NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Lisa merupakan seorang gadis cantik yang terpilih meneruskan warisan khodam pendamping milik kakeknya. khodam yang dimaksud adalah sosok Raja Kera yang terkenal sangat kuat dan tangguh, mampu kah Lisa menjaga amanah dari sang kakek.? Apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi.??? cuss langsung simak kuy ceritanya daripada penasaran😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Anjir bener tuh anak bisa bisanya gue disamain sama mak Lampir." Dinda mendingus kesal.

Lisa nampak tertawa kecil sambil menutupi mulutnya agar Dinda tidak mengetahuinya.

"Apa lu ketawa ketawa!" Dinda menatap sinis ke arah Lisa.

"Em gapapa kok." sahut Lisa ia tersenyum kecil sambil membekap mulutnya.

"Bener katamu deh Lis tuh anak ngeselin banget." cetus Dinda kesal.

"Sabar aja Din." sahut Lisa sambil mengupayakan makanan kedalam mulutnya.

Tak berselang lama kemudian Reno datang sambil membawa makanan, ia terlihat berjalan ke arah mereka berdua.

"Hadeh datang lagi si cunguk." Dinda dengan malasnya saat melihat Reno berjalan ke arah mereka.

Reno duduk di kursi yang ada didampingi Lisa.

"Kamu beli apa itu Ren?" tanya Lisa basa basi sambil menunjuk ke arah makanan yang ada didepan Reno.

"Ini loh aku beli piscok sama martabak, kamu mau cobain deh enak loh ini." sahut Reno sambil menguapkan makanan kedalam mulutnya.

"Hmm.. Gak deh Ren kamu makan aja."

"Kamu harus coba enak banget ini."

Reno mengambil satu pisang coklatnya dan langsung menyuapkan pada Lisa. Lisa tidak bisa menolaknya lantaran Reno langsung menyuapkan pada mulutnya.

"Gimana enak kan?"

Lisa hanya mengangguk pelan sambil mengunyah makanan yang disuapin oleh Reno.

"Hemmm.. hemm.. ada orang loh disini, kancane dipikir toh.." Dinda melambaikan tangan ke arah mereka berdua.

Lisa langsung mengalihkan pandangan ia tersipu malu saat tersadar.

"Ouh ada orang ya? kirain situ patung, hahaha.." Reno tertawa sambil melihat ke arah Dinda.

"Mau lagi gak? aak.." Reno kembali menyuapkan makanan pada Lisa seolah-olah seperti menyuapin anak kecil.

"Anjirr mala diterusin dong? dah lah bete gue.. gue disini cuma jadi obat nyamuk mana nyamuk nya gede gede lagi.." Dinda beranjak meninggalkan mereka berdua.

"Lah mau kemana tuh anak? iri dah tuh." ucap Reno.

"Gimana Lis enak kan?" tanya Reno basa basi.

"Emm.. enak kok Ren.." sahut Lisa.

"Tuh kan bener apa gue bilang, pasti kamu suka.. oh iya Lis btw nanti sore jadi kan kita jalan jalan ke pantai?" tanya Reno mengalihkan pembicaraan.

"Iya Ren jadi kok aku mah terserah kamu, eh Ren di kelasmu ikut kema juga apa nggak?"

"Ikut lah.. tadi pak Hadi bilang hari senin sekolah ini kema dihutan, kalau ada yang gak ikut sih gapapa."

"Oh sama berarti tadi pak Hadi juga bilang gitu."

"Wihh seru nih kayaknya.. tinggal dihutan kayak orang hutan, hahaha.. btw kamu mau ikut apa gak Lis?"

"Ya ikut lah.. asyik tau kalau kema dihutan kayak gimana gitu apa lagi kalau deket sama sungai."

"Oh iya kah.? gue sih kalau kema itu sukanya pas malam hari kayak seru gitu kita bisa masak bareng nyanyi nyanyi bareng di depan tenda sambil menikmati suasana di malam hari."

"Wahh udah pasti seru banget itu Ren apa lagi kalau ada api unggun nya." Lisa membenarkan ucapan Reno.

Setelah itu suasana kembali bening tak ada lagi pembicaraan antara mereka, keduanya hanya terdiam sejenak sibuk dengan fikirkan nya masing-masing.

"Oh iya Lis rumah kamu dimana sih?" tanya Reno yang mulai membuka pembicaraan.

"Rumah gue di desa Kenanga indah.." sahut Lisa yang menanggapi ucapan Reno.

"Oh deket dari sini berarti, kenanga indah dimana nya Lis, apanya gapura besar itu?"

"Dari gapura awal itu lurus terus sampai ketemu sama pertigaan, kalau sudah sampai di pertigaan belok kiri ngikutin jalan itu, nah habis itu kan mengelewati persawahan dari situ udah keliatan rumah aku, nanti pasti keliatan satu rumah nah itu rumah aku, udah gak ada rumah yang lain cuma satu itu doang." jelas Lisa.

"Oh gitu ya.. Hmm.. oke oke ngerti gue, gampang juga ya ancer ancernya rumah kamu."

"Iya emang.. gimana gak gampang orang jalan melewati persawahan itu cuma ada rumahku doang gak ada rumah yang lain."

"Ouh jauh dari lingkungan tetangga berarti ya.? kamu kok gak takut sih Lis punya rumah di tengah sawah?"

"Ya gak lah ngapain takut.."

"Ya bukannya apa apa sih, kalau punya rumah di tengah sawah itu kan bahaya, kalau ada apa apa susah sendiri mau minta tolong sama siapa tetangga jauh."

"Ngapain takut gue udah terbiasa, lagian aman aman aja kok meskipun rumah gue jauh dari lingkungan orang lain."

"Oh gitu.." Reno hanya membulatkan bibirnya menanggapi ucapan Lisa.

Setelah itu suasana hening kembali terjadi, keduanya nampak sibuk dengan fikiranya masing-masing.

****

Singkat cerita.. di sore harinya..

"Gimana bu.? ibu udah dapat sewaan tempat apa belum.?

"Udah nak.. ibu tadi dapat tempat punyanya bu Sulis."

"Loh bukannya bu Sulis masih jualan ya bu."

Terlihat saat ini Lisa bersama ibunya nampak bersantai di ruang tamu, mereka berdua nampak ngobrol ngobrol membahas kelanjutan tentang usaha mereka.

"Iya.. tapi sekarang udah nggak, katanya sih bu Sulis bilang mau ganti jualan bakso."

"Ouh Lisa kira udah gak jualan lagi, syukur lah bu kalau udah nemu tempat sewaan jadi kita bisa langsung mulai jualan, kapan bu rencananya mulai jualan?" tanya Lisa pada ibunya.

"Hmm.. kapan ya enaknya." bu Kasna nampak berfikir sejenak.

"Jangan terlalu lama bu.. lebih cepat kan lebih baik."

"Kita mulai besok aja kali ya.? kalau menurut kamu gimana Lis."

Bu Kasna nampak meminta persetujuan dari putrinya.

"Iya bu besok aja gapapa, kalau Lisa sih setuju setuju aja." sahut Lisa.

"Hmm.. besok pagi ibu mau belanja bahan bahannya dulu, besok sore bantuin ibu ya nak bikin kue nya."

"Oke bu siapp.. ibu tenang aja pasti Lisa bantuin."

Tok.. tok.. tok.. permisi.. "Asalamualaikum"

Terdengar sesorang yang mengetuk dari depan di saat mereka tengah asyik berbicara.

"Ada tamu Lis.. coba kamu samperin sana" titah bu Kasna pada putrinya saat mendengar hal tersebut.

"Iya bu tunggu bentar Lisa samperin dulu." Lisa beranjak pintu rumahnya.

"Siapa ya?" guman Lisa heran sambil terus berjalan ke arah pintu.

Ceklekk.." .Lisa membuka pintu rumahnya.

"Loh Reno.? kok gak bilang kalau mau kesini." Tanya Lisa saat melihat Reno yang datang bertamu kerumahnya.

"Emang harus laporan dulu kalau mau kerumah kamu?" Reno menatap Lisa sambil menyengritkan alisnya.

"Emm.. enggak juga sih.. kalau kamu chat dulu sebelum kesini aku kan bisa siap siap mana belum mandi gue."

"Ya gapapa lah kalau kamu mau mandi ya mandi aja dulu gue tungguin"

"Kok kamu bisa tau Ren kalau rumhanku disini?" tanya Lisa heran.

"Lah kamu gak inget apah Lis? pas lagi disekolah kan kamu sendiri yang ngasih tau ancer ancer rumahmu, gimana sih kamu masa udah lupa." ucap Reno sambil menggelengkan kepala.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!