Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
"Ini bayaran kekurangan kemarin. Dan tepati janjimu untuk pergi dari kota ini secepatnya," ucap Jennifer memberikan uangnya kepada seorang lelaki bertato yang menjadi salah satu orang suruhannya kemarin.
"Baik, kalau ada proyek baru hubungi kami lagi," ucapnya mengambil uang sisa pembayaran pekerjaannya kemarin.
Jennifer hanya mengangguk sekilas. Pria itu kemudian pergi dari hadapan Jennifer setelah menghitung uangnya.
Jennifer mendengus kesal. Dia masih tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Gilang kepadanya. Dia akan meminta pertanggung jawaban Gilang karena dia hamil. Anak hasil hubungan intimnya selama ini dengan Gilang Pratama. Kalau cowok itu tidak mau menikahinya maka dia akan nekat mendatangi kediaman Pratama.
Apalagi Jennifer mendengar tentang rencana ayah tirinya untuk bekerja sama dengan perusahaan Pratama. Karena mereka ingin mengadakan perjodohan antara gilang dengan Adelia. Jennifer semakin kesal saja, kenapa meski dalam kondisi koma. Jennifer tetap saja tidak mampu mengalahkan Adelia, si anak manja tersebut.
"Aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku akan mengambil alih perusahaan CH dan menjadi nyonya di keluarga Pratama," ucap Jennifer dengan rencananya.
......................
"Ayah, aku mohon ijinkan aku menikah dengan Raka. Karena hanya dia yang aku percayai untuk saat ini. Dan jangan pernah ayah mempercayai siapapun itu baik mama Nella, kak Jennifer maupun mas Gilang. Mereka semua tidak ada yang tulus kepada kita yah. Mereka hanya ingin melancarkan tujuan masing-masing," ucap Adelia berbicara di samping ayahnya.
Tuan Bagas Chalandra sedang memandangi foto dirinya dan juga almarhumah bundanya. Pasti sang ayah sedang merindukan keluarganya, batin adelia.
Ingin sekali dia memeluk sang ayah. Akan tetapi Adelia tetap tidak mampu menyentuh tubuh siapapun. Hanya kepada raka saja dia mampu melakukannya. Adelia berharap dia tidak terlambat menyelamatkan keluarganya dari rongrongan orang jahat seperti ibu dan juga saudara tirinya.
"Raka."
"Astaga!" Raka seketika terkejut mendengar suara Adelia yang ada di belakangnya. Padahal saat ini Raka sedang berada di depan lemari pakaiannya. Dia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian.
Untung saja Adelia datang di saat dia sudah berpakaian. Andai saja dia datang sebelum itu bisa saja dia malu. Memang dasar Adelia saja yang suka muncul sesuka hatinya.
"Kamu kenapa? wajahmu kok..."
Grep.
Hiks...hiks..hiks...
Adelia menangis sambil memeluk tubuh Raka dengan erat. Dia sudah tidak mampu menahan tangisannya yang sedari tadi terasa sesak di dadanya. Raka yang tidak tahu apa yang terjadi dengan Adelia hanya bisa mengelus punggung gadis itu perlahan. Debaran jantung Raka juga mulai terasa terdengar aneh. Detakannya tampak lebih cepat dari sebelumnya. Apalagi Adelia memeluknya dengan cukup erat.
"Kamu kenapa?" tanya Raka lembut. Pria dingin dan datar itu bisa juga bersikap lembut dengan sosok arwah Adelia.
"Aku sedih Raka. Aku tidak tega melihat ayah," ucap Adelia yang masih sesenggukan di dalam dekapan Raka. Sekarang pria itu mengerti apa yang Adelia sedihkan. Dia pun mengurai pelukan keduanya dan memegang kedua bahu adelia. Sambil sedikit menundukkan kepalanya dia menatap wajah Adelia yang tampak sembab.
"Apa yang kamu risaukan del. Percayalah, ayah kamu pasti akan menyetujui rencana kita. Dan juga aku akan terus berjuang dan tidak akan membiarkan kedua orang itu mengambil yang bukan hal mereka. Begitu juga dengan Gilang. Kalian tidak akan menikah, percayalah padaku," ucap Raka menenangkan hati Adelia yang sedang sedih dan resah tersebut.
Adelia menganggukkan kepalanya. Ya mau bagaimana lagi, dia sendiri tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya memiliki Raka saja yang mampu melakukan apa yang dia inginkan.
"Terimakasih Raka, kamu sudah mau menolongku," ucap Adelia masih sedikit sesenggukan.
Raka menangkup kedua pipi Adelia. Dia menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby gadis tersebut. Lagi nangis aja gemesin seperti ini membuat debaran di hati Raka semakin menjadi-jadi saja. Tatapan keduanya bertemu. Entah sejak kapan pula Adelia merasa bahwa pria dihadapannya ini begitu tampan. Dan entah angin apa yang membuat Raka semakin berani saja. Dia bahkan mencium kening Adelia dengan lembut sebelum membawa gadis itu kembali dalam pelukan hangatnya.
❤️❤️❤️
TBC
yo rasakan karma instan itu nyata.
kasian deh yaw /Drowsy/
adelia itu udh punya raka yaw /Casual/