Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep14" CTHB(KHE 2)14
Dua tiga pemancing yg tersisa memutuskan untuk bangkit setelah 1 jam memancing ikan di kolam milik tante Dyah, acara mancing itu lanjutan dari tahlil yg di lakukan sore tadi ,karna Almarhum Om Abi suka sekali mancing. Maka dari itu di tengah duka nya tante Dyah berusaha untuk menghibur diri dengan ikut memancing juga dan mengundang warga beserta teman dari om Abi.
Langkah kaki mereka pun sudah tak lagi terdengar, hanya saja suara langkah kaki Evelyn yg mendekati.
" Bun, acara nya udah beres?" Evelyn mengintip ember berisi Ikan yg gemuk itu.
" Udah, ini ikan nya kita goreng ya" Tante Dyah sambil tersenyum membawa ember dan alat pancing itu ke dalam.
" Boleh, bisa buat sahur juga" Evelyn membuka pintu yg terhubung ke dapur, lalu mereka masuk untuk membersihkan ikan.
Di dalam , Evelyn membantu menyiapkan semua nya , dia tak mau larut dalam kesedihan karna dia tak ingin ayah dan kakak nya sedih.
Di rumah sakit, aku menikmati roti bakar buatan paman Alvin, malam ini begitu dingin, suara burung hantu menyahut, angin berhembus meniupkan gorden , padahal jendela itu sudah di tutup rapat.
" Gimana enak?" paman Alvin menyiapkan selimut dari dalam tas, agar tidur nya tidak terganggu.
" Enak, boleh aku minta lagi?" Aku nyengir membuat paman Alvin tersenyum bahagia mengingat masa kecil nya bersama mommy.
"Boleh" Paman Alvin tersenyum sambil menyimpan selimut nya di atas sofa, om Adit, daddy dan yg lain nya masih di luar menikmati suasana malam.
" Jangan banyak - banyak nanti sakit gigi" Mommy muncul lalu menyambar roti bakar itu membuat ku terkejut.
" Bisa aja deh" Aku kesal sambil mengecup pipi mommy, membuat paman Alvin bahagia karna banyak yg menyayangi mommy .
" Baa!!!"Restu berjalan mendekati dari arah pintu, lalu mengulurkan tangan nya melingkari pinggang ku , aku merasa geli .
" Ih geli tau, udah ah aku mau tidur" Aku kesal sambil melepaskan tangan Restu , paman Alvin dan mommy hanya tersenyum .
Setelah aku terpejam mommy mendudukan bokong nya di kursi sambil menyeruput susu hangat .
Sementara di ruangan nya Vyan hanya diam melirik indah nya rembulan , di samping kirinya om Arga yg sedang duduk sambil menyuapi nya.
" Kenapa ngelamun terus?" tante Arin yg muncul membawa sebotol minuman dingin yg sudah setengah.
" Aku kangen sama kak Vi bun, aku mau ke sana tapi aku belum boleh pulang dari sini" Vyan mengalihkan perhatian nya pada tante Arin.
" Besok bunda akan menemui kakak mu di sana, kalo besok dokter mengizinkan mu pulang , bunda akan ajak kamu ke sana" Tante Arin mengusap kepala Vyan sambil tersenyum lebar.
" Makasih bun, aku kangen , sekarang aku pengen ke toilet nggak tahan , mules juga sih hehehe..." Vyan berusaha bangkit lalu om Arga membantu nya dengan cepat.
Tante Arin melepaskan selimut nya lalu membantu nya juga ,tante Arin terlihat lesu dan tak bergairah sejak kecelakaan itu terjadi yg membuat Viona berakhir di tahan.
Keesokkan harinya Evelyn bersiap untuk sekolah meski diri nya masih ingin di rumah tetapi dia tak ingin berlarut dalam kesedihan nya.
" Bun , aku berangkat dulu ya"Evelyn menuruni tangga sambil tersenyum ke arah tante Dyah yg sedang bersih - bersih di dekat TV.
" Iya, hati - hati ya, nanti pulang nya ke mini market dulu ya beli ini buat buka puasa" tante Dyah sambil menyerahkan secarik kertas .
" Oke, aku pasti ke sana kok pulang nya bun, sekarang aku permisi ya bun" Evelyn mengecup punggung tangan tante Dyah.
Lalu tante Dyah mengantarkan nya keluar, dia memakai sepeda kesayangan nya yg merupakan hadiah terakhir dari kakak nya.
Sekolah nya tidak jauh , hanya butuh waktu 30 menit saja untuk sampai menggunakan sepeda.
Di gerbang sudah ada sahabat nya yg menunggu, setelah sampai dia langsung turun.
" Lyn kamu yakin mau masuk sekolah hari ini?" Tia sahabat karib nya sejak kecil, dia sangat dekat dan selalu ada untuk Evelyn . Mereka kenal dari sahabat orang tua nya.
" Yakin , aku nggak mau sedih terus , lagian sebentar lagi ujian, aku mau lulus dengan nilai terbaik" Evelyn memarkirkan sepeda nya di parkiran lalu mereka masuk karna 5 menit lagi masuk.
Tia pun tersenyum sambil merangkul nya, lalu menaiki tangga , karna kelas nya di lantai 2.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya