Pendekar Sembilan Nyawa

Perjalan menuju kota awan berjalan lancar, hanya ada serangan monster dimalam pertama selebihnya tidak ada monster atau bandit yang mencegat rombongan.

Bandit tidak ada yang berani mencegat rombongan dari desa Pelangi. Beberapa tahun ini, setiap bandit yang mencoba selalu gagal bahkan berujung kematian bagi bandit yang sial.

Tidak seperti monster setidaknya bandit masih memakai akal..

Sebelumnya setiap perjalanan selalu ada anggota Legiun Cakra yang diam-diam mengawal, kendala dalam penyerahan pajak dan upeti dapat membuat penguasa kota bahkan kerajaan bertindak, ini bisa membahayakan.

Tetapi saat ini ketua Bai sudah mengintruksikan Legiun Cakra untuk tidak ikut campur, bagaimanapun mereka tidak akan selalu ada, dan desa pelangi maupun sekte sapu jagad harus mengandalkan diri sendiri untuk bertahan dan berkembang.

Rombongan mulai memasuki gerbang kota awan, ada banyak rombongan lain mulai mengantri untuk memasuki kota, sebagian besar adalah penguasa desa atau kota sekitar yang berada dibawah kota awan, ini adalah tenggat waktu yang diberikan untuk membayar pajak dan upeti,..

Setelah beberapa waktu mereka sudah masuk, baru beberapa langkah ada beberapa pendekar muda mendekat dan mencegat..

"Wah tenyata ini Rombongan klan Su, klan yang tiga belas tahun lalu lari terbirit-birit meninggalkan kota awan, sepertinya mereka sudah mulai lupa bahwa mereka pernah menjadi seperti hewan buruan." Salah satu tuan muda klan penghuni kota awan.

Dahulu klan su adalah salah satu klan penghuni kota awan, 13 tahun lalu akibat konflik mereka mengalami kemunduran dan beberapa pendekar andalan mereka gugur, melihat itu klan klan yang bersaing yang memiliki dendam dan bermusuhan dengannya mulai menargetkan klan Su.

Ketua klan yang saat ini masih menjadi salah satu petinggi klan, berusaha menyelamatkan anggota klan yang tersisa, dan pergi meninggalkan kota awan.

Klan-klan yang menargetkan klan Su membuat tim untuk mengejar mereka, bagaimanapun menghancurkan musuh harus ke akar-akarnya, agar tidak menjadi benalu dimasa depan.

Tetapi tim yang mereka bentuk tidak pernah kembali dan ditemukan tewas diperbatasan, tidak ada yang tahu apa penyebabnya.,

Saat ini klan su sedang berkembang dan membuat klan-klan musuh yang dulu memburunya sedikit gelisah, tetapi posisi klan Su sebagai penguasa desa membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Bagi mereka menghancurkan klan Su saat ini tanpa alasan, sama saja seperti melawan penguasa kota, bahkan kerajaan.

Tetapi bukan berarti mereka takut pada klan Su, jika ada waktu dan bertemu, mereka akan melakukan provokasi, bagaimanapun mereka membutuhkan alasan untuk bisa membereskan klan Su.

Beberapa anggota klan Su terlihat menahan emosi, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa..

"Jika aku emosi aku akan membunuh orang yang membuatku emosi" ketua Bai, seakan-akan memprovokasi.

"Tidak usah ikut campur ketua Bai, bagaimanapun kau pun sama selalu diam ketika melihat yang lebih darimu" Su Ren melampiaskan amarahnya,,

"Hahaha,, Ketika kau atau klan su yang lainnya berbicara apakah aku terlihat marah,,?, perlu kau tahu, kau atau klan Su mu tidak ada di mataku,,!" Ketua Bai membalas,,

Mendengar ini semua anggota klan Su ingin membunuh ketua Bai, selama ini mereka memprovokasi sekte sapu jagad tetapi mereka selalu diam, tetapi sekarang ketua Bai terang-terangan menghina klan Su, ini bisa menjadi alasan yang selama ini mereka tunggu.

Sayang sekarang mereka berada di kota awan, berurusan sekarang hanya akan menambah masalah, setidaknya mereka harus menunggu sampai kembali ke desa pelangi.

"Siapa kau.??"salah satu tuan muda kota awan bertanya...

"Ahh Bukan siapa-siapa, anggap saja aku kompor yang siap memanaskan suasana" ketua Bai menjawab dengan santai, sambil mengibaskan jubahnya, membuat plakat anggota paviliun medika sedikit terlihat..

Melihat plakat paviliun membuat mereka diam, mereka tahu orang yang mereka tanya bukan orang mampu mereka disinggung, di kota awan hanya beberapa orang yang bisa menjadi anggota, dan mereka adalah orang-orang yang luar biasa..

"Pimpinan rombongan segara lanjutkan perjalanan,! cuaca semakin panas jangan sampai kau dan anggota klan mu terbakar,," Liu Bai masih terlihat santai, dimata Liu Bai, klan Su bukan klan yang harus diperhatikan tetapi, mereka juga harus diberi pelajaran..