Kaisar Petir (Chen Yuan)

Semua orang hanya bisa terdiam saat ke dua murid puncak ke sepuluh itu berdebat sedangkan Han dong merasa marah karna dia sama sekali tidak di acuh kan.

"kau telah memaksaku, teknik tombak langit, tingkat ketiga tombak penghancur surga" teriak Han dong dengan keras dan terdengar gemuruh di atas langit dan tak lama muncul sebuah tombak yang besar

"lihat senior Han dong bahkan mengeluarkan teknik andalan nya" teriak para murid yang menonton dan mereka terus menyoraki nama Han dong yang membuat Han dong besar kepala.

"hehehe gadis kecil aku pasti akan membuat mu tau apa itu rasa sakit" ucap Han dong, sedangkan Chen Yufei menatap tombak itu dengan tenang lalu dia mengangkat pedangnya dan memperagakan sebuah teknik pedang.

"teknik pedang bulan, tingkat ke dua tebasan bulan penghancur " ucap Chen Yufei dan sebuah siluet pedang muncul di langit.

kemudian ke dua serangan itu beradu dan tercipta sebuah ledakan besar.

swssssssss.

bommmm mmmm mmmm

ledakan besar menggema dan Han dong langsung di buat mundur begitupun dengan Chen Yufei tapi Han dong lebih jauh bukan hanya itu Han dong juga memuntahkan darah segar dari mulut nya.

"ba ba bagai mana mungkin kau sekuat ini" ucap Han dong dan akhirnya terjatuh dia langsung pingsan sedangkan Chen Yufei hanya membohongi tubuhnya dengan pedang nya.

"pemenang nya Chen Yufei" ucap Lin Chen setelah terbangun dari keterkejutan nya.

wohhhhh

sorakan terdengar di tempat itu menyoraki nama Chen Yufei sedangkan para tetua hanya menatap kagum ke arah Chen Yufei dan juga Lin yu yang berhasil membawa jenius itu ke dalam sekte.

sedangkan di sisi Chen Yuan dia berjalan ke arah arena dan melewati Chen Yufei, lalu berkata.

"kau masih sama seperti dulu gadis kecil" ucap Chen Yuan yang membuat Chen Yufei langsung terdiam dia teringat dengan panggilan itu dan dia kembali mengingat masa lalu nya bersama dengan seorang pemuda yang kurus dan juga lemah dan hanya pemuda itu lah yang memanggil nya dengan sebutan gadis kecil, dan memori itu terus bermunculan hingga airmata Chen Yufei menetes dia terduduk lemas dan menatap pemuda di depannya yang men belakang sinyal.

"kakak Chen" ucap Chen Yufei, dan Chen Yuan langsung berbalik dengan senyuman tipis dia lalu berjongkok dan menepuk bahu Chen Yufei dan berkata.

"kau susah besar gadis kecil, andai kau tidak terlahir dari mereka mungkin aku akan menjadikan mu adik ku tapi sayang kita berada di jalan yang berbeda aku akan menghancurkan sumu orang yang terlibat waktu itu dan kau adalah bagian dari mereka, entah kau akan membenci ku atau tidak di masa depan tapi aku akan tetap menghancurkan mereka, dendam, penghinaan, penderitaan, aku di perlakukan bagai budak oleh mereka, aku di perlakukan lebih buruk dari binatang peliharaan bahkan aku hampir dibunuh oleh ayah dan ibu kandung ku sendiri, mereka harus merasakan apa yang aku rasakan di masalalu, sekarang Chen Yuan di masalalu susah lama mati di hadapan mu sekarang adalah Yuan tampa nama klan, kau harus kuat gadis kecil jika kau ingin membalaskan dendam padaku atas apa yang aku lakukan nanti dengan senang hati aku akan meladeni mu" ucap Chen Yuan yang dapat di dengar semua orang bahkan Lin yu langsung berdiri dari tempat duduk nya setelah mengetahui identitas guru nya.

sedangkan Chen Yufei hanya menangis, ingin rasanya dia memeluk Chen Yuan tapi dia sadar jika keluarga nya lah yang membuat Chen Yuan menderita dulu.

Tak lama muncul seorang wanita di atas podium dia tidak lain adalah Lin yu dia membungkuk di hadapan Chen Yuan yang membuat semua mata membulat.

"salam guru" ucap Lin yu yang membuat semua mata membesar sempurna bahkan Lin tian dan semua tetua langsung berdiri saat mendengar perkataan Lin yu.

"Lin yu aku sudah mengatakan pada mu satu hal bukan kenapa kau melanggar nya, apa kau susah tidak mengangap perintah ku" ucap Chen Yuan menatap ke arah Lin yu.

"maaf kelancaran murid guru" ucap Lin yu meminta maaf sedangkan Chen Yuan hanya menghela nafas kemudian berdiri dia melihat ke arah langit.

"apa kau tidak puas melihat ku dari atas, maaf saja kau masih belum layak untuk melihat ke dalam tubuhku, di mataku ranah raja mu itu hanya lah mainan belaka jadi jangan berpikir terlalu jauh" ucap Chen Yuan menatap ke atas langit.

swussss

tiba-tiba muncul seorang pria paruh baya.

"salam leluhur" ucap semua orang berlutut hanya Chen Yuan, Lin yu dan Chen Yufei yang tidak berlutut.

"bangun lah salam kalian aku Terima" ucap pria yang di sebut leluhur dia bernama Lin Han.

"kau sepertinya sudah tau sejak awal, aku tidak percaya seorang pemuda dapat membuat cucuku menjadi murid rapi aku berterimakasih sekarang gadis manja itu sudah berhasil mencapai jiwa pedang raja dan juga ranah panglima" ucap Lin Han yang sudah berada di depan Chen Yuan.

"langsung ke inti aku tidak suka berbasa-basi" ucap Chen Yuan yang tau jika orang tua di depannya ini menginginkan sesuatu.

"jika saja umurku sama dengan cucuku mungkin aku akan meminta dirimu menjadi guru ku tapi itu hanya lah hayalan belaka, aku tidak tau siapa kau sebenar nya tapi aku bisa merasakan jika kekuatan mu tidak lebih lemah dari ku, jadi aku ingin meminta bantuan mu untuk melindungi sekte ini di masa depan umurku sudah tidak lama lagi karna gagal mencapai ranah kaisar" ucap Lin Han langsung ke intinya sedangkan Chen Yuan berjalan ke arah berlainan dan dia melihat ke arah langit dan berkata.

"nama ku adalah Chen Yuan, aku bukan lah orang daratan ini jika kau tau aku hanyalah seorang pendatang dari daratan lain, dulu dimasa puncak ku aku telah melakukan banyak hal dalam hidup, aku telah mencapai ranah kaisar puncak dan juga telah mencapai kaisar pedang pada masa itu dan aku di sebut sebagai pendekar pedang petir tapi itu telah ribuan tahun lalu, sekarang aku hanyalah seorang pemuda yang terlahir menderita dari sebuah klan kecil, seorang pendekar pedang yang hampir di takuti oleh semua orang dulu menjelma menjadi seorang pemuda yang menyedihkan, aku sama sekali tidak tertarik dengan tawaran mu itu, aku menerima Lin yu menjadi murid ku karna dia memiliki potensi untuk menjadi dewa pedang yang dulu tidak bisa aku capai" Chen Yuan menceritakan masalalu nya di sana