* Tolong jangan lompat Bab agar tidak merusak Retensi Penulis, Terima kasih sebelumnya *
Menjaga dua anak yang sangat nakal bukanlah hal mudah apalagi yang selalu di manja oleh papanya.
Ya, Violetta terpaksa menjadi baby sister mereka demi melanjutkan hidup keluarganya, sampai akhirnya dia terjebak dengan selembar kertas yang menjadikannya Istri kontrak dengan Arthur CEO kaya raya idaman semua kaum hawa.
Harga diri, cita-cita semuanya telah luruh hilang bersamaan dengan waktu yang harus menjadikannya wanita kuat.
Follow Sosmed Author juga ya 👇
Tiktok : cherrypen
IG : cherrypen_
Terima kasih sahabat sudah mampir membaca dan tidak lompat bab🥰
Salam Bahagia semoga rejeki kalian semua berlimpah. Amin🤲
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keysa ingin kembali pada Arthur
Keysa mengendarai mobil tak tentu arah. Sepanjang jalan dia lalui hanya untuk menenangkan pikirannya yang kalut. Pikirannya kosong, di hatinya terasa kesedihan yang mendalam meratapi nasib nya.
Semua wanita merasa iri melihatnya, karena dia mempunyai segalanya. Akan tetapi orang tidak mengetahui sesuatu apa yang telah Tuhan ambil darinya.
Ya, sebuah kebebasan menentukan jalan hidupnya. Ingin sekali dirinya di anggap dewasa di dalam keluarganya. Ingin di anggap mampu tanpa harus mengandalkan nama dan kekayaan orang tuanya. Ingin bertumbuh dan berkembang seperti yang dia mau, dan semua itu yang tidak dia dapatkan seperti orang lain.
"Kenapa, Gue gak berhak mewujudkan mimpiku. Bahkan cara berpakaian saja harus di atur Bunda," ucap Keysa pada dirinya sendiri sembari menangis sesenggukan.
Keysa menghentikan laju mobilnya di depan coffe shop. Dia berjalan di sepanjang trotoar. Langkahnya terhenti menatap di depannya seorang pria manis berkulit kuning lansat.
"Kinos," ucap Keysa sembari menghapus jejak air mata di pipi.
Kinos tersenyum manis melihat Keysa. "Key, kenapa?" tanya Kinos.
"Gue gak apa-apa, kok kamu ada di jakarta? Gue pikir kamu masih di luar negeri," ucap Keysa.
"Gue balik ke jakarta karena ada kerjaan. Kamu sendiri juga balik ke jakarta, ada apa?" Kinos bertanya balik.
"Bunda Gue nyuruh buat megang perusahaannya, jadi terpaksa Gue balik," sambung Keysa datar.
Keysa dan Kinos sempat berkenalan waktu mereka di satu negara yang sama. Saat itu Keysa yang sedang kecopetan berteriak meminta tolong. Kebetulan Kinos berada tidak jauh darinya. Jadi Kinos membantu membantu mengejar copet itu dan mengembalikan tas milik Keysa. Sejak saat itu mereka berteman.
"Kita ngopi di situ, yuk," ajak Kinos sembari menunjuk ke arah coffe shop.
"Baiklah," sahut keysa.
Mereka berjalan berdampingan di bawah sinar bulan. Malam yang syahdu bagi mereka saling melempar senyum dan bercerita mengeluarkan keluh kesah mereka.
Kinos yang memperhatikan Keysa duduknya tidak tenang selalu tampak tegang dan gelisah di tambah cara bicaranya yang cepat dan berlebihan, membuatnya berbicara dalam hatinya Apakah Keysa masih dalam tahan pengobatan.
Akan tetapi semakin melihat Keysa yang mulai ngelantur. Kinos memberanikan diri untuk bertanya.
"Key, tenanglah. Kamu aman, ada Aku di sini. Gue tahu kamu masih mengalami depresi," ucap Kinos lembut sembari menatap mata Keysa, memberi rasa nyaman.
"Gu-Gue gak tahu lagi harus gimana?" sahut Keysa terbata-bata. Dia mengeluarkan botol berisi obat, segera dia menelan beberapa butir untuk menenangkan rasa cemas yang berlebihan.
Ya, Keysa mengalami gangguan mental karena banyak tekanan dari keluarga juga orang-orang sekitar yang menjudge kalau dia anak manja.
Kinos memaklumi Keysa sembari menghela nafas pelan. "Iya, Aku mengerti. Kamu pulangnya Aku antar apa di jemput supir," tanya Kinos.
"Boleh gak Gue menginap di apartemen kamu malam ini,"
"Boleh," sambung Kinos sembari menganggukkan kepala.
Kinos memperbolehkan Keysa menginap di apartemennya. Lantaran dia tahu kalau saat ini Keysa dalam tekanan. Jika di biarkan saja penderita depresi bisa menyakiti dirinya sendiri bahkan sampai bunuh diri.
...****************...
"Key, kamu tidur di dalam kamar saja. Biar Aku di sofa," ucap Kinos.
Keysa menganggukkan kepala. "Terima kasih," sahutnya.
Keysa memiringkan badannya. Matanya menatap foto yang ada di atas nakas.
"Bukannya itu Violetta," ucap Keysa sembari mengambil foto itu. "Dia sama Kinos ternyata berteman atau pernah pacaran, ya? Violetta apa sih istimewanya dirimu sampai sampai di perebutkan dua orang, " batin Keysa kemudian meletakkan foto itu kembali.
Alarm ponsel Kinos berdering. Dia berusaha membuka matanya yang masih terasa berat seperti ada beban lima kilogram.
"Jam berapa sekarang," ucap Kinos sembari tangannya meraih ponselnya di atas meja. "Jam sembilan ternyata, Keysa sudah bangun belum, ya?" tambah Kinos. Kinos beranjak dari tidurnya melangkahkan kaki menuju kamar.
Tok ... Tok ...
"keysa, kamu sudah bangun?" tanya Kinos dari depan pintu sembari mengetuk. Beberapa kali Kinos mencoba mengetuk dan bertanya. Akan tetapi tidak ada jawaban sama sekali. kinos menarik nafas kasar memberanikan diri membuka pintu lantaran merasa cemas.
Dia melihat sprei dan bantal sudah tertata rapi. Keysa 'pun tidak ada di dalam kamar. Dia segera mengirim pesan kepada Keysa.
To: Keysa
Key, kamu di mana sekarang? Kenapa pergi gak bilang-bilang dulu. Cepat balas pesanku.
...****************...
Ting ...
Ponsel Keysa bergetar di sampingnya. Dia menatap layar tipis sembari membaca kemudian membalas pesan Kinos.
To: Kinos
Sorry, tadi pagi gue buru-buru sampai belum kasih kabar. Sekarang gue sudah ada di kantor. Terima kasih tumpangannya semalam lain kali gue akan mentraktirmu sebagai balasannya.
Keysa menghela nafas seraya menatap Arthur di hadapannya yang sedang menjelaskan kelebihan jam tangannya.
"Arthur, maukah kamu kembali padaku?" sela Keysa tiba-tiba memotong pembicaraan Arthur.
Seketika Arthur terdiam menatap mata Keysa. "Dengan alasan apa Aku harus kembali padamu?"
"Gue masih mencintaimu dan kamu pasti masih menyimpan perasaan kepadaku. Gue tahu kamu dan Violetta pasti tidak serius menikah. Di antara kalian pasti tidak di dasari rasa cinta. Dulu kamu selalu mengejarku, memperhatikanku dan bahkan pernah bilang tidak ingin kehilanganku. Di mana janji itu sekarang?" jelas Keysa.
"Jangan membahasnya lagi," tegas Arthur sembari melempar tatapannya.
"Kamu menatapku saja tidak berani. Akan Gue buat kamu kembali padaku apapun caranya. Gue ingin kita mengulang lagi dari awal,"
"Keysa, kembali ke ruanganmu!" lirih Arthur sembari menekan suaranya.
"Oke." Keysa beranjak pergi keluar ruangan.
Arthur masih ambigu dengan perasaannya. Di sisi lain dia merasa nyaman dengan Violetta. Akan tetapi kehadiran Keysa membuatnya goyah. Dia masih selalu bertanya alasannya kenapa Keysa meninggalkan dia begitu saja kala itu.
...****************...
"Dia kira, gue gak bakalan bisa dapatkan dia kembali. Dia lupa siapa Keysa. Arthur rahasiamu ada di tanganku," ucap Keysa sendirian sembari menyeringai sinis. "Om dan Tante sepertinya tidak tahu, sebaiknya gue kirim kabar ini ke mereka," batin Keysa.
To. Tante Rossa
Tante Rossa apa kabarnya? kapan pulang ke Jakarta? Keysa sudah kangen, sekarang Key ada di Jakarta. Oh, ya tante sama Om Albert sudah tahu atau belum, kalau Arthur sudah menikah?
Keysa jadi gagal menjadi menantu Om dan Tante. Keysa merasa sedih sekali. Arthur meninggalkan Keysa demi wanita lain, jelas-jelas Keysa lebih pantas yang mendampingi Arthur.
"Yes, Om sama Tante setelah membaca pesan dari Gue pasti akan segera pulang ke Jakarta dan kemudian menyuruh mereka bercerai terus Arthur menikah sama Gue. Duh Keysa, kamu pintar sekali, sudah cantik, kaya dan sempurna lagi," ujar Keysa memuji dirinya sendiri seraya tertawa terbahak-bahak.
Bersambung 🍒❤️❤️❤️❤️
