menceritakan perjalanan anak muda untuk mengejar cita" menjadi pemain sepak bola profesional.
dari mendapat beasiswa ssb sampai join di klub profesional.
menghadapi dilema cidera, sampai di khianati kekasih mapukah Joko Supriyanto melewatinya,. akankah ia menyerah atau malah bangkit.!!!
silahkan baca novel cerita imajinasi pertama author,. terima kasih!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tokek belang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan
Tak terasa kini jendela transfer pemain telah di buka, tepat pukul 00:00 waktu setempat ponsel joko mendapat banyak notifikasi. Namun meskipun demikian ia juga tidak membacanya karena memang baru pulang dari pesta tim yang di adakan di sekitaran kantor klub Oxford.Utd.
Ya mereka akhirnya finish di posisi tiga klasemen dan secara otomatis lolos promosi ke Premier League, tetapi dengan naiknya mereka ke kasta tertinggi liga Inggris mereka juga harus mempersiapkan pendanaan yang kuat bagi tim jika ingin setidaknya bertahan atau berjuang di kerasnya persaingan liga.
Oleh karena itu,. Jika hanya mengandalkan dana sponsor yang kecil maka akan banyak pemain yang hengkang dan bisa jadi mereka hanya akan bertahan satu musim saja di Premier League, oleh karena itu kebijakan tim salah satunya tentu menjual pemain academy mereka Joko Supriyanto.
Pemain muda tersebut sudah di pastikan tidak akan bertahan dan akan memilih tim yang mampu membayar mahal klausul dirinya, mengingat tim Oxford juga butuh dana untuk menjalani kompetisi selain dari pemasukan sponsor yang kecil.
Kini Joko tengah berada di cafe langganannya untuk bertemu salah satu pelatih tim Premier League yang menurutnya paling serius dengan syarat yang telah di ajukannya, selain menit bermain ia juga mengharapkan tim tersebut mampu memberikan penawaran yang terbaik bagi timnya yang telah membesarkannya.
" Bagaimana dengan tawaran yang kami buat.? " tanya pelatih tersebut yang kini duduk berhadapan dengan Joko.
" Saya menghargai tawaran anda coach, sebenarnya bukan masalah gaji yang menjadi bahan pokok pertimbangan saya, saya hanya berharap pihak klub memberikan tawaran klausul yang cukup membantu tim saya sebelum meninggalkan mereka." jawab Joko dengan lugas namun masih sopan.
" Sangat jarang pemain yang berpikiran sepertimu, apalagi kau masih muda. " ucapnya mengagumi pemikiran sang pemain dan terus melanjutkan ucapannya...
" Baiklah biarkan saya berbicara dengan pemilik klub untuk masalah klausul, dan setelah kesepakatan hari ini. Masih ada waktu satu bulan untuk mengikuti TC tim di Amerika " lanjutnya seraya tersenyum senang karena negosiasi yang ia pikir akan alot justru berjalan lancar ketika langsung bertemu dengan sang pemain.
" Terima kasih telah memberi kepercayaan terhadap saya coach, saya berjanji akan memberikan yang terbaik dan juga sudah tidak sabar bermain di bawah arahan anda " ucap Joko sambil tersenyum.
"Baiklah,.. Jika kau ada waktu maka dalam minggu ini bisa langsung datang ke klub untuk menjalani tes medis dan tanda tangan kontrak, dengan begitu masih ada waktu berlibur bagimu untuk pulang ke negaramu itu " jawab sang pelatih yang kini tengah berdiri sambil menjabat tangan
" Oh benar,,, apakah ada nomor punggung yang secara spesifik ingin kau kenakan.?" tanya sang pelatih ingin memastikan.
" Tidak ada, saya akan mengenakan yang tersedia saja. Toh dengan performa saya mungkin musim depan saya bisa memilikinya"
" HaHaHa,... Saya suka kepercayaan dirimu. Baiklah saya tidak akan mengganggu waktumu lagi, semoga nanti cepat bergabung dengan tim " ucapnya seraya menepuk pundak sang pemain sembari berjalan keluar dari cafe tersebut.
Huft,... Semoga ini jadi pilihan yang terbaik yang bisa aku ambil " batin Joko yang kini kembali duduk dan menikmati jus alpukat kesukaannya
Kemudian ia menghubungi keluarganya dan mengabari tentang rencana kepindahannya dan juga memberi tahukan bahwa ia kemungkinan tidak bisa pulang karena hanya satu bulan libur sebelum bergabung dengan TC tim. Setelah itu ia juga mengabari David tentang kesepakatan yang telah ia buat dengan sang pelatih, dan dalam waktu seminggu kedepan mereka akan melakukan perjalanan ke tim barunya.
Sehari setelahnya ia mengajak rekan timnya untuk acara makan makan dan minum untuk perpisahan, mereka pemain lainnya tentu senang dan sedih sekaligus harus berpisah dengan Joko.
Namun mereka juga sadar, dengan pindahnya Joko membuat keuangan tim juga membaik sehingga kenaikan gaji mereka juga pasti. Oleh karena itu untuk pertama kalinya mereka memaksa Joko untuk mabuk. Dan tentunya mereka mengatakan tidak akan bubar jika belum benar benar teler.
Joko bisa melihat di mata mereka bahwa sesungguhnya adaa keengganan yang terdapat di sorot mata mereka, namun seperti yang David katakan bahwa live must go on. Meskipun mereka berpisah tim tapi ia ingin membuat kenang kenangan dan pasti jika ada waktu mereka juga sepakat untuk berkumpul lagi.
Tanpa sadar jam 12 siang untuk pertama kalinya Joko bangun siang dan sudah berada di apartemennya, merasa masih sedikit pusing ia mengambil minuman di kulkas untuk meredakan sakit kepalanya. Tak berselang lama ponselnya bunyi tanda ada yang menelponnya.
" Halo."
" Sudah bangun kau? cepat berkemas hari ini kita akan berangkat menggunakan kereta di sore hari."
" Kenapa mendadak? Bukankah masih lusa kita berangkat?"
" Ada yang harus kau kerjakan disana, ingat kontrak Puma? Mereka ingin secepatnya mengikatmu apalagi isu transfer sudah ramai."
"Hah..?? apakah mereka sudah menebaknya??"
" Entahlah,..yang jelas kita tangani kontrak dengan mereka terlebih dahulu,. dan sudah deal dengan proposal yang telah aku ajukan kepada mereka" balas David sang agen.
Ya yang menghubungi Joko adalah agennya yang mengajak pergi untuk melakukan tanda tangan kontrak sekaligus pemotretan dengan produk yang telah mereka siapkan, memang rencananya adalah masih dua hari lagi mereka baru akan pindah. Apalagi Joko juga belum mengepak pakaian dan segala kebutuhan yang berada di apartemennya.
Soal penjulan apartemen akan di atur oleh David, jadi ia hanya akan membawa koper dan tidak perlu sibuk mengatur segala hal hal receh untuknya. Seperti kesepakatan keduanya Joko hanya akan berfokus untuk bermain bola, sehingga jika sang pemain namanya naik maka sang agen juga akan kecipratan untung dengan 15% nilai total dari kontrak sang pemain.
Sore harinya Joko tengah berada dalam kereta cepat yang akan menempuh sekitar dua hingga tiga jam perjalanan, dia membuka ponselnya untuk melihat berita infotainment Indonesia. Ia ingin melihat berita dari Putri Andini yang telah lama tidak menghubunginya, ia sempat mengirim pesan sekitar empat bulan lalu namun tidak ada balasan.
Sebenarnya ia bingung ada apa, kenapa ia merasa bahwa teman spesialnya berubah. Setelah melihat beberapa berita ia juga hanya tersenyum kecut karena menemuka ada berita dengan foto Putri sedang bernyanyi bersama dengan seorang pria di panggung dan Joko merasa seluruh badannya panas serta ada sedikit rasa sakit di hatinya seperti di gigit semut.
Ia kemudian memblokir kontak dan akun media sosial Putri sambil bergumam... " Memang apa yang di harapkan dari backstreet.? "
Note :
Maaf author sedang sakit jadi belum bisa up banyak, ini hanya bisa menyempatkan untuk minimal tiap hari ada up chapter.
Terima kasih.