Zayn mengalami kecelakaan di kota lain tempatnya menghabiskan masa-masa SMA-nya. Kecelakaan itu membuat Zayn mengalami amnesia. Sejak kecelakaan itu, Zayn merasa ada yang kosong dalam hatinya, seperti ada yang hilang dari dirinya. Zayn yang dulunya pribadi yang ceria, ramah dan hangat menjadi pribadi yang dingin dan datar. Zayn bahkan tidak tertarik dengan wanita manapun.
Zayn tidak ingat bahwa dirinya sudah menikah dengan wanita yang sangat dicintainya. Pernikahan yang tidak diketahui keluarga besarnya.
Zayn menikah dengan seorang wanita yang mengaku sudah menyelamatkan nyawanya. Tapi Zayn tidak pernah bisa mencintainya, bahkan tidak pernah menyentuhnya. Hingga suatu hari, Zayn jatuh hati pada seorang wanita yang baru sekali ditemuinya, bahkan melakukan one night stand dengan wanita itu dalam keadaan setengah mabuk.
Siapakah wanita itu? Bagaimana kisah cinta Zayn selanjutnya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Restu
Selama ini Rayyan tidak pernah mendengar Zayn menjalin hubungan dengan wanita manapun. Jadi saat Zayn mengatakan ingin menikah, tentu saja Rayyan terkejut. Apalagi Zayn mengatakan akan menikah hari ini juga.
"Iya, pa. Aku ingin menikah hari ini juga," sahut Zayn menegaskan.
"Kenapa tiba-tiba dan buru-buru? Kamu tidak menikahi dia karena terpaksa, 'kan?" tanya Rayyan yang tidak ingin putranya salah mengambil langkah dan keputusan.
"Tidak, pa. Aku sama sekali tidak merasa terpaksa menikahinya," sahut Zayn tegas, tanpa keraguan.
"Dengar Zayn, papa ingin melihat kamu hidup bahagia bersama orang yang kamu cintai. Jika pernikahan ini karena terpaksa seperti pernikahan kamu dengan Agnia, papa tidak merestuinya," tegas Rayyan yang benar-benar ingin melihat Zayn bahagia.
Sebagai orang tua, wajar jika Rayyan bersikap seperti itu. Orang tua mana yang tidak ingin melihat anaknya bahagia?
"Aku mengerti, pa. Aku benar-benar menyukai dia. Aku bertemu dengan dia pertama kalinya di lift sebuah hotel. Entah mengapa sejak pertama kali melihat dia, aku nggak bisa lupain dia. Wajahnya selalu terbayang-bayang di benakku. Satu bulan lalu aku agak mabuk dan tak sengaja meniduri dia...."
Zayn akhirnya menceritakan pada Rayyan awal mula dirinya bertemu dengan Keira hingga saat ini. Zayn juga menceritakan bagaimana perasaannya pada Keira dan mengatakan penyelidikannya tentang Keira, bahkan tentang kehamilan Keira.
"Jika kamu menikahi dia karena kamu memang menyukai dia, apalagi dia sudah mengandung cucu papa, papa merestui mu. Papa tidak memiliki kriteria menantu idaman yang terlalu tinggi. Asalkan dia bisa membuat kamu bahagia, itu sudah cukup buat papa. Dan papa yakin, mamamu pasti juga berharap demikian. Karena papa yakin, wanita yang bisa membuat kamu bahagia pastilah wanita baik-baik. Masalah bagaimana latar belakang keluarganya, itu tidak terlalu penting bagi papa," ujar Rayyan dengan suara yang mengalun tenang dan berwibawa.
Rayyan memang tidak pernah menilai seseorang dari harta dan status sosialnya. Rayyan menilai orang dari karakter, kepribadian dan juga akhlaknya.
"Terima kasih, pa. Aku ingin menikah siang ini juga. Papa dan mama bisa datang ke sini, 'kan?" tanya Zayn penuh harap.
"Tentu saja. Mana mungkin papa tidak menghadiri pernikahan putra papa?" sahut Rayyan yang merasa senang putranya bisa menemukan cintanya yang baru.
"Soal surat nikah.."
"Kamu hubungi Om Andi kamu saja. Dia ahlinya dalam hal itu. Om Andi kamu belum ke kantor, karena tadi izin mengantar mertuanya ke dokter. Mungkin sekarang sudah pulang," ucap Rayyan memotong kata-kata Zayn.
"Okey, pa. Aku akan menghubungi Om Andi," sahut Zayn, kemudian mengakhiri panggilan teleponnya pada Rayyan, lalu menghubungi Andi.
"Halo! Ada apa, Zayn?" tanya Andi setelah menerima panggilan telepon dari Zayn.
"On, aku ingin menikah hari ini..."
"Apa?! Menikah? Hari ini juga? Tunggu! Tunggu!" ucap Andi memotong kata-kata Zayn karena terkejut, lalu mengubah panggilan suara menjadi panggilan video. Andi ingin melihat ekspresi wajah Zayn untuk memastikan Zayn serius dengan perkataannya.
"Kamu serius ingin menikah? Dengan siapa? Kenapa tiba-tiba? Kamu tidak menikah karena terpaksa, 'kan?" tanya Andi yang hampir sama persis dengan Rayyan. Pria paruh baya itu nampak mengamati ekspresi wajah Zayn yang saat ini memenuhi layar handphonenya. Tatapan mata pria paruh baya itu terlihat penuh selidik.
"Tidak, Om. Aku sama sekali tidak terpaksa. Aku menyukainya," sahut Zayn dengan suara dan ekspresi yang terlihat tenang.
Zayn kemudian menceritakan pada Andi tentang Keira sama seperti yang diceritakannya pada Rayyan. Andi mengamati ekspresi wajah Zayn saat berbicara, hingga akhirnya Andi merasa yakin, kalau Zayn memang benar-benar ingin menikah dengan gadis yang disukainya.
"Baiklah. Melihat dari ekspresi wajahmu, kamu nampaknya sangat menyukai dia. Om merestui mu. Tapi Om nggak nyangka kamu sudah nyicil duluan," keluh Andi yang merasa agak kecewa karena Zayn menghamili seorang gadis sebelum menikah. Padahal Andi sudah mengajarkan dan selalu mengingatkan Zayn agar tidak menyentuh wanita yang belum halal baginya.
"Terima kasih atas restu, Om. Kalau begitu, bisa Om bantu aku mengurus surat-suratnya? Aku ingin mendapatkan surat nikah hari ini juga," ucap Zayn to the poin.
"Tentu saja. Pasti Om bantu. Masalah membuat surat nikah, Om jagonya. Tante kamu aja dalam satu hari langsung bisa Om jadikan istri sah Om. Padahal awalnya Tante kamu mau jadian sama cowok lain. Tapi langsung Om tikung dengan sadis," sahut Andi kemudian, tertawa bangga dan penuh percaya diri.
Andi sangat antusias saat mendengar Zayn ingin menikah, walaupun pada awalnya sempat terkejut mendengar Zayn ingin menikah hari ini juga Tapi keterkejutannya itu langsung berubah menjadi rasa bahagia setelah mendengar cerita Zayn dan melihat ekspresi wajah bahagia Zayn.
"Ha..ha.ha..aku baru tahu kalau Om Andi dapetin Tante dengan cara menikung," gelak Zayn yang baru tahu tentang hal itu, namun sekilas Zayn melirik seseorang berjalan mendekati Andi dari belakang, tapi Zayn pura-pura tidak melihatnya.
"Kita tidak perlu banyak bicara kalau sudah menyangkut masalah hati. Begitu suka, langsung ikat saja. Tidak peduli dengan cara apapun. Dengan begitu, dia tidak akan bisa lari lagi dari kita. Licik dalam menggapai cinta itu sah-sah saja, asalkan kita tidak merusak ikatan suci pernikahan. Yang penting lagi, kamu jangan sampai berniat untuk mempermainkannya dan benar-benar ingin menjadikan dia pendamping hidup kamu untuk selamanya,"
"Kesempatan itu belum tentu datang dua kali, jadi selama ada kesempatan jangan di sia-siakan. Walaupun dengan cara licik pun bisa dibenarkan. Karena kata orang, harta bisa di cari, tapi cinta hanya sekali. Jadi, perjuangkan cinta mu sampai titik darah penghabisan. Jangan takut walaupun jalannya terjal. Kamu tidak akan pernah merasakan manisnya kebahagiaan tanpa merasakan sulitnya perjuangan. Walaupun dengan cara curang. Tidak selamanya curang dan licik itu salah, karena untuk melawan orang licik kita harus lebih licik. Untuk melawan orang curang pun kita harus lebih curang, kalau tidak, kita akan tersingkir dan terbuang, meskipun kita benar," ujar Andi panjang lebar begitu berapi-api.
"Pintar, ya! Kalau soal kelicikan, Bee memang tidak ada lawannya. Tapi jangan mengajari keponakan kita berbuat licik dan curang seperti itu," suara Kanaya yang tiba-tiba itu membuat Andi terkejut. Karena sangking asyiknya bicara dengan Zayn, Andi sampai tidak menyadari istrinya ada di belakangnya dan mendengar semua pembicaraannya dengan Zayn.
"Auwh.. auwh..sakit Ay!" keluh Andi saat Kanaya menjewer telinganya. Sedangkan Zayn yang sudah dari tadi melihat Kanaya di belakang Andi malah tergelak melihat Andi di jewer Kanaya.
"Zayn, jangan dengarkan ajaran sesat Om kamu ini," ujar Kanaya yang tidak tahu kalau ajaran sesat Andi yang berupa kelicikan dan kecurangan itu sudah di serap sepenuhnya oleh Zayn.
"Jangan khawatir, Tante. Aku akan mengambil yang baik-baiknya saja dari ajaran Om Andi. Jangan lupa hadir di pernikahan ku, ya Om, Tante," ucap Zayn, kemudian mengakhiri sambungan teleponnya dan tertawa mengingat interaksi Andi dan Kanaya.
"Eh, bocah! Berani sekali menjebak Om kamu sendiri!" kesal Andi pada Zayn, namun sayangnya Zayn sudah mengakhiri panggilan videonya. Andi yakin Zayn sengaja pura-pura tidak tahu dengan keberadaan Kanaya di belakangnya.
"Awas kalau mengajari anak dan keponakan- keponakan kita dengan ilmu sesat kamu itu!" ancam Kanya menatap tajam pada Andi.
"Tapi ilmu sesat ku ini membuat kamu bahagia karena bisa memiliki suami yang perfect seperti aku," ucap Andi tersenyum seraya mengedipkan sebelah matanya pada Kanaya dengan gaya genit.
"Ishh..narsis! Genit pula! Aku akan bersiap-siap menghadiri pernikahan Zayn," ucap Kanaya berlalu meninggalkan Andi dengan senyuman cerah di wajahnya. Bagaimana pun sifat Andi, Kanaya tidak pernah bisa membencinya. Karena kenyataannya, pria itu adalah pria satu-satunya yang bertahta di hati Kanaya.
Sedangkan Andi nampak menghembuskan napas lega dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.
"Aku senang mendengar Zayn bisa tertawa lepas seperti tadi. Sudah lama sekali aku tidak mendengar suara tawanya yang seperti tadi. Sudah lama aku tidak melihat kebahagiaan di wajah dan sorot matanya. Hari ini aku melihatnya lagi, dan aku sangat bahagia sekali," gumam Andi terlihat bahagia.
"Ingat, Bee! Urus surat pernikahan Zayn secepatnya. Jangan sampai Zayn batal menikah karena mengetahui bahwa dia pernah menikah," ujar Kananya yang tiba-tiba kembali menghampiri Andi.
"Iya, aku akan segera mengurus segalanya. Dia tidak akan tahu kalau dia sudah pernah menikah," sahut Andi meyakinkan.
Ya, Rayyan dan Andi sudah sepakat, jika Zayn akan menikah lagi, maka Andi lah yang akan mengurus surat nikahnya. Agar Zayn tidak tahu, bahwa dirinya pernah menikah. Karena mereka takut Zayn akan mencari tahu tentang masa lalunya yang hanya akan membuat Zayn kepikiran dan mungkin juga akan membuat Zayn batal menikah. Dengan pertimbangan itulah Rayyan dan Andi menyembunyikan status Zayn yang sebelumnya pernah menikah. Namun, sampai kapan kebenaran bisa disembunyikan? Hanya Tuhan yang tahu.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
