Keluarga Henderson season 3. Lanjutan dari novel Seven R Anak genius dan Tujuh CEO muda.
Tiga gadis kembar identik yang tidak pernah terpisahkan sejak dalam kandungan.
Nama mereka semakin dikenal sebagai penyelamat bagi orang susah dan malaikat pencabut nyawa bagi para penjahat. Mereka juga rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain.
Bagaimana sepak terjang mereka kali ini?
Dan disini juga mengungkap identitas Randy yang sebenarnya, siapa Randy?
Temukan jawabannya di novel ini.
Seperti biasa cerita ini hanyalah fiktif semata. bila ada nama, tempat atau kejadian yang sama hanyalah kebetulan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengajak ke villa
.
.
.
"Baru jam 9 malam kok," jawab Randy.
"Iya, ada apa sih?" tanya Lina ketus.
"Aku ingin ngajak kamu jalan jalan ke villa weekend nanti," kata Randy. Lina terdiam sejenak.
"Aku tidak terima penolakan, sudah cukup aku menunggumu selama 9 tahun ini Lin. Aku sudah tidak bisa membendung perasaanku lagi," kata Randy dengan gamblang.
"Tapi....!" ucapan Lina terpotong.
"Kita bukan anak kecil lagi Lin, dulu kau menolak aku dengan alasan kita masih kecil. Sekarang kita sudah dewasa dan aku juga sudah sukses seperti keinginanmu." ucap Randy. Lina terdiam.
'Aku berusaha keras untuk membangun perusahaan tanpa bantuan dari kedua orang tuaku, alasan apalagi yang akan kau buat kali ini? Kecuali kamu benar benar tidak mencintaiku," tanya Randy.
Lina tidak dapat berkata apa-apa karena apa yang dikatakan Lina dahulu sudah dilaksanakan oleh Randy. Saking cintanya Randy rela berkorban bekerja keras untuk membangun perusahaan sendiri. Tekadnya begitu kuat demi untuk mendapatkan pujaan hati. Ternyata usahanya selama beberapa tahun tidak menghianati hasil. meskipun perusahaan Randy masih terbilang kecil tapi itu adalah hasil dari keringat dia sendiri.
"Jujur saja Lin, kalau memang Kamu tidak mencintaiku. Aku tidak apa-apa kok, tapi aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu. Aku rela menjadi jomblo seumur hidupku demi cintaku padamu." ucap Randy panjang lebar. Lina masih tetap terdiam.
"Ran, aku....!" belum sempat Lina melanjutkan kalimatnya Randy sudah memotong pembicaraan tersebut.
"Aku tau kamu tidak mencintaiku Lin, itu sebabnya kamu selalu menghindar dariku," kata Randy.
"Jemput aku di mansion weekend nanti," kata Lina akhirnya. Kali ini Randy yang terdiam, mulutnya ternganga mendengar kalau Lina minta dijemput.
"Halo.... Ran... Randy apa kamu masih disitu?" tanya Lina karena tidak mendengar kata sahutan dari seberang telepon.
"Ahh iya iya, aku jemput weekend nanti," ucap Randy gugup.
"Kamu kenapa?" tanya Lina.
"Aku gugup sayang," jawab Randy.
"Ya sudah, aku tutup ya, besok mau bangun awal mau kerja," kata Lina.
"Oke... oke, i love you Lina," ucap Randy.
"Too..."Jawab Lina pelan tapi masih bisa didengar oleh Randy. kemudian dengan cepat Lina mematikan sambungan teleponnya.
Randy yang saat ini berada diatas ranjang seketika melompat lompat diatas tempat tidur, seperti anak kecil yang baru menemukan tempat tidur baru yang lebih empuk.
"Apakah itu artinya Lina membalas cintaku?" gumam Randy senyum senyum sendiri.
"Yuhuuu, ma aku diterima," teriak Randy. beruntung kamarnya kedap suara berteriak sekencang apapun tidak akan terdengar keluar.
Randy menghempaskan tubuhnya diatas ranjang terlentang dengan senyuman yang tidak memudar dari bibirnya. Hingga tanpa sadar matanya mulai tertutup dan tertidur.
Sedangkan Lina setelah menutup teleponnya ia juga tersenyum dan tidak menduga akan menjawab pernyataan cinta dari Randy. Kini Lina juga sudah tertidur karena besok ia akan melewati hari hari yang mungkin akan melelahkan.
Pagi harinya....
Lina sudah bersiap siap untuk melakukan aktivitasnya hari ini. Dengan pakaian sederhana tapi tetap terlihat sangat cantik dan dengan penyamaran yang sempurna sebagai gadis biasa.
Entah mengapa ketiga gadis kaya raya itu begitu menikmati perannya sebagai gadis sederhana.
"Selamat pagi semuanya?" tanya Lina, yang langsung mencium kedua pipi Oma dan Mommy nya.
"Selamat pagi sayang," jawab Diva. Lina pun duduk dikursi meja makan tersebut.
Lita dan Lica juga sudah berada disitu. Darmendra yang baru saja datang langsung mencium istrinya. Mereka sudah terbiasa melihat kemesraan pasangan suami istri itu yang tidak kenal tempat.
Setelah selesai sarapan triple A pun pamit kepada Oma dan Opanya serta kedua orang tuanya.
Motor Lica sudah diantar oleh orang bengkel, mereka malam malam langsung mengantarkan motor tersebut atas perintah dari Abigail. Mana mungkin mereka lalai dalam melaksanakan perintah tersebut.
Lina, Lita dan Lica seperti biasa mengendarai motor mereka masing-masing. Mereka saling kebut kebutan dijalan, karena mereka takut terlambat. Meskipun masih ada waktu setengah jam untuk jam masuk kantor.
Posisi resepsionis untuk sementara digantikan dengan karyawan lain, sebelum mendapatkan pengganti tetap. Gaji dan bonus mereka tetap sama.
Sebuah mobil sport terparkir didepan perusahaan, seorang pria tampan sedang memperhatikan pujaan hatinya ingin masuk ke gerbang perusahaan tersebut.
"Tuan muda, sedang apa kita disini?" tanya Arga yang tidak tau kebiasaan baru tuan mudanya.
"Diamlah, dan jangan banyak bertanya," jawab Abigail. Tadi pagi pagi Abigail minta dijemput oleh Arga di mansion karena dia malas menyetir.
Tidak berapa lama muncul tiga buah motor beriringan masuk kedalam gerbang. Seketika Abigail tersenyum meskipun wajah sang pujaan hati tidak terlihat karena tertutup helm.
"Sepertinya tuan muda sedang jatuh cinta," batin Arga yang langsung mengerti dengan sikap tuan mudanya akhir akhir ini.
"Mari pergi, kita ada pertemuan pagi ini," perintah Abigail. Arga pun menghidupkan mesin mobilnya dan segera pergi dari tempat itu.
"Sepertinya ada yang mengawasi kita," ucap Lina pada kedua saudaranya saat mereka sudah berada ditempat parkir. kebetulan teman satu team nya juga baru datang.
"Iya, tapi aku tidak merasa kalau orang itu berniat jahat," ucap Lica.
"Sudahlah, tidak penting juga," jawab Lita.
"Hai, kalian baru sampai juga?" tanya Delima yang juga memarkirkan motornya.
"Guys, bagaimana kalau weekend nanti kita makan makan, aku yang traktir. Sebagai merayakan aku diangkat menjadi manager pemasaran?" tanya Rukiza.
"Maaf weekend nanti aku tidak bisa, soalnya aku ada janji," jawab Lina.
"Janji...? Kok kita tidak tahu?" tanya Lita dan Lica serentak.
"Kalian anak kecil tahu apa?" tanya balik Lina.
"Aneh tuh anak, tumben tumbenan dia main rahasia rahasiaan sama kita," ucap Lita yang memang tidak tahu dengan saudaranya itu sudah ada janji.
Delima, Adela, Rukiza dan Lolita hanya saling pandang, kemudian mereka pun masuk kedalam perusahaan dan menaiki lift menuju lantai 10 tempat mereka bekerja.
Sedangkan triple A sudah lebih dulu tiba di ruangan itu.
"Selamat pagi Bu manager," sapa triple A serentak.
"Kalian ini..." ucap Rukiza malu malu.
Ardi masuk keruangan mereka dan memberitahukan bahwa hari ini Rukiza resmi diangkat menjadi manager dan gajinya pun meningkat. Semua yang ada diruangan itu bertepuk tangan dan memberi selamat untuk Rukiza.
"Ini ruangan anda nona," ucap Ardi saat masuk kedalam ruangan manager pemasaran tersebut.
"Terimakasih tuan, saya akan bekerja bersungguh-sungguh dan tidak akan mengecewakan Tuan Darmendra," ucap Rukiza.
"Bagus, buktikan ucapanmu itu," jawab Ardi.
"Selamat bekerja, saya permisi dulu," ucap Ardi lagi dan segera pergi dari tempat itu.
Saat ingin kembali keruang kerjanya, Ardi berpapasan dengan Amanda. Dan mereka saling senyum. mereka tidak tinggal satu atap lagi setelah mereka semua dewasa. karena sudah dengan kehidupan mereka masing-masing.
Entah takdir atau kebetulan Amanda dan Ardi dipertemukan kembali ditempat kerja yang sama. Cinta antara keduanya yang belum terungkapkan membuat keduanya menjadi canggung. Padahal sewaktu mereka kecil mereka sangat dekat.
"Ehh kak Ardi," sapa Amanda.
"Hmmm. Kamu ada waktu gak pulang kerja nanti?" tanya Ardi.
"Ada kak, memangnya kenapa?" tanya Amanda.
"Gak apa-apa, cuma ingin mengulang masa kecil kita," jawab Ardi.
"Aku ingin melamarmu Manda," kata Ardi yang hanya bisa ia ucapkan didalam hati.
"Baiklah, pulang kerja nanti kita bertemu," jawab Amanda.
"Oh ya, aku akan jemput kamu dirumah, dandan yang cantik ya," ucap Ardi dan berlalu dari hadapan Amanda.
.
.
.
YG BIJAK NASEHATIN ANAKNYA. BUKAN SALAH FAREL KL BNYK WANITA YG NGEJAR KAN SDH DITOLAK, WANITA NYA AJA YG GAK PUNYA MALU & HARGA DIRI🙏