Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wedding
...~Happy Reading~...
"Saya Terima nikah dan kawinnya, Claudia Arthajaya binti Stiven Arthajaya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!" ucap Kiano dengan begitu lancar dan langtang, membuat semua para tamu undangan tersenyum ikut bahagia.
Sebuah akad yang di lakukan di sebuah gedung Hotel yang mewah dengan desain dan penjagaan yang begitu ketat. Membuat siapapun yang melihat akan mengira bahwa itu adalah pesta pernikahan yang sangat bahagia.
Namun, berbeda dengan keadaan di dalam gedung
Meskipun begitu mewah dan terlihat meriah, akan tetapi tempat itu cukup sepi.
Banyak nya orang hanya penjaga yang berjaga di luar saja. Sedangkan di dalam, hanya segelintir keluarga, dan beberapa pelayan. Bahkan, jika di hitung, total nyawa yang berada di ruangan itu tidak sampai tiga puluh orang.
"Selamat ya Sayang. Mulai sekarang, kamu sudah resmi menjadi seorang istri. Claudi harus bisa nurut sama suami. Harus patuh, dan jangan membuat rusuh. Ingat Clau, surga kamu ada pada suami mu sekarang. Dan, Clau tau sendiri kan maksud Bunda?" ucap Bunda Ella panjang lebar yang membuat Claudia sedikit memanyunkan bibir nya namun juga menganggukkan kepala dengan cepat.
"Iya Bunda, Clau akan berusaha," jawab Claudi sedikit malas.
"Kiano, Bunda nitip anak Bunda. Seperti janji kami tempo hari, tolong jaga dan lindungi dia. Jadikan dia istri dan ibu yang baik ya Nak, didik dia." ucap Bunda Ella yang kini beralih menatap menantu baru nya.
"InsyaAllah Bun," jawab Kiano sopan, seperti biasa laki laki itu memang memiliki wajah yang sangat lembut dan teduh.
Meskipun ia sedang tidak baik baik saja atau marah sekalipun, namun Kiano akan tetap terlihat tenang dan mengutamakan senyuman nya, apalagi di depan ibu mertua.
Setelah Bunda Ella, kini ganti ayah Stive yang memberikan selamat kepada kedua mempelai. Laki laki itu tidak banyak berbicara, namun tatapan nya cukup tajam dan membuat Kiano sangat mengerti akan maksud ayah mertua nya tanpa harus di jelaskan.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin," ucap Kiano dengan yakin walau kini ekspresi wajah nya terlihat datar.
"Bagus!" balas ayah Stive menepuk bahu Kiano pelan, namun mampu membuat Kiano langsung menahan nafas nya.
Setelah kedua orang tua Claudia memberikan selamat. Kedua orang tua Kiano pun juga ikut memberikan selamat, lalu di sambung dengan kenangan saudara Kiano dan keluarga nya.
"Akhirnya, kakak ku yang satu ini melepas masa lajang!" Seru seorang wanita hamil yang langsung memeluk saudara kembar nya, tak lupa wanita itu juga langsung mencubit pipi Kiano dengan begitu gemas.
"Kaiii!" pekik Kiano tertahan berusaha menahan diri agar tidak berteriak.
"Jangan lebay deh No, orang cuma pelan aja kok." kata Kaila tanpa rasa bersalah, lalu ia bergeser dan menyapa kakak ipar nya, "Halo.. "
"H—hay.. " balas Claudia sedikit kikuk.
"Kakak ipar ku kenapa sangat mungil?" celetuk Kaila terkekeh, "Welcome ya kakak ipar. Semoga betah dan langgeng menjalin hubungan sama manusia kulkas," imbuh Kaila lalu ia memeluk Claudia dengan begitu erat dan gemas.
"Aduhhh!" pekik Kaila karena dirinya terlalu erat memeluk Claudia.
"Nah kan, rusuh sih. Gak inget perut udah kaya gitu!" kata Kiano langsung menghela napas nya kasar.
"Sayang! Kiano nyebelin! Dia pasti mau ngatain aku gendut!" adu Kaila kepada suami nya.
"No, plis diem aja deh. Kepala ku udah—" ucap Faaz menggelengkan kepala nya, mencoba memberikan kode kepada saudara ipar nya agar tidak menanggapi Kaila.
"Mending kamu bawa istri mu makan aja deh, kepala ku ikut pusing!" balas Kiano mengusir saudara kembar nya.
"Nah itu ide bagus. Ayo sayang, daripada ngurusin dia, mending kita kasih anak kita makan." ajak Kaila langsung menggandeng tangan suami nya dan pergi meninggalkan pelaminan.
"Dia adik mu?" tanya Claudia tanpa menatap ke arah Kiano.
"Saudara kembar!" jawab Kiano pelan.
"Dia bilang, aku kakak ipar. Yang bener aja, aku masih SMA punya adik ipar sebesar itu," gumam Claudia lirih sambil menggelengkan kepala nya menatap kepergian Kaila dan Fa'az.
...~To be continue... ...