🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆
Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.
Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.
Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.
Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Shu Mingyu
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh Shu Mingyu, setelah mendengar Long Guan masih hidup dan menjadi orang nomor satu di Kota Awan, membuat Shu Mingyu syok. Ia tidak menyangka sama sekali pria sampah yang semula dijodohkan dengan dirinya kini perkembangannya sudah jauh melesat melewati imajinasinya. Selain rasa penyesalan namun ada juga rasa ketakutan di dalam dirinya, ia takut kejadian enam tahun lalu akan terungkap saat ia menjebak dan mengkhianati Long Guan.
"Waktu tidak dapat diundur, malang tak dapat dihindari. Segala perbuatan akan kembali kepada siapa yang menebar, jika itu baik maka akan baik pula hasil yang ia tuai. Jika buruk maka buruk pula hasil yang didapat bahkan berkali lipat"
****
Pagi menjelang, matahari bersinar cerah menyinari Sekte Pedang Angin. Tampak Tetua Xie Rong sedang sibuk mengatur murid untuk membangun paviliun serta beberapa bangunan lainnya.
Dengan sigap Tetua Xie Rong yang dibantu oleh Tetua Huang Xun memobilisasi seribu lima ratus murid. Selain itu Tetua Guo Yang juga ikut membantu dengan memanggil ahli desain dan bangunan dalam menentukan bentuk dan corak bangunan yang lebih bagus dari sebelumnya.
Tetua Guo Yang juga sudah menyiapkan dua ratus orang tenaga ahli bangunan dan pertamanan untuk bekerja membangun sekte.
Dengan kemampuan finansial Sekte saat ini, pengerahan sumberdaya tidak dianggap sebagai pemborosan. Tetua Huang Xun juga menghubungi para kultivator lepas yang ia kenal baik untuk membantu penjagaan Sekte di pintu masuk Sekte serta di beberapa tempat yang dijadikan pos pengamanan.
Ketua Sekte yang baru, Long Guan menerapkan keamanan dengan sistem tiga lapis. Lapis pertama dijaga oleh murid-murid senior dan pasukan bayangan, lapis kedua dijaga oleh murid sekte, lapis ketiga dijaga oleh kultivator lepas dengan kualifikasi tingkat Inti Qi yang sudah dikontrak Sekte.
Long Guan masih belum dapat menggunakan Formasi Perlindungan dengan baik, meskipun di dalam cincin penyimpanannya terdapat gulungan tentang Formasi namun ia belum memiliki kesempatan yang tepat untuk mempelajarinya.
Cepat atau lambat pasti ia akan pelajari demi melindungi Sekte dari serangan musuh. Ada banyak catatan di dalam cincin penyimpanan leluhur Long, sebagai kultivator yang sudah memasuki alam Keabadian leluhur Long sudah melintasi dua alam, yakni Alam Fana dan Alam Dewa.
Tugas Long Guan sebenarnya sangat berat, dimana dengan bekal kekuatan yang ia miliki ia harus melindungi dunia Fana ini dari Kaisar Iblis yang ingin menguasai kehidupan umat manusia. Menyadari tugas beratnya itu, Long Guan membangun sistem kekuatan yang dimulai dari Sekte Pedang Angin sebagai percontohan.
Pemikiran sederhana Long Guan adalah sekuat apapun dirinya, ia takkan mampu melindungi orang-orang yang ia kasihi apabila terjadi bahaya dalam waktu yang bersamaan, selain itu juga berpikir bahwa dirinya tidak selalu ada saat mereka sedang membutuhkan pertolongan.
Beban pikiran ini ia rasakan begitu berat, dulu saat ia masih lemah wawasannya pun tidak seberapa, ia hanya berpikir hidup akan mudah dijalani jika seseorang seorang kuat. Namun ia baru menyadari kini bahwa kekuatan untuk menjadi yang terkuat akan menimbulkan tanggungjawab yang besar pula. Hanya saat bersama Jian Ling, ia merasa menjadi manusia biasa yang membutuhkan makan dan minum serta istirahat yang cukup.
Perlu diketahui, semenjak Long Guan menjadi seorang kultivator ulung, tubuhnya berbeda dengan manusia pada umumnya, ia sanggup tidak tidur dan tidak makan hanya dengan berkultivasi menyerap energi alam. Hanya saja ia tetaplah manusia yang membutuhkan cinta kasih, ia juga memiliki emosi yang perlu dijaga dengan baik.
Pagi ini pemandangan di Sekte Pedang Angin berbeda dengan sebelumnya, dimana para murid sangat antusias dan bergerak secara masif membangun Sekte yang sangat mereka cintai. Demikian juga dengan sepuluh murid jenius yang ikut bergabung dan menjadi motor penggerak di kalangan murid, Jian Ling juga hadir, karena ia bagian dari sepuluh murid jenis peringkat pertama.
Setelah melakukan pengaturan, Long Guan menuju kediamannya bersama Jian Ling dan beberapa orang Tetua. Long Guan juga berencana merenovasi kediaman tempat tinggal Ketua menjadi lebih besar dan berbatasan dengan halaman belakang yang luas yang sekaligus merupakan kawasan terlarang.
Dalam hal ini Long Guan merasa ada misteri yang tidak sederhana di Sekte Pedang Angin, apalagi serangan Jenderal Iblis kemarin sempat menjadi tanya besar mengapa harus Sekte Pedang Angin yang harus dikuasai terlebih dahulu.
Long Guan juga mengajak Jian Ling karena di masa depan ia ingin hidup dengannya, dibutuhkan konsep bagi mereka untuk bertempat tinggal nanti. Tetua Yang Guifei ikut dalam rombongan tersebut merasa bangga dengan Ketua Sekte yang menghormati pandangan Jian Ling yang merupakan calon istrinya. Bahkan sebagai seorang wanita, Yang Guifei sedikit melirik ke arah Tetua Jian yang menanggapinya dengan senyum ringan.
Dalam kesempatan ini Long Guan juga meminta kepada Tetua Xie Rong untuk menjaga Perpustakaan Sekte sebagai bagian dari aset harta. Sebelumnya Long Guan melihat kondisi perpustakaan yang tidak terawat, dalam konsepnya kini perpustakaan akan dibangun ulang dengan kapasitas tiga lantai dan memiliki dua gedung, selain itu ia juga meminta tolong kepada Tetua Jian dan Tetua Yang Guifei untuk mengklasifikasikan kitab-kitab ilmu beladiri.
Segala ide dari Long Guan ini benar-benar membuat para Tetua berdecak kagum, seorang anak muda yang mampu memberikan perubahan yang sangat besar hanya dalam beberapa hari memimpin Sekte Pedang Angin. Sungguh pemikirannya sangat kontras dengan pemikiran para Tetua sebelumnya.
"Sebentar lagi kita akan berangkat menuju kediaman Keluarga Long, aku harap lima orang Tetua dan Ling'er segera bersiap-siap" ucap Long Guan setelah selesai mengitari lokasi kediamannya.
Segera saja para Tetua dan Jian Ling pergi untuk bersiap, karena perjalanan ke Klan Long membutuhkan waktu lima jam dengan menggunakan kuda.
Tak berselang lama, mereka sudah bersiap untuk berangkat menuju kediaman keluarga Long. Untuk sementara Sekte berada dalam pengawasan Wakil Tetua divisi yang sudah ditunjuk oleh masing-masing Tetua, serta keamanan Sekte yang dibantu oleh kultivator lepas yang sudah dipekerjakan Sekte.
Kebanyakan kultivator lepas juga merupakan alumni Sekte yang sudah berpetualang namun memiliki loyalitas yang tinggi, sehingga keamanan dan kerahasiaan Sekte bisa terjaga dengan baik.
Long Guan juga mengetahui hal ini, bahkan Long Guan sudah menawarkan kepada mereka untuk memasukkan anak-anaknya menjadi murid Sekte tanpa seleksi basis kultivasi. Hal ini sebagai wujud penghargaan Sekte kepada mereka, yang terpenting adalah tingkah laku dan moralnya harus baik.
Tentu saja hal ini sangat menarik perhatian mereka, melihat Sekte Pedang Angin yang sekarang tentu memiliki masa depan yang tidak terkira. Informasi tentang perekrutan murid Sekte Pedang Angin dengan klasifikasi minimal berada di Pemurnian Qi Tingkat Kelima serta berumur maksimal dua puluh tahun sudah mulai disebar ke seluruh Kota Awan hingga meluas ke wilayah Kekaisaran Qin lainnya.
Sebelum senja berlalu, rombongan Long Guan sudah sampai di depan Gerbang Klan Long, sejenak ia termenung dan merasakan ada rasa haru yang menggenggam kerinduan, bayangan masa kecil Long Guan kembali menari di ingatannya.
Namun, bayangan Shu Mingyu juga hadir ketika ia mengingat saat terakhir kali ia meninggalkan Gerbang Klan Long di saat senja yang sama di masa lalu.
"Ada apa Gege?" tanya Jian Ling penuh kehangatan.
Long Guan tidak menjawab, ia hanya tersenyum lirih lalu meraih tangan Jian Ling dan menggenggam erat sambil melangkah melewati para penjaga Klan Long. Setelah penjaga gerbang mengidentifikasi rombongan Long Guan, mereka dipersilahkan masuk dengan sangat hormat.
Kepala penjaga keamanan langsung memimpin jalan menuju Aula Pertemuan, sementara seorang penjaga lainnya telah berlari mendahului untuk mengabarkan hal ini kepada Patriark Long Yuan.
Di dalam kediaman keluarga Long telah terjadi kehebohan mendengar kabar kedatangan Long Guan, bahkan Patriark dan Raja Zu beserta putranya segera bergegas ke Aula Utama pertemuan keluarga untuk menyambut secara langsung kedatangan Long Guan.