NovelToon NovelToon
Dijual Ke Gus Kahfi

Dijual Ke Gus Kahfi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

“Kalau kamu nggak pulang sekarang, mama nggak main-main Syas. Mama akan jual kamu!”

Mata Syanas membelalak, tapi lebih karena terkejut mendengar nada serius ibunya dari pada isi ancaman itu sendiri. “Jual aku? Serius Ma? Aku tuh anak mama loh, bukan barang yang bisa dijual seenaknya.”


“Oh, kamu pikir mama nggak bisa?” balas Rukmini, suara penuh ketegasan. “Mama akan jual kamu ke Gus Kahfi. Dia anak teman almarhum papa kamu, dan dia pasti tau cara ngurus anak bandel kayak kamu.”

Syanas mendengar nama itu dan malah tertawa keras. “Gus Kahfi? Mama bercanda ya? Dia kan orang alim, mana mungkin dia mau sama aku. Lagian, kalau dia beneran mau dateng ke sini jemput aku, aku malahan seneng kok Ma. Coba aja Ma siapa tau berhasil!”

Rukmini mendesah panjang, lalu tanpa berkata apa-apa lagi, menutup teleponnya. Syanas hanya mengangkat bahu, memasukkan ponselnya ke saku lagi. Ia tertawa kecil, tak percaya ibunya benar-benar mengucapkan ancaman itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

Syanas kembali tenggelam dalam dentuman musik yang menggema, tubuhnya bergerak bebas mengikuti irama yang menghentak-hentak. Cahaya neon yang berkilauan memantulkan bayangan liar di wajahnya, membuat matanya bersinar dengan energi liar. Ia seperti lepas dari dunia nyata, seolah waktu terhenti hanya untuk menikmati malam itu.

Keramaian di klub semakin menggila. Tawa dan canda terdengar bersahutan, sementara dentuman musik hampir menyatu dengan denyut nadi setiap orang.

Syanas tersenyum tipis, menikmati kebebasan yang hanya bisa ia temukan di sini. Namun, tanpa ia sadari, sesuatu sedang berubah.

Awalnya itu hanya sekilas perasaan. Dingin. Tidak biasa. Udara di sekitarnya seolah menjadi lebih berat, seperti ada tekanan tak terlihat yang menekan ruang itu.

Syanas mencoba mengabaikannya, terus bergerak mengikuti irama. Tetapi detik berikutnya, ia merasakan sesuatu, tatapan. Tajam. intens. membakar.

Tatapan itu begitu kuat, seperti menghancurkan dinding yang selama ini melindunginya. Ia berhenti, menoleh perlahan, dan matanya bertemu dengan sepasang mata hitam pekat yang berdiri tak jauh darinya.

Jantungnya berdetak lebih cepat, bukan karena musik, tetapi karena sosok itu. Laki-laki asing itu berdiri di sana, tubuhnya tinggi dan tegap, wajahnya begitu tampan hingga terasa hampir tidak nyata.

Namun, bukan wajahnya yang menarik perhatian Syanas, melainkan aura yang dibawa, dingin, keras, dan penuh kuasa.

Pakaian laki-laki itu benar-benar tidak sesuai dengan tempat ini. Sarung putih yang terikat rapi di pinggangnya, dan sorban yang melilit kepala, membuatnya terlihat seperti muncul dari dunia lain.

Kontras yang aneh dengan suasana klub yang liar. Tapi justru itu yang membuat semua orang di ruangan itu terdiam, termasuk Syanas.

Dari sudut matanya, Syanas melihat teman-temannya yang biasanya riuh kini membeku, saling berbisik, dengan wajah tegang dan bingung.

Syanas berusaha tetap tenang, mencoba mengabaikan tatapan laki-laki itu. Namun, semakin ia mencoba melanjutkan tariannya, semakin kuat rasa tidak nyaman itu. Seolah laki-laki itu menariknya dengan kekuatan yang tak terlihat.

Sosok itu akhirnya melangkah maju, langkahnya mantap dan terukur. Ia bergerak seperti seseorang yang tahu ia menguasai segalanya, termasuk ruangan ini. Orang-orang di sekitarnya spontan memberi jalan, seperti terhipnotis oleh kehadirannya.

Syanas terdiam di tempat, tubuhnya seolah kehilangan kekuatan. Udara di sekitarnya terasa semakin dingin, bahkan dentuman musik yang biasanya menggema kini terdengar jauh, seperti teredam oleh kehadiran laki-laki itu.

Ia berdiri tepat di hadapan Syanas, menatap dengan intensitas yang hampir membuatnya kehilangan keseimbangan.

Laki-laki itu seorang gus, bernama Kahfi. Namun, sebelum Syanas sempat mengatakan apa-apa, laki-laki itu mengeluarkan sesuatu dari tas selempangnya. Dengan gerakan cepat, ia menutupi tubuh Syanas dengan mukena besar yang membungkusnya dari kepala hingga kaki.

Syanas terkejut dan langsung meronta. “Hei, lo apaan sih? Ini klub malam, bukan masjid! Jangan sok-sokan di sini!” serunya sambil mencoba menarik mukena itu.

Namun, laki-laki itu tidak menggubris protesnya. Dengan tenang, ia membungkuk dan tanpa peringatan langsung mengangkat tubuh Syanas ke dalam gendongannya.

“Turunin gue! Lo gila ya?!” Syanas berteriak, suaranya nyaris tenggelam oleh musik yang masih menggema. Ia meronta, mencoba melepaskan diri, tapi laki-laki itu tetap kokoh memegangnya.

Suasana di klub semakin hening. Semua orang memperhatikan adegan itu dengan tatapan bingung, sebagian bahkan mulai berbisik-bisik.

“Lo nggak dengar gue bilang apa? Gue bisa jalan sendiri!” teriak Syanas dengan nada penuh kemarahan.

Namun, laki-laki itu tetap diam, wajahnya tenang seperti tidak terganggu sedikitpun oleh amukan Syanas.

“Apa lo nggak malu? Seorang Gus, anak dari ulama terkenal, menggendong perempuan yang bukan muhrim lo? Kalau papa gue masih hidup, lo pasti kena semprot!” bentak Syanas, mencoba menyerang sisi moral laki-laki itu.

Kahfi tetap melangkah mantap menuju mobil hitam yang terparkir tak jauh dari pintu keluar klub malam itu. Syanas meronta dalam pelukannya, suaranya menggema dalam malam yang dingin.

“Turunin gue sekarang juga, brengsek! Lo pikir siapa lo, hah?!” bentak Syanas dengan amarah membara.

Kahfi tidak menjawab. Tanpa ekspresi, ia membuka pintu belakang mobil dan dengan mudahnya memasukkan Syanas yang masih terbungkus mukena.

“Lo nggak bisa giniin gue, sialan! Lo dengar nggak gue ngomong apa?!” Syanas berusaha melepaskan mukena itu, tapi gerakannya terhenti ketika tatapan dingin Kahfi menghunjam seperti pedang.

Kahfi masuk ke mobil, menutup pintu dengan suara keras yang bergema, membuat Syanas tersentak. Di dalam mobil, suasana berubah menjadi sunyi, mencekam. Hanya suara napas cepat Syanas yang terdengar.

Kahfi menoleh perlahan, wajahnya mendekat hingga jarak di antara mereka hanya beberapa inci. Dengan nada berat dan dingin, ia bertanya, “Mau ke hotel atau ke rumah?”

Mata Syanas membelalak, kemarahannya memuncak. “Gila lo ya?! Apa maksudnya? Lo pikir gue cewek murahan yang bisa lo bawa-bawa ke hotel?!” suaranya penuh emosi, nyaris berteriak.

Kahfi tidak bergeming. Dengan tenang yang menyeramkan, ia mengulangi pertanyaannya, kali ini dengan nada lebih tajam. “Hotel atau rumah?”

“Bangsat lo ya! Ngancem gue pake omongan kayak gitu? Gue bisa laporin lo ke polisi tau nggak!” Syanas melemparkan tatapan penuh kebencian, tubuhnya bergerak gelisah di kursi.

Kahfi mendekat lebih lagi, tatapannya begitu menusuk hingga Syanas tanpa sadar mundur ke sudut kursi. “Jawab sekarang,” bentaknya, suaranya menggelegar seperti gemuruh di malam yang sunyi.

Tubuh Syanas gemetar, napasnya tersengal. Ia mencoba mencari keberanian untuk membalas, tapi tekanan dari tatapan Kahfi terlalu kuat. Akhirnya dengan suara pelan dan bergetar ia menjawab, “R-rumah.”

Kahfi tidak berkata apa-apa lagi. Ia keluar dari mobil, menutup pintu dengan keras, lalu pindah ke kursi sopir. Dengan gerakan cepat, ia menyalakan mesin dan melaju, meninggalkan keramaian klub malam di belakang.

Syanas duduk diam di kursi belakang, tangannya mencengkeram mukena yang masih melilit tubuhnya. Amarahnya bergolak, namun ketakutan yang lebih dalam merasuki hatinya.

Sesekali ia melirik Kahfi melalui kaca depan, namun lelaki itu tetap fokus pada jalan, wajahnya dingin dan tak tergoyahkan. Tak ada sedikit pun reaksi dari dirinya atas umpatan atau perlawanan yang baru saja dilontarkan Syanas.

Pikiran Syanas kacau. Ia berusaha menenangkan diri, namun ketegangan dalam mobil itu begitu tebal, membuatnya merasa semakin terperangkap. Suasana mencekam, seolah udara di dalam mobil menekan dinding dadanya, membuatnya sulit bernapas.

Tiba-tiba, suara ibunya terngiang begitu jelas di benaknya, membuat hatinya bergetar. Ancaman itu datang kembali, menggema di telinganya seperti suara yang tak bisa dibungkam.

Ibunya dengan tegas mengatakan bahwa jika Syanas tidak segera pulang, ia akan dijual ke anak teman almarhum papanya, pria yang kini sedang mengemudi dengan tenang di depannya.

Tubuh Syanas menggigil, perasaan terperangkap itu semakin kuat. Apakah ini benar yang dimaksud ibunya? Di balik kemarahan dan ketakutannya, sesuatu dalam dirinya terbakar.

Syanas tahu jika ini benar-benar terjadi, ia tak akan membiarkan hal itu begitu saja. Ia tak akan menyerah begitu saja pada takdir yang direncanakan orang lain untuknya.

Dengan mata terbuka lebar, ia menatap punggung Kahfi, membiarkan rasa benci dan kebencian mengalir deras dalam tubuhnya. Ia tidak akan menjadi obyek yang bisa diperlakukan semena-mena oleh siapapun.

Tidak ada cara untuk mundur lagi. Jika ini adalah ujian terakhir yang diberikan hidup padanya, maka Syanas bersumpah, ia akan melawan dengan segala cara. Tidak peduli apa yang harus ia lakukan, ia akan berusaha menentang nasibnya dan berjuang untuk dirinya sendiri.

1
dika edsel
ternyata gus kahfi juga manusia biasa kayak kita2 guys wkwkwkkk...,aku kira dia gk bakalan takut apapun eh ternyata...??
Hikari_민윤기
noh, tak kasih bunga lagi..
IG : Gledekzz97: Baik banget kakak satu ini 😍
total 1 replies
merry jen
lucuu bgtt psgnn inn ,,lgiann sapa gk tkt nanas dgn penampilan kmuu kyk bgtuu cb pkai sarungg mngkin ngkk terkejut tuu lakimuu ,,
Hikari_민윤기
Setangkai mawar merah buat author, semangat updatenya...
IG : Gledekzz97: Terimakasih Kak🙏
total 1 replies
merry jen
aduhh jdii ingt flim Thailand cwe y mau mndii tp asa tokek UD DECH nemplok tu cwee yaa wkkkkk
dika edsel
andai gus kahfi gk hapus tuh akun sya..mgkin saat ini sya akan posting di medsos dan memperkenalkan rumah barunya sambil joget " gue tunjukkin rumah sudah jadi dan siap huni..kali ini rumahnya posisi huk..posisi huk..huk..huk.."!! kaboooooorrr 🏃🏃🏃
dika edsel
👨‍🦱: ubur-ubur ikan lele
hidup ini indah le
🧕: ubur-ubur ikan lele
iya..kalo ada kamu le

othor : ubur-ubur ikan lele
kagak jelas le..
IG : Gledekzz97: Emak butuh obat?
total 1 replies
merry jen
luwess bgtt si nanas pgll suami yang yang lm lm kebiasaan dechh wkkk
dika edsel
sedang memikirkan apa yang dipikirkan oleh pikiran.. yang terpikir dipikiran..,bergetar hatiku kala melihat kerjaan menumpuk dr pagi sampe skrg gk kelar2..huh..menyala diriku🔥🔥
IG : Gledekzz97: Menyala emakku❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
dika edsel
ya iyalah.., buktinya dia mampu membeli elu sya..?! pny laki bau duit sebaiknya jgn dilepas sya...pertahanin ok klo perlu karungin...!!
dika edsel
knp masih mikirin mantan sih sya..,ingat yah mantan ituh ibarat baju yg udah gk muat klo dipakai jd buang saja atau kasihkan ke orang ..lbh baik beli yg baru..noh udah ada abang gus yg perfek didepan elu jd lupakan sakit hatimu..,move on.. hidup trs berjalan syukuri apa yg ada sekarang okey beb..
IG : Gledekzz97
Hai semua masyarakat yang membaca, jangan lupa yak, like, dan kementar, biar aku yang lagi banyak kerjaan ini, tetap upload novelnya buat menghibur kalian semua. Walaupun nggak komentar, like aja, setidaknya berarti ada kalian yang mendukung,,, 💋💋💋
dika edsel
gus..kamu hrs pny motto buat naklukin si jutek.."semakin kau jutek semakin aku lengket"..!! sya itu ibarat kaktus gus.. keliatan doang berduri tp klo diliat dia manis dan imut kan..??
dika edsel
kita sama syas..aku juga pecinta uang ha..ha...!! ganteng itu bonus yg paling penting ituh cari suami yg pinter cari duit.., bukannya matre tp realistis..,kata kebanyakan org sih..uang tdk dibawa mati tp bagiku tdk pny uang seperti mau mati..
dika edsel
pada akhirnya syas Kabur juga kan..?? anda sih terlalu keras sama istri..,sama org lain bisa sabar dan hangat tp knp sama istri sendiri keras dan dingin?? aku suka sifat mandiri (kerja)si syas, wanita memang hrs mandiri..,jgn apa2 tergantung suami..yakan?? ya klo suaminya setia klo kagak...??
dika edsel
hei gus.. emang syas pake baju apaan,knp kau marah..?!,gk mgkin kan syas pake bikini saat live..?? klo mo negur jgn langsung diulti dong.. kesannya tuh anda otoriter.., syas pasti berubah tp pelan2,emng kau pikir syas power ranger yg dgn cepat bisa berubah cuma dgn menekan jam tangan aja..!! klo mau yg sempurna knp gk nikah aja sama ustazah/ning sih gus..knp mau sama syas yg miskin ilimu agamanya??
Wahyu Kasep: live streaming bugil kah
total 1 replies
Nasriah
up
💗vanilla💗🎶
mampir baca ni thor , semangat 🥰
dika edsel
ciaaaaah ayang..., panggilannya mengerikan sekali syas.. kamu kenapa.. kesurupan..??? klo aku jd gus kahfi udah baca ayat kursi saat itu juga kalee..,hah..membaca part ini aku sesak nafas karena separuh nafasku ada di ayang.. wkwkwkkk..
Lafaigh Ufaufi
nanti bucin lho shanaz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!