Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Oke om al, jeni pamit dulu, harus segera sampai di rumah, ada yang harus di kerjakan." ucap jeni beralasan.
"Oke, aku akan mengantar kamu ke bawah." kata Alex secara reflek, kata kata itu sangat jarang di ucapkan oleh si killer itu apa lagi pada wanita.
"Om mau mengantar saya ke bawah, tidak salah om?" heran jeni.
"Kebetulan saya juga akan keluar, kita bisa sama sama." ucap alex mencari alasan yang tepat supaya tidak ketahuan kalau memang Alex memang akan mengantar jeni. Ternyata selain killer gengsinya juga gede.
"Dasar bilang gengsi om, idih om om ini ternyata suka daun muda hihi" batin jeni.
"Oke om, nanti kalau viral bagaimana?" tanya jeni memancing Alex.
"Viral bagaimana?" heran alex.
"Seorang CEO Alexander grub mengantarkan sugar baby nya pulang, hehe, bisa jadi artis dadakan jeni nanti." kata jeni menggoda si Alex.
"Tidak ada yang berani disini."
"Oke om ganteng." ucap polos jeni. tanpa sepengetahuan jeni Alex tersenyum misterius.
Mereka memasuki lift khusus petinggi perusahaan, hingga sampai ke bawah.
Begitu Pintu lif terbuka muncul pemandangan yang membuat Alex ilfiil.
"Sayang, bagaimana makanannya, enak tidak. tadi sengaja Aku pesankan di restoran langganan kita dulu." ucap bella yang ternyata belum pulang juga dari perusahaan tersebut. Dia sebenarnya tadi sudah keluar dari perusahaan untuk mengecoh Soraya dan kembali lagi.
"Tante ternyata masih disini, kenapa tadi tidak ke atas saja, kan tante tunangan om Al. hehe malu ya, atau lagi di pingit nih ceritanya, tidak boleh bertemu dulu." cerocos jeni, yang sebenarnya menyindir Bella.
"Bukan urusan lo, sayang, kenapa bocah ini bisa bersama kamu, apa yang sudah dia lakukan , sini ak...!" Alex menepis tangan Bella yang hendak memegang tubuh Alex.
"Kenapa masih disini, pergi !" usir alex.
"Sayang, aku cuma mau mengajak kamu di pesta pernikahan Christofer nanti malam." Kata Bella.
"Sori gue tidak bisa, lo cari saja pria lain, atau pria simpanan lo itu." lengus Alex.
"Aku tidak punya simpanan, kamu nya a
saja yang salah faham." ucap bella lembut dan mencoba menjelaskan sesuatu.
"Maaf, kita sudah putus dan tidak ada kata kembali, dan itu sudah berkali kali saya katakan pada anda nona Bella." Alex menegaskan sekali lagi kalau diantara mereka sudah tidak ada hubungan apa apa lagi." tegas alex.
"Ayo!" Alex menarik tangan kimmy keluar dari loby, sementara berpuluh puluh pasang mata menyaksikan moment langka itu, seorang Daniel alexander, dengan posesif menggandeng tangan seorang gadis belia berseragam sekolah. Demikian juga dengan Jesika, dia yang baru saja dari kantin melihat pemandangan tersebut langsung mendidih darahnya.
Jesika langsung mencegat jalan Alex dan langsung menampar Jenifer dengan keras.
Jeni memegangi pipinya yang panas dan memerah oleh tamparan kakak sulungnya itu.
"Dasar perempuan murahan, apa yang kamu lakukan disini, mau jadi sugar baby kamu!" bentak Jesika yang tidak terima melihat adik sulungnya bisa bersama Alex, sementara dirinya selalu di cuekin bahkan dianggap tidak ada.
"Apa apaan ini, siapa lo?" suara keras Alex menggelegar di loby. Alex menyembunyikan jeni di belakang tubuhnya.
"Tuan Perempuan itu adalah si pembawa sial, anda akan bernasib sial seperti keluarga saya, dan apa yang telah dia lakukan untuk merayu anda, apa gadis murahan itu sudah berani naik ke ranjang anda!" kata Jesika penuh dengan emosi.
plak suara tamparan kembali terdengar, kali ini alex yang menampar Jesika.
"Tuan, hik hik, kenapa anda menampar saya, dia yang seharusnya di tampar." tangis jesika sambil memegangi pipinya.
"Kamu sudah menghina saya, anda bilang apa tadi dia naik ke ranjang saya ha, tahu dari mana, tanya itu si bella, apa pernah saya memakainya walaupun dulu pernah pacaran dengannya." marah Alex. Pandangannya mengerikan.
"Bu bukan itu maksud saya tuan, tapi perempuan murahan itu, dia akan melakukan berbagai macam cara untuk merayu anda, hei lo jalank sialan, bukannya sekolah malah keluyuran kemari, akan gue laporkan lo ke mama dan papa." kembali Jesika memaki Jenifer.
"Ada hubungan apa anda dengan dirinya?" tanya Alex.
"Dia, dia tinggal rumah saya tuan, dia itu parasit disana." jawab jesika.
"Kalau saya bilang gadis ini sugar baby saya anda mau apa, dan jangan campuri urusan saya, atau anda angkat kaki dari perusahaan ini." ucap Alex tegas dan tidak terbantahkan lagi.
Jesika terdiam membisu, kalau dia harus pergi dari sana, berarti magangnya gagal, dia tidak bisa lulus kuliah tahun ini, serta kesempatan mendekati Alex akan sirna.
"Awas lo, sialan." batin jesika.
"Ma maaf tuan, sya tidak akan mencampuri urusan anda." akhirnya jesika mengalah, dan membiarkan Alex serta jenifer keluar dari loby.
Para karyawan pada kepo dengan berita barusan, mereka mendekati jesika ingin tahu, bagaimana tiba tiba anak magang itu begitu berani menampar bocah tadi di depan mr Daniel.
"Eh, lo berani sekali tadi, bahkan berteriak di depan mr Daniel, dan siapa bocah tadi.
"Perempuan itu, perempuan tidak bener, dia anak pembantu di rumah gue, tapi gayanya selangit seperti majikan saja, dan dia sering membuat mamaku dan semuanya darah tinggi, tapi sayang papa tidak mau memecat dia." kata Jesika penuh dengan kebohongan .
"Tapi kok pak Daneil bersama gadis itu ya, Bella yang super model serta soraya yang cantik dan seksi di cuekin bahkan di usir oleh mr Daneil, lha ini kalian bisa lihat sendirikan, bahkan mr Daniel menggandeng tangannya, serta membela dia tadi didepan anak magang itu." kata salah satu staf.
"Menurut gue bocah itu keren habis, bisa menakhlukkan harimau afrika kita." kata alek kepala bagian.
Ronald yang kebetulan lewat, langsung membubarkan para karyawan yang masih menggosipkan Atasan mereka.
"Ada apa ini, bubar!" suara keras dari Ronald langsung membuat semuanya bungkam, perintah dia seolah sama dengan perintah dari alex. Semua langsung bubar seperti semut yang di siram air.
"Jam istirahat sudah habis, apa yang kalian lihat tadi semuanya benar, jadi jangan langsung mengambil kesimpulan sendiri sendiri apa lagi ini tentang atasan kalian." imbuh Ronald.
Jesika dengan cemberut dan dongkol meninggalkan loby kembali ke divisi dia bekerja. Banyak pegawai yang berbisik bisik membicarakan gadis cantik dan seksi tersebut.
Sasa juga kepo pada jesika yang mendadak viral oleh tindakannya di lobi.
"Hei, lo anak baru, memang lo tidak takut di pecat apa, tadi lo berani beraninya menampar gadis yang di bawa si bos tadi?" tanya Sasa.
Jesika sengaja meninggikan suaranya supaya yang lain juga mendengar kata kata ya, dan bilang.
"Perempuan tadi itu pembokat gue, dan dia wanita tidak bener, lain kalai kalau dia kemari kita harus segera mengusirnya, jangan sampai mr Daniel, terkena guna gunanya, setuju."
"Setuju".Mereka tidak tahu apa apa dan percaya begitu saja dengan ucapan Jesika, membuat gadis itu tersenyum licik.
duh Thor banyak yg mengingatkan typo nya tapi nda diperdulikan