SEKUEL TERPAKSA MENIKAHI PEMBANTU
Giana yang sejak kecil kehilangan figur seorang ayah merasa bahagia saat ada seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa KKN memberikan perhatian padanya. Siapa sangka karena kesalahpahaman warga, mereka pun dinikahkan.
Giana pikir ia bisa mendapatkan kebahagiaan yang hilang setelah menikah, namun siapa sangka, yang ia dapatkan hanyalah kebencian dan caci maki. Giana yang tidak ingin ibunya hancur mengetahui penderitaannya pun merahasiakan segala pahit getir yang ia terima. Namun, sampai kapankah ia sanggup bertahan apalagi setelah mengetahui sang suami sudah MENDUA.
Bertahan atau menyerah, manakah yang harus Giana pilih?
Yuk ikuti ceritanya!
Please, yang gak benar-benar baca nggak usah kasi ulasan semaunya!
Dan tolong, jangan boom like atau lompat-lompat bacanya karena itu bisa merusak retensi. Terima kasih atas perhatiannya dan selamat membaca. ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSM 22
Sepulangnya dari cafe, Herdan memilih menyendiri di teras depan sambil menyalakan batangan tembakaunya. Ia menghisap dalam-dalam rokok tersebut kemudian menghembuskannya ke udara.
Pikirannya sedang berkelana. Ia menangkap gestur tak biasa dari Giana.
"Mengapa ia mengusap perutnya seperti itu? Seperti wanita hamil saja? Tidak mungkin 'kan kalau ia hamil? Sedangkan ia belum lama keluar dari rumah ini," gumam Herdan.
"Siapa yang hamil? Apa Angel sudah berhasil hamil? Iya?" seru Rahma. Ia tidak mendengar jelas gumaman Herdan, namun ia justru menangkap jelas kata hamil yang terucap dari mulut Herdan.
"Ma, itu ...."
Belum sempat Herdan menyelesaikan kata-katanya, Rahma sudah lebih dahulu masuk ke dalam rumah sambil berteriak.
"Angel, Angel," panggil Rahma. Herdan menepuk dahinya. Ia tak menyangka ibunya sampai salah paham seperti itu.
"Ada apa sih, Ma? Baru aja Angel mau istirahat udah dipanggil aja," omel Angel.
"Perempuan hamil tidak boleh tidur sore-sore, pamali."
"Apa? Hamil? Siapa?" tanya Angel bingung.
"Kamulah, siapa lagi. Wah, Mama senang sekali. Mama nggak nyangka kamu bisa hamil secepat ini. Ternyata benih anak memang tokcer," seru Rahma kegirangan.
"Apa? Mbak Angel hamil?" seru Ratih terkejut.
"Iya. Ah, Mama senang sekali akhirnya Mama bisa menimang cucu juga," ucap Rahma bersemangat.
Angel yang mendengar itu sontak mendengus. "Memangnya siapa yang hamil? Mama mimpi apa bagaimana?"
"Lah, bukannya kamu ... hamil. Tadi Mama nggak sengaja dengar Herdan nyebut hamil gitu, makanya Mama pikir kamu hamil."
"Hamil dari Hongkong," ujar Angel ketus. Tak ada sopan-sopannya sama sekali. "Aku aja sedang datang bulan, gimana mau hamil," imbuh Angel lagi yang kemudian segera berbalik masuk ke dalam kamar. "Ada-ada aja. Ganggu orang istirahat aja," gumam Angel sebelum akhirnya menutup pintu.
Tungkai Rahma sontak melemas. Dadanya berdenyut nyeri. Ia pikir Angel hamil. Ia sudah begitu antusias akan segera meminta cucu, tapi ternyata ....
"Jadi Angel nggak hamil?" gumam Rahma.
Herdan berdecak. Kemudian ia duduk di samping ibunya.
"Mama salah denger tadi. Aku nggak ada ngomong hamil."
"Benarkah?" gumam Rahma lesu.
"Maaf, Herdan belum bisa kasi Mama cucu."
Dada Rahma semakin berdenyut. Nafasnya mendadak terasa sesak. Herdan dan Ratih yang melihat itu sontak panik. Apalagi saat Rahma tiba-tiba memejamkan matanya.
"Mama."
*
*
*
Kini Albirru sudah berada di kediaman Giana. Ia mengantarnya sampai ke rumah. Saat Giana pamit berganti pakaian, ia duduk di ruang tamu ditemani Desti.
"Mas dokter, boleh aku tanya sesuatu?" ujar Desti sambil melirik ke arah pintu.
"Ya. Silakan saja," ujar Albirru ramah.
"Itu ... Beberapa hari yang lalu ada yang anterin Gia barang-barang elektronik dan rumah tangga. Sampai sayur mayur, lauk pauk, dan buahan pun ada, apa itu dari Mas dokter ya?" Albirru menelan ludah. Ia melirik ke arah pintu sekilas sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya pada Desti.
Albirru mengangguk membuat Desti benar-benar speechless.
"Tolong rahasiakan ini dari Gia, ya! Aku nggak mau dia merasa merepotkan atau apa pun. Dia nggak nebak itu dari aku 'kan?"
"Nggak kok, Mas. Mas dokter tenang aja, rahasia dijamin aman. Tapi kenapa Mas dokter nggak jujur aja sih? Aku bisa nebak kalau Mas dokter ada rasa sama Gia. Kenapa nggak terang-terangan aja biar kalian bisa lekas bersama," ujar Desti yang tidak habis pikir. Bukankah biasanya laki-laki justru akan secara terang-terangan menunjukkan rasa sukanya, tapi anehnya Albirru justru merahasiakannya.
"Segala sesuatu ada adabnya, Des. Giana sedang hamil. Meskipun dia sudah bercerai, tapi dengan kehamilannya itu masa Iddah Giana menjadi lebih panjang, yaitu sampai setelah melahirkan. Tak elok rasanya mendekati seorang wanita dalam masa Iddah. Bahkan dalam agama pun dilarang. Jadi biarlah seperti ini. Aku yakin, jodoh nggak akan ke mana," ujar Albirru membuat Desti menjadi kagum pada sosok Albirru.
"Wah, daebak banget ini mah. Giana beruntung kalau bisa bersama Mas dokter. Aku doain deh, semoga kalian berjodoh," ucap Desti tulus. Yang langsung diaamiinkan oleh Albirru.
"Jadi ...." Giana yang hendak keluar, mendengar apa yang Albirru ucapkan. Ia benar-benar tidak menyangka kalau seorang dokter seperti Albirru bisa melakukan hal itu untuknya. "Kamu terlalu sempurna untukku, Mas. Aku tak pantas untukmu," lirih Giana dari balik pintu.
*
*
*
Albirru sudah pulang. Ia tidak bisa berlama-lama di sana. Bagaimanapun Giana seorang janda, tengah hamil pula. Ia tak ingin merusak nama baik Giana dengan keberadaannya meskipun ada Desti di sana yang menemani.
Sepulangnya Albirru, Giana duduk termenung seorang diri. Tak bisa ia pungkiri, kehadiran Albirru membuat hatinya senang. Akan tetapi, rasa takut itu tetap saja ada. Herdan pun pernah sebaik itu padanya, tapi lihat, apa yang terjadi. Ia justru dihina dan dicaci maki, kemudian dibuang. Giana seakan tak ada harganya sama sekali, baik bagi Herdan maupun keluarganya. Dan Giana jelas tak mau hal itu kembali terjadi.
"Jangan sampai aku jatuh hati padanya! Berhenti bermimpi, Giana! Kau tak pantas untuknya. Berkacalah sebelum bertindak. Dia seorang dokter, sementara kau ... Mungkin saat ini ia ada rasa padamu, tapi belum tentu sampai nanti. Belum lagi keluarganya. Keluarga dokter bukanlah keluarga biasa. Rata-rata dokter itu memiliki keluarga yang kaya, berpendidikan, sementara kau? Mana mungkin mereka akan membiarkan anaknya menikah dengan janda miskin dan tidak berpendidikan seperti dirimu. Berkacalah. Sadar dirilah. Jangan sampai kau masuk ke jurang yang sama untuk kedua kali," gumam Giana memperingatkan dirinya sendiri.
*
*
*
Hari-hari dilalui Giana dengan lebih bersemangat. Bukan hanya karena ia sekarang dikelilingi oleh orang-orang yang baik, tapi juga kehamilannya yang semakin membesar.
Kini kandungannya sudah masuk usia ke-empat bulan. Dan hari ini pun jadwalnya untuk melakukan pemeriksaan USG. Rencananya sepulang bekerja, ia akan ke klinik ditemani Desti.
Prang
Suara tray terjatuh beserta gelas pecah. Giana pun bergegas beranjak untuk melihat apa yang terjadi.
"Maaf, Pak, saya tidak sengaja," ucap Desti pada seorang pelanggan laki-laki karena ia tidak sengaja menabraknya hingga menumpahkan jus jambu ke kemeja pelanggan itu.
"Tidak apa-apa, Mbak. Hanya kotor sedikit kok," ujar pelanggan itu. Desti sudah hampir menangis karena khawatir diminta ganti rugi oleh pelanggan itu, tapi ia justru mengatakan tidak apa-apa. Baik sekali.
"Desti, kau tidak apa-apa?" panggil Giana. "Duh, maaf, ya, Mas, teman saya benar-benar tidak sengaja," ucap Giana saat melihat kemeja sosok itu basah. Ia tidak melihat ke wajah pelanggan itu sama sekali karena terlalu fokus dengan kemeja si pelanggan.
"Mbak Giana, Mbak sekarang kerja di sini?" ucapnya membuat Giana terkejut dan seketika mendongak.
...***...
Jangan mau kembali Gi walau ibu mertua mu yng meminta 😠😠😠
giana jgk ngk mau rujuk samamu herdan
mimpi kali yaa😝🤣🤣
enak aja Giana di minta balikan lagi pas tau dia hamil, dan karena si Angel istri pilihan si Herdan belum hamil juga 😡
biar karma untuk kalian adalah tdk dianugerahi keturunan dan biar si Angel yg akhirnya Mandul beneran 😜😡