NovelToon NovelToon
Cerita KehidupanKu

Cerita KehidupanKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:537
Nilai: 5
Nama Author: Danti Romlah

apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseharianku episode 26

Akupun masuk ke dalam kamarku, menunaikan sholat ashar. Selepasnya, aku keluar kamar lagi berencana untuk mandi, ternyata dikamar mandi masih ada mas Levi yang baru pulang dari kampus. Akhirnya kutunggu giliranku dengan duduk di meja makan. Tak lama mbak Diaz keluar kamar dan ikut nimbrung denganku di meja makan saat tahu dikamar mandi masih ada mas Levi.

"Yang, terimakasih yaa hari ini sudah menyelesaikan pekerjaanku. Sering-seringlah seperti ini, jadilah adek yang berbakti pada mbakmu ini, lumayan sore ini aku bisa tidur sebentar karena rumah sudah bersih. Besok-besok kalau kamu tiba-tiba bersedia mengerjakan semua tugas rumah setiap hari, aku ga keberatan kog" ucap mbak Diaz panjang lebar. Aku hanya mendengarkan tanpa membalas ucapannya. Sudah kuduga dan aku malas berdebat. Jangan harap keinginanmu akan terkabul di esok hari.

Saat mas Levi keluar dari kamar mandi, aku bergegas masuk tanpa basa-basi. Mbak Diaz berteriak, "Yang, aku dulu donk, aku sudah kebelet ini" teriak mbak Diaz. Aku tak menghiraukan, ku tutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Segera kulakukan hajatku dikamar mandi, tetiba terbesit keisengan untuk usil ke mbak Diaz. Aku pura-pura juga sedang buang air besar, jadi agak lama di kamar mandi, padahal sebenarnya aku sudah selesai mandi dan sudah memakai pakaianku. 15 menit aku tak kunjung keluar dari kamar mandi. Mbak Diaz mulai berteriak lagi, "Yang buruaaaan lama amat sih" ucap mbak Diaz dengan nada marah. "Sebentar, perutku agak mules mbak" ucapku juga dengan sedikit berteriak. Kudengar mbak Diaz ngomel-ngomel, entah apa yang di ucapkan aku ga seberapa jelas. Tiba-tiba terdengar suara ibu, "ada apa ini, sudah menjelang magrib kog saling berteriak? Punya adab ga kalian?" Bentak ibu dengan suara keras. "Itu buk, Yayang...daritadi ga keluar-keluar dari kamar mandi, aku sudah kebelet ini, aaaaaiiisssshhh!!!" Rengek mbak Diaz. Aku yang mendengarnya dari dalam kamar mandi tertawa yang kutahan biar ga kedengeran. "Makanya toh, ibu daritadi kan sudah nyuruh kamu segera mandi saat kamar mandi kosong setelah adekmu Khana mandi tadi. Kenapa saat seperti ini kamu malah merengek, bikin ibuk emosi aja" jawab ibuku terdengar. Haaaaaahhh???!!! Aku cukup kaget dengan jawaban ibu, tumben ibu ga langsung menggedor pintu kamar mandi untuk memperingatkan ku agar segera keluar dari kamar mandi. Karena aku pun juga sudah siap dengan kemungkinan jika ibu memihak mbak Diaz. Ternyata diluar perkiraan ku, ibu justru memarahi mbak Diaz. Aaaaaahhh, rasanya aku pingin sekali lihat raut muka mbak Diaz saat diomelin ibu. Gereget banget rasanya, tapi kalau aku tiba-tiba keluar dari kamar mandi, bakal ketahuan kalau aku sengaja menjahili mbak Diaz. Ku urungkan niatku untuk keluar kamar mandi, 2 menit kemudian aku pura-pura menyiram kloset dan setelahnya aku keluar dari kamar mandi.

Begitu kubuka pintu kamar mandi, mbak Diaz ternyata sudah berdiri di luar pintu, dan dengan wajah bersungut nya menyeretku segera menjauh dari pintu kamar mandi, dan dia masuk dengan sedikit membanting pintu kamar mandi dengan keras. Aku terkejut, dan ibu berteriak, "kalau pintu kamar mandi rusak apa kamu bisa benerin? Enak aja banting banting pintu" teriak ibuk. "Iyaaaaa maaaf buk!!!" Jawab mbak Diaz dari dalam kamar mandi dengan sedikit teriak juga. Aku yakin, mbak Diaz pasti sangat dongkol karena tumben tumbenan ibu ga berpihak padanya.

1
aprilla Tarigan
novel nya bagus
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak
total 1 replies
Marsha Danti
mohon dukungan nya
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi
o^┢┦apΡy
Bermain dengan emosi
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak 🙏🙏
total 1 replies
Yaky De la rosa
Jleb banget emosinya!
Marsha Danti: terimakasih banyak dan mohon kritik sarannya kak/Angry/
total 1 replies
Yuri Lowell
Gempar
Marsha Danti: terimakasih banyak sudah berkenan hadir dan mampir kak/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!