orang lainnya sudah ikut menyerbu dan mendesak Lin Tian dengan teratur akan tetapi sangat mematikan.

Serangan mereka susul menyusul, bermula dari depan, belakang lalu dari kanan kiri. Walau pola serangan ini selalu sama dan Lin Tian sudah mengjafalnya, akan tetapi kerepotan juga pemuda itu harus melawan begitu banyak senjata yang mengancam nyawanya.

Apalagi ditambah dengan sebatang obor yang di pegang orang-orang itu, jika tangannya tidak tepat sasaran bisa-bisa dia malah terbakar.

Akhirnya setelah tujuh orang itu mainkan formasi yang bernama Barisan Singa Kelaparan, Lin Tian mulai terdesak dan pergerakannya menjadi terbatas.

Ia berniat untuk mencabut pedangnya sebelum tiba-tiba terdengar sebuah suara dari ruangan yang pintunya telah dijebol oleh Lin Tian itu.

"Sepertinya seru sekali ya..."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BERSAMBUNG

1
ABDUL MALIK
Luar biasa
Ambara Sugun
kenapa tidak dijarah kekayaannya
Arsi Oke
Lumayan
Khoirul Anam
Luar biasa
Rino Wengi
kenapa penjahat nggak dibunuh? nambah musuh doang
ahmad sudrajat
Luar biasa
Ambara Sugun
ternyata pedang dewi salju kalah dgn clurit hahaaa
Ambara Sugun
thor lupa ya lin tian punya cincin ruang
Ghost: enggak, emang gk ada sistem cincin ruang di novel ini ngab🗿
total 1 replies
pecahan_misteri
p
Wan Trado
burung pengantar surat biasanya sudah terlatih dan hanya akan melalui rute atau tempat yg sudah dilatih sebelumnya, tidak mungkin burung pos tau rute yg belum pernah dia jalani
Wan Trado
yah tongkat si budiman dibawa bawa
Wan Trado
putra putri kaisar berjalan jauh tanpa pengawalan
Wan Trado
sempat berpikir dalam kebimbangan ya, ini pertempuran bukan pembicaraan, gunakan reflek dan instingmu hadeehh..
Wan Trado
tidak tau berterimakasih kau yaa😠
Wan Trado
seorang guru biasanya akan melepas muridnya apabila ilmu yg diturunkan sudah sempurna
Wan Trado
sombongnya, merasa sudah hebat sekali ya.. mau diangkat jadi murid sepertinya enggan pula..
Wan Trado
kenapa harus senior ya bahasanya
Wan Trado
terlalu berpikiran bijak dalam menyelesaikan masalah padahal usianya masih remaja dan besar digunung, jadi agak aneh
Wan Trado
sepertinya terlalu lancang, baru pertama kali bertemu sudah menanyakan hal tentang keluarga
Wan Trado
dijaman saat itu belum dikenal hitungan waktu dalam menit dan jam, tapi biasanya ukuran waktunya sepeminuman teh, sepenanak nasi dsbnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!