XAVIERA TRANSMIGRATION

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

Malam ini masih sama, dengan Viera yang berada di apartment Xavier. Daddy Reymond sudah percaya dan menitipkan putrinya kepada ketua mafia itu.

Xavier mondar-mandir setelah mendapat panggilan dari sahabat-sahabatnya. Mereka ternyata sudah pulang ke NY karena sebelumnya mereka perjalanan bisnis ke LA selama kurang lebih 4 bulan lamanya.

Dan 3 sahabatnya itu mengajaknya bertemu di sebuah club terkenal yang ada di kota NY. Mau menolak yang pasti tidak bisa, tapi kalau berangkat sendiri bagaimana dengan Viera?

Viera yang habis membereskan peralatan makan itu bingung melihat kekasihnya yang terlihat resah.

"Sayang kamu kenapa?"

Xavier menoleh lalu ia berjalan ke arah kekasihnya. "Sahabatku tadi telpon katanya sudah sampai, tapi mereka mengajak bertemu di tempat itu..."

Viera menyerngit bingung, "Tempat itu apa?"

Xavier tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Em club sayang" pria itu tampak seperti kucing yang takut terhadap manusia.

"Oh club" Viera mengangguk mengerti. "Berarti aku ditinggal sendirian dong?"

Nah itu dia yang membuat pria itu resah, ia menimang-nimang bagaimana ia bisa kesana tanpa meninggalkan Viera.

Hingga ide yang agak aneh ia dapatkan!

"Sayang kamu ganti baju pakai celana panjang sama baju panjang sana!" Xavier mendorong untuk mengarahkan Viera masuk ke dalam kamarnya.

"Mau ngapain?"

Xavier menghiraukan pertannyaan itu lalu menutup pintu kamar setelah Viera masuk.

.

.

Akhirnya mobil Xavier sampai di parkiran yang ada, pria itu mengamati penampilan Viera lagi yang nampak cantik. Ia sangat menyayangkan jika baju itu tidak full tertutup.

...(kira-kira seperti ini ya)...

Yah jangan salahkan Viera Tuan Xavier, kan anda sendiri yang menyediakan baju-baju Viera di lemari!

"Ayo turun!" ia menampik pikirannya itu, kan ada dia yang akan menjaga kekasihnya.

Sedangkan Viera nampak bingung kenapa ia malah di ajak ke tempat ini?

"Seumur hidup gue belum pernah kesini" batinnya. Karena dia yang dulu selalu saja di awasi keluarganya terutama Abang nya. Dino tidak akan membiarkan ia salah pergaulan!

Mereka sampai di depan pintu masuk, namun Xavier mencekal tangannya. Tiba-tiba Viera di gendong ala koala dengan wajah yang terbenam di dada bidang Xavier.

"Kenapa di gendong! Aku kan bukan anak kecill!"

"Stt sayang, kamu seperti ini saja yaa. Jangan coba untuk mengintip sekitar, paham?" Xavier terus melangkahkan kakinya untuk masuk, bahkan karyawan yang ada disana menunduk hormat kepadanya.

"Emang kenapa tidak boleh?" suara Viera teredam. "Jangan terlalu begini! Aku tidak bisa bernapas sayangg!"

"Iya kalau mau bernapas kamu boleh mendongak tapi lihat wajah tampanku saja ya!"

Viera mengendus mendengarkan pernyataan kekasihnya itu.

"Untung tampan beneran" batinnya.

Setelah tiba di sebuah ruangan VVIP di club itu, ia di sambut dengan 3 sahabatnya yang sudah datang.

"Hei Xavier!" pria itu Maxime Bernard, pria dengan manik mata biru itu senang sekali akhirnya bertemu dengan Xavier. Secara mereka adalah sepupu, tetapi dari pihak Mommy Xavier.

Mereka bertos ala pria lalu duduk di sofa yang ada.

"Wah lihatlah, baru 4 bulan di tinggal dia sudah membawa gadis saja" pria itu terkekeh, dia adalah Louis Kim. Pria blasteran Korea Selatan_NY itu menatap Xavier dengan geli.

"Aura mafianya hilang" celetuk pria yang dengan santai meneguk vodkanya. Dia adalah Devon De Briand. Manusia satu ini aslinya 11_12 dengan Xavier. Jarang atau bahkan tidak suka berganti-ganti pasangan.

Xavier berdecih tidak suka. "Setidaknya aku tidak seperti Louis yang tiap pekan beda wanita!" celetuknya tersenyum smrik ke arah Louis.

"Bro, hidup sekali itu harus dengan kebahagiaan. Iya tidak?" Louis bertos-ria dengan Maxime lalu keduanya tertawa.

Sedangkan Viera diam lalu ia mendongak menatap Xavier. Xavier yang menyadari itu langsung mendaratkan kecupan pada kening Viera.

"Aku sampai kapan seperti ini?" tanya Viera berbisik.

"Sampai kita pulang nanti" jawab Xavier yang membuat Viera kesal.

"Cape sayangg" ia menatap Xavier kesal tetapi hanya di balas senyuman.

"Ih pengen gue tendang, tapi kok sayang" batin Viera meronta-ronta.

"Kenapa kamu menggendongnya seperti itu?" Maxime nampak keheranan dengan sepupunya yang lebih muda darinya itu.

"Biar dia aman dari mata-mata hidung belang seperti kalian" jawab Xavier acuh tak acuh.

Membuat Louis berdecih sinis, "Kaku sekali hidupmu Xavier, mana ada kita hidung belang. Aku ini pria baik-baik" ia terkekeh melihat wajah masam Xavier.

"Baik-baik darimana?" itu manusia irit bicara Devon.

"Sudahlah, aku ingin melihat wajah adik iparku!" Maxime terus memaksa agar Xavier memperlihatkan wajah Viera.

Mendengar itu Xavier nampak menghela napasnya. Ia mengubah posisi Viera untuk duduk di sampingnya.

Viera yang berada di posisi itu sangat kesal. "Emangnya aku anak kecil ihh!" ia menatap Xavier tajam.

"Iya maaf sayang, ini kan kamu sudah duduk" Xavier mencoba merayu Viera yang sudah bersedekap dada tidak terima.

"Wah cantik sekali, siapa namamu manis?" tanya Louis kemudian.

Viera menatap satu persatu pria-pria di hadapannya itu. "Viera" jawabnya datar.

"Satu spesies denganmu Xavier, pantas saja" ucap Louis lagi. Jangan heran ya, pria ini adalah manusia yang sangat menyebalkan di mata Xavier!

Xavier hanya menatapnya datar.

"Hai Viera, aku kakaknya Xavier. Jadi kamu adalah adik iparku" Maxime mengulurkan tangan nya lalu di sambut Viera sekilas.

"Kalau yang ini tadi Louis, dan manusia yang diam-diam saja itu Devon" lanjut Maxime.

Viera mengangguk paham "Iya."

"Sudahkan?" Xavier lalu merangkul bahu Viera sehingga wajahnya lagi-lagi ia sembunyikan di dada bidangnya.

"Gini aja terus sampe gue mampus" Viera membatin lagi, kesal rasanya. Tapi dekat-dekat dengan kekasihnya ia juga suka, apalagi menghirup wangi maskulin pria itu. Membuat Viera merasakan ketenangan.

Cukup lama pria-pria itu berbincang sesekali tertawa keras, tapi tidak membuat Viera terganggu. Nampaknya gadis itu sudah terlelap di pelukan Xavier.

Xavier merasakan tangannya sedikit berat, ia mencoba melihat wajah gadisnya yang ternyata sudah tertidur, membuatnya tersenyum tipis. Untuk hari ini ia dengan halus menolak minuman dari sahabatnya karena sedang ada Viera disini.

Pria itu harus menjaga Viera bagaimana-pun caranya, lagi pula kan Xavier yang menyetir mobil sendiri. Jadi tidak mungkin ia minum-minum sambil menyetir.

"Sepertinya aku harus pulang" ucap Xavier kemudian.

"Yaudah sana, jaga adik iparku dengan baik!" seru Maxime membuat Xavier mengangguk tegas.

Setelah berpamitan Xavier kembali menggendong Viera seperti tadi.

Dengan hati-hati ia menurunkan Viera di jok samping kemudi, dengan memasangkan seatbelt nya juga.

Pria itu merapikan anak rambut Viera, yang menutupi wajah cantiknya. "Lucu sekali" melihat wajah Viera itu membuat Xavier lagi-lagi gemas sendiri. Ia sedikit mengatur jok agar membuat Viera merasa nyaman dan tidak terganggu tidurnya.

"Let's go babyy!"

...⏳️...

Wah udah part ke 30 aja nihhh

Aku harap kalian masih semangat bacanya ya hehehe

Biar aku juga semangat nulisnyaaa

Terimakasih yaaa♡