NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Kakak Tampan

Mengejar Cinta Kakak Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Beda Usia / Persahabatan
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Sania Ayunda Wirawan dan Yuki Yuspika adalah sahabat sejak kecil. Bukan hanya mereka, akan tetapi orang tua mereka juga bersahabat dekat. Bahkan mereka juga sama-sama terlahir dari keluarga terhormat dan sangat terpengaruh di kota mereka.

Mereka gadis yang sangat berprestasi dan kuliah di Fakultas ternama. Begitu banyak pria mengantri untuk mendapatkan cinta mereka. Namun, siapa sangka mereka malah jatuh cinta dengan pria yang berumur lebih tua dari mereka.

Bahkan berbagai cara telah mereka lakukan untuk mendapatkan cinta dari pria yang berhasil merebut hati mereka sejak kecil. Walaupun selalu di acuhkan, akan tetapi tidak ada kata menyerah untuk mereka. Mereka akan terus berjuang sampai mereka mendapatkan pria yang mereka idam-idamkan sejak kecil.

Apakah kedua sahabat itu bisa mendapatkan hati pujaan hati mereka?

Yuk saksikan perjuangan cinta dan aksi kocak mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Karena semalam harus bekerja lembur, tubuh Sania menjadi terasa remuk. Rasanya dia sangat malas untuk melangkahkan kakinya walaupun hanya selangkah saja. Dia menatap kantor Rafi yang berada di depannya, sambil berpikir bagaimana caranya dia masuk kedalam sana tanpa harus capek-capek melangkahkan kakinya.

Hingga akhirnya ide jahilnya muncul ketika melihat Bisma turun dari mobilnya. Dengan cepat Sania turun dari mobilnya sambil berlari kecil mengejar Bisma. Tentu saja dia tidak mau membuang kesempatan sedikitpun untuk dengan dengan Bisma si pujaan hatinya.

"Kak!" teriak Sania, akan tetapi Bisma terus melangkahkan kakinya tidak memperdulikan teriakan Sania.

Karena terlalu fokus berlari mengejar Bisma, Sania sampai tidak memperhatikan jalannya. Dia tidak sengaja menginjak kulit pisah yang tergeletak di tanah, sehingga membuatnya terpeleset dan bokongnya langsung meluncur mulus mencium tanah.

"Aw! sandalku," teriak Sania membulatkan matanya terkejut ketika sandalnya yang terbang ke arah Bisma.

Bughh....

"Argh!" teriak Bisma ketika sandal Sania berhasil mendarat mulus di kepalanya.

"Mati aku!" batin Sania berusaha untuk bangkit.

Namun, bokongnya terasa sangat sakit, sehingga dia tidak bisa kabur secepatnya. Dia memang sengaja memakai sendal ke kantor karena kakinya yang terasa sakit jika mengunakan high heels seharian. Apalagi mengingat pekerjaannya yang mengharuskannya berjalan kesana kemari untuk mengantar dokumen.

Akan tetapi dia tidak menyangka jika pagi ini dia mendapatkan kesialan yang luar biasa. Pasti Bisma akan mengoceh sepanjang rel kereta api karena sandal lepas Sania yang mengenai rambutnya yang telah rapi. Bisma menatap ke sekelilingnya dan melihat sendal Sania yang tergeletak di depannya. Dengan cepat Bisma mengambil sandal itu dan mencari pemiliknya.

Hingga akhirnya mata Bisma tertuju kepada seorang gadis yang sedang berjalan sambil menegang bokongnya. Bukannya merasa kasihan ataupun berniat menolongnya, Bisma malah berjalan mendekati wanita itu dengan penuh kekesalan sambil memegang sandal yang telah mencium rambutnya.

"Mau ke mana kau?" ucap Bisma menatap datar Sania.

"Eh, Kak Bisma!" ucap Sania cengengesan tanpa raut dosa sedikitpun.

"Ini sandalmu 'kan?" tanya Bisma menunjukkan sandal yang telah berani mencium kepalanya kepada Sania.

"Sandal? kakak dapat sandal ini dari mana?" tanya Sania pura-pura polos sambil berusaha menyingkirkan sandal satu lagi yang masih melekat di kakinya.

"Kau tidak usah bohong. Jika ini bukan sandalmu maka, tunjukkan di mana sandalmu satu lagi," ucap Bisma menatap kaki Sania yang sudah ceker ayam.

"Aku tidak memakai sendal," ucap Sania sambil menendang sandalnya agar menjauh.

"Kau tidak usah berbohong, Sania!" ucap Bisma menatap geram Sania.

Melihat tatapan Bisma, Sania hanya terkekeh kecil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maaf! habisnya kakak tidak mau berhenti saat aku panggil. Jadinya aku kepleset dan sandal ku terbang bebas ke kepala kakak. Tapi jika di pikir-pikir itu bukan salahku, tapi salah kakak," ucap Sania malah melemparkan kesalahannya kepada Bisma.

"Kenapa jadi aku yang salah. Di sini sudah jelas sandalmu ini terjun bebas di kepalaku," ucap Bisma tidak terima.

"Coba kakak pikirkan. Jika kakak berhenti saat aku pangil, pasti aku tidak akan terjatuh dan sandalku tidak mungkin mencium kepala kakak. Tapi kakak malah memilih untuk tidak mendengarkanku. Sehingga aku terpaksa mengejar kakak dan akhirnya aku terpeleset. Bukan hanya sandalku saja yang terbang, tapi bokongku juga sangat sakit karena mencium tanah," oceh Sania menatap kesal Bisma.

"Itu bukan salahku. Tapi salahmu yang jalan tidak pakai mata," ucap Bisma menjitak kening Sania kesal.

"Aw! kakak," rengek Sania mengelus keningnya.

"Kakak bodoh amat, Sih!" ucap Sania.

"Kau bilang apa? aku bodoh. Yanga ada kau itu yang bodoh," ucap Bisma membuang napasnya kesal mendengar ucapan Sania.

"Kakak yang bodoh. Anak kecil saja tau jika jalan itu pakai kaki, bukan pakai mata," ucap Sania, Sehingga membuat Bisma langsung terdiam seketika.

"Di sini sebenarnya siapa yang bodoh. Aku atau dia?" batin Bisma menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sudahlah! aku mau masuk saja. Bicara denganmu membuat kepalaku menjadu pusing," oceh Bisma melangkahkan kakinya meninggalkan Sania.

"Kakak!" ucap Sania memelas sambil duduk di atas rerumputan halus.

"Ada apa lagi?" tanya Bisma kesal.

"Gendong!" ucap Sania dengan manja.

"Gendong? enak saja. Badanmu saja sebesar karung seperti itu, bisa-bisa aku encok karena mengendongmu," ucap Bisma ketus.

Sebesar karung? memang mata Bisma sudah buram. Tubuh seindah itu di bilang sebesar karung. Tubuh Sania sangat ideal dengan tingginya. Sania memiliki tinggi 155cm dan berat badannya hanya 53kg.

"Enak saja! lihat tubuhku sangat langsing dan seksi, mata kakak itu yang juling. Tubuhku sanga indah seperti gitar sepanyol, enak aja di bilang sebesar karung," oceh Sania tidak terima.

"Kakak! bokongku sakit. Gendong ya," ucap Sania kembali setelah selesai mengomeli Bisma.

"Tidak!" ucap Bisma ketus lalu kembali melangkahkan kakinya.

"Kakak! aku bilang sama paman ya," ancam Sania.

"Terserah! aku tidak takut," ucap Bisma tidak perduli.

"Baiklah! lebih baik aku minta gendong Rifki saja," ucap Sania memanyunkan bibirnya kesal.

"Rifki!" batin Bisma menghentikan langkahnya lalu menatap Sania yang masih duduk di atas rerumputan.

"Baiklah! kakak akan mengendongmu. Tapi kakak melakukan ini karena kau adalah putri dari sahabat kakak. Jika tidak kakak tidak akan sudi," ucap Bisma tetap menjaga gengsinya, lalu membawa Sania kedalam gendongannya.

"Bilang saja kakak cemburu," ucap Sania tersenyum sambil melingkarkan tangannya di leher Bisma.

"Kau bilang apa? kakak turunkan ini," ancam Bisma.

"Tidak! aku hanya mengatakan jika kakak sangat tampan dan baik hati," ucap Sania tersenyum.

Mendengar ucapan Sania, Bisma hanya diam lalu kembali melangkahkan kakinya. Melihat Bisma yang mengendong Sania, semua mata anak magang langsung tertuju kepada mereka. Beda dengan karyawan tetap yang di sana, mereka hanya menganggap pemandangan itu pemandangan biasa. Karena mereka memang tau jika Sania memang sangat manja kepada Bisma dan Rafi.

"Kak! sandalku," ucap Sania mengingat sendalnya yang ketinggalan.

"Sudah! sandal jelek aja masih di ingat. Nanti kakak belikan sandal baru," ucap Bisma sambil terus melangkahkan kakinya.

"Ehem! main gendong-gendongan nieh," ucap Erlan mengoda Sania.

"Diam lu," ucap Sania ketus.

"Setelah ini ajak Sania main nikah-nikahan,Kak. Biar sekalian," ucap Erlan terkekeh kecil.

"Ide bagus!" ucap Bisma terkekeh kecil.

"Kakak!" ucap Sania memanyunkan bibirnya kesal.

Bersambung.....

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Majotiku
Luar biasa
Majotiku
Lumayan
Linda Antikasari
Luar biasa
Nur Syamsi
Kira" Mala ya pendonornya
Nur Syamsi
Semoga ada keajaiban sehingga bisa dapat donor mata untuk yuki
Nur Syamsi
Makanya jgn meremehkan seseorang....
Nur Syamsi
Lanjut thor
Nur Syamsi
Dendammu akan berbalik kepadamu mbak Mala, makanya jgn gali lobang ntar jatuh sendiri kelobang yg kau gali
Nur Syamsi
Terharu ...😢😢😢
Nur Syamsi
Senam pinggul yg bikin pinggang encok 🫢🫢🫢
Nur Syamsi
Sya kira Mala kembarannya Mila
Nur Syamsi
😂😂😂 batang ma batang pelukan 😂😂😂
Nur Syamsi
Thor, buat Gressia dan mala dapat karma atas perbuatannya....
Nur Syamsi
huuuuu.....deg degan ....de bacanya
Nur Syamsi
😥😢😢😢😢
Nur Syamsi
lanjut thor
Nur Syamsi
Bedamang perbuatan yg tulus dan modus....
Nur Syamsi
Jadi deg degan de ajakan mamanya Aldan....
Eka
msla lebih baik kamu terus terang sama adikmu dia begitu sayang sama kamu i gat riski
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!