Ini karya othor yang ke 20 ye?
Mana yang belum tahu tentang Mak Tania, boleh mampir di Annisa Istri Kecilku.
Tania.
Putri sulung keluarga Pratama terpaksa menikah dengan seorang lelaki gila yang ia temui saat bekerja dirumah sakit milik Uwaknya, Ummi Ira.
Cinta masa kecil hingga menjelang dewasa. kehidupannya tidaklah semulus jalan tol. Baru satu hari menikah, tapi dirinya sudah dihadapkan pada pengakuan sang suami yang akan menikah lagi. Yang lebih parahnya, sang suami menikah dengan adik sepupunya sendiri.
Tania yang tidak sanggup, mengalah. Hal yang tidak diduga olehnya, malah sang suami mengalami depresi berat hingga berujung gila. Karena kehilangannya.
Akankah Tania sanggup menjadi istri dari seorang pria gila? Sanggupkah Tania dimadu dengan adik sepupunya sendiri?
Apakah ia memilih bertahan atau memilih mundur?
Inilah kisahnya.
Note : Kisah ini othor angkat dari kisah nyata. Semoga kalian suka ya?
Dukungan dari kalian, penyemangat untuk othor!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka dan kecewa
"Baik, jika itu yang menjadi keputusan mu. Mari kita perankan pernikahan ini sebaik mungkin. Agar orang percaya, jika aku dan kamu menikah karena saling mencintai. Bukan karena keterpaksaan. Dan ya, kamu ingin menikah lagi??" tanya pada Kendra dengan tatapan dinginnya.
Kendra menatapnya dengan sendu. Wajah tampan itu basah dengan air mata.
"Hunny..." lirihnya semakin sendu saat melihat tatapan mata Tania kini berubah padanya.
"Hufftt.. Baik! Aku mengizinkan mu untuk menikah lagi! Demi memenuhi baktimu kepada kedua orang tuamu, maka korban aku! Aku ikhlas! Lagipun aku sudah terbiasa disakiti, di khianati dan juga di duakan. Jadi aku tidak akan terkejut dengan yang akan terjadi ke depannya di hidupku. Mari kita penuhi keinginan orang tuamu dan korbankan perasaanmu. Cepat atau lambat, rasa sakit ini akan membunuhku secara perlahan! Ayo masuk!"
Dddduuaarr!!
Kendra tergugu di tempatnya bersimpuh. Ia semakin tersedu saat mendengar luapan rasa dihati Tania untuknya.
"Hiks.. Maaf.. Ini lebih baik daripada nanti kamu tahunya belakangan hunny.. Tapi kamu nggak usah takut. Aku memang menikahinya karena mengikuti rencana licik mereka. Aku tidak akan menyentuhnya sedikit pun! Baik itu sadar ataupun dalam keadaan tidak sadar. Mulai sekarang, hati dan pikiran ku akan ku kunci tentang mu hunny.. Semua tentangmu. Apapun itu!" gumamnya sambil berdiri dan berjalan menuju kamar mereka berdua.
Dimana Tania sudah membaringkan tubuhnya diatas ranjang yang bertaburkan bunga mawar. Kendra menatap sendu pada Tania yang kini bergeming saat merasakan ranjang itu dinaiki olehnya.
Kendra segera merapatkan dirinya pada Tania. Tubuh Tania masih tertutup rapat. Tidak sekalipun terbuka dan memperlihatkan bentuk tubuhnya pada Kendra.
Kendra tidak akan memaksa itu. Baginya, Tania mau menikah dengannya saja itu sudah cukup untuknya.
Belum lagi kenyataan yang baru saja Tania dapat bahwa Kendra akan emnikah lagi setelah ini membuat hati Tania semakin tidak karuan.
Kendra tidak akan memaksakan kehendaknya. Ia lebih menuruti keinginan Tania seperti apa ke depannya.
Kendra semakin eratmemeluk tubuh Tania yang tidak bereaksi sedikitpun. Ia memejamkan matanya saat mersakan kenyamanan saat memeluk tubuh Tania menelusup ke dalam hatinya.
Tania sebenarnya belum tidur. Ia masih sadar dan sangat tahu apa yang Kendra lakukan pada dirinya.
Tetapi ia tidak ingin bergerak ataupun melihat Kendra saat ini. Hatinya sednag terluka dan kecewa.
Di saat ia jatuh cinta pada Kendra, malah dirinya diberikan kenyatan pahit bahwa Kendra akan menduakannya demi rencana kedua orang tua nya.
Abi Kevin dan Ummi Mutia.
Entah apa yang ada di dalam pikiran kedua orang itu hingga tega menyuruh Kendra untuk menduakannya.
Jika memang tujuannya untuk menduakan, kenapa harus Tania? Kenapa harus dirinya yang harus menerima beban itu?
Apa salahnya?
Beribu macam pertanyan kenapa dan kenapa di dalam pikiran Tania yang tidak terjawab sedikitpun membuatnya lelah dengan bantal pengganjal kepalanya untuk tidur basah dibagian matanya sebelah kakan karena posisi tidurnya yang miring ke samping Kanan.
Ya, tania bukan marah pada Kendra. Melainkan terluka karena rasa sakit yang tidak bisa ia terima dari kejujuran Kendra.
Dan juga rasa kecewa kenapa harus dirinya yang dikorbankan? Kenapa tidak wanita itu yang lebih dulu baru dirinya?
Tania bisa menebak alasan kedua mertuanya itu bahwa tania gadis yang kuat berbeda dengan calon Kendra nantinya.
Memikirkan itu, lagi dan lagi buliran benuing dibalik mata yang terpejam itu mengalir deras.
kan udah tahu suami orang itu egois namanya