Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.
Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.
Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?
happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 ( Bertemu menantu )
"Apa kau sudah gila tiba-tiba datang dan memintaku untuk membebaskan bajingan itu, hah!” sentak Dipta tidak terima.
“Aku tau om sangat kehilangan Anjani aku juga merasakan apa yang om rasakan saat ini. Tapi apa menjebloskan dia ke penjara akan membuat dia merasa bersalah sudah menyakiti Anjani? Tidak, kan?” cecar Andrew.
Dipta menatap tajam Andrew ia mulai berpikir ada apa kiranya Andrew dengan kekehnya memintanya untuk membebaskan Hasta padahal ia juga sangat terpukul dan pasti membenci pria itu tapi mengapa ia solah membela Hasta mendesaknya untuk membebaskan Hasta?
“Apa alasanmu mendesak ku untuk membebaskannya? Kasih aku satu jawaban yang masuk akal,” tekan Adnan.
“Karena adik ku sedang mengandung anaknya,” jawab Andrew dengan lantangnya.
Deg
Hati seorang Ayah terasa teriris mendengar menantunya ternyata mengkhianati putri kesayangannya,”Jadi, selama ini putriku dikhianati?” lirih Dipta.
“Tidak … bukan Hasta yang mengkhianati Anjani tapi Anjani sendirilah yang menjadi orang ke tiga dalam hubungan adik ku dengan Hasta,” ujar Andrew.
“Apa maksudmu, Andrew?” pekik Dipta.
Andrew menceritakan semuanya, Semua yang ia ketahui dan bahkan kebusukan besannya yang hampir membunuh Jesan. Tapi semua itu tidak sebanding dengan kenyataan bahwasannya putrinya selama ini memaksa Hasta untuk menikahinya padahal Hasta sudah menolaknya dan ia terus berharap jika suatu saat nanti Anjani akan mendapatkan cinta dari Hasta.
Dipta tertunduk dan menangis ia tidak percaya kalau ternyata Hasta menolak perjodohan itu. Dipta mengira selama ini Hasta yang mempermainkan Anjani hingga putrinya depresi dan berujung bunuh diri. Andrew mendekat pada pria paru baya itu dan berbicara selembut mungkin.
“Aku tau om sebagai orang tua ingin kebahagiaan putrinya dengan orang yang dicintainya hidup bersama. Anjani juga salah tidak pernah memberitahukan semua isi hatinya selama ini pada kedua orang tuanya. Apa om pernah memperhatikan Anjani saat dia sedang sedih atau merasa putus asa di dalam hidupnya selama ia menikah dengan Hasta?” tanya Andrew.
“Tidak … selama ini Anjani tidak pernah mengeluh apapun atau sekedar meluapkan isi hatinya pada kami orang tunya. Apa mungkin aku dan Lina terlalu sibuk bekerja hanya demi kehidupan Anjani agar dia tidak merasa kekurangan?” lirih Dipta.
“Anggap saja iya, dan nyatanya yang Anjani butuh kan adalah seseorang yang memahaminya. Aku memang memahaminya tapi dia sendiri yang tidak pernah mau aku menjadi bagian dari hidupnya walaupun hanya sebagai teman,” ujar Andrew.
“Maafkan Anjani yang selalu menolakmu. Kalau saja om tau saat itu Hasta tidak menginginkan perjodohan ini om pastikan dia akan bersamamu yang sudah terbukti jika kau sangat mencintainya,” ujar dipta memegangi bahu Andrew.
“Sudahlah, om aku sudah tidak memikirkan itu,” sahut Andrew berusaha mengusap air matanya yang mengembang di pelupuk mata.
“Soal membebaskan Hasta om tidak tau apakah akan melakukan itu atau tidak. Om harap kau mengerti keadaannya saat ini yang mana hati ini masih sakit kehilangan Anjani,”
Dipta melangkah pergi meninggalkan Andrew yang teridam menatap kepergiannya. Entahlah ia berhasil atau tidak membujuk Dipta tapi kalau kenyataannya belum berhasil ia akan pastikan akan menemui Dita dan terus menerus membujuknya walau harus menjatuhkan harga dirinya sekalipun semata-samat hanya untuk Jesan adik kesayangannya.
Oh Jesan, betapa beruntungnya dirinya mempunyai kakak seperti Andrew. Jika saja percintaan kakaknya seberuntung hidupnya mungkin kini Anjani telah bahagia bersama nya dan tidak akan ada maslah dia natara mereka. Tapi, yang namanya hidup pasti lah selalu berdampingan dengan masalah yang datang dan pergi. Ujian silih berganti menghampiri, tetapi percayalah walau tidak selalu ada pelangi sehabis hujan rasa syukur atas hidup yang tuhan telah berikan akan membuat mu lebih mendekat dengan sang pencipta dan ujian akan terlewatkan begitu saja karena hidup adalah perjuangan sampai kita menjadi pemenang sebagai pejuang.
*
*
Sudah satu minggu Hasta ditahan belum juga ada titik terang dengan keputusan Adnan apakah pria itu mau memenuhi permintaan Andrew atau mungkin ia tetap pada rasa dendamnya pada Hasta. Sarah pun bigung harus berbuat apa ia ingin sekali menemui Dipta untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang Andrew pinta. Akn tetapi Adnan melarangnya dengan alasan merasa malu karena mungkin Dipta sudah tau apa yang telah terjadi. Karena Adnan melihat kebencian si matanya saat di pemakaman dan juga ia mengingat ucapan Dipta yang tidak ingin mengenal dirinya lagi atau berhubungan dengan keluarganya.
Sarah pasrah padahal ia sangat merindukan putranya tapi saat ia menjenguknya Hasta justru menolak bertemu dengannya. Apakah dengan begitu Sarah akan menyesali perbuatannya?
“Mama sangat kecewa pada Hasta pah. Kanapa dia sangat tega padaku putramu itu tidak ingin bertemu denganku padahal sebagai ibu nya aku sangat merindukannya,” keluh Sarah pada Adnan.
“Yang harusnya kecewa itu Hasta bukan kamu jadi wajar jika dia tidak ingin bertemu denganmu lagi, mah. Apa kamu belum menyadarinya juga apa kesalahan mu padanya?” ujar Adnan membuat Sarah kesal karena suaminya itu tidak pernah mau mengerti perasaannya lalu ia pun pergi meninggalkan suaminya yang ingin bersiap ke kantor.
Adnan tidak perduli ia memutuskan berangkat menuju kantor untuk sementara selama Hasta berada di dalam penjara. Di perjalanan Adnan bertanya dengan Rama yang mengatakan jika gossip di luaran sana telah menyebar luas. Yang mana beritanya menjelekan Hasta dengan tuduhan perselingkuhan karena Anjani selama lima tahun menikah belum juga di karunia momongan.
“Abaikan saja, apa itu berpengaruh dengan para pemegang saham di perusahaan?” Rama menganggukkan kepalanya pelan. Inilah yang ditakutkan Adnan reputasi perusahaannya menjadi taruhan akibat perbuatan putranya tapi Adnan bukan tipe orang yang menyalahkan keadaan, Sebisa mungkin ia memperbaiki yang sudah terlanjur merusak reputasi perusahaannya sebisa pria paru baya itu.
“Rama, apa kau tau dimana jesan sekarang?” tanya Adnan penasaran.
“Tau, Tuan. Memangnya ada apa?” tanya Rama balik.
“Antarkan aku kesana aku ingin menemuinya,” titah Adnan.
“Baik, Tuan,” sahut Rama.
Tidak sampai satu jam mereka sampai di kediaman Giandra. Adnan terkejut melihat kediaman Tuan Mark yang begitu megah nan mewah. Di dalam hati Adan bertanya-tanya kenapa Jesan bisa berada di keluarga ini. Sembari berjalan menuju pintu utama Adnan bertanya banyak hal mengenai Jesan pada Rama dan langsung saja pria itu menceritakannya.
“Beruntung sekali nasib Jesan. Aku yakin dia anak baik sampai tuhan mempertemukan dia dengan orang-orang yang baik juga.
Ting!Tong!
Ceklek.
“Adnan? Kebetulan sekali kau datang ke rumahku? Suatu kehormatan bisa di datangi CEO sukses yang meluangkan waktunya ke gubuk ku ini,” Kebetulan Mark yang melewati pintu utama mendengar suara bel rumah ia pun langsung menghampiri dan membuka pintu dan ternyata Adnan rekan bisnisnya yang datang.
“Kau ini bisa saja. Rumah mewah begini kau bilang gubuk apalgi istana, Mark,” sahut Adnan yang perlahan masuk ke dalam dan duduk bersama diikuti Rama.
“Ngomong-ngomong ada apa tiba-tiba ingat mampir ke snin, Adnan?” tanya Mark penasaran.
“Aku ingin bertemu menantuku,” ujar Adnan yang mena membuat Rama dan Mark saling menatap dan terlihat kikuk.
“Adnan merasa bingung dengan ekspresi yang ditujukan padanya,”Kenapa? Benar kan Jesan adalah menantuku sekarang. Bisakah aku bertemu dengannya?” seru Adnan.
“Ten-tentu, Adnan. Baiklah aku akan memanggilnya. Ia baru saja selesai sarapan dan sekarang sedang beristirahat di kamarnya,” terang Mark yang beranjak pergi menemui jesan di kamarnya.
Tidak lama mereka datang dengan Jesan berada di belakang Mark karena gadis itu sedikit takut. Ia sedikit trauma karena pertemuanya dengan Sarah yang sangat menakutkan baginya. Tadinya Jesan menolak karena dia malah teringat perlakuaan Sarah, tetapi Mark membujuknya dengan mengatakan akan melindungi putrinya akhirnya Jesan setuju bertemu dengan Adnan.
Adnan yang melihat Jesan terlihat ketakutan seperti itu memaklumi karena ia tau apa yang terjadi pada gadis itu,”Kemarilah, jangan takut. Papa tidak akn menyakiti mu,” perkataan Adnan membuat Jesan menatap Mark dan perlahan gadis itu memunculkan dirinya.
Tangannya terkepal kuat dan tidak lama kedua tangannya saling berpegangan seraya memeluk perut buncitnya yang sudah memasuki usi kandungan lima bulan. Tubuhnya sedikit bergetar langsung saja Adnan menghampiri Jesan dan memegangi kedua bahunya.
“Kau sangat cantik pantas saja Hasta jatuh hati padamu. Papa minta maaf atas perbuatan mama dan adik iparmu. Kau tenang saja Hasta akan secepatnya keluar dari penjara setelah itu papa akan menjebloskan mamah dan Vanes ke penjara,” terng Adnan.
“Tidak … jangan aku mohon. Aku sudah melupakan semuanya dan saat ini aku hanya ingin bersama suamiku hidup dengan tenang bersama anak kami nanti,” mohon Jesan.
“Pantas saja Hasta lebih memilihmu kau memang gadis baik dan pemaaf. Bolehkah papa memelukmu, memeluk menantu papa,” Adnan merentangkan kedua tangannya. Jesan tersenyum dengan kedua matanyanya yang sudah berkaca-kaca.
“Pa-papah,” Jesan memeluk Adnan dan akhirnya ia merasa telah diakui walaupun hanya dengan Adnan saja. Baginya itu terasa cukup setidaknya ia diakui keluarga Hasta sebagai istri dan juga menantu di keluarga Nugraha.
*
*
Bersambung.