Mafia Terjebak Di Pesantren

suara teriak yang keras membuat suasana yang masih pagi dan gelap itu seketika heboh satu pesantren,hampir seluruh manusia yang berada di pesantren menuju kearah suara yang keras itu, suasana semakin heboh saat semua orang tertuju pada seorang pria yang kini terbaring lemah di atas kasur.

"kalian bubar!!!.."suara tegas Azmi yang baru datang membuat mereka yang sesak desakan menjadi ketakutan,bahkan santri putri ada juga di sini karena penasaran yang tinggi tapi sepertinya dia menyesal kesini karena harus melihat tatapan tajam plus dingin Gus mereka.

kerumunan kini melonggarkan,karena ustadz dan ustadzah sudah mulai bisa membuat mereka bubar,bagi santri putri yang sudah kembali ketempat asalnya sedangkan santri putra masih ada sebagian karena teman mereka dan ustadz dan ustadzah juga hadir beserta seorng dokter pesantren yang buru-buru kearah mereka.

"cepat periksa dia!.."

kaki dokter itu gemetaran karena takut, sungguh rumor mengatakan anak pertama kiyai usman sangat dingin memang benar adanya,dia baru melihat hari ini karena baru bekerja menggantikan yang lama.

"ba_baik gus!.."gagap nya.

"Roki kemana seperti ini?..hiks..dok cepat selamat kan teman saya!.."pria yang sebaya dengn pria yang berbaring lemah bahkan seperti tak memiliki kehidupan,wajah yang pucat bagaikan tidak memiliki darah dan tubuh yang mulai dingin.

"Risal ada apa dengn Roki!.knp seperti ini?..biarkan dokter Marcel yang periksa!.."

Risal dengn perasaan yang sedih melihat temannya yang berbaring tak berdaya sekarang,dia menatap pada ustadz dan ustadzah yang kini meminta penjelasan padanya.

"gini tadi saat ingin sholat,Riko bilang dia kurang enak badan jadi dia minta izin saat apsen nanti,yaudah saya pergi,tapi saat saya pulang dengn teman asrama Riko..ri-riko___hiks.."Risal tak bisa berkata-kata lagi,dia menangis bersama teman yang bersamanya tadi.

"jadi apa yang terjadi?.."penasaran ustazah Rima.

"kita tunggu pemeriksaan dokter Marcel dulu!.."dingin Azmi masih menatap dokter pria itu yang mengecek Riko.

"maaf semuanya___"raut dokter itu sedih sambil menunduk kepalanya.

"katakan!!.."dokter itu sedikit gemetar tapi mengusahakan tidak menampakan nya.

"dia meninggal dunia!.."

"tidak mungkin!!..hiks..Riko bangunan!.."teriakan histeris sahabat Riko langsung memeluk tubuh dingin Riko.

"kalian minggir dulu!.."ustadz naiman mencoba memisahkan mereka,"Gus!.."panggil naiman pada Azmi,azmi langsung mengecek nadinya,dan bener adanya nadi dan nafasnya sudah tidak ada.

"innalilahi wainnailaihi rojiun.."Azmi menatap santrinya dengn sedih tapi berusaha tidak menampakkan dengn jelas.

"telpon keluarganya,saya dan keluarga akan bertanggung jawab atas meninggalnya santri pondok pesantren ini..."tegas Gus Azmi pada ustadz lain,lalu beralih pada dokter itu"penyakit nya apa?.."

"dia punya penyakit yang sepertinya tertanam dari kecil Gus,dari pemeriksaan saya mungkin dia lupa meminum obat membuat penyakit nya ngedrop.."jelas dokter itu dengn tenang.

"bukanya racun ya?..anda dokter asli atau dokter gadungan sih!.."

suara halus nan merdu itu mengalihkan perhatian mereka,mereka menyising kesamping untuk melihat siapa,dan sosok mungil cantik,nan polos itu maju kedepan.

"Gus dia pasti bohong tuh.."tunjuk queen dengn tatapan anak kecil yang menunjuk pelaku kejahatan.

"apa yang kau lakukan di sini Aqila!..dan apa maksud mu?.."Azmi sebenarnya kaget tiba-tiba istrinya ini muncul dan lebih kagetnya lagi dia tiba-tiba berkata itu racun,jadi yang mana benar ini racun atau penyakit bawaan.

"coba deh kalian liat di leher santri itu"

semua mata tertuju ke leher pria yang berbaring di sana,mereka melihat ada sebuah garis berwarna ungu yang tipis hingga mereka tak dapat melihat nya tadi karena di Landa kepanikan.

"itu apa?.."ustazah Salma merasa penasaran.

"itu racun!..mana ada penyakit seperti itu!..klau Engk sengaja di buat-buat!.."ucap queen bernada sindiran tapi hanya Azmi yang merasa kata sindiran itu sedangkan yang lain merasa itu penjelasan.

Tampa mereka sadari ada seseorang yang gelisah dalam hati bahkan mengutuk dan memaki kelakuan istri Gus Azmi ini.

"wanita itu nyari mati!!.."

dokter itu yang melihat situasi yang tidak menguntungkan bagi langsung saja meminta maaf"maaf Gus, ustadz, ustadz tunggu sebentar agar saya periksa lagi..."dokter itu Ketar-katir langsung memeriksa kembali.

"ma-maaf semuanya atas keliruan saya,memang ada racun di dalam tubuhnya!.."keringat sudah membasahi pelipis dokter itu yang tampak memucat.

"Anda sebenarnya berguna atau engk!.."

"pedas sekali!!.."batin queen mendengar ucapan Azmi yang sungguh menusuk sampai ke hati.

"ma-maaf atas.."

"diamlah!.."

suasana senyap,semua orang bungkam termasuk dokter itu yang nampak sangat khawatir dan panik,tapi langsung mencair saat suara yang membuat bahagia walaupun blm yakin.

"dia masih hidup!!,huh dasar dokter abal-abal Gimana sih pesantren kyk gini bisa milih dokter modelan kayak gini.."sungut queen sengaja menyudutkan dokter itu.

"Aqila apa yang kau katakan!.."Azmi sedikit ragu karena di sudah memeriksanya sendiri tapi memang tak ada denyut nadi nya sama sekali.

"coba Gus periksa!.."

Azmi mencoba memeriksa kembali,dengn terkejut dia bersyukur"Alhamdulillah ya Allah .."

"knp Gus!.."kompak mereka semua.

"Riko masih hidup cuman masih lemah sebaiknya kita bawa ke rumah sakit saja...gk meyakinkan dengn nya.."Azmi melirik dokter itu yang menegang di tempat, setelah mengatakan itu membuat semua orang bersyukur,semuanya membawa Riko beserta teman yang paling akrabnya juga ikut.

Azmi melayangkan tatapan tajam pada dokter itu membuat dokter itu pucat Pasih.

"Aqila.."

tatapan queen tertuju pada Azmi yang memanggil nya,"pulang lah,biar mas yang urus "Azmi mengelus kepala queen dengn pelan"terimakasih.."walaupun bnyk pertanyaan pertanyaan yang muncul di benaknya tapi dia mencoba menahan agar tidak bertanya sekarang.

"engk perlu Gus..Aqila engk buat apa-apa kok!..hehe.."

queen berjalan pulang,tapi saat dia melewati dokter itu dia berbisik pelan"drama mu yang membosankan!!.."wajah pucat itu semakin pucat bagai tak bernyawa.

dalam benak pria itu,apakah dia ketahuan?...knp bisa seperti ini?..apa aku mati setelah ini?..bnyk lagi pertanyaan didalam fikiranya.

"ustadz naiman tolong awasi dokter ini dulu,saya akan menyusul yang lain ke rumah sakit,.."kata Azmi meminta tolong pada naiman tapi matanya tak teralihkan dengn pria yang sangat cemas sekarang.

"semakin dia khawatir dan bertingkah aneh semakin curiga juga ini adalah ulahnya.."batin Azmi menatap dingin.