NovelToon NovelToon
Marry You Mr. Police

Marry You Mr. Police

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ana Al Qassam

Kisah Cinta Putra Gus Atha dengan Salah satu santri di pesantren Sang Abi. cinta itu datang seusai pernikahan, pernikahan terjadi hanya karena persetujuan kedua mempelai. Perjodohan tanpa penolakan dan tanpa skandal apapun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di tempat Dinas

Pagi ini kantor Hafla nampak mempersiapkan sesuatu yang telah di mintanya. Hafla juga masih sibuk mempetakan penugasan permintaan pusat. Hafla sendiri pun harus bertugas kembali di luar kota.

" Pagi Pak Hafla ... " sapa seorang perempuan padanya di dalam ruangan. Hafla menatap sambil tersenyum ramah.

" Ya ... Ada yang bisa saya bantu?" tanya Hafla menyahuti dengan sapaan sopan.

" Saya Putri AKBP Doni ... Saya membawa mandat dari papa untuk memberikan ini pada Anda!" serunya dengan sangat sopan namun bias senyumnya itu membuat Hafla mengalihkan pandangan dan menatap berkas serta membukanya.

Hafla mempelajari berkas itu. Dia juga memahami apa yang di maksud oleh AKBP Doni. Saat ini Hafla cukup menerima gadis itu menjadi tangan kanannya. Itu artinya dia akan selalu membawa gadis itu di setiap kedinasannya.

Bolehkah jika di ganti saja? Kenapa harus putri AKBP Doni yang di tempatkan di sini. Batinnya penuh penolakan.

Mayra Aisa Putri name tag di seragamnya. Hafla sekilas memandangnya. Kemudian Hafla keluar dari ruangannya untuk menemui petugas di sebelah ruangannya.

" Briptu Haidar ... Bisakah membantuku untuk memberikan pengarahan terhadapnya!" seru Hafla padanya.

Sesampainya di ruangan ...

" Ikutlah dengan briptu Haidar! Dia akan menjelaskan semuanya," ujar Hafla tanpa menatap Mayra.

" Baik pak," jawabnya. Kemudian mengikuti Briptu Haidar keluar ruangan.

Hafla kemudian kembali fokus pada pekerjaannya. Sesekali dia mengangkat telpon dari seseorang. Mayra sesekali kadang mencuri pandang ke arahnya.

" Brip Hai ... Pak Hafla kenapa terlihat tidak begitu akrab pada seseorang?" tanyanya ambigu.

" Akrab bagaimana? Seseorang siapa maksudnya?" tanyanya bingung. Mayra tersenyum bingung.

" Tadi padaku pak Hafla nampak cuek," cengirnya. Haidar jadi menghela nafas sambil tersenyum.

" Jangan kaget ... Beliau memang begitu jika pada perempuan dari sebelum menikah," jawabnya turut menghipnotis atensi-nya terhadap ucapan briptu haidar.

" Memangnya sudah menikah?" tanyanya dengan rasa penasaran.

" Sudah ... 1 bulan yang lalu," jawabnya sambil tersenyum. Mayra pun mengangguk paham.

Di dalam ruangan Hafla ...

" Bagaimana pak Hafla putriku ? Apakah merepotkanmu di hari pertamanya?" tanya AkBP Doni dengan suara tegasnya.

" Alhamdulillah tidak pak," jawabnya menanggapi dengan biasa. Akbp Doni tertawa renyah sekali.

" Hahaha ... Dia yang minta berdinas di sana pak Hafla setelah melihat list namamu berada di sana!" serunya dengan jujur.

Deg.

Apa-apaan ini? Kenapa pak Doni menuruti permintaan putrinya. Tidakkah itu rancu dalam kedinasan. Lalu apa hubungan namaku dengan permintaan putrinya itu? Benar-benar seperti tidak profesional.

" Begitu ya pak," jawablah Hafla seadanya tak tahu harus menanggapi apalagi.

" Baiklah pak Hafla kita berjumpa lain waktu. Terima kasih ... Assalamualaikum wr.wb," pamitnya kemudian di jawab salam oleh Hafla.

" Waalaikumsalam ... " jawabnya dengan nada rendah.

Hari ini merupakan hari paling sibuk bagi Hafla. Bahkan dia tidak sempat menelpon istrinya. Dia harus menyelesaikan semuanya. Dua hari lagi dia harus pergi berdinas ke luar kota bersam Briptu Haidar. Saat dia hendak bersiap pulang ...

" Pak ... !" panggil Mayra.

" Iya ... Ada apa?" tanyanya.

" Bisakah memberikan saya informasi tentang rumah tinggal daerah sini?" tanyanya dengan hati-hati agar Hafla tidak berpikir buruk tentangnya.

" Kenapa tidak tinggal di rumah Dinas saja?" tanya Hafla dengan tatapan mengintimidasi. Mayra tersenyum bias.

" Saya ... Sudah lama menggunakan rumah dinas sebelumnya pak! Saya ingin memiliki rumah tinggal sendiri," jawabnya gugup karena Hafla nampak tidak setuju.

" Hari ini saya sudah lelah! Tinggallah di rumah dinas lebih dulu. Besok minta antar pada Haidar dia paham lokasi sini," jawabnya kemudian sambil merapikan buku-bukunya dan segera beranjak.

" Jangan lupa tutup pintunya!" seru Hafla kemudian pergi tanpa mendengar jawaban Mayra terlebih dahulu. Pemuda itu benar-benar meninggalkan Mayra sendiri.

Ketika di halaman luar ...

" Sore pak!" sapa polisi jaga sore ini.

" Sore! Tolong antar Mayra ke rumah Dinasnya," ujar Hafla sebelum memasuki mobilnya.

" Siap laksanakan pak!" jawabnya dengan hormat. Hafla mengangguk dan pergi dari pelataran.

...----------------...

" Hai ... Sayang! Maaf mas tidak sempat telpon hari ini ... " sapa Hafla saat mendapati istrinya menyiram taman bunga depan rumah.

" Iya ... " jawab Seena sambil menyambut tangan suaminya dengan sebuah kecupan di punggung tangan.

" Kenapa lagi? Kok cemberut ... " ujar Hafla menatap Seena. Seena pun menatap suaminya dengan intens.

" Temannya cantik ya! Sayang sekali tadi aku langsung pulang," jawab Seena sambil membawa tas Suaminya itu. Seketika Hafla melotot dengan apa yang di ucapkan sang istri.

Hafla pun mengekor di belakangnya. Hafla kemudian menarik tangan istrinya ke dalam pelukannya.

Haaaiiisssshh.

" Pelan kali mas! Seena kan jadi nubruk gini," cemberutnya.

" Ada apa lagi Seen? Memangnya tadi kamu ke kantor? Kenapa tidak ke mas?" tanya Hafla.

" Masnya lagi sibuk! Tadi juga udah Seena titipin sama kak Haidar bekal makan siangnya. Tapi tadi seen dengar juga kalau mas Hafla tidak mau di ganggu dan suruh kak Haidar memakannya," jawab Seena kemudian melepaskan cekalan tangannya.

" Apa iya?" gumamnya. Hafla yakin saat ini seena sudah marah padanya. Ini kali pertamanya istrinya itu repot-repot ke kantor membawakan makanan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Haidar!" serunya di sambungan seluler.

" Iya siap pak! Ada apa pak?" tanyanya.

" Apakah tadi ada istriku ke kantor?" tanya Hafla.

" Siap pak! Benar ...," jawabnya tanpa ada keraguan sama sekali.

" Kenapa saya tidak tahu??" tanya Hafla bingung.

" Siap pak ... Nona sendiri yang melarang saya memberitahu karena bapak sedang sibuk mengajari Mayra!" serunya.

" Lalu makanannya??" tanya Hafla tidak puas.

" Siap pak! Bukannya tadi bapak menyuruh saya memakannya. Jadi, saya habiskan pak," jawabnya membuat Hafla kian merasa bersalah.

" Oke baik ... Terima kasih," ujar Hafla sebelum memutuskan samhungan seluler.

" Siap pak! Sama-sama," jawabnya.

Apakah aku sesibuk itu? Memastikan siapa yang datang saja tidak bisa. Keterlaluan. Jika bukan Seena yang datang tidak masalah tapi ini dia yang datang. Aku ini benar-benar ....

Hafla segera berlari ke kamar. Dia mendapati istrinya di ruang lab-nya. Gadis itu nampak sedang meneliti sesuatu. Setiap hari dia selalu meracik cream untuk kecantikannya. Dia memang bukan anak kuliahan namun kegigihannya itu menjadikan dia sepandai ini.

" Ehmm ... Seen," sapanya.

" Tunggulah sebentar mas! Seen sebentar lagi selesai," jawabnya menghentikan langkahnya.

Hafla pun dengan stok sabarnya menunggu istrinya. 20 menit berlalu Seen nampak mengakhiri kegiatannya itu. Dia datang menghampiri sang suami.

" Ada apa ?" tanyanya dengan menelisik ke arah sang suami.

" Maafkan aku ... Sudah membuatmu marah," ucapnya seraya memegang kedua tangan istrinya.

" Aku tidak apa-apa mas! Memang aku masih kekanakan. Aku minta maaf jika menyulitkanmu karena sikapku," jawabnya dengan sendu. Dia tidak mungkin diam saja. Sebab perasaan di remehkan itu pasti ada.

" Seen .... Mas serius! " seru Hafla dengan penuh kematangan.

" Aku juga serius mas! Aku tidak suka jika milikku, di hadapakan pada orang lain. Silahkan jika kamu ingin mencobaa, mas sudah tidak di percaya lagi. Aku mensupport kamu karena beberapa hal," jawab Seena pada akhirnya.

" Seen ... Mas minta maaf please, dia akan segera mas batasii dari biasanya!" lirihnya dengan matang.

" Minggirlah mas! Aku siapkan dulu makan malamnya," ujarnya nampak mendorong Hafla.

Likeeeee.

1
Desri Yasmita
Luar biasa
Anonymous
k
syamsul anam
samuel sm mayra itu sm aja,sama" gila
Maulida Hayati
Luar biasa
Samsiah Yuliana
ya Allah,,,😭😭😭
Mumun Munawwaroh
bukannya umma kemaren malam telepon ya ke sena .
Safa Almira
bagus
Irni Yusnita
bagus karyanya Thor
Nurgusnawati Nunung
sedih ya...
Sabrina Azzahra
sutradara yang top bingit 👍👍
Sabrina Azzahra
udah like 👍👍
Sabrina Azzahra
penasaran
Ma Selly
sudah lengkap kebahagian seena
Ma Selly
jangan ngepreng thor jadi degdegan kirain pak hafla yg udang plng
Ma Selly
Alhamdulillah ya Alloh engkau telahenjaga hafla untuk keluarganya
Ma Selly
ya Alloh mudah mudahan pak hafla selamt
Ma Selly
slamat ya mas hagla dan mayra akhirnya kalian berjodoh
Ma Selly
udah mayra sama hagla aja biar dekat lagi sama seena
Ma Selly
jadi kasihan sama mayra
Ma Selly
lagi ngapa sih seena pake pergi ke cafe,klo mau pergi harusnya nungguin hafla pulang kenapa/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!